1. Dosa

Pandangan Allah tentang dosa berbeda dengan pandangan manusia. Bagi manusia seseorang dianggap berdosa kalau sudah melakukan kejahatan, kesalahan atau pelanggaran namun bagi Allah tidak demikian.

Mari kita lihat dalam Roma 3:23 yg berkata “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”

Kau datang menebarkan bunga di jalan aku akan melangkah
Harum nafasmu terhirup ke dalam ruang hati ini.
Dan ketika melihat warna senyummu
Adalah sebuah anugerah terindah

adalah kebahagian dan juga ada kesengsaraan dalam menjalani cinta atau hidup

“Kisah kasih di SMA itu bukan main indahnya. Tetapi kamu jangan punya pacar waktu di SMA. Mengapa? Pertama, karena selesai SMA kamu pasti akan tinggal tidak satu kota dengan pacarmu. Apa kamu tidak sutris kalau tresno pertamamu nanti berantakan gara-gara tinggal berjauhan?“ begitu nasihat saya kepada puteri sulung saya ketika ia akan masuk SMA.

Sebelumnya saya mau katakan secara pribadi bahwa SS memang luar biasa...

SS membuat saya lebih rajin lagi untuk membaca Alkitab guna mencari kebenaran Firman Tuhan.

Sekaligus bersaksi dan minta maaf serta mengucapkan terima kasih.....blog ini saya tujukan kepada saudara - saudara di SS yang sudah menajamkan saya dan mencerahkan saya.

Kebenaran karena sains adalah kebenaran mutlak. Kebenaran karena iman itu adalah kebenaran relatif. Karena itu, kebenaran sains bisa menilai kebenaran iman. Karena itu, kebenaran sains berada di atas kebenaran iman. Benarkah klaim kalimat di atas?

 Blog ini ditulis untuk menanggapi komentar dari Ari_Thok disini. Apakah  kita dapat mengetahui bahwa iman kita adalah iman yang sejati? Apakah kita dapat mengetahui kita akan bertahan sampai pada kesudahannya? Bagaimana membedakan iman sejati dengan iman yang palsu?

Waktu kecil, aku anak yang lemah, sakit-sakitan, suka kena asma dan yang jelas sampai hampir umur 2 tahun aku ga bisa jalan. Tetangga kanan-kiri udah mulai angkat suara, ibu-bapakku mencoba meredam suara-suara mereka dengan mengatakan “memang sering sakit kok, jadinya lemah”.

Apakah kutuk nenek moyang masih ada?
Pergumulan ini sudah ada sejak jaman nabi Yehezkiel ( Yeh 18 : ).

 Waktu itu umat Israel menyatakan bahwa kesengsaraan mereka adalah akibat kutuk ( Yeh 18 : 1-2 ).