Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Di Mana Allah ketika saya menikmati (4)

Baron Arthur's picture

Dikutip sebagian dari buku Mari Menikmati!

3. Membuang sebagian dan mengejar sebagian
Cara pandang ketiga ini dimiliki oleh orang-orang yang tidak ingin mengejar kenikmatan sementara dan ingin menjadi orang-orang yang bisa membuang semua kenikmatan sementara, tetapi menyadari bahwa banyak kenikmatan yang mereka perlukan yang bisa memuaskan hidup mereka. Orang-orang ini berada di persimpangan. Mereka kadang-kadang merasa bahwa mereka adalah orang-orang yang saleh, tetapi juga merasa diri mereka sebagai orang-orang berdosa yang tidak sanggup menahan keinginan diri mereka untuk menikmati kenikmatan yang ditawarkan oleh dunia ini. Kadang-kadang mereka juga meragukan pemikiran2 dari tokoh2 agama yang fanatik yang sepertinya melarang semuanya.

Orang-orang yang berada di dalam cara pandang seperti ini seringkali dianggap kompromi oleh orang-orang yang fanatik, tetapi dianggap kurang berani oleh orang-orang yang mengejar kenikmatan. Merekapun merasa seperti memiliki standar ganda. Yang ini boleh, sedangkan yang lain tidak boleh. Siapa yang membuat standar? Sebagian standar dari agama dan kepercayaan mereka, sedangkan sebagian lagi adalah standar dunia yang bagi mereka harus diikuti kalau tidak mau tersingkir dari dunia . Mereka kadang-kadang merasa sebagai orang-orang yang lemah di dalam hal-hal yang seharusnya mereka bisa berusaha lebih keras lagi.

Allah kadang-kadang dianggap sebagai pemberi segala berkat dan kenikmatan, tetapi juga kadang-kadang dilihat sebagai Jaksa yang sedang menuntut dan Hakim yang memandang diri mereka sebagai orang yang berdosa dan telah melakukan kesalahan. Ketika membuang dan menolak kenikmatan sementara mereka menganggap Allah menyertai mereka, tetapi ketika mereka mengejar kenikmatan sementara, mereka berusaha lari menjauhi dan menghindar dariNya.

Kebimbangan dan perasaan bersalahlah yang membuat orang-orang dengan cara pandang ini biasanya tidak akan lama dan berpindah kepada cara pandang yang lain. Cara pandang ini biasanya menjadi cara pandang peralihan dari orang-orang yang sedang bergumul dalam hidupnya untuk menjadi lebih baik lagi.

Perubahan dari cara pandang ini umumnya dianggap bertobat kalau menjadi orang-orang yang fanatik dan membuang segala kenikmatan. Sedangkan yang dianggap murtad adalah orang-orang yang memilih untuk mengejar kenikmatan dan tidak menghiraukan semua kalimat dari para pemimpin agama yang dianggap terlalu fanatic dan munafik. Mereka yang memberontak umumnya adalah mereka yang sudah mencicipi kenimatan sementara yang dianggap lebih baik dibandingkan hanya menikmatinya serba tanggung.
Atau kalau tidak menjadi fanatik atau pengejar kenikmatan sejati, mereka akan memilih jalan tengah untuk menjadi orang-orang yang menikmati tapi tanpa hasrat untuk mengejar kenikmatan.

Dikutip sebagian dari buku Mari Menikmati!

__________________

 

http://roielministry.blogspot.com/ (blog mirror)