Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Purnawan Kristanto's blog
Natal yang Subversif
- 3 comments
- Read more
- 6940 reads
Peringatan Terakhir
- 17 comments
- Read more
- 7119 reads
Kopdar Bloger SS di Jakarta
Kopdar kali ini adalah pertemuan yang paling panas dalam sejarah kopi darat para blogger di Sabdaspace yang aku ikuti.
- 5 comments
- Read more
- 5908 reads
Kopdar Komunitas Penjunan
Meskipun istriku orang Jakarta, tetapi aku sendiri tidak terlalu antusias setiap kali pergi ke ibukota negara itu. Dengan diantarkan oleh Kirana dan isteri, aku berangkat ke bandara menumpang kereta Pramex dari stasiun di Klaten. Duduk di depanku, ada satu keluarga besar. Setelah aku amati, ternyata dua di antaranya adalah anak kembar lai-laki. Satu anak sedang disusui, sedangan kembarannya bermain dengan kakaknya.
Aku tertawa sendiri karena di peron stasiun tadi aku juga melihat anak kembar yang lain. Aku segera mengirim SMS pada isteriku.
"Tahu nggak, aku ketemu anak kembar lagi di kereta," tulisku.
"Kayaknya asyik juga ya punya anak kembar," balas isteriku.
"Kalau anak kembar itu sama ceriwisnya dengan Kirana, maka RT kita bakal gaduh," responsku.
***
Perjalanan udara biasa saja. Maksudnya biasa terlambat dari jadwalnya. Sesampai di terminal 3, aku segera mengirim SMS ke Darsum. Pada saat yang bersamaan, SMS dari Darsum juga masuk. Kami janjian bertemu di Gambir.
2012: Pemuas Mata dan Telinga
- 6 comments
- Read more
- 7402 reads
Beriman itu Seperti Menanam Kentang
Hanya ada batas tipis antara iman dan kegilaan. Jika ada seorang petani yang nekad menanam kentang di wilayah yang sangat kering, maka Anda dapat mengatakan petani ini sinting. Kentang itu adalah tanaman yang membutuhkan sangat banyak air. Namun jika menggunakan kacamata rohani, kita bisa menyebut petani sebagai orang beriman. Jika Anda menjadi pengelola stadion nasional, lalu ada petani kampung yang datang untuk menyewa stadion, apa yang Anda lakukan? Mungkin Anda akan permisi sejenak untuk pergi ke kamar mandi dan tertawa terpingkal-pingkal di sana.
- 3 comments
- Read more
- 5892 reads
Apa Itu?
Dua orang, bapak dan anak, duduk di kursi taman depan rumah. Sang anak yang sudah menjadi pria dewasa sedang asyik membaca koran. Sementara sang bapak yang beranjak sepuh memandang lepas ke depan. Tiba-tiba sang bapak bertanya, "Apa itu?"
- 3 comments
- Read more
- 4629 reads
Pulang ke Jogja
Terjadi keanehan saat kami bersiap pulang ke Yogyakarta. Ketika pak Agus, kapten pilot, mengecek tangki bahan bakar di sayap sebelah kiri, volumenya sudah berkurang. Namun saat mengukur tangki pada sayap sebelah kanan, isinya tidak berkurang. Anehnya justru bertambah banyak! Ada apa ini?
- 4 comments
- Read more
- 7401 reads
Kisah di Tasikmalaya
Hari Selasa [8/9/2009], saya bersama dengan pak Tjandra Agus, koh Januar, Doddy Hendro dan pak Hasan pergi ke Tasikmalaya untuk mengantarkan bantuan kemanusiaan. Sekitar pukul sepuluh pagi, ditemani oleh pak Philipus Kristianto dan pak Jonson Sitorus, kami meluncur menuju desa Sukajaya, kecamatan Purbaratu. Sepanjang pengamatan, kota Tasikmalaya tidak terpengaruh sama sekali dengan adanya gempa. Semua berjalan dengan normal. Tidak ada tanda-tanda kedaruratan. Sedikit tanda bahwa ada gempa telah terjadi di sana adalah runtuhnya bangunan tua di sebuah perempatn dan aktivitas anak jalanan yang meminta sumbangan atas nama korban gempa. Aktivitas perekonomian berjalan dengan normal. Toko-toko buka seperti biasa, kecuali warung makan. Jalanan disesaki kendaraan pribadi dan angkutan umum. Tidak banyak terlihat mobil pembawa bantuan kemanusiaan.
Terbang ke Tasikmalaya
“Waktu” itu memang relatif. Waktu selama satu jam yang dipakai untuk bercengkerama dengan orang-orang tercinta rasanya terlalu singkat. Satu jam menunggu tanpa kepastian rasanya sewindu. Pesawat ultra ringan yang akan menerbangkan kami ke Tasikmalaya sebenarnya sudah siap. Kapten Pilot, pak Agus, sudah meminta izin ke menara pengatur lalu lintas udara. Langit di kota Yogyakarta terlihat cerah. Cuaca di Cilacap, yang akan kami lalui nanti, juga baik. Sayangnya, jarak pandang di landasan udara Wiriadinata, Tasikmalaya hanya 4 km. Maka izin terbang masih ditahan karena menurut peraturan, jarak pandang minimal 5 km. Kami harus menunggu ada perubahan visual.
- 4 comments
- Read more
- 15224 reads
Pesawat Ultra Ringan
Sejak kecil saya memang menyukai pesawat terbang. Hampir setiap hari selalu ada pesawat latih yang berputar-putar di atas rumah. Seya selalu terkagum-kagum menatap besi terbang itu. Kadang benda berbentuk capung itu terbang sangat rendah sehingga kami bisa melihat kepala pilot menyembul di balik kokpit. Kadang pesawat itu bermanuver di angkasa dan menghilang di balik awan-awan.
- 2 comments
- Read more
- 7928 reads
NONPROLETISI
Beberapa hari setelah gempa bumi mengguncang Jawa Tengah [27 Mei 2006] beredar SMS di kalangan orang Kristen. Kira-kira bunyinya begini: “Benteng Yeriko telah runtuh. Ini saatnya kita mengabarkan keselamatan di lokasi bencana.” SMS ini bukan rumor, karena setelah itu saya menyaksikan aksi-aksi sekelompok orang Kristen yang menyebalkan dan justru mengganggu pekerjaan kemanusiaan. Bagaimana tidak, mereka diam-diam menyelipkan lembar-lembar traktat pada paket-paket bantuan yang akan disalurkan kepada korban gempa bumi. Kami sempat menemukan lembaran-lembaran seperti ini di lokasi bencana. Tindakan seperti ini ternyata melanggar prinsip “nonproletisi.”
Saya yakin banyak orang yang belum memahami kata “nonproletisi”.
- 9 comments
- Read more
- 7587 reads
Pupur Sakwise Benjut
Gempa besar dengan kekuatan 7,3 skala Richter yang mengguncang propinsi Jawa Barat, sekali lagi menegaskan bahwa kita ini seperti berdiri di atas negeri yang penuh dengan bencana. Kondisi geologis menempatkan Indonesia dalam lingkaran cincin api yang sagat rawan terhadap bencana gempa, tsunami, dan gunung meletus. Tidak hanya itu, dalam cincin api itu, Indonesia berada pada posisi mahkotanya. Maka tak heran jika angka menunjukkan bahwa dari total korban gunung berapi, separonya adalah penduduk Indonesia.
Selain bencana karena aktivitas tektonis, Indonesia juga rentan terhadap bencana akibat ulah manusia seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran. Hampir tidak ada satu noktah pun di wilayah Indonesia yang kalis dari bahaya bencana.
Maka tak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa kita harus bersahabat dengan bencana. Dalam hubungan persahabatan, hal yang perlu dilakukan adalah saling mengenal. Jika kita mencoba bersahabat dengan bencana, maka kita berusaha untuk mengenali karakter dan penyebab. Dengan pengenalan yang baik ini, kita dapat mencegah terjadinya bencana atau setidak-tidaknya dapat mengurangi risiko kerugian jika terjadi bencana.
- 4 comments
- Read more
- 4960 reads
Saya Menyesal Ikut Kopdarnas Blogger SS [2]
- 11 comments
- Read more
- 5436 reads
Menerbitkan Buku itu Gampang
"Mengapa belum ada karyamu yang diterbitkan dalam buku?" tanyaku kepada seorang teman. Dengan enteng,
sambil mengutip tulisan Salomo, dia berkilah: “Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan" (Pkh. 12:12).
"Itu berlaku jika kamu sudah menghasilkan banyak buku," sergahku," masalahnya, kamu belum menulis satu buku pun."
Dia hanya cengar-cengir sambil menggaruk-garukkan kepala meskipun tak gatal.
***
Siapa bilang menerbitkan karya tulisan untuk menjadi buku itu susah? Setidaknya itulah yang aku alami. Waktu pertama kali menawarkan naskah bukuku, penerbit langsung menyetujui untuk menerbitkan mesipun ada beberapa revisi yang harus kulakukan. Ketika dipajang di toko-toko buku, ternyata angka penjualan bukuku cukup memuaskan. Setelah itu, naskah-naskah bukuku yang lain lulus dengan mulus di penerbit itu.
- 5 comments
- Read more
- 8846 reads
Saya Menyesal Ikut Kopdarnas Blogger SS [1]
Ya, Anda tidak salah baca. Saya memang merasa menyesal ikut Kopi Darat Nasional [Kopdarnas] blogger SS yang digelar tanggal 15-17 Agustus 2009 di Solo. Jika blogger lain mengaku merasa senang mengikuti acara ini, ya biar saja. Tapi saya tidak mau berbasa-basi dengan mengatakan hal yang tidak sebenarnya.
- 5 comments
- Read more
- 5672 reads
Kopdarnas Blogger SS Hari III
- 18 comments
- Read more
- 8791 reads
Kopdarnas Blogger SS Hari II
- 32 comments
- Read more
- 8562 reads
Foto-foto Kopdarnas
- 37 comments
- Read more
- 9294 reads
Video Kopdarnas Blogger SS
Video Blogger Kopdarnas
- 11 comments
- Read more
- 7017 reads