Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
tilestian's blog
Anak SD dan HP
Belum lama sih anakku sempat bilang, "Mah, kalau aku sudah SD, aku dibeliin HP ya?"
Jadi ingat dulu pas aku masih SD, aku hanya mainan kasti ... sampai sore, sampai dipanggil-panggil oleh Ibu untuk segera mandi. Kalau anakku sejak SD sudah kukasih HP, emmm ... nggak papa juga sih asal aku bisa membimbingnya dengan baik dan bertanggung jawab. Mau nggak mau memang dunianya sudah beda ... beda jauh banget dengan dunia mamaknya ... haha. Hanya, kupikir-pikir lagi, kalau aku kasih HP, buat apa juga coba, belum ada kebutuhan yang penting bagi anak SD untuk punya HP. Kalau anak SMP/SMU okelah. Pasti akan ada grup dari sekolahan, bahas PR, tugas, latihan, olahraga, dan topik-topik lainnya. Lha kalau masih SD, mau bikin grup anak-anak SD? Membayangkan apa isinya sudah mau ngakak sendiri saya ... seputaran ini kali ya:
Diajar dalam Banyak Cara
Sering, aku menasihati anakku, "Berdoa, Nak .. supaya tidak bingung, supaya Tuhan kasih kesabaran, supaya damai, dll." Meski pas nasihat itu terlontar, anak seolah tidak terlalu merespons .. mendengarkan iya, merespons verbal tidak. Kadang ragu juga sih, dia beneran mendengarkan enggak ya ... hehe.
Berawal dari Rumput
Siapa sih yang tidak pernah melihat rumput? Minimal, kalau di halaman rumah sendiri tidak ada rumput, di halaman tetangga ada rumput. Hampir semua orang pernah melihat rumput.
Sering kali, rumput terlihat tak menarik. Bagaimana kesanmu dengan rumput di samping? Tak tertata rapi, iya. Warna kurang segar, iya. Kurang menarik, relatif ... hehehe. Sejauh mata memandang, segala sesuatu tampak menarik jika memenuhi kriteria atau harapan seseorang yang melihatnya. Belum tentu lho rumput di samping tergolong tidak menarik menurut beberapa orang. Siapa yang tahu?
Malioboro, Sekadar Refleksi
Beberapa hari yang lalu, aku pergi ke Yogya. Ah, seru juga sih karena sudah sekian lama tidak jalan-jalan ke Malioboro, sekarang sudah reuni lagi. Banyak yang sama, hahaha ... yang dijual di sepanjang Malioboro ... ya itu-itu saja. Satu yang bikin membuatku berpikir agak serius, nggak serius-serius amat sih, tahu nggak? Ternyata setelah sekian lama tidak jalan-jalan ke Malioboro, seorang pria buta yang bawa tape dikalungkan di lehernya juga masih menjalani profesi yang sama. Ia jalan pelan-pelan ke sana kemari sambil menyanyi mengikuti suara yang keluar dari tape ... duh, mungkin profesi ini akan ia lakukan selama hidupnya.
Ya, Saya Percaya
Allah itu baik, ya saya percaya ...
Tak hanya ikut-ikut saja
tapi saya pernah merasakan dan mengalaminya
Ketika saya dalam kesesakan,
Ia menghibur saya
Ketika saya tidak memedulikan-Nya,
Ia tetap ada di sana
menunggu saya
Firman Allah Nyata
Kemuliaan Tuhan bersinar
Firman Allah disampaikan
Para gembala takut,
tapi ...
berita kesukaan besar
ya, berita kesukaan besar
mereka terima
Tuhan, Engkau Baik
Tuhan,
memang ...
tangankulah yang menata kata demi kata ini,
tapi bukan aku inspirasinya,
tapi Kau ... Engkau yang kukenal,
dari buku terbaik yang pernah kubaca,
dari hidup sahabat-sahabatku,
dari teladan para pemimpinku,
dari Engkau, Tuhan ... yang menenun aku
Sedikit Cerita tentang TYM dan Klik
Ketika saya melihat video ini, kesan pertama adalah menarik -- karena menggunakan gambar-gambar komik dengan warna yang cerah. Kesan kedua adalah lebih tertarik -- karena dari setiap gambar memiliki kisahnya tersendiri, yang akhirnya saling mendukung untuk membentuk kisah berharga tentang penyelamatan manusia. Kesan ketiga adalah ingin memutarnya kembali -- karena ingin mengulang keseluruhan kisahnya tanpa jeda/menunggu load yang biasanya agak lambat ... hehe. Sering kali kalau buka Youtube, pasti butuh load yang agak lama ... maklum, koneksinya tidak secepat kereta melaju. :)
Antusias? Debat vs Khotbah
Beberapa waktu yang lalu, saat melihat siaran debat capres cawapres, saya deg-deg'an ketika capres mulai menjawab pertanyaan. Siapa pun capresnya, tentunya mereka ingin menjawab dengan benar dan diyakini oleh rakyat Indonesia bahwa mereka mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik di masa depan. Banyak mata yang menatap tajam dan banyak telinga yang tak ingin lepas satu kata pun yang mereka lontarkan. Seakan-akan semua kata yang mereka susun sedemikian rupa menjadi penentu apakah rakyat akan memilihnya atau tidak. Yah, mungkin ini benar, tetapi ini peristiwa yang langka. Sudah berapa kali Indonesia mengadakan pemilu pilpres, tapi sepertinya kali ini sangat ... sangat berkesan. Hampir semua rakyat pasang mata dan telinga untuk mengikuti setiap gerak-gerik dan ucapan kedua capres, serta polah tingkah pendukung mereka di sela-sela aktivitas "padat" rakyat Indonesia.
Dunia dan Orang Bermata Binar
Dunia boleh menawarkan kerlap-kerlip impian
suara riuh orang-orang yang berlomba meraup keuntungan
derap-derap kaki yang saling menyaingi
Dunia boleh menawarkan mimpi-mimpi di atas awan
mimpi yang bisa dirasakan dalam dunia malam
penuh tarian, minuman, dan gelak tertawa orang-orang dalam bayangan
Proses Hidup
Beberapa waktu yang lalu, salah seorang teman kerjaku bercerita tentang temannya sewaktu sekolah dulu yang sekarang sudah menjadi orang sukses. Cerita yang tidak panjang lebar, tetapi mengingatkan aku juga tentang pengalaman masa lampau ketika aku masih sekolah.
Intinya, seorang teman yang dulu selalu minta diberi jawaban kalau pas tes atau ujian sekolah. Seorang teman yang sepertinya tidak ada niat untuk belajar dan bersekolah. Kerjaannya cuma menyontek, nakalin teman, dan nongkrong tak karuan. Kalau cewek sih biasanya ngrumpi ... sambil lirik sana lirik sini. Yah, kurang lebih seperti itu.
- 3 comments
- Read more
- 4951 reads
Bahagia yang Tak Terputus-Putus
Boleh saja berkata, "Hari ini, aku sangat bahagia karena ...."
Besok, lusa, dan seterusnya ... tak masalah jika berkata begitu
Siapa sih yang tak mau bahagia?
Bahkan, kata ini pun jadi impian setiap orang
atau setidaknya ...
jadi jawaban kesimpulan seseorang kalau sedang ditanya tentang "Apa yang kamu inginkan?"
- 4 comments
- Read more
- 4046 reads
Saya Memang Tidak Bisa Memilih
Memang, paling menyenangkan kalau saya diajak ke Mall dan diminta untuk memilih apa saja yang saya sukai, dan tentu saja dibayari. :) Sayangnya, sampai sekarang pun kesempatan itu tidak ada ... hehe ... eitz, ada, walaupun hanya sebatas, "Kamu mau nggak aku traktir Silver Queen atau ice cream?" Hohohoho ... ahh, tak apalah. Setidaknya, saya pernah ditawari dan ditraktir di Mall. Itu pun sudah seneng bangettt ....
- 2 comments
- Read more
- 4391 reads
Cerita di Balik Anggota Facebook
Cerita semalam ....
Karena aku tidak bisa tidur, aku memutuskan untuk internetan. Pinginnya sih baca-baca artikel, tetapi ternyata aku tergoda oleh Facebook. Aku mulai membuka Facebook. Bukan untuk update status sih, tetapi sekadar jalan-jalan saja. Uups, aku dimasukkan dalam sebuah grup, yang ternyata semua anggotanya adalah teman-teman SMP 'ku.
- 2 comments
- Read more
- 3989 reads
Tuhan Memang Penulis yang Ulung
"Akhirnya, kau pun membaca juga ceritaku," itulah yang pertama kali ingin aku katakan padamu, seseorang yang sangat pelit untuk memberikan emailnya padaku. Yah, aku tahu sebenarnya kau tak pelit, tetapi kau tak adil. Kau bercerita panjang lebar tentang 'kisahmu' saat kau 'berlari' menjauh dariku, dan aku hanya bisa terdiam membaca dua lembar kertas, yang kau selipkan di bawah celengan hamburger palsu dan tim tam mini "kesukaanmu/ku?" ... hem.
- 4 comments
- Read more
- 4102 reads
Hari Ini
Hari ini
Aku melihat matahari dengan malu-malu
Bukan karena aku bersalah padanya
Tapi, karena ia punya sinar yang luar biasa
Hari ini
Aku melihat langit biru dengan senyum-senyum
Bukan karena kumpulan awannya berbentuk badut
Tapi, karena ia punya kemegahan yang terlampau luas
Yang Kau Mau
Hari ini,
Tak ada rentetan kata untuk-Mu, Tuhan
Bukan berarti aku bosan
Kali ini semua gersang tak berasa sama sekali ....
Jakarta Oh Jakarta. Banjir?
sumber: http://justisianews.com
Lima tahun yang lalu, salah satu kota di Pulau Jawa pernah bersahabat dengan "air cokelat" beberapa hari lamanya. Kebetulan waktu itu saya masih menjadi penduduk kota itu dan sekarang pun ternyata masih ... berharap bisa hijrah ke mana gitu, tapi ternyata tidak.
- 3 comments
- Read more
- 4590 reads
Dulu ...
Memang selalu ada banyak alasan untuk tidak menemui-Mu ... dulu
Kau terus mengetuk hatiku dan aku menyandarkan kepalaku, lalu tertidur
Kau tak kutemui ....
Kasih-Nya Ada di Mana Saja
Kemarin, saya melihat kasih-Nya ada dalam setiap diskusi keluarga.
Hari ini, saya melihat kasih-Nya ada dalam tegur sapa.
Besok, saya yakin akan melihat kasih-Nya dalam bentuk yang berbeda juga...