Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tangisan Yesus di hari Natal (ayubw)

Lost Admin's picture

Tangisan Yesus di hari Natal

Dipublikasi Artikel blog by ayubw

CHRISTMAS IN MY HEART (Luk. 2:6-7)

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah renungan Natal, baru membaca judulnya saja saya sudah penasaran. Judulnya adalah, "Ketika Natal dirayakan : Yesus menangis." Mengapa Yesus menangis? Di dalam buku itu diceritakan bahwa Yesus menangis karena Natal telah kehilangan maknanya. Natal hanya dirayakan sebagai suatu kebiasaan. Yesus menangis ketika orang-orang Kristen menjadikan Natal sebagai suatu kesempatan untuk berpesta pora. Oleh karena itulah, tidak mengherankan mengapa di luar perayaan-perayaan Natal kehidupan iman sebagian orang-orang Kristen begitu hambar dan tawar. Mengapa gedung gereja hanya penuh sewaktu Natal dirayakan dan kemudian terus berkurang sesudahnya. Di sana sini terdengar nyanyian tentang damai yang lahir, tetapi damai itu tak pernah hadir dalam hati mereka. Yesus menangis ketika Malam Kudus dinyanyikan dengan indahnya pada suatu malam yang sama sekali tidak kudus. Yesus menangis karena kehadiran dan pengurbanan-Nya dianggap sia-sia. Yesus lebih menangis lagi karena manusia makin tidak sadar akan dirinya sendiri. Yang membuat Yesus pedih dan amat menangis adalah kemunafikan anak-anak-Nya sendiri. Kemunafikan berbagai khotbah, nyanyian, kebaktian dan perayaan Natal. Yesus melangkah keluar dari gedung gereja itu dan terus menangis, karena Natal sudah tidak punya arti lagi. Setelah Natal, gereja kembali seperti biasa. Tidak ada apa-apa lagi. Kalau begitu, apa sebenarnya makna/arti natal itu?

Natal adalah ketika Yesus lahir di hati kita.

Ketika Ratu Elizabeth II mengunjungi Amerika Serikat, para wartawan dengan senang hati menyebutkan satu per satu barang bawaan sang ratu: 4000 pon barang, pakaian untuk tiap acara, termasuk pakaian berkabung (karena siapa tahu ada yang meninggal), 40 pin plasma, dan tempat duduk toilet putih dari kulit anak kambing. Ia juga membawa penata rambutnya sendiri, dua pelayan pria dan sejumlah pegawai lain. Kunjungan singkat sang ratu ke negara asing bisa menghabiskan 20 juta dolar (20 jt x Rp. 9000 = 180.000.000.000, bdk. dengan biaya penyambutan George W. Bush beberapa waktu yll – membuat landasan, permak Istana, dll konon menghabiskan biaya hampir 5-6 milyar)

Sebaliknya, kunjungan Allah di muka bumi mengambil tempat di kandang hewan dan tanpa pegawai/pelayan. Tidak ada tempat untuk meletakkan Raja yang baru lahir kecuali palungan, tempat makanan hewan. Segala sesuatu yang pernah terjadi di planet bumi ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu: sebelum kelahiran Kristus (BC, Before Christ; sebelum Masehi) atau sesudah kelahiran Kristus (AD, Anno Domini: dalam tahun Tuhan; tahun Masehi). Peristiwa yang membagi sejarah itu dan bahkan membagi kalender kita menjadi dua, mungkin disaksikan lebih banyak hewan daripada manusia. Yesus dibaringkan di palungan, tempat makanan hewan (lembu). Yang terdapat di dalamnya adalah sisa-sisa bubur dedak bercampur rumput. Becek, kotor, bau dan berlalat. Maklumlah, lembu tidak mengenal WC. Di situ ia makan, di situ pula ia membuang kotoran. Siapa yang ingin berbaring di tempat semacam itu? Ibu mana pula yang ingin melahirkan di tempat itu dan ingin meletakkan bayi kesayangannya di tempat seperti itu, kalau bukan karena sangat terpaksa? Yusuf dan Maria melakukan hal itu pun karena sangat terpaksa. Alkitab mengatakan: "… karena tidak ada tempat bagi mereka di penginapan." (Luk. 2:7).

Sdr. tentu pernah melihat lukisan Yesus mengetuk pintu karya Holman Hunt. Seseorang mengamati lukisan tersebut dan mengkritik Hunt dengan berkata, "Tuan Hunt, tidakkah Anda lupa melukis gagang pintunya?" Hunt menjawab, "Aku tidak lupa, karena gagang pintunya ada di dalam, tergantung Anda, apakah Anda mau membukakannya atau tidak" Yesus telah mengetuk pintu hatimu dan gagang pintunya ada di dalam. Yesus ingin sebuah tempat di hatimu. Telah berapa lama kamu biarkan Yesus menunggu?. Yesus hanya mengetuk dan berharap engkau mendengar ketukan itu dan membukakan pintu hatimu. Masihkah engkau mengeraskan hatimu? Ingat, di dalam hati kita itu ada satu ruang kosong yang tidak dapat dipuaskan oleh apapun juga. Sekalipun engkau berasal dari keluarga yang serba berkecukupan, sekalipun engkau bisa sekolah di sekolah favorit, sekalipun engkau mempunyai orang tua yang baik. Tetapi hidupmu tetap akan merasa hampa/kosong, jika Yesus belum lahir di dalam hatimu, karena ruang kosong tersebut adalah ruang kosong Yesus. Tanda bahwa Yesus sudah lahir di hatimu adalah adanya perubahan hidup. Jika engkau mengaku Kristen, tetapi hidupmu tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik, maka saya yakin bahwa Yesus belum lahir di dalam hatimu. Jika engkau mengaku Kristen, tetapi ucapan dan perilakumu tidak ada bedanya dengan orang dunia, maka saya yakin bahwa Yesus belum lahir di dalam hatimu. Jika engkau mengaku Kristen, tetapi engkau tidak menghargai kehadiran Yesus di dalam ibadah, maka ijinkan saya bertanya: "Sudahkah Yesus lahir dihatimu?" Pada waktu Yesus lahir di hatimu, maka Yesus akan menjamah dan mengubah hidupmu. Perubahan hidup ini menyangkut aspek pola pikir, ucapan dan tingkah lakumu sehari-hari. Yesus mengubahmu dari dalam - keluar (Inside out). Tetapi jika engkau tidak mau membuka pintu hatimu untuk Yesus – menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadimu, maka hidupmu tak ubahnya seperti kuburan yang di cat putih; di luarnya kelihatan bagus, tetapi di dalamnya penuh dengan kebusukan. Jika Yesus mengubah hidupmu, maka barulah kamu dapat menghasilkan buah. Buah pertobatan/buah rohani.

Natal adalah saat untuk memberikan special gift (hadiah spesial) kepada Yesus

Kalau kita membaca kisah Natal, maka kita akan mendapati bahwa masing-masing dari tokoh Natal memberikan special gift kepada Yesus. Special gift yang diberikan oleh Yusuf kepada Yesus memang sederhana, namun tak ternilai: (1) Yusuf mempersembahkan ketaatannya dengan menikahi Maria; (2) Maria mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah; (3) Orang-orang majus mempersembahkan penyembahan dan harta benda mereka; (4) Para gembala mempersembahkan waktu istirahat dan kasih mereka yang mendalam. Bahkan kalau kita cermati ternyata bukan hanya Yusuf, Maria, orang-orang majus dan para gembala yang memberikan special gift pada natal yang pertama itu. Tetapi malaikat dan bintang natal pun juga memberi; Malaikat natal (Gabriel) mewakili Allah memberi kabar kesukaan bagi Zakharia, Yusuf, Maria, gembala dan memberi peringatan kepada orang-orang majus. Bintang natal pun memberi terang dan pimpinan kepada orang-orang majus, sehingga mereka bisa bertemu Yesus. Bagaimana dengan kita? Special gift apa yang kita berikan kepada Yesus di moment natal kali ini? Aplikasi: Seluruh alam semesta ini Dia yang menciptakan, dan Dia tidak kurang sesuatupun di luar diri-Nya. Berikanlah apa yang Dia tidak punya. Hanya satu yang Dia tidak punya, yaitu dosa. Hadiah yang diminta dari kita adalah penyerahan diri kita, segala dosa-dosa, kesalahan, kegagalan, masalah dan ketakutan/kekuatiran kita. Dosa apa yang sampai hari ini masih kita sembunyikan di hadapan Raja yang lahir itu? Mari kita datang dan akui semua dosa-dosa dan kesalahan kita. Allah tidak pernah memandang rendah orang-orang yang datang dengan hati yang hancur dan remuk jiwanya. Natal adalah kesempatan untuk bertobat dan menerima pengampunan-Nya. Namun bukan berarti bahwa setahun berikutnya kita bebas lagi berbuat dosa. Di moment natal ini, mari kita akui dan serahkan segala dosa, masalah, beban pergumulan, ketakutan dan kekuatiran kita kepada Yesus. Amin