Alkitab

Setiap tafsiran dalam pengajaran Alkitab, persepsi memiliki peran yang dominan, bagaimana menelaah suatu tema dalam ayat-ayat Alkitab yang tertera, menjadi kontekstual dan memiliki makna yang sejati.  Apalagi di dunia maya ini, beragam latar belakang pendidikan, latar belakang denominasi, latar belakang pengalaman, membuat terkadang penafsiran terhadap satu ayat dapat sangat bertolak belak

Menjadi suatu kerinduan saya untuk merespon bahwa kegerakan anak-anak Tuhan untuk “mengekspansi” ladang market-place, memang harus diperlengkapi dengan pemahaman yang kontekstual dan relevan, karena dalam bertinju dengan meninjau ke segala arah tentu akan melelahkan diri sendiri dan menghabiskan energi.

Mengamati gaya para penulis Alkitab memang menarik. Cara mereka mendapatkan kebenaran dan mengajarkannya juga unik.
 

berawal dari respon hai dalam konteks yang semakin melebar dan meluas, ada baiknya dibuatkan suatu blog khusus untuk memahami apa makna figuratif yang sering dijumpai dalam Alkitab

karena itu tempatkan sesuai dengan konteks, kontens dan alurnya, agar bisa dipahami apa sebenarnya makna yang terkandung

PB: Where have you been?

pb: Here and there, wherever you are :)

PB: Apa menurutmu tentang alkitab?

pb: Baik-baik saja.

PB: Innerancy?

pb: Tergantung, manuskrip atau terjemahan?

PB: isinya?

pb: Mungkin innerancy. Tapi bukankah kata-kata setan, Yudas, dan banyak orang juga terdapat di situ?

Dulu sewaktu masih di SMA, saya pernah mengikuti kelompok bimbingan belajar (bimbel) yang cukup unik. Selain sang pengajar kelihatannya cukup keras dalam mendidik para peserta, beliau juga memiliki satu trik jitu dalam mendorong para murid untuk bisa tembus dalam UMPTN ataupun test masuk perguruan tinggi mana pun, yaitu: Alih-alih disuruh berlatih menjawab soal-soal latihan, kami disuruh untuk membuat pertanyaan-pertanyaan. Ya, benar! Membuat pertanyaan atau soal-soal.

Dalam membahas tulisan yang dimuat oleh Tante Paku mengenai Adam bukan manusia pertama, dimana komentar dari Hai-Hai terakhir yang ditujukan ke saya KLIK DISINI, rasanya saya sudah enggan meneruskannya, dengan pertimbangan sebagaimana selalu saya tambahkan pada

Alkitab adalah Mitos

Banyak dari kita telah diajar di sekolah bahwa manusia berevolusi dari alam pikir mitologis ke teologis lalu alam pikir rasional-ilmiah. Pendidikan modern warisan pencerahan memiliki cara berpikir seperti itu; berusaha menghilangkan yang mitis menuju yang rasional-ilmiah. (Sudah dibahas sama Miyabi)

Mohon kepada para pembaca untuk menguji apakah pandangan saya berikut ini benar atau keliru. Dengan mengemukakan seperti apa sikap-sikap iman saya, maka saya membuka diri untuk diperbaiki. Mohon bantuannya.

Saya, Miyabi, berpandangan sebagaimana berikut:

1. Sebagian  saja dari Alkitab yang sudah ada sebelum iman kristen, yaitu Kitab-Kitab Perjanjian Lama.

Allah menciptakan sorga dan angkasa untuk Anak-Nya (Ibrani 1:1-4, Kolose 1:15-17). Sorga adalah ruangan rohani yang diciptakan untuk Anak-Nya.

Kehidupan mempunyai berbagai macam keadaan yang terjadi didalamnya.
Kadang hidup seperti yang kita harapkan, kadang tidak.Kadang kita mengalami KETAKUTAN,KEGELISAHAN, HILANGNYA SEMANGAT, MEMBUTUHKAN KESABARAN,DAMAI ATAUPUN KEHILANGAN RASA DAMAI.
Apa yang harus kita lakukan bila mengalaminya ?????

Saat ini kita dimanjakan dengan banyaknya terjemahan Alkitab selain Alkitab berbahasa aslinya. Beberapa orang sampai bingung mau membaca Alkitab yang mana. Mereka lupa bahwa membaca Kitab Suci tidak mengakibatkan pembacanya memperoleh hidup yang kekal.

Kalau boleh dilihat sejarahnya secara logika
Bahwa hanya adam yang tidak punya referensi
Referensi apa?
Ya referensi terhadap segala sesuatu yang terkait kehidupan
Kehidupan sosial
Kehidupan ekonomi
Kehidupan ilmu pengetahuan
Dan kehidupan yang lainnya

Yang jelas referensi yang diacu oleh adam yaitu...

Ketika kita menulis sebuah blog di SS, kita akan menulisnya dengan menggunakan pikiran kita yang penuh konsentrasi dan juga memerlukan tenaga yang extra untuk membuatnya. kita harus mengolah kata - katanya, tata bahasanya, dan juga isinya. Hal yang menyenangkan yaitu ketika satu blog telah berhasil kita tulis.

Yayasan Lembaga SABDA telah meluncurkan sebuah situs baru yang diberi nama SABDA Alkitab. Situs ini adalah situs Alkitab yang istimewa karena selain berisi Alkitab dari berbagai versi dan bahan-bahan biblika yang sangat lengkap, situs ini juga telah mengaplikasikan teknologi web yang canggih yang dapat mengintegrasikan seluruh bahan yang ada di situs dalam sebuah sistem komputasi biblika (biblical computation system).

 Membaca tulisan "Kesesatan Gereja Setelah Rasul-Rasul Tiada" membuat saya terperangah. Sang penulis mengklaim bahwa setelah zaman rasul-rasul gereja telah sesat.  Dia menulis: "Setelah rasul-rasul tiada munculah kesesatan yang mulai mengerogoti kekristenan sejati. Kesalahan-kesalahan kecil dilakukan sehingga timbulah kesalahan yang besar yang mengakibatkan kesesatan yang dahsyat"