Blogs

Jumat lalu, tidak banyak yang bertanya ... tetapi topik kebangkitan Kristus tetap menimbulkan pertanyaan unik.

Kalau orang kristen mati, rohnya naik ke sorga (berada di pangkuan bapa), nah kalau hari kebangkitan apa yang dibangkitkan.... pertanyaan serius - nah Ka Trio yang hari itu single fighter rupanya perlu waktu bernafas untuk menjawabnya.  Dia lemparkan ke peserta lain...

Sesampainya di sekolah anak saya, segera saya memarkir kendaaan dekat seorang ibu yang berdiri terpaku sambil memandangi sepeda mtor yang parir di sebelah motornya, kaget mendengar suara motor bebek saya yang mirip pesawat f - 16, ibu itu segera melmpar senyum dan berkata "pak coba lihat masak ada orang meninggalkan motornya disebelah saya dalam kondisi mesin masih hidup !, motor siapa ya pak ?". Dengan heran saya menatap ibu itu dan segera mematikan mesin motor tadi, dalam hati saya heran sekali, wong tahu begitu kok tidak segera mematikan dan lapor ke pos satpam yang ada hanya 20 meter dari tempat ibu tadi terpaku.

Aku tertarik dan langsung membuka sebuah email dengan judul “ Delapan Kebohongan Seorang ibu dalam hidupnya.”

Mat. 7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka

kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan

bagimu.

Yoh. 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di

dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan

kamu akan menerimanya.

=====================================================
Beberapa bulan lalu, aku chat dengan seorang teman kantor yang non kristen dan secara tidak sengaja pembahasan sampai kepada satu istilah yang saya pakai disini " JIMAT DENGAN NAMA TUHAN ".

Oleh: John Adisubrata

GENERATION Y 

“Pada hari itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, setiap orang dari padamu akan mengundang temannya duduk di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.” (Zakharia 3:10) 

Ketiga kisah sejati sebagai ilustrasi-ilustrasi, dan juga kisah penyesuaian optimal yang telah dilalui oleh Tuhan Yesus melalui analogi yang diceriterakan oleh Ev Billy Graham, melukiskan pentingnya tindakan-tindakan relevan disertai pengorbanan yang harus dilakukan setiap pengikut Kristus untuk bisa mendekati dan meraih mereka yang perlu diselamatkan hidupnya. Syarat yang terutama untuk bisa mengerjakannya, adalah sikap hati yang taat kepada Allah Bapa di sorga.

St Francis dari Assisi, seorang hamba Tuhan yang termasyhur di dunia, tokoh gereja Roma Katholik abad yang ke-12, pernah memberikan suatu teladan penyesuaian hidup yang sangat mengagumkan. Ia meninggalkan status kedudukannya yang tinggi di dalam masyarakat, bahkan rela mengorbankan seluruh warisan harta kekayaan orang tuanya, agar bisa mendekati dan meraih orang-orang miskin yang hidup terlantar di sekitarnya … bagi Tuhan, sesuai panggilan hidupnya.

Jika Anda membayangkan tentang seekor ayam jantan di antara ayam betina atau seekor babi atau sapi atau apa pun juga itu dalam suatu kandang, …bukan! … bukan itu yang kumaksud.

Retreat, sebuah ajang pembinaan ataukah sebuah ajang kebersamaan? 

            Hal inilah yang menjadi perdebatan saat kami ingin mencari konsep untuk retreat pemuda yang diadakan oleh gereja kami. Perdebatan ini cukup memakan waktu yang lama dan cukup alot.

Oleh: John Adisubrata

TELADAN OPTIMAL

“Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.” (Ibrani 2:9)

Rasul Paulus menganjurkan jemaat di Korintus untuk selalu meneladani beberapa tindakan penyesuaian yang dilakukan olehnya, pada saat ia mengabarkan Injil kepada orang-orang yang memerlukannya. Salah satu teladan yang ia tulis: “Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.” (1 Korintus 9:20)

Dan ia mengakhiri tema yang sama dengan sebuah nasihat sangat penting: “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” (1Korintus 11:1)

YAKOBUS 3 : 1 – 18

Beberapa waktu lalu saya sempat di buat geram oleh seorang pendeta pasalnya ketika saya datang berkunjung ke rumah beliau untuk meminta dukungan doa guna rencana pembangunan tempat praktek istri saya sebagai dokter gigi, memperoleh feed back atau respon yang tidak mengenakkan, dengan nada sok bijak sana dia berbicara seperti ini “Jika bapak buka tempat praktek untuk ibu, apa bapak tidak merasa takut kalau MASA LALU bapak yang terkenal buruk itu akan berimbas negatif kepada usaha ibu kedepannya ?” (kata-katanya lebih saya haluskan nich).

Kemarin terjadi keributan hebat di komunitas sel saya, hal tersebut disebabkan karena tersiarnya sebuah data dari hasil konseling ketua komsel dengan anggota komsel, dengan jantan ketua komsel kami mengakui bahwa kebocoran kecil tersebut sengaja dilakukan karena dia ingin jangan sampai ada korban baru yang jatuh jika ada anggota yang lain dekat-dekat dengan angota komselnya yang kebetulan lagi jatuh ekonomi dan mulai pinjam kesana kemari untuk survive, wah ketik saya menyadari hal tersebut saya heran dengan pengakuan dan motivasi dia sengaja ngember ke beberapa orang !??.

Pernahkah Anda begitu menginginkan  sesuatu yang nyaris mustahil digapai? Bila jawabannya ya, saya yakin saya dan anda tidak sendirian. Saat kita benar-benar menginginkan sesuatu, kita akan mengerahkan berbagai upaya untuk mendapatkan impian kita. Seperti bunyi sebuah petuah kuno, ora et labora, berdoa dan berusaha.

The version found written on the wall in Mother Teresa's home for children in

Kemarin ketika genk puri hijau berkumpul tercetuslah ide untuk, melakukan tidakan dari sebuah iman yang dikandung dalam hati setiap anggota, heheheh ternyata sampai sekarang kok cuman kencan melulu tanpa ada realisasinya, ya yang dokter umum, pengusaha, kyai langitan, dan pengembara dari timur kok cuman berwacana dan realisasi tinggal realisasi.

SAYA SETELAH MENGAMAT-AMATI BEBERAPA SEPAK TERJANG FPI TERHADAP GEREJA DAN BEBERAPA SEKOLAH THEOLOGIA DI INDONESIA INI , SAYA KOK JADI HERAN DIMANA SUARA KENABIAN PARA PEMIMPIN GEREJA????

Sebagian besar dari pembaca tentunya ingat iklan “Tanya kenapa, tanya kenapa” dari A-Mild (versi polisi ngumpet). Pertama kali saya lihat iklan tersebut, saya tidak bisa berhenti tertawa sendiri. Bukan hanya iklan itu menarik dan lucu, tetapi benar-benar menggelitik hati karena menyinggung setiap diri kita sendiri! Memang benar bahwa kita hanya patuh kalau ada yang melihat, coba, tanya kenapa?

The believer's Talents are not to be laid up for self - The are to be laid out in service.

May I came nearer until you feel my present

You are there I know. I would like you know I am there also with you