Seorang tuan yang kaya raya di negeri antah berantah, sebut saja Yahoo (bukan nama sebenarnya) suatu saat akan bepergian ke luar negeri. Dia punya 4 orang hamba yang bernama Reford (Bukan nama sebenarnya), Fundist (Bukan nama sebenarnya), Kharis (Bukan nama sebenarnya), dan GKMen (Bukan nama sebenarnya). Sebelum pergi dia berpesan kepada hamba-hambanya. Jagalah rumah kediamanku. Kalian berkuasa atas segala yang ada di dalamnya selama saya pergi.

Malam bertambah larut. Pak Mardi duduk terpekur. Diam. Pandangannya kosong, menatap ke arah jalan raya yang mulai sepi dari lalu lalang kendaraan. Sesekali masih terlihat satu dua orang  yang tengah berjalan kaki, entah mau kemana.

Tahun berapa untuk pertama kalinya Anda mengenal internet? Jika mengenal internet pada periode 1990-an, mungkin Anda akan beranggapan bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa universal di dunia maya. Mayoritas situs web menggunakan bahasa Inggris. Tidak hanya pada isi situsnya, tetapi juga pada setiap menu yang digunakan. Bandingkan dengan Yahoo! yang belum sampai lima tahun menyediakan layanan berbahasa Indonesia. Apalagi yang namanya blog. Mempertimbangkan hal itu, apa yang saya bahas berikut ini jelas tidak akan relevan pada masa tersebut.

Namun, seiring perkembangan, situs-situs berbahasa Indonesia pun bermunculan. Internet relay chat pun mewabah pada periode akhir 1990-an. Lalu muncul pula instant messenger. Fenomena blog merebak dalam tahun-tahun kemudian. Semua ini ternyata memberi dampak bagi perkembangan bahasa Indonesia.

     "BWA HA HA HA hahaha......minggir kau dari hadapan gua kalau tidak ingin runyam hidupmu!"

     "Siapa kau manusia gemuk yang membikin gaduh di taman yang teduh ini?"

     "Sekali lagi gua tanya, lu manusia berdasi membawa-bawa pedang di depan taman, apakah lu satpam taman ini? Aku Samuel Pendekar Samber Geledek dari Pulau Jauh, lu siapa?!"

"Anakku, tentang satu hal engkau harus waspada. Penulisan buku tak ada akhirnya, dan terlalu banyak belajar melelahkan jiwa dan raga" Pengkotbah 12:12

-----o0o-----

     DOA sangat penting dalam kehidupan orang percaya. Orang percaya harus berdoa tentang segala sesuatu. Bila orang percaya berdoa, ia berbicara langsung secara pribadi dengan Bapanya di sorga. Doa inilah salah satu keistimewaan terbesar dalam kehidupan umat Kristen. Apakah dalam berdoa kita perlu menggunakan kata-kata khusus? Atau nada suara tertentu? Sesungguhnya yang diperlukan ialah keinginan yang tulus untuk menyampaikan perasaan terdalam dan keinginan hati kita kepada Allah.

"Hi Ik..." satu sapaan muncul di kotak ijo sabtu siang waktu aku iseng berkunjung di SS

"Hai Deta, lagi dimana? Jakarta apa Semarang?" tanyaku

"Di Semarang" jawab Deta

"Udah ketemu Wilg? Samuel Vick? 'kan rumahnya deketan sama rumah Deta?" tanyaku lagi

"Belum. Rumahmu dimana?" jawab Deta