Hai, Apa Kabar, Para Blogger Sabda Space?

Selamat pagi/siang/malam para blogger Sabda Space. Sepi sekali di situs ini, sesepi kuburan. Beberapa bulan ini hanya Pak VC yang tampak hadir. Lumayan banyak yang tampak membaca artikel, tapi nyaris tak ada yang bersuara di kolom komentar. Ada apa? 

Sayang sekali, wadah blogger Kristen ini seperti rumah tua yang yang dilupakan. Rumput lalang berupa komentar sampah bertebaran dan perlu beberapa hari sebelum admin membersihkannya, untuk kemudian bermunculan lagi.

Apakah memang wadah seperti ini sudah tidak dibutuhkan? Ataukah para blogger Kristen sudah punya tempat baru yang terasa lebih cocok? Atau, tak adakah topik-topik aktual yang cukup menarik lagi diperbincangkan?

Bagaimana jika kita membahas tentang Rencana Allah di balik pandemi Covid-19 yang semakin mengganas? Bagaimanakah sebaiknya kita memandang pandemi ini sebagai orang Kristen? Bagaimana kita mempersiapkan diri atau keluarga kita menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk akibat wabah ini? Bagaimana mempersiapkan diri menghadapi kematian? Bagaimana kematian yang ideal bagi orang Kristen?

Atau, tentang gereja yang semakin jauh dari ajaran Kristen mula-mula. Semakin banyak gereja yang menganggap bahwa perilaku homoseksualitas bukan dosa bahkan menjadikan lesbian atau pria gay sebagai pendeta. Bagaimanakah kita menanggapinya?

Atau, tentang orang-orang Kristen yang perang doktrin di media sosial dan saling menuding sesat satu sama lain? Apakah SS-er suka atau muak dengan lagak superioritas para ahli teologi dari masing-masing denominasi? Bagaimana pula dengan sisi sebaliknya, orang-orang yang tak peduli ajaran yang sehat dan membuat kekristenan bagai perkumpulan pengikut dukun voodoo dan ibadah kristen tak lebih dari konser musik hingar bingar yang diselingi oleh kotbah katarsis dari motivator "how to get rich fast"?  Inikah wajah kekristenan masa depan?

Atau, bagaimana langkah praktis mengasihi? Bagaimana mengatasi kekerasan hati yang tidak mau mengampuni? Bagaimana mengenali kelicikan hati kita? Bagaimana keluar atau menghindar dari berbagai macam kecanduan, mulai dari kecanduan belanja,  kecanduan game, kecanduan gadget, kecanduan medsos, kecanduan narkoba, kecanduan pornografi, hingga kecanduan seks?  

Eh, halo... Adakah yang mendengarkan? Anybody home?