Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

peace

Purnawan Kristanto's picture

Pemuda Gereja dan Santri Nyaris Bentrok

13871175951194956618

Nyaris terjadi bentrok antaragama di desa Samirukun. Dua kelompok massa yang membawa pentungan dan obor dengan wajah garang bertemu di tengah desa.  Kelompok Kristen marah karena pendetanya dicoba diracun. Kelompok Islam marah karena kota infaq mereka dicuri. Akan tetapi, bentrokan berhasil dicegah oleh pemuka agama.

Purnawan Kristanto's picture

Pemulihan Trauma Berbasis Masyarakat

BubuDi sebuah hutan, tiba-tiba terjadi kebakaran besar. Para binatang kebingungan apa yang harus dilakukan. Lalu tiba-tiba burung kolobri berkelebat terbang menuju sungai. Dia mengambil setetes air dengan paruhnya untuk memadamkan api.

 

Hewan lain yang bertubuh besar heran melihatnya. "Apa yang kamu lakukan? Tubuhmu terlalu kecil untuk memadamkan api yang besar ini?" tanya mereka.

"Badan saya memang kecil, tapi saya telah melakukan bagian saya semampu saya," jawab burung kolibri.

Mungkin kita merasa seperti burung kolobri ini yang kecil dan dipandang remeh. Tapi setidaknya kita bisa berbuat sesuatu semampu kita untuk menciptakan perdamaian.

Purnawan Kristanto's picture

Masuk Zona Ketidaknyamanan

Pada hari keempat, Wendy menggambar lingkaran besar di lantai.  Partisipan diajak untuk mengelilingi lingkaran itu. Setelah itu, Wendy memberi kesempatan jika ada partisipan yang bersedia menari di dalam lingkaran. Beberapa partisipan menyambut undangan itu, tapi ada lebih banyak partisipan yang memilih tetap diam di luar lingkaran.

“Bagaimana rasanya menari di dalam lingkaran?” tanya Wendy.

“Tidak nyaman karena tidak biasa menari,” jawab partisipan yang menari.

“Mengapa ada banyak partisipan yang tidak menari?” tanya Wendy.

“Karena kami merasa aman dan nyaman di luar lingkaran,” jawab partisipan lainnya.

Purnawan Kristanto's picture

Komunikasi Nir-kekerasan

 

13410769292100311924
Tulisan apa ini?

Lihatlah gambar ini. Berapa banyak kata yang terpampang pada gambar itu? Kalau Anda hanya melihat satu kata pada setiap gambar, maka Anda perlu melihat dengan lebih teliti. Kalau Anda masih penasaran, simak terus tulisan ini untuk tahu apa saja kata dalam gambar itu.

13410769841684284372

 

 

13410770091438538259
Tulisan apa ini?

Purnawan Kristanto's picture

Menyemai Perdamaian Batin [2]

13405470341509734813

Partisipan dan Fasilitator kelas "Strengthening Peace Education Training Skills"  berfoto bersama

Ada aktivitas yang membuat partisipan tergelak-gelak. Aktivitas itu adalah permainan menebak jenis kartu yang tertempel di dahinya. Sebelumnya, fasilitator mengajak partisipan berdiri membentuk lingkaran. Setelah itu dia membagikan satu buah kartu secara acak kepada partisipan. Partisipan harus segera menempelkan kartu itu di dahinya menghadap keluar. Mereka tidak boleh melihat kartu yang ada di dahinya.

Begitu aba-aba mulai diberikan, para partisipan harus bersikap sesuai dengan kartu yang dipegangnya. Tentu saja hanya dengan menebak. Kartu yang lebih rendah harus menghormati kartu yang lebih tinggi. Kartu yang lebih tinggi boleh menyuruh kartu yang lebih rendah. Saya segera bisa menebak kartu yang ada di dahi saya. Setiap orang membungkuk dan memberi hormat kepada saya.

"Kartu saya tinggi nih," tebak saya. Untuk memastikannya, saya coba menyuruh seseorang. Eh, dia mau. Jelas sudah, kartu saya termasuk tinggi, atau mungkin yang tertinggi. Saat bertemu dengan kartu lain jenis Queen dan King, mereka mengajak saya datang ke pesta kerajaan.

Purnawan Kristanto's picture

Belajar tentang Prinsip Belajar Orang Dewasa

 

13402912431750756957
Belajar dengan metode partisipatif

Setelah menyelesaikan pelatihan "Peace Education: Concepts and Approaches"(PECA), pada minggu berikutnya saya memilih kelas  "Strengthening Peace Education Training Skills" (SPETS).  Pelatihan ini diselenggarakan oleh Mindanao Peacebuilding Institute di kota Davao, Filipina, tanggal 21-25 Mei 2012.

Minggu kedua ini merupakan masa-masa yang paling berat. Gigi geraham saya mendadak berdunyut-denyut. Rasa sakit itu menjalar ke atas. Kepala saya seperti ditusuk-tusuk dengan jarum. Saya lalu minta obat ke sekretariat, ternyata mereka tidak menyediakan. Saya lalu meminta tolong panitia agar membelikan di apotik, tapi mereka hanya membeli satu butir. Alasannya, harga obatnya mahal. Padahal pembayarannya menggunakan uang saya. Akhirnya saya putuskan untuk membeli sendiri tambahan obat penahan sakit itu.

Purnawan Kristanto's picture

Menyemai Perdamaian Batin

1340079519877820607

 

Ada kisah nyata tentang biarawati di Filipina yang disandera oleh tentara MILF yang beraliran Islam. Kesehariannya, suster ini memimpin retret. Di Filipina ada kebiasaan untuk melakukan retret setidaknya setahun sekali. Dalam retret ini biasanya sang suster membimbing peserta untuk menulusuri kepahitan-kepahitan yang tersimpan di bawah alam sadar, lalu berdamai dengannya.

Suatu hari suster ini ditangkap oleh tentara MILF. Selama dalam penyekapan, suster ini dilayani oleh seorang perempuan muslim. Beberapa hari kemudian, suster ini dilepaskan dan kembali ke susteran.

Suatu kali terjadi pertempuran antara tentara pemerintah Filipina dan tentara MILF. Banyak orang dari kalangan MILF yang tertangkap. Suster mendangar kabar bahwa perempuan muslim yang melayaninya selama disandera juga ikut tertangkap dan ditahan di markas militer. Suster memutuskan untuk mengunjungi perempuan ini. Usai perkunjungan sang Suster bertekad untuk mengeluarkan perempuan ini dari tahanan. Maka dia melakukan upaya pelepasan. Ternyata hal itu tidak mudah. Dia harus meyakinkan banyak pihak mulai dari level terendah sampai tertinggi.

Purnawan Kristanto's picture

Pelatihan "Peace Education" [2]

1337183309464572462

 

Purnawan Kristanto's picture

Melongo di Davao

Sesaat setelah menginjakkan kaki di Davao, Filipina, saya sempat melongo karena terkaget-kaget. Ketika mobil jemputan melesat di jalan raya, saya terkesiap karena  mobil kami berpapasan dengan kendaraan dari depan yang mengambil jalur di sebelah kiri. Demikian juga saat sampai di persimpangan jalan. Mobil kami berbelok dan langsung mengambil jalur sebelah kanan. Itulah kekagetan yang kedua. Sebelumnya saya juga kaget saya melihat  mobil jemputan yang disediakan panitia. Mobil ini mirip dengan angkot di Indonesia. Penumpangnya duduk di dua kursi panjang berhadap-hadapan. Bedanya, mobil ini dilengkapi fasilitas AC. Rasanya jenis mobilnya tidak klop dengan pelatihan yang berlevel internasional. Saya berada di kota ini selama 3 minggu untuk mengikuti pelatihan Peace Building, yang digelar oleh Mindanao Peacebuilding Institute.

13389001051768512257

jhoni's picture

peace..

Sering kali di kehidupan ini, kita lebih banyak menghabiskan waktu dan energi untuk memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan, dan yang menyakitkan. Padahal, pada saat yang sama kita pun sebenarnya punya kemampuan untuk bisa menemukan banyak hal indah... di sekeliling kita.