Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Lost Admin's picture

Natal dan sikap teladan dari Yusuf (kardi)

Natal dan sikap teladan dari Yusuf
Dipublikasi Artikel blog by kardi

Pendahuluan

Ayat Nas: Matius 1 :18-25 Pada saat-saat seperti Natal ini, sudah sering kali kita  membaca dan mendengarkan berita kelahiran Tuhan Yesus, dari ayat nas diatas, dari tahun ke tahun. Tapi sudahkah kita mengambil sikap seperti Yusuf? Ada 5 sikap teladan dari Yusuf:

Purnawan Kristanto's picture

Berdialog dengan Sabda

"Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya." (Lukas 2:19)
Malam hari di padang Efrata yang gelap dan sunyi, tiba-tiba berubah menjadi terang benderang. Malaikat Tuhan memberitakan kelahiran Yesus kepada sekelompok gembala yang sedang menjaga domba-domba mereka. Setelah itu ada banyak malaikat yang bersama-sama memuji Tuhan.
Purnawan Kristanto's picture

Tempat untuk Gembala

"Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka." (Lukas 2:20)

Purnawan Kristanto's picture

Naskah Dramaku Dipentaskan

Di dalam tulisan berjudul "Naskah Drama Natal", saya mengumumkan tentang naskah drama yang saya tulis. Naskah tersebut berjudul "Mencuri Karung Santa." 

 

erick's picture

Christmas is Coming

Christmas is coming
Dipublikasi Artikel blog by erick

Purnawan Kristanto's picture

Empat Perempuan Asing

"Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar…"Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria" (Matius 1: 3,5,6).
 

Purnawan Kristanto's picture

Ketaatan Yusuf

"Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya," (Matius 1:24)
 

iik j's picture

HIV-AIDS

"Apa? Terinfeksi HIV-AIDS? Wallah...."

 Aku melihat ke arah orang yang ditunjuk temanku itu. Laki-laki, hitam, kurus kering, rambutnya kusut, lemah. Aku hampir-hampir tidak percaya dengan yang kulihat, aku tidak lagi mengenal orang yang kukenal baik beberapa tahun silam itu.

nobietea's picture

ini tentangmu, ibu . . .

Aku memang bukanlah anak yang dapat kau harapkan untuk membahagiakanmu. Hari tuamu akan datang, aku tak bisa menyambutmu dan mengantarmu denagn kebahagiaan. Siapa yang percaya ketika aku akan menjadi bagian dari kebahagiaanmu nanti? Aku hanya bagian dari yang tersisih, dan aku takkan membiarkanmu menjadi bagian dari itu.

nobietea's picture

ibu dan Bapaku . . .

Posted on Desember 18th, 2008

iik j's picture

The Calling

Angin bertiup keras, hujan deras tercurah ke bumi, pepohonan meliuk-liuk mengikuti arah angin yang menerpanya. Aku di ruang kantorku, sendirian, diam dan memandang dari balik jendela kaca.

Aku teringat kepada seorang anak berumur belasan tahun yang kami temui dan ajak berbicara sabtu kemaren. Rambut "tidak jelas modelnya", cuek, bercat kuku hitam, gelang dan kalung etnik, celana lusuh, tato dan anting. Aku seperti menemui diriku beberapa tahun silam. Jika waktu itu sebutan "punk" sudah marak di kota ini, mungkin orang-orang telah memasukkanku dalam kategori tersebut. 

Hingga, Yesus Kristus menarikku dari kegelapan, membebaskan, membersihkan, menyinariku, memberikanku jati diri yang sama sekali baru, memberikanku tujuan dan makna kehidupan.  Angin bertiup makin kencang, air hujan semakin tercurah deras dari langit. Aku masih menatap dengan diam dari balik jendela.

Mataku menatap bis-bis antar kota jurusan JOGLO SEMAR yang masih nekat melaju kencang. Aku masih mengenali bis-bis yang yang sama yang pernah mengantarku menjelajah masuk daerah yang berjarak 6 jam dari tempatku berdiri sekarang.

Purnawan Kristanto's picture

Damai Sejahtera

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di
bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:14)
 
Purnawan Kristanto's picture

Mewaspadai Jebakan Aktivisme Natal

Sepertinya baru kemarin menyelesaikan urusan perayaan Natal, tapi sekarang sudah bersiap untuk mempersiapkan perayaan Natal lagi. Perasaan ini biasanya menghinggapi aktivis-aktivis gereja yang menjadi "langganan" panitia Natal.

Purnawan Kristanto's picture

Jawaban Doa

"Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu."" (Ulangan 15:11)

Purnawan Kristanto's picture

Maginificat

Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan," (Lukas 1:46)

Purnawan Kristanto's picture

SOS BOPKRI

Selama dua dekade terakhir, sekolah-sekolah yang dinaungi oleh Yayasan Bopkri menurun jumlahnya secara signifikan. Di Gunungkidul, saya mencatat ada beberapa sekolah BOPKRI yang gulung tikar karena kekurangan murid.
1. SPG BOPKRI Ponjong
Purnawan Kristanto's picture

Ulat Jati Goreng

Peringatan: Kalau Anda mudah jijik, sebaiknya jangan membaca tulisan ini. Makanan ini masih dikonsumsi oleh orang Gunungkidul, kampung halaman saya.

iik j's picture

Mimpi Menjadi Barack Obama

Beberapa hari lalu, seorang teman yang lain lagi mendatangiku, dengan keperluan meminta tolong untuk dibuatkan “iklan” pencalegannya di suatu partai politik.

Lost Admin's picture

Tangisan Yesus di hari Natal (ayubw)

Tangisan Yesus di hari Natal

Dipublikasi Artikel blog by ayubw

CHRISTMAS IN MY HEART (Luk. 2:6-7)

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah renungan Natal, baru membaca judulnya saja saya sudah penasaran. Judulnya adalah, "Ketika Natal dirayakan : Yesus menangis." Mengapa Yesus menangis? Di dalam buku itu diceritakan bahwa Yesus menangis karena Natal telah kehilangan maknanya. Natal hanya dirayakan sebagai suatu kebiasaan. Yesus menangis ketika orang-orang Kristen menjadikan Natal sebagai suatu kesempatan untuk berpesta pora.

Purnawan Kristanto's picture

Ketaatan Maria

Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Lukas 1:38)