Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Michael's blog

Michael's picture

Perlukah kita mengenal YESUS sebagai MEMPELAI PRIA?

Pengenalan orang Kristen pada pribadi Yesus tidak cukup hanya sebatas sebagai Juruselamat, Penolong dan sebagainya, tapi pengenalan itu harus meningkat sebagai Mempelai Pria. Dan pengenalan ini membutuhkan roh hikmat dan wahyu dari Allah ("... supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. ... dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu." - Ef. 1:17, 22-23).Pengenalan pada pribadi Yesus sebagai Juruselamat, sebagai Penyembuh, sebagai Penolong dan masih banyak lagi yang lain, bukan berarti salah. Hanya saja, Juruselamat ataupun Penyembuh dibutuhkan hanya pada saat keselamatan atau kesembuhan belum didapatkan. Sedangkan Pribadi Yesus sebagai Mempelai Pria bukan dibutuhkan untuk sesaat, tapi hubungan antara suami dan isteri adalah selamanya. Ini juga berarti bahwa hubungan sebagai suami-isteri tidak hanya sebatas "dekat" tetapi lebih lagi adalah "menyatu".Sebagai Mempelai Pria, Yesus juga sangat mengasihi mempelai perempuan-Nya, Dialah yang menjadi Pembela dan Pemelihara (mengasuh dan merawati - "Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat" Ef. 5:29).

Michael's picture

Mengapa YESUS disebut sebagai MEMPELAI PRIA SORGA?

Dalam Yohanes 1:29, Yohanes memperkenalkan pribadi Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Ini mempunyai arti bahwa Yesus adalah Penebus/Juruselamat bagi dunia ini. Sedangkan pada ayat 36, lebih khusus lagi Yohanes ingin memperkenalkan bahwa Yesus sebagai Anak Domba Allah (tanpa ada kata menghapus dosa dunia). Bila kita lihat dalam Wahyu 19:7 disebutkan "... Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba dan pengantin-Nya telah siap sedia."Ini mengandung pengertian yang dalam, bahwa Yesus bukan hanya sebatas Juruselamat bagi dunia ini (Anak Domba yang telah disembelih yang menunjuk pada korban Kristus di kayu salib untuk menghapus dosa dunia - Wah. 5:9), tetapi lebih lagi,Yesus adalah Mempelai Pria.Dalam Perjanjian Lama pun, Tuhan memperkenalkan diri-Nya sebagai Suami/Mempelai Pria. Yesaya 54:5 menyebutkan "Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau ...", dipertegas lagi dalam Yesaya 62:5 "Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu." Demikian juga Hosea 2:18 menyebutkan "Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang".

Michael's picture

Sudahkah Anda Mengenal Yesus Secara Benar?

Gereja Tuhan di akhir zaman ini bukan saatnya lagi hanya mengutamakan pujian dan penyembahan saja hingga mengabaikan pengajaran Firman Tuhan. Sudah saatnya gereja Tuhan harus bangkit serta sadar bahwa pengajaran Firman Tuhan harus menjadi kebutuhan yang utama. Karena gereja Tuhan tidak akan dapat disucikan apalagi disempurnakan hanya dengan pujian dan penyembahan saja, tetapi hanya oleh kuasa Firman Tuhan kesucian bahkan kesempurnaan dapat tercapai (Yohanes 17:17).

Michael's picture

Tuhanlah Penolongku

   
Kepada kita sebagai kepunyaan-Nya, Tuhan mengatakan dalam Yesaya 43:1, “Janganlah takut”, karena di dunia ini banyak hal yang membuat kita takut sehingga tidak ada damai dan sukacita. Tetapi kalau kita sebagai kepunyaan-Nya sendiri maka kita dapat dengan yakin berkata, “Aku tidak akan takut sebab Tuhan adalah Penolongku,” seperti yang tertulis dalam Ibrani 13:6. Janji Tuhan bahwa Dia menolong kita adalah pasti, karena pada ayat 8 dikatakan, bahwa Tuhan Yesus tidak pernah berubah, sehingga hari-hari kita penuh harapan. Oleh sebab itu janganlah kita berubah, tetapi tetaplah menjadi kepunyaan Tuhan, supaya pertolongan-Nya tetap dapat kita rasakan setiap hari.