Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Catatan

ebed_adonai's picture

"HEBIII..., ROOTEESHONN...!!" :Sebuah catatan ringan tentang AKB 48

Hmmm....., siapa rasanya penggemar J-Pop dan K-Pop sekarang yang tidak kenal sama Girl Band satu ini. Aitakatta, aitakatta, aitakatta, Yes...!! It's AKB 48, yang sekarang telah ada pula sister bandnya di Indonesia, JKT 48.


It was a gloomy afternoon, saat sedang sedih-sedihnya meratap kehilangan seabrek foto hampir 1 TB dari harddisk crash di sekitar penghujung tahun lalu. Iseng-isenglah buka You Tube. Niatnya nyari video-video lucu (sempet dapet Metallica ala bang Haji Rhoma Irama, xixixi....). Eitsss, istilah saudara serumpun, setelah lama berpusing-pusing, nyangkutlah ane di pedeo Heavy Rotation AKB 48. Jadi inget, kan ada iklannya di TV yang diadaptasi sama JKT 48. Itu lho, Pocar* Swe*t.

Purnawan Kristanto's picture

Belajar dari Rumput yang Bergoyang

12930352852097494773

Pertama kali aku sampai di wilayah yang diterjang awan panas Merapi, atmosfer mendadak berubah seperti menonton televisi era 1970-an. Hanya ada dua warna yang dominan yaitu hitam dan putih dengan berbagai gradasi. Kayu-kayu pohon menghitam karena hangus terbakar. Seluruh permukaan yang ada di atas tanah berwarna abu-abu karena tertutup abu vulkanik.

Purnawan Kristanto's picture

Catatan Ringan Relawan (5)

KaligendolKepuasan terbesar relawan adalah ketika bisa meringankan beban penyintas bencana. Maka ketika mendengar di tempat tertentu ada pemyintas membutuhkan bantuan, maka adrenalin relawan terpacu. Mereka akan bergegas menuju lokasi untuk mengulurkan tangan.

Hal yang sama terjadi pada bencana erupsi Merapi ini.  Saat erupsi besar, tanggal 4 Nopember, mendadak timbul gelombang pengungsian. Mereka membutuhkan membutuhkan makanan siap santap dalam jumlah yang besar. Yang mengharukan, situasi kritis ini direspon masyarakat dengan sangat cepat. Tanpa dikomando dari pusat, namun berdasarkan solidaritas, mereka membuat nasi bungkus untuk dibagikan kepada pengungsi. Pada awalnya jumlah nasi bungkus hanya ratusan buah. Namun hari-hari berikutnya, jumlahnya bertambah drastis. Bahkan sampai mencapai puluhan ribu. Akibatnya, kami kewalahan mendistribusikan nasi bungkus.

iik j's picture

Suatu Saat

Aku melemparkan pandanganku sejauh mungkin. Aku menyukai titik tempat aku berdiri sekarang. Kotaku terlihat  padat oleh bangunan, perbukitan hijau yang mulai tergerus jalan, laut yang tidak bertepi, bahkan kapal-kapal yang serupa titik-titik kecil tak berarti.

Inilah hidupku sekarang, di suatu tempat, di suatu saat.

Tantangan, resiko, kesulitan, masalah seolah membayangi dan melekat erat enggan terlepaskan.

Kemarahanku, kekesalanku, tercampur begitu saja dengan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. Dan… ingatanku terhempas di kilasan-kilasan waktu.

iik j's picture

Dia Memelukku Malam ini

Aku duduk meringkuk di kursi dapur, air mata mengalir tak tertahan, kututup wajah dengan kedua tangan, hatiku terasa tersayat pedih. Belum cukupkah semua derita? Belum cukupkah semua luka yang pernah kuterima?
iik j's picture

Menanti Matahari

Sudah 2 hari ini aku tak melihat matahari terbit, ngilu di kaki karena osteoporosis membuatku sulit berjalan dan melangkah. Aku merindukan sinar matahari terbit yang hangat dan membuat hatiku tenteram.

Dengan langkah tertatih, aku sampai di teras rumah, merasakan hangatnya matahari, mendengarkan gonggongan anjing milik kami, dan menyaksikan para tetangga yang sedang berolah raga.

iik j's picture

Saat Bisu

Kuperhatikan lekat seraut wajah itu. Kulit coklat, mata bulat besar bersahabat, bekas luka yang telah memudar di dahi kanan. Biasa… tidak istimewa… bahkan jauh dari menawan.

iik j's picture

Jangan Menyentuhku

Malam menjelang, “Jangan sentuh!!!”

Hanya itu kata yang diucapkannya waktu kusentuh lembut tangannya, spontan aku langsung menarik tanganku, dan terdiam sambil menatap bingung. Tak tahu apa lagi yang harus kulakukan, aku membalikkan badan dan mencoba memejamkan mata. Aku kadang menemaninya tidur jika tidak pulang terlalu malam.

 

Purnawan Kristanto's picture

Status Facebook tahun 2009

Purnawan on Facebook

 

Desember
31: Buat saudara, teman dan handai taulan, dengan tidak mengurangi rasa hormat, mohon kiriman ucapan selamat Tahun Baru tidak dalam bentuk kartu, karangan bunga, atau kado, tetapi melalui transfer di ATM. Terimakasih
30: Innalillahi wainnailaihi roji'un.....
29: George Junus Aditjondro pernah dilitsus gara-gara lelucon Ha-Ha-Ha yang dilontarkan di Jogja. Dia dulu berkata, ada 3 orang kuat yang berkuasa yaitu soeHarto, HArmoko dan HArtono. Sekarang? Pemerintahan sekarang adalah "Rezim No! No!" -->SB YudoyoNO dan BoedioNO
28: 11:04 pm: "Fried chicken one tail = Rp. 15.000," [Maksudnya: "Ayam goreng satu ekor=Rp. 15.000.-]
iik j's picture

Tulisan Yang Tak Pernah Usai...

Kubuka layar 'dalam' Hape Nokiaku. Bukannya muncul tampilan yang biasanya, tetapi garis putih memenuhi layar dan tiba-tiba 'white blank'!

Spontan aku berteriak, "Waduh! rusak! mesti diapain nih,.. kalau nggak bisa diperbaiki, bagaimana dengan tulisan-tulisanku yang belum selesai!"

iik j's picture

Terpecah, Terbagi, Berbeda Dan Membingungkan

Gereja Baptis Indonesia, Gereja Kristen Indonesia, Gereja Bethel Indonesia, Gereja Sidang Jemaat Allah, Gereja Allah di Indonesia, Gereja Tiberias Indonesia, Gereja Bethany Indonesia, Gereja Allah Baik, Gereja Misi Injil Indonesia, Gereja Pimpinan Rohul Kudus, Gereja Kasih Kristus Indonesia, dll... dll..

iik j's picture

Tidak Usah Ikut-ikutan Masuk SS!!

"Ha ha ha ha ha... ya gitu deh... jadi kamu ga usah ikut-ikutan masuk SS. Karena tidak semua yang ada di sana itu benar, baik, dan sehat untuk dikonsumsi..." jawabku sambil tertawa lebar

Aku mengatakan hal ini pada seorang teman yang bertemu denganku minggu kemarin di sebuah acara Leadership.

***

Seorang tiba-tiba menyapaku saat break time.

iik j's picture

Suatu Hari...

"Hihhhh! Menjijikkan sekali kata-katanya itu? Tidak bisakah dia mencari kata-kata rohani lain yang artinya tidak menjilat dan mencari hormat manusia seperti itu?" bisikku pada Susi partnerku sambil memperhatikan seorang 'hamba Tuhan' yang memberikan sambutan di suatu acara beberapa hari yang lalu
 
Purnawan Kristanto's picture

Cubitan Perdana

Hari ini untuk pertama kalinya saya berlaku keras kepada anak kami, Kirana (2 tahun 11 bulan). Saya mencubit pahanya sehingga membuatnya menangis sampai napasnya tersengal-sengal. Ada perasaan kasihan melihatnya menangis sejadi-jadinya. Rasanya tidak tega melihatnya. Tapi saya harus tatag, demi kebaikannya.

Purnawan Kristanto's picture

Tuna Sathak, Bathi Sanak

Apakah Anda bangga disebut "manusia modern"? Kalau ya, Anda perlu waspada karena di balik modernitas itu ada harga yang harus dibayar.

Semakin modern masyarakat, ternyata hubungan antar pribadi semakin pudar. Coba perhatikan pusat perbelanjaan modern. Konsumen disuruh memilih dan mengambil barang secara swalayan. Beda dengan pasar tradisional, penjual yang akan melayani.

Ketika membayar di pasar modern, konsumen disambut dengan senyum instan kasir. Kalau tidak kasir tidak tersenyum atau bilang "terima kasih", maka konsumen mendapat potongan harga. Jadi senyum itu diberikan karena sekadar bagian dari pekerjaan saja. Harga yang tercantum sudah pas.

Sedangkan di pasar tradisional, pembeli masih bisa menawar harga. Ada yang bilang bahwa pembeli yang menawar harga itu bersikap tidak manusiawi. Sesungguhnya tidak, karena antara penjual dan pembeli itu ada hubungan persahabatan. Karena sudah jadi langganan, maka mereka sudah seperti saudara sendiri. Penjual mau melepas barang dengan harga rendah, asal masih memetik untung. Pepatah Jawa berkata: "Tuna sathak, bathi sanak", artinya "Biarlah rugi sedikit, asal mendapat saudara."

Purnawan Kristanto's picture

Pak Karyono

Pemazmur berkata bahwa rata-rata masa hidup manusia adalah tujuh puluh tahun. Jika kuat maka dapat sampai delapan puluh tahun. Hari ini saya menyaksikan orang-orang yang mendapat ‘bonus’ umur dari Tuhan. Setiap bulan Desember, gereja kami mengadakan acara Christmas Carol.

Purnawan Kristanto's picture

Oleh-oleh dari Solo Batik Carnival

Malaysia boleh saja mengklaim bahwa batik adalah milik mereka, tapi Solo telah berhasil menampilkan sebuah karnaval batik bertaraf internasional. Dengan menggandeng penyelenggara Jember Fashion Carnival, hari Minggu (13/4) pemerintah kota Solo menyelenggarakan “Solo Batik Carnival”.