Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

John Adisubrata's blog

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (9)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata

MENGEMIS BELAS KASIHAN

Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan; jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.” (Mazmur 123:3-4)

Status kehidupan penduduk pulau Mauritius terbagi menjadi empat tingkat (kasta). Kasta tertinggi diduduki oleh orang-orang yang berkulit putih. Orang-orang Asia keturunan Cina menduduki kasta yang kedua, disusul oleh orang-orang keturunan India. Sedangkan orang-orang yang berkulit hitam, penduduk lokal Creole, menduduki kasta yang paling rendah!

Sering kali di Afrika Selatan saya menyaksikan orang-orang pribumi diperlakukan dengan kejam sekali. Saya pernah melihat mereka yang bekerja sebagai budak-budak, berlutut di hadapan ‘pemilik-pemilik’ mereka, orang-orang yang berkulit putih, sambil menundukkan muka tanpa mempunyai keberanian untuk menatap wajah atau mata mereka.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (8)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

TERHAMPAR SEORANG DIRI

“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.” (Mazmur 121:1-2)

Suasana di sepanjang jalan raya di pesisir pantai Tamarin Bay tersebut tampak hening sekali, … tidak ada kendaraan-kendaraan yang berlalu-lalang di sana. Maklum sekali, karena waktu tentu sudah menunjukkan lebih dari pukul 12 malam!

Oleh karena kegiatan-kegiatan yang saya lakukan di dalam lautan semenjak sengatan yang pertama, dan juga oleh karena pengaruh racun di dalam peredaran darah yang sudah menjalar ke mana-mana, seluruh tubuh saya terasa amat letih. Seolah-olah saya tidak berdaya lagi untuk bertahan membuka kelopak-kelopak mata saya, karena rasa kantuk yang telah menguasai mereka.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (7)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

MELEWATI JALAN PINTAS 

“Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.” (Amsal 4:7) 

Saya mengerti maksud Simon! Perjalanan menuju ke daratan pantai Tamarin Bay akan menjadi bertambah lama, jika kami harus melewati rute yang sebenarnya, yaitu mendayung perahu kami di atas permukaan air lagoon Riviere Noir yang dibentuk dan dikelilingi oleh batu-batu karang yang terjal.

Baru setelah mencapai muaranya, kami bisa meluncur kembali ke pantai tujuan, bebas dari hambatan batu-batu karang yang tajam dan berbahaya, karena perahu kami sudah berada di atas permukaan laut Samudera India lagi.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (6)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

PEMBAYARAN KEMBALI

Aku akan melakukan pembalasan kepadamu sesuai dengan hasil perbuatanmu, demikianlah firman TUHAN.” (Yeremia 21:14a)

Penuh kepedihan saya bertanya-tanya di dalam hati: “Apakah kesalahan yang pernah kulakukan, yang menyebabkan diriku harus menanggung penderitaan sebesar ini?” (1) 

Tiba-tiba … di dalam sebuah penglihatan yang amat menakjubkan, gambar-gambar seperti slides bermunculan di depan mata saya. Di sana diparadakan perbuatan-perbuatan dosa yang pernah saya lakukan di masa-masa yang lalu, baik yang saya sadari maupun tidak, baik yang masih segar di dalam ingatan saya maupun yang sudah lama sekali saya lupakan.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (5)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

LIMA KALI HUKUMAN MATI 

Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.” (2 Korintus 1:9) 

Kendatipun sengatan keempat tersebut mengakibatkan seluruh tubuh saya sangat menderita, akhirnya saya berhasil mendekati sebuah batu karang besar yang terjulang kira-kira setengah meter tingginya di atas permukaan air laut. Dengan sigap sekali saya memanjatnya hanya menggunakan kekuatan tangan kiri saya saja.

Berdiri tegak di atas batu karang itu saya mulai memeriksa keadaan kulit lengan tangan kanan saya, yang ternyata sudah melepuh besar, bergaris-garis merah panjang yang berderet-deret. Permukaan kulit tangan saya tersebut tampak seperti kulit yang baru saja terbakar oleh keganasan api yang amat panas. Sambil menatap penuh kekuatiran, saya menyentuhnya dengan lembut. Akibatnya sungguh luar biasa!

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (4)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

MAKHLUK GANJIL BERBENTUK KOTAK

“Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa?” (1 Petrus 2:20a) 

Entah mengapa, malam tersebut kami bertiga yang biasanya selalu menyelam bersama-sama, mendadak menjadi terpisah seorang dari yang lain. Menyelam sendirian di dalam air laut yang gelap gulita, saya berenang mengikuti arah sinar lampu senter di dalam genggaman tangan saya yang menyorot panjang laksana sebilah pedang tajam yang berkilau-kilauan.  

Sepintas melalui sudut mata, saya melihat bayangan suatu makhluk ganjil yang sedang bergerak-gerak di samping saya. Bentuknya seperti seekor jellyfish (ubur-ubur laut), tetapi mempunyai empat sudut persegi bagaikan sebuah kotak yang digantungi oleh tentacles (alat-alat peraba) yang amat panjang. Binatang laut berbentuk kotak tembus pandang itu bergerak melaju di hadapan saya dengan cara mengembang dan mengempiskan tubuhnya.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (3)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

KEMBALI KE DALAM FIRDAUS 

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55:8-9) 

Seperti setahun sebelumnya, saya menyewa bungalo yang sama di perumahan para travellers di pesisir pantai Tamarin Bay lagi. Kembali saya berada di tengah-tengah sahabat-sahabat karib saya, orang-orang lokal Creole, surfing dan diving bersama mereka. 

Pada suatu malam di awal bulan Mei 1982, kira-kira seminggu sebelum saya harus pergi meninggalkan pulau Mauritius, sahabat karib saya, Simon, dengan dua orang pemuda Creole lainnya datang menjenguk saya di rumah. Mereka bermaksud untuk mengajak saya pergi menyelam bersama mereka tengah malam hari nanti.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (2)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

MUSIM PANAS YANG ABADI 

“Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.” (Efesus 2:2) 

Sedari masa kanak-kanak saya adalah seorang pemuja kehidupan alam terbuka. Berdasarkan ‘hobby’ tersebut saya mengambil keputusan untuk meneruskan pendidikan saya di bidang Agriculture (Pertanian), yang sudah saya selesaikan pada tahun 1978 di Lincoln University, sebuah universitas yang terletak di South Island negara kami. 

Sebagai seorang pemuda yang hidup di sebuah negara kepulauan yang beriklim dingin sekali, saya selalu merasa tertarik akan negara-negara tropikal yang menawarkan keindahan pantai-pantainya bagi para penggemar olahraga-olahraga air laut, seperti: ‘surfing’ atau ‘diving’.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (1)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

IAN McCORMACK, JATI DIRINYA

Orang bebal berkata dalam hatinya: “Tidak ada Allah!” Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik.’ (Mazmur 53:2) 

Nama saya Ian McCormack. Saya lahir tahun 1956 di New Zealand, dan dibesarkan di sebuah kota di North Island negara tersebut, yang bernama Rotorua. Kedua orang tua saya, Colin dan Marie McCormack, bekerja sebagai guru sekolah dasar.

Saya mempunyai dua orang saudara, Sharon, kakak perempuan saya, dan Neil, adik laki-laki kami, yang berusia dua tahun lebih muda dari pada saya.

John Adisubrata's picture

Di Balik Tingkap-Tingkap Langit (2)

Oleh: John Adisubrata 

INDERA KEENAM 

“Sebab dunia orang mati tidak dapat mengucap syukur kepada-Mu, dan maut tidak dapat memuji-muji Engkau; orang-orang yang turun ke liang kubur tidak menanti-nanti akan kesetiaan-Mu.” (Yesaya 38:18) 

Sampai sekarang, meskipun sudah tidak seperti dahulu lagi, saya gemar menonton film-film yang membahas tema-tema alam roh. Salah satu di antaranya adalah film The Sixth Sense, karya M. Night Shyamalan. Movie yang menurut pendapat saya jalan ceriteranya disajikan olehnya dengan ketrampilan artistik yang sangat mengagumkan, mengisahkan tentang kemampuan supranatural seorang anak kecil yang bisa melihat alam roh di tengah-tengah kesibukannya sehari-hari, bahkan berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah mati.

John Adisubrata's picture

Di Balik Tingkap-Tingkap Langit (1)

Oleh: John Adisubrata 

HELL NO! 

Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam API YANG KEKAL yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. (Matius 25:41) 

Apakah yang akan terjadi setelah hidup kita di dunia berakhir? Apakah ada suatu alam’ lain di balik kebesaran mayapada yang tampak nyata ini?  

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu sering kali timbul di dalam benak pikiran saya semenjak kecil. Ingatan saya mengenainya tampak jelas sekali! Saat itu saya sudah merasa yakin, bahwa kehidupan umat manusia tidak hanya akan berakhir begitu saja. 

John Adisubrata's picture

Tribute: Darlin' Darlene (3)

THE DARLENE ZSCHECH STORY

Oleh: John Adisubrata

THANK YOU FOR THE CROSS

Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.” (Mazmur 25:9)

Menjelang akhir tahun 2004 Ps Darlene Zschech bersama timnya menghadiri upacara pemberian penghargaan kepada para artis musik nasional yang diadakan oleh Australian Recording Industry Association (ARIA).

Di antara mereka yang mempunyai albums atau singles yang berhasil mencapai puncak tangga lagu-lagu di Australia (No 1) sepanjang tahun itu, Darlene mewakili gereja Tuhan dan Hillsong Church untuk menerima penghargaan bagi album CD praise and worship mereka, For All You’ve Done, yang sudah terjual paling laris di awal bulan Juli 2004.

John Adisubrata's picture

Tribute: Darlin' Darlene (2)

THE DARLENE ZSCHECH STORY

Oleh: John Adisubrata

SHOUT TO THE LORD

Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!” (Mazmur 100:1)

Ternyata gereja lokal KECIL di kota Sydney yang mempunyai visi dan misi AMAT BESAR tersebut adalah Gereja Hillsong yang terletak di sebuah ‘suburb’ bernama Baulkham Hills. Gereja yang baru saja beberapa tahun sebelumnya dirintis oleh Ps Brian Houston (Gembala Sidang) dan isterinya, Bobbie, mempunyai sebuah visi yang amat pasti dan terarah, yaitu: Memproklamirkan kebesaran nama Tuhan melalui lagu-lagu puji dan sembah kontemporer yang akan diproduksi di dalam gereja mereka untuk memperkenalkan Kristus dan kasih karunia-Nya kepada masyarakat dunia, terutama generasi-generasi yang masih muda belia.

John Adisubrata's picture

Tribute: Darlin' Darlene (1)

THE DARLENE ZSCHECH STORY

Oleh: John Adisubrata  

A HUMBLE BEGINNING 

“Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia; …” (Galatia 1:15-16)

Paskah 2005 yang lalu gereja kami, Garden City Christian Church di kota Brisbane, Australia, merayakan tahun Jubilee. Hari jadi ke-50 itu diperingati tepat pada hari Paskah dengan mengundang Ps Darlene Zschech dari Hillsong Church di Sydney, sebagai seorang tamu pembicara di sana.

John Adisubrata's picture

Relevan: Mazmur, Kidung, Puji dan Sembah (3)

Oleh: John Adisubrata

KESEIMBANGAN YANG SEHAT 

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2) 

Ps Darlene Zschech, penggubah lagu klasik Shout to the Lord, adalah seorang hamba Tuhan yang bermukim di kota Sydney, Australia, yang semenjak awal dasawarsa ke-90 telah menjadi salah seorang dari tokoh-tokoh pemusik kristiani yang paling menonjol di seluruh dunia masakini.

John Adisubrata's picture

Relevan: Mazmur, Kidung, Puji dan Sembah (2)

Oleh: John Adisubrata

PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI 

“Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.” (Kisah Para Rasul 13:22)

Sepanjang hidupnya, raja Daud dicatat di dalam Alkitab sebagai seorang yang mempunyai hubungan sangat akrab dengan Tuhan. Kendatipun ia memiliki kelemahan-kelemahan seperti umumnya orang-orang berdosa lainnya, dinyatakan di sana, bahwa ia amat berkenan di hati Tuhan, karena ia bersedia melakukan segala kehendak-Nya.

John Adisubrata's picture

Relevan: Mazmur, Kidung, Puji dan Sembah (1)

Oleh: John Adisubrata

MUSIK ‘DUNIA’? 

TUHAN-lah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.” (Mazmur 24:1)

Sering kali penyajian-penyajian musik ibadah menjadi salah satu penyebab utama bentrokan-bentrokan budaya antar-generasi yang terjadi di dalam gereja Tuhan.

Sejujurnya saja secara langsung atau tidak, hampir semua pengikut-pengikut Kristus pernah mengalaminya, karena tidak semua orang menyukai setiap lagu yang harus mereka ikuti di dalam ibadah-ibadah gereja. Bukankah kita dilahirkan sebagai pribadi-pribadi yang unik, yang mempunyai selera-selera tersendiri sesuai dengan zaman-zaman ‘pertumbuhan’ atau masa remaja kita?

John Adisubrata's picture

Relevan: Kemarin, Hari Ini dan Besok (4)

Oleh: John Adisubrata

GENERATION Y 

“Pada hari itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, setiap orang dari padamu akan mengundang temannya duduk di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.” (Zakharia 3:10) 

Ketiga kisah sejati sebagai ilustrasi-ilustrasi, dan juga kisah penyesuaian optimal yang telah dilalui oleh Tuhan Yesus melalui analogi yang diceriterakan oleh Ev Billy Graham, melukiskan pentingnya tindakan-tindakan relevan disertai pengorbanan yang harus dilakukan setiap pengikut Kristus untuk bisa mendekati dan meraih mereka yang perlu diselamatkan hidupnya. Syarat yang terutama untuk bisa mengerjakannya, adalah sikap hati yang taat kepada Allah Bapa di sorga.

St Francis dari Assisi, seorang hamba Tuhan yang termasyhur di dunia, tokoh gereja Roma Katholik abad yang ke-12, pernah memberikan suatu teladan penyesuaian hidup yang sangat mengagumkan. Ia meninggalkan status kedudukannya yang tinggi di dalam masyarakat, bahkan rela mengorbankan seluruh warisan harta kekayaan orang tuanya, agar bisa mendekati dan meraih orang-orang miskin yang hidup terlantar di sekitarnya … bagi Tuhan, sesuai panggilan hidupnya.

John Adisubrata's picture

Relevan: Kemarin, Hari Ini dan Besok (3)

Oleh: John Adisubrata

TELADAN OPTIMAL

“Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.” (Ibrani 2:9)

Rasul Paulus menganjurkan jemaat di Korintus untuk selalu meneladani beberapa tindakan penyesuaian yang dilakukan olehnya, pada saat ia mengabarkan Injil kepada orang-orang yang memerlukannya. Salah satu teladan yang ia tulis: “Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.” (1 Korintus 9:20)

Dan ia mengakhiri tema yang sama dengan sebuah nasihat sangat penting: “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” (1Korintus 11:1)

John Adisubrata's picture

Relevan: Kemarin, Hari Ini dan Besok (2)

Oleh: John Adisubrata

TIGA PENYESUAIAN 

“Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.” (1 Korintus 9:22)

ILUSTRASI PERTAMA: Sari, seorang gadis remaja yang bermukim di kota Surabaya, merasa yakin sekali, bahwa panggilan hidupnya adalah untuk selalu bekerja bersama anak-anak kecil yang masih ingusan. Selain ia belajar di salah satu perguruan tinggi di kotanya untuk menjadi seorang guru taman kanak-kanak (atau sekolah dasar), ia juga mengambil bagian pelayanan sekolah minggu di gerejanya. Di sana Sari mengerti akan kedudukannya sebagai seorang pengasuh dan sekaligus pendidik anak-anak yang berusia muda sekali. Oleh karena itu, penuh pengertian dan kesabaran yang amat mengagumkan, ia terus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan mereka.