Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bahasa/Sastra

Indonesia-saram's picture

Bahasa dan Sastra Indonesia: Emang Gue Pikirin?

Sudah cukup lama rasanya kategori ini berdiri. Sejauh ini justru kategori ini menjadi salah satu kategori yang memiliki jumlah artikel terbanyak, namun dengan komentar paling sedikit. Ada apa gerangan dengan hal tersebut?

Sebagai orang Indonesia, kita sudah dianggap produk lokal. Begitu jerit tangis kita memecah ruangan, itulah saat kelahiran kita sebagai bayi Indonesia: dibentuk oleh pasangan berkewarganegaraan Indonesia, dicatat di kantor catatan sipil, lalu dibesarkan dalam lingkungan Indonesia (tentu saja mereka yang lahir dan besar di luar Indonesia tidak masuk hitungan).

Indonesia-saram's picture

Annyeong Haseyo, Soo Jin-ssi!

Sebelumnya saya sempat mengemukakan bahwa ungkapan annyeong haseyo merupakan sebuah ungkapan yang amat kontekstual. Kapan pun kita mengucapkannya, kita tidak akan pernah ditertawakan karena dianggap aneh. Coba saja ucapkan "selamat malam" di pagi hari.

Indonesia-saram's picture

di dan di-

Keduanya memang serupa. Mungkin karena itu pula keduanya sering disalah mengerti sehingga disalahposisikan. Yang jelas, keduanya sama sekali berbeda. Dan perbedaan yang paling jelas tentu saja karena salah satunya dibubuhi tanda (-).

Indonesia-saram's picture

Keluh Kesah "Terima" dan "Kasih"

"Kami memang sering beriring," ujar mereka. "Tapi kami bukan kesatuan. Kami pribadi yang berbeda, bukan pribadi yang satu."

Kira-kira begitulah yang dikeluhkan oleh pasangan kata ini kepada saya. Sudah berkali-kali mereka direkatkan, seolah-olah mereka itu satu kata, bukan dua kata yang digabung menjadi gabungan kata.

Indonesia-saram's picture

Tidur Sampai Pagi

Dalam suatu acara yang diadakan untuk seorang staf yang berulang tahun di kantor kami , kami mengadakan sejumlah permainan yang diakhiri dengan doa. Namun sebelum berdoa, rekan kami itu menyampaikan harapan-harapannya. Dan ketika ia menyampaikan hal-hal tersebut, saya menangkap sesuatu yang menarik.

Indonesia-saram's picture

Mara Bahaya yang Kelewat Bahaya

Tampaknya salah kaprah sudah menjadi hal yang umum terjadi di antara para pengguna bahasa Indonesia. Entah karena kurangnya pemahaman mengenai makna, atau karena malas membuka kamus, atau malah karena merasa diri sudah mampu berbahasa Indonesia. Alasan yang terakhir ini seringkali menyebabkan banyak orang merasa malas untuk mempelajari bahasanya sendiri. "Ah, sudah sejak lahir bisa, untuk apa lagi belajar?" Begitu kira-kira komentar kebanyakan orang. Padahal ada begitu banyak hal yang perlu dipelajari dalam bahasa Indonesia.

Kolipoki's picture

Bila Rasa ... Kataku

Bila kutemukan jemu,
hendak kutaruh di manakah?
Bila kutemukan kesal,
hendak kutumpahkan ke manakah?
Bila kutemukan sepi,
hendak kusimpan di manakah?
Bila yang kudapat getir,
hendak kuapakankah?

Maka nuraniku menjawab:
Rasa kataku, tiada pernah berujung,
ia bagaikan hamparan samudera dan bentangan surya,
ia bagikan desau angin tanpa arah pasti,

Indonesia-saram's picture

Bagus, ..., Jelek, dan Garink?

Seiring perkembangan, berbagai istilah baru pun bermunculan. Keyboard tidak hanya dikenal sebagai alat musik, tetapi juga "papan ketika" untuk komputer. Mouse dulunya digunakan sebagai referen untuk tikus, kini sebutan itu juga ditujukan untuk mengacu pada salah satu perangkat pendukung komputer. Dalam pergaulan sehari-hari, beragam istilah baru juga bermunculan. Maraknya istilah baru ini umumnya disosialisasikan oleh generasi muda ABG.

Istilah-istilah seperti jayus, ja'im, ngeceng, dan sebagainya menjadi istilah yang muncul dari gejolak muda. Dan terus terang kalau diperhadapkan pada istilah-istilah "gaul" itu, saya cenderung agak alergi, meskipun harus saya akui bahwa fenomena ini sangat menarik untuk diamati. Terus terang pula saya akui bahwa sampai sekarang saya masih bingung dengan, katakanlah istilah jayus yang entah mengacu ke sifat yang bagaimana.

Sastro's picture

Menulis tentang diri sendiri

Menulis tentang diri sendiri tidak hanya sekedar perlu motivasi yang bersih tapi juga diperlukan nyali dan keberanian untuk mengungkapkannya di sebuah ruang publik karena di tempat itulah akan banyak orang yang melihat, membaca, membicarakannya bahkan menghakimi tulisan-tulisan tersebut baik secara langsung ataupun tidak.

y-control's picture

Farewell

Untuk sang Maestro
(06/02/1925 - 30/04/2006)

Dalam hening yang lelap, menyusup perlahan tanpa bermaksud menghindari terbangunnya tubuh-tubuh itu, kematian merayap dengan seringai pagutnya yang telah terasah benar. Di depannya, sosok penuh usia rebah membelakangi dinding polos mengkilap tak bernoda tanpa benar-benar bermaksud menolak kehampaan yang ditawarkan dalam pandangnya, namun kali ini ia lebih memilih menyapa desis sang kematian dengan sebuah senyum penuh keharuan. "Biru, ungu.. ingatkah saat kau dulu mendatangi dan memelukku, hingga hamparan langit yang mestinya biru itu mendadak kau samarkan dalam ungu dan kau sumpalkan ke mataku? Ingatkah betapa mesra kau bergelayut di sepanjang usia dan hari-hari jejak langkahku? Tak berat memang awalnya, namun tak ringan pula kesudahannya. Aku memang tak pernah memohon seribu tahun lagi untuk dialami dan akupun tak meminta kau menemani setiap isap tembakau, anggur dan bawang putih yang kutelan sekedar mempertahankan sisa-sisa tak abadi?

Indonesia-saram's picture

Annyeong Haseyo!

Annyeong hasseyo!
Naneun, Indonesia-saram imnida!

Belakangan ini, budaya Korea semakin digemari di Indonesia. Seiring masuknya sejumlah melodrama Korea semisal Full House, Jewel in the Palace, My Sassy Girl, dan lain-lain, kebudayaan Korea lambat laun semakin dikenal.

y-control's picture

sebagian tentang terjemahan

Di profil FS (ai!) saya tertulis begini:

Favourite Books : buku-buku terbitan Lentera Dipantara, buku-buku karya penulis dari negara miskin (biar gampang bayanginnya), yang terjemahannya bagus, ...->> cut

Terjemahan sekarang memang semakin sering menjadi masalah buat saya. Mungkin akibat pengaruh tugas-tugas kantor, mungkin juga karena buku-buku bahasa Inggris mahal-mahal dan susah ditemukan di Solo ini, mungkin lagi karena saya malas melatih ketrampilan bahasa Inggris saya. Karya-karya terjemahan memang menawarkan banyak kemudahan; bahasanya bisa kita pahami dan harganya tentu lebih murah dari buku tulisan langsung penulisnya.

Indonesia-saram's picture

Campur Kode

Pengantar

Kajian mengenai bahasa menjadi suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan. Bagi bahasa hidup, yaitu bahasa yang masih terus digunakan dan berkembang, persentuhannya dengan bahasa-bahasa lain menimbulkan permasalahan tersendiri. Di satu sisi, persentuhan itu menambah khasanah bahasa itu sendiri. Namun, di sisi lain justru mengancam keberadaan bahasa tersebut.