Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Berdialog dengan Sabda

Purnawan Kristanto's picture
"Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya." (Lukas 2:19)
Malam hari di padang Efrata yang gelap dan sunyi, tiba-tiba berubah menjadi terang benderang. Malaikat Tuhan memberitakan kelahiran Yesus kepada sekelompok gembala yang sedang menjaga domba-domba mereka. Setelah itu ada banyak malaikat yang bersama-sama memuji Tuhan. Para gembala lalu bergegas ke Betlehem sambil menceritakan peristiwa kejadian yang baru saja mereka alami.
Orang-orang yang mendengarnya menjadi heran. Maria juga ikut mendengarkan cerita yang disampaikan para gembala. Sebelumnya ia sudah diberitahu malaikat bahwa anaknya akan menjadi Mesias(Luk. 1:32-35) dan kelak akan diakui sebagai Tuhan (1:43). Tetapi dari para gembala itu, Maria mendapat pengetahuan baru bahwa Yesus adalah Juru Selamat juga (2:11).
Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Untuk saat itu, dia belum bisa menangkap makna sepenuhnya dari peristiwa itu. Selanjutnya ia merenungkannya. Di sini Lukas memakai kata symballo, yang searti dengan membandingkan fakta dengan fakta; sabda dengan sabda;dan sabda dengan fakta. Boleh dikatakan, Maria terus-menerus "berdialog" dengan sabda. Jika saat ini Anda belum dapat memahami satu bagian dari sabda Tuhan, lakukan seperti Maria.
Simpanlah segala perkata itu dalam hati Anda, dan renungkanlah. Pemazmur mengatakan bahwa salah satu ciri orang yang berbahagia adalah merenungkan firman Tuhan selama "siang dan malam" (terus menerus). Sabda Tuhan memang mirip benih yang biasanya tumbuh lama sebelum akhirnya berbuah. Kala Firman tak dapat dipahami oleh otak, simpan saja di dalam hati.
 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways