Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Diajar dalam Banyak Cara
Sering, aku menasihati anakku, "Berdoa, Nak .. supaya tidak bingung, supaya Tuhan kasih kesabaran, supaya damai, dll." Meski pas nasihat itu terlontar, anak seolah tidak terlalu merespons .. mendengarkan iya, merespons verbal tidak. Kadang ragu juga sih, dia beneran mendengarkan enggak ya ... hehe.
Kala itu hujan sangat deras. Aku dan anakku sedang akan pulang ke rumah dengan naik motor. Pinginnya sih berteduh di salah satu emper toko, sambil menunggu hujan agak reda. Tapi anakku nggak mau ... aku paksa untuk berteduh, dia bilang, "Berdoa saja mah, nti hujannya reda." :) Oh ya? Dia jawab, "Iya." Yah, kala itu sepertinya tidak ada mukjizat hujan akan langsung reda ... :) Setidaknya, anakku ingat tentang doa.
"Mah, tadi Selvi nggak masuk sekolah, sakit," lapor anakku. Aku jawab, "Ya, nanti pas mau tidur, kita doakan ya supaya cepet sembuh." Malam itu, memang kita berdua mendoakannya ... "Mah, bunda Nur sakit." "Mah, Jackson giginya sakit." "Mah, si A sakit, si B pusing, si C nggak masuk, si D ... " Dan, itu berlanjut ... dan kita tetap doakan.
.... itulah anak-anak ... :)
Kemarin, waktu aku ajak dia ke rumah kakek-neneknya untuk menjenguk mereka yang sedang sakit, aku bilang, "Nanti sebentar saja ya ke rumah kakek, soalnya ini sudah mendung, nanti hujan deres lagi seperti kemarin. Rumah kita jauh lho."
Anakku jawab, "Ya berdoa to, Mah. Kalau tetep hujan, ya ngiyup."
Aku tertegun ... terharu ... bersyukur ... Tuhan mengajarku dalam banyak cara.
Sering, orang dewasa terlalu ribet dalam cara berpikirnya ... anak-anak simple.
God's will be done
- tilestian's blog
- Login to post comments
- 2769 reads