Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Purnawan Kristanto's blog
Haru Biru "Kebo Biru"
Ada perasaan haru di kalangan relawan saat harus melepas kepergian "Kebo Biru." Selama lebih dari empat bulan, Kebo Biru ini setia menggendong relawan menyusuri punggung Merapi, menuruni sungai berlahar dingin, menerobos pohon tumbang, dan berkubang lumpur untuk menemani para penyintas erupsi Merapi.
Mengelola Media Gereja itu Sulit
PARA trainer dalam pelatihan penulisan biasanya akan menyatakan bahwa mengelola dan meneribitkan media gampang. Tapi menurut saya, mengelola untuk media gereja itu sulit. Hal ini didasarkan pada analisis terhadap karakteristik pembaca media ini.
- 3 comments
- Read more
- 7145 reads
Strategi Ngeblog
MEMBUAT blog itu sangat mudah dan murah. Menurut statistik yang dikeluarkan oleh Technorati pada tahun 2007, setiap hari ada lebih dari 120.000 blog baru. Angka ini mengisyaratkan satu hal: PERSAINGAN KETAT! Itu sebabnya jika saat ini Anda akan membuat blog, maka Anda harus membuat blog yang menonjol di antara kerumunan blog yang ada.
- 2 comments
- Read more
- 5001 reads
Penampakan Yesus di Sirahan
Ini adalah rumah bu Endang, warga desa Sirahan, kecamatan Muntilan, Magelang. Tak pernah terbersit di benak ibu Endang bahwa akan mendapat berkubik-kubik pasir, yang langsung di antar langsung ke rumahnya. Rumahnya berjarak lebih dari 500 meter dari kali (sungai) Putih. Sepanjang sejarah kebencanaan, sungai itu tidak pernah mendapat aliran lahar dingin Merapi.
- 8 comments
- Read more
- 9303 reads
Penghiburan dari Jenifer
Jenifer (10 tahun) terpaksa mengungsi di gereja karena rumahnya diguyur hujan pasir dari gunung Merapi. Bersama-sama dengan anak-anak lain yang mengungsi di aula gereja, Jenifer diajak oleh relawan untuk menggambar. “Adik-adik, silakan menggambar bebas,” kata relawan.
Pak Tiffatul, urusin yang ini juga dong!
Yth. Bapak Tiffatul Sembiring,
Saya mendengar bahwa bapak melakukan tindakan penertiban terhadap Research in Motion (RIM) sebagai operator Blackberry di Indonesia. Menurut Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI), pengguna Blackberry di Indonesia sudah menembus angka 1 juta sampai Maret 2010. Angka ini cukup fantastis, tetapi belum ada apa-apanya dibandingkan dengan pengguna ponsel di Indonesia. Lembaga penelitian ROA (Research On Asia) Group mencatat bahwa pada tahun 2010, angka pengguna ponsel di Indonesia mencapai angka 133 juta. Dengan kata lain, sekitar separuh dari seluruh populasi negeri ini yang diperkirakan mencapai 250 juta jiwa, merupakan pengguna ponsel.
Maksud saya begini pak: Kalau terhadap pengguna Blackberry saja bapak peduli, maka bapak juga wajib memperhatikan pengguna ponsel yang jumlahnya 100 kali lipat pengguna BB. Sebagai salah satu pengguna ponsel, saya akan mengadukan keluhan konsumen kepada bapak sebagai salah satu regulator komunikasi nir-kabel di Indonesia.
- 12 comments
- Read more
- 5411 reads
Pantai Sundak Seindah Dreamland
Pantai Sundak [Foto-foto: Purnawan Kristanto]
- 27 comments
- Read more
- 6162 reads
Menghijaukan Merapi Lagi [2]
Penghijauan di wilayah sekitar Deles ternyata lebih sulit daripada di Balerante, baik itu dari medannya maupun pelaksanaannya.
Hari Sabtu, 22 Januari, pukul 7:30, kami memberangkatkan relawan gelombang pertama yang terdiri dari rombongan GKJ, Banser NU, dan tim inti Satgas "Derap Kemanusiaan dan Perdamaian" (DKP) dari GKI Klaten. Beberapa rombongan relawan juga berangkat dari tempat lain, yaitu GKJ Gondang, GKJ Manisrenggo, GKJ Karangnongko dan Banser di sekitar Kemalang. Mereka langsung bergerak ke lokasi penanaman.
Sedangkan saya masih tinggal di Klaten untuk menunggu rombongan dari GKI Klasis Semarang Timur dan Barat. Mereka sudah meluncur ke Klaten sejak pukul 4:30, namun di Boyolali, mereka "pecah kongsi." Rombongan pertama lewat Jatinom, sedangkan rombongan kedua melewati Delanggu yang lebih jauh.
Pak Yus yang berada di rombongan kedua menelepon. "Kami baru sampai Penggung. Kami tidak usah ditunggu. Ditinggal saja tidak apa-apa, nanti kami menyusul," katanya.
Kesaktian Dunia Maya
Jangan menyepelekan internet. Media pertemanan di dunia maya ini ternyata dapat digunakan untuk mengumpulkan dana dan menggalang aksi di dunia nyata. Manfaat ini saya dapatkan selama menjadi relawan kemanusiaan bencana Merapi. Sejak terjun sebagai relawan pada akhir bulan Okober 2010, saya berusaha menyempatkan diri untuk mengabarkan kegiatan pos kemanusiaan melalui Facebook, Twitter dan milis yang saya ikuti.
Saat berada di lokasi, sedapat mungkin saya melaporkan perkembangan terbaru melalui pesan teks. Banyaknya menara BTS di lereng Merapi ternyata menguntungkan relawan dalam berkomunikasi, maupun dalam memberikan kabar terkini via Twitter dan Facebook. Selanjutnya, jika sudah sampai di posko maka saya mengunggah foto dan video yang membutuhkan dukungan bandwith lebih besar. Untuk memudahkan koneksi, maka kami memasang wi fi di posko.
- 4 comments
- Read more
- 3803 reads
Deles [mulai] Indah
- 6 comments
- Read more
- 3851 reads
Kristenisasi di Wilayah Bencana?
Spanduk di lokasi bencana
- 11 comments
- Read more
- 5856 reads
Kolaborasi Pemuda Gereja dan Banser NU
Erupsi Merapi menyebabkan vegetasi yang ada di sekitar lerengnya mati karena terbakar dan tertutup pasir. Kalau punggung Merapi dibiarkan gundul, maka bencana serupa di Wasior berpotensi terjadi. Pada pertengahan musim hujan ini, adalah saat yang tepat untuk menghijaukan kembali lereng Merapi. Maka pemuda gereja dan Banser NU (Bantuan Serba Guna Nahdatul Ulama) bahu-membahu menanam bibit pohon di desa Balerante, kecamatan Kemalang, Klaten, 6 Januari 2010.
****
Lebih Ingat Satenya
Saat menanam pohon di punggung Merapi, saya bertemu dengan warga desa Pijenan yang pernah mengungsi di tempat pengungsian yang kami kelola.
"Bapak yang pernah mentraktir sate untuk pengungsi 'kan?" sapa ibu itu. Saya mengangguk sambil tersenyum geli.
Sebenarnya bukan saya yang mentraktir. Saya hanya menjalankan amanat dari penderma. Namun bukan itu yang membuat saya geli. Yang membuat saya geli adalah mereka justru lebih ingat "sate"-nya daripada lembaganya.
Itu sebabnya, sejak awal kami memang sengaja tidak menonjolkan identitas lembaga, membentangkan spanduk atau menancapkan bendera di lokasi bencana (Kalau belakangan ini kami mengenakan seragam rompi itu demi alasan "keamanan." Saat itu ada beberapa "relawan palsu" yang mengail di air keruh. Mobil juga kami tempeli stiker logo lembaga karena akhir-akhir ini muncul "portal swasta" di sepanjang jalan menuju lokasi bencana. Dengan tempelan stiker ini, maka mobil kami bisa lolos dari pungutan warga).
Agora:Kala Kelam Kekristenan
Pada abad ke-4, di sebuah kota di Alexandria atau Iskandariyah, hidup seorang filsuf Yunani bernama Hypatia. Dia adalah anak perempuan Theon, kepala museum di kota itu. hypatia mengajar di sebuah sekolah yang menyiapkan calon-calon pemimpin penguasa Romawi. salah satu muridnya bernama Orestes mencintai Hypatia, tetapi ditolak halus karena Hypatia memutuskan untuk menekuni dunia pengetahuan. Sementara itu, Davus, budak Hypatia diam-diam juga mencinta majikannya.
Masa itu kekuasaan Romawi mulai memudar. Umat Kristen yang tadinya ditindas menemukan momentum kebangkitannya. Mereka mulai berani menyiarkan ajaran kekristenan di pusat keramaian, bahkan dengan cara yang provokatif. Mereka menghina dewa-dewa yang disembah oleh orang Yunani. Karena merasa tersinggung, maka warga Yunani bertindak nekat. Mereka menyerbu sekelompok kecil umat Kristen di kota. Namun orang Yunani salah perhitungan. Ternyata jumlah orang Kristen di kota Alexandria meningkat dengan pesat. Maka mereka hanya bisa bertahan di dalam perpustakaan Serapeum. Di sini tersimpan manuskrip berbagai pengetahuan bangsa Yunani dengan koleksi yang sangat lengkap.Sementara itu, massa kristen mengepung dari luar.
- 7 comments
- Read more
- 4032 reads
Elang Jawa Paska Erupsi Merapi
- 4 comments
- Read more
- 5065 reads
Nonton Anaknya Rhoma Irama Mendalang [Updated]
Kalau saya menyebut nama "Adam Ghifari", mungkin banyak orang tidak memberikan perhatian khusus. Tapi jika saya menambahkan nama bapaknya menjadi "Adam Ghifari, anak dari Rhoma Irama," maka mungkin banyak orang akan memberi perhatian. Ya, Adam Ghifari adalah anak dari seniman musik yang dijuluki "raja dangdut" itu. Adam adalah anak Rhoma dengan Gita Andini Saputri, seorang perempuan asal Solo keturunan Pakistan.
Sebagaimana bapaknya yang seniman, rupanya darah seni juga mengalir di urat nadi bocah kelahiran, Surakarta 13 September 1999. Jika bapaknya menekuni kesenian modern, maka anaknya menaruh minat di bidang kesenian tradisional, yaitu pedalangan. Sejumlah prestasi berhasil diraih dalam dunia seni pedalangan, termasuk sukses sebagai juara satu, dalam festival dalang bocah di Dinas Pendidikan Nasional pada 2007.
Hari Minggu, 26 Desember, saya mendapat kesempatan untuk menyaksikan kebolehan Adam di Rumah Turi, Solo. Dengan diiringi oleh musik dari bambu, Adam menggelar pertunjukan wayang beber dengan lakon "Pasar Ilang Kumandange." Berbeda dengan pertunjukan wayang tradisional, pertunjukan wayang beber sebenarnya tidak menggunakan boneka sebagai media pertunjukan. Sebagaimana namanya, wayang beber menggunakan lukisan yang dibeberkan atau dibentangkan di hadapan penonton.
- 5 comments
- Read more
- 10054 reads
Saya Setuju dengan MUI
Menjelang Natal, Majelis Ulama Indonesia (MUI) membuat pernyataan sehubungan dengan simbol-simbol Natal, MUI menilai penampilan simbol-simbol Nataldi pusat perbelanjaan, hotel dan tempat rekreasi sudah berlebihan. Yang perlu dipertanyakan adalah ukuran untuk menilai bahwa simbol itu sudah berlebihan.
- 2 comments
- Read more
- 5305 reads
Belajar dari Rumput yang Bergoyang
Pertama kali aku sampai di wilayah yang diterjang awan panas Merapi, atmosfer mendadak berubah seperti menonton televisi era 1970-an. Hanya ada dua warna yang dominan yaitu hitam dan putih dengan berbagai gradasi. Kayu-kayu pohon menghitam karena hangus terbakar. Seluruh permukaan yang ada di atas tanah berwarna abu-abu karena tertutup abu vulkanik.
- 2 comments
- Read more
- 4510 reads
HP..oh..HP [Catatan Ringan Relawan 6] [updated]
Handphone memiliki peran yang vital dalam kegiatan tanggap bencana di Merapi baru-baru ini. Meski sudah ada alat komunikasi radio (handy talkie dan rig), namun untuk berkomunikasi jarak jauh, HP benar-benar membantu kerja para relawan. Para pengguna telepon nir kabel ini cukup beruntung karena hampir semua wilayah di lereng Merapi dapat dijangkau oleh sinyal HP.