Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Pengajaran/Guru
Adam Yang Menamai binatang
Adam adalah manusia yg diciptakan menurut Gambar dan Rupa Allah. Kejadian Pasal 1 dan 2 menceritakan bagaimana adam diciptakan dan dijadikan beserta kisahnya. Jika ia dijadikan menurut gambar dan rupa Allah bukankah kita dapat melihat persamaan dan perbedaan antara adam sang gambar dan rupa dengan Allah?
- yonanes alpindo's blog
- Login to post comments
- Read more
- 11953 reads
MENJAWAB GUGATAN LIMITED ATONEMENT
dedew memang menuliskan banyak ayat yg dikumpulkannya utk menyerang TULIP calvin yg alkitabiah tp ia kurang cermat dan mencungkil ayat tanpa memperhatikan keseluruhan konteksnya....
- bintang seven's blog
- 16 comments
- Read more
- 6017 reads
Sabdaspace Terlalu Banyak Berdebat?
- Tragedi Korintus Terulang Kembali (2) -
Betul tidak sih? Atau hanya saya saja yang merasakan sabdaspace menjadi sarang pendebat? Lalu, siapa yang menentukan batasnya? Terlalu banyak, biasa saja, atau bahkan tidak cukup?
Kalau mau pakai grafik super profesional, kita bisa tarik 2 ekstrim:
- Rusdy's blog
- 11 comments
- Read more
- 6588 reads
Petunjuk Memasukkan Gambar atau Foto di Blog Anda
Blog ini ditulis bagi yang ingin memasukkan gambar di blognya (contoh: untuk pak/bung/non/bu John A)
Latar Belakang
- Rusdy's blog
- 8 comments
- Read more
- 22187 reads
Menikmati Manusia
Manusia adalah ciptaan Allah tertinggi di dunia ini. Itu sebabnya ciptaan Allah yang tertinggi kenikmatannya adalah manusia. Allah mengatakan tidak baik manusia itu seorang diri. Karena jikalau manusia hanya sendiri maka manusia tidak bisa menikmati sesama manusia. Seringkali orang-orang mengartikannya dengan cinta atau kasih.
- Baron Arthur's blog
- Read more
- 6865 reads
MAHAKARYA
Diantara semua ciptaan Tuhan, manusia mendapat tempat yang paling khusus di hati-Nya. Dapatkah kita bayangkan ketika Tuhan membentuk Adam – manusia pertama – dengan jari-jemari-Nya? Coba bayangkan bagaimana Tuhan melukiskan Adam di telapak tangan-Nya sebagai blue-print di awal kejadiannya.
- Kendrick Sumolang's blog
- 7 comments
- Read more
- 7269 reads
Hidup Yang Diteladani
Kematian C.S. Lewis pada 22 November 1963 tenggelam oleh berita pembunuhan Presiden John F. Kennedy pada hari yang sama. Meskipun peringatan kematian Lewis hampir tidak menjadi berita utama surat kabar, tetapi pengaruh yang kuat dari ahli teologi, guru, dan penulis Inggris ini masih terus berlangsung di seluruh dunia setelah 40 tahun kematiannya.
- Kendrick Sumolang's blog
- 2 comments
- Read more
- 6244 reads
Tahap Kepemimpinan Yang Pertama: Posisi
Ini adalah tahap kepemimpinan awal yang mendasar. Satu-satunya pengaruh yang Anda miliki datang dari posisi, karena Anda memegang suatu jabatan. Orang yang berada pada tahap ini memasuki peta hak wilayah, protokol, tradisi, dan garis komando organisasi. Hal ini tidak tergolong negatif kecuali kalau semuanya menjadi landasan bagi otoritas dan pengaruh. Karena otoritas dan pengaruh merupakan pengganti yang buruk untuk keahlian kepemimpinan.
- Kendrick Sumolang's blog
- Read more
- 6854 reads
Menemukan Tuhan Yang Tidak Terbatas
Sesungguhnya banyak diantara kita yang dalam keputusasaan menginginkan Tuhan menjadi segalanya di dalam hidup kita. Kita menginginkan kebaikan dan kesempurnaan Tuhan terjadi dalam kehidupan kita, walaupun kita harus mengalami penderitaan selama proses Tuhan itu. Kita mau melakukan apapun juga yang Tuhan minta untuk kita lakukan, sehingga kita menjadi sempurna bagiNya dan memberikan diri kita kepadaNya.
- Kendrick Sumolang's blog
- Read more
- 6090 reads
Worship is all about God
Kita harus mengakui bahwa musik rohani beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan bertambah kayanya jenis musik rohani yang masuk dalam industri musik. Sehingga lagu-lagu rohani itu, baik yang kontemporer maupun yang masuk dalam kategori praise and worship kaya akan berbagai jenis musik. Saya melihat hal ini sebagai suatu kemajuan karena musisi Kristen terus memperbesar kapasitas dan melipatgandakan talenta yang sudah Tuhan percayakan. Saya menyebutnya sebagai suatu perubahan. Change is good! Kehidupan kekristenan adalah kehidupan yang dinamis dan bergerak dari masa ke masa. Begitulah memang seharusnya. Jadi kalau dalam perkembangan musik rohani pun terdapat perubahan (saya menyebutnya memasuki “musim baru”), itu berarti suatu kemajuan yang perlu kita semua sambut dengan gembira.
- Kendrick Sumolang's blog
- 1 comment
- Read more
- 8471 reads
Teh Real House of God
Pagi hari tanggal 1 Agustus 2007, dalam saat teduh aku tiba pada bacaan Yohanes 2:13-25 dengan perikop “Yesus Menyucikan Bait Allah”. Sebelum aku membagikan apa rhema firman Tuhan yang aku dapatkan dari perenungan ini, aku akan menuliskan kisahnya berikut ini:
- Kendrick Sumolang's blog
- 1 comment
- Read more
- 5984 reads
Modal Besar
- putra hulu's blog
- 1 comment
- Read more
- 6166 reads
Persembahan (2): Penebusan dan Kekekalan
Penebusan (Redemption)
- Baron Arthur's blog
- Read more
- 6097 reads
Persembahan (1): Penciptaan dan Kejatuhan
Sebenarnya, bagaimana kita bisa melihat perubahan2 yang terjadi di dalam persembahan sejak dari Penciptaan sampai kepada kekekalan?
Penciptaan (Creation)
- Baron Arthur's blog
- Read more
- 6507 reads
Di mana Allah ketika saya menikmati? (6)
Dikutip sebagian dari buku Mari Menikmati!
5. Kenikmatan sementara adalah Anugerah Allah untuk memuliakan Allah dan belajar menikmati Allah
Cara pandang ini melihat bahwa ketika Allah selesai mencipta, Ia mengatakan, “Sungguh amat baik”. Ada kepuasan dan kenikmatan di dalamNya. Ia memberikan kenikmatan ini kepada manusia yang dicipta dalam GambarNya. Manusia bisa berpikir, merasakan, menikmati dan puas baik di dalam hubungannya dengan Penciptanya maupun dengan semua ciptaan yang lain. Hanya manusia yang bisa menikmati semua relasi ini dengan baik.
Masalahnya manusia jatuh dalam dosa yang membuat semua kenikmatan itu dicemari oleh dosa. Tetapi bukan berarti harus membuang semua kenikmatan yang pada awalnya adalah pemberian Allah bagi manusia.
- Baron Arthur's blog
- 1 comment
- Read more
- 6326 reads
Di mana Allah ketika saya menikmati? (5)
Dikutip sebagian dari buku Mari Menikmati!
4. Menikmati tapi tanpa hasrat untuk mengejar kenikmatan
Kita mungkin seringkali kaget dan kagum melihat orang-orang yang kelihatan begitu pasrah dan menerima segala sesuatu yang terjadi di dalam dunia ini. Bahkan mereka menjadi orang-orang yang tidak memiliki hasrat untuk mengejar kepuasan, kebahagiaan dan kenikmatan. Apapun yang terjadi mereka bisa menerimanya karena mereka tidak merasa bisa melakukan sesuatu untuk merubahnya. Banyak orang ketika melihat orang-orang seperti ini merasa iri dan menginginkan untuk menjadi seperti mereka sehingga hidup bisa lebih tenang dan menerima realita.
- Baron Arthur's blog
- 1 comment
- Read more
- 5610 reads
Di Mana Allah ketika saya menikmati (4)
Dikutip sebagian dari buku Mari Menikmati!
3. Membuang sebagian dan mengejar sebagian
Cara pandang ketiga ini dimiliki oleh orang-orang yang tidak ingin mengejar kenikmatan sementara dan ingin menjadi orang-orang yang bisa membuang semua kenikmatan sementara, tetapi menyadari bahwa banyak kenikmatan yang mereka perlukan yang bisa memuaskan hidup mereka. Orang-orang ini berada di persimpangan. Mereka kadang-kadang merasa bahwa mereka adalah orang-orang yang saleh, tetapi juga merasa diri mereka sebagai orang-orang berdosa yang tidak sanggup menahan keinginan diri mereka untuk menikmati kenikmatan yang ditawarkan oleh dunia ini. Kadang-kadang mereka juga meragukan pemikiran2 dari tokoh2 agama yang fanatik yang sepertinya melarang semuanya.
Orang-orang yang berada di dalam cara pandang seperti ini seringkali dianggap kompromi oleh orang-orang yang fanatik, tetapi dianggap kurang berani oleh orang-orang yang mengejar kenikmatan. Merekapun merasa seperti memiliki standar ganda. Yang ini boleh, sedangkan yang lain tidak boleh. Siapa yang membuat standar? Sebagian standar dari agama dan kepercayaan mereka, sedangkan sebagian lagi adalah standar dunia yang bagi mereka harus diikuti kalau tidak mau tersingkir dari dunia . Mereka kadang-kadang merasa sebagai orang-orang yang lemah di dalam hal-hal yang seharusnya mereka bisa berusaha lebih keras lagi.
Allah kadang-kadang dianggap sebagai pemberi segala berkat dan kenikmatan, tetapi juga kadang-kadang dilihat sebagai Jaksa yang sedang menuntut dan Hakim yang memandang diri mereka sebagai orang yang berdosa dan telah melakukan kesalahan. Ketika membuang dan menolak kenikmatan sementara mereka menganggap Allah menyertai mereka, tetapi ketika mereka mengejar kenikmatan sementara, mereka berusaha lari menjauhi dan menghindar dariNya.
Kebimbangan dan perasaan bersalahlah yang membuat orang-orang dengan cara pandang ini biasanya tidak akan lama dan berpindah kepada cara pandang yang lain. Cara pandang ini biasanya menjadi cara pandang peralihan dari orang-orang yang sedang bergumul dalam hidupnya untuk menjadi lebih baik lagi.
- Baron Arthur's blog
- Read more
- 5537 reads
Di Mana Allah ketika saya menikmati (3)
Dikutip sebagian dari buku Mari Menikmati!
2. Membuang semua kenikmatan sementara. Cara pandang kedua ini dimiliki oleh orang-orang yang menganut agama dengan fanatik. Umumnya mereka mengajarkan bahwa kalau mau mendapatkan kenikmatan yang tertinggi/kekal seharusnya menjauhi dan membuang kenikmatan sementara yang hanya membuat manusia berdosa dan menjauhi Penciptanya. Pemikiran ini hanya berpusat kepada manusia yang jatuh dalam dosa.
- Baron Arthur's blog
- Read more
- 5613 reads
cuek
- putra hulu's blog
- 1 comment
- Read more
- 7131 reads
Di mana Allah ketika saya menikmati? (2)
Dikutip sebagian dari buku Mari Menikmati!
1. Mengejar kenikmatan sementara.
Cara pandang yang pertama ini adalah yang umum dan dimiliki oleh setiap manusia sejak manusia jatuh dalam dosa. Kejatuhan manusia di dalam dosa membuat segala kenikmatan, kepuasan dan kebahagiaan menjadi jauh dari manusia. Manusia mengalami penderitaan, kesulitan, kerja menjadi beban dan kadang-kadang dianggap sebagai kutuk. Hubungan antara pria dan wanita, suami-isteri, orang tua dan anak menjadi rusak. Begitu juga hubungan antar sesama manusia menjadi rusak dan sulit. Terjadi perbedaan bahasa, ras, suku dan kepentingan. Perang, bencana alam dan berbagai musibah tidak pernah berhenti. Begitu juga sakit-penyakit tidak pernah berhenti di dalam hidup manusia. Keinginan manusia ingin lepas dari semuanya dan mendapatkan hidup bahagia yang bisa dinikmati. Hidup hanya sekali, mengapa harus diisi dengan penderitaan dan kesulitan?
- Baron Arthur's blog
- Read more
- 5955 reads