nyambung cerita lagi ya,... gak berat berat amat, yang ringan ringan aja.

Seperti yang pernah saya cerita di tulisan " Sekali anak tetap anak Ku", kami punya pelayanan anak jalanan di semarang sampe sekarang.

Saat kita tua ! yang akan terjadi adalah apa yang telah kita kerjakan saat

muda. Ellohim YHWH atau egoisme ?

Fakta empiris , kita menuai hasil apa yang kita tanam pada relasi dengan orang lain.

Ternyata, diluar taman Eden telah berkembang manusia lain juga, selain Adam, Hawa, Kain, dan Habel.

Perhatikan ayat berikut ini:

"Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden". (Kejadian 4:16)

  "Hanya satu hal yang kusesali, aku tak pernah bicara dengan ayahku sampai dia meninggal" kata Eky

"Bu, ada rinso lima ratusan?"

"Rinsonya apa?"

Hati berkata, Rinso, ya rinso!

Kutahan, mulut ini menjawab, "Rinso."

Sebulan ini tidak lagi mengantar pakaian ke laundry--kadang tidak yakin namanya laundry--cukup murah, hanya lima ribu rupiah untuk lima kilo bila basah. Tidak masalah, ada jemuran di belakang rumah. Bila sekarang mencari rinso, bukan karena detergen ini "bisa mencuci sendiri", tetapi inilah yang kukenal sejak kecil.

Pendampingan anak di kanjengan, pasar johar

Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya : Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
( Lukas 15:21-23 )

Kali yang kesekian dalam pelayanan pembinaan yang aku kerjakan di salah satu Rumah Singgah di Semarang, tepatnya di Kompleks PKL Jl.Onta Raya ( salah satu daerah pemindahan Pedagang Kaki Lima yang digusur untuk pelebaran jalan, dekat dengan pinggiran kali banjir kanal timur ) sebagai salah seorang Pembina di tempat ini aku acapkali mengalami kejadian-kejadian yang mengejutkan hatiku khususnya dalam mendampingi anak-anak binaanku.

Cerita ini bukan fiksi, bukan pula rekayasa dan bila ada kesamaan tokoh dan tempat itu bukan kebetulan melainkan memang disengaja, he he he he,.....
Cerita ini merupakan salah satu pengalaman kami dalam pelayanan penjangkauan jalanan.