Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Relevan: Mazmur, Kidung, Puji dan Sembah (2)
Oleh: John Adisubrata
PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI
“Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.” (Kisah Para Rasul 13:22)
Sepanjang hidupnya, raja Daud dicatat di dalam Alkitab sebagai seorang yang mempunyai hubungan sangat akrab dengan Tuhan. Kendatipun ia memiliki kelemahan-kelemahan seperti umumnya orang-orang berdosa lainnya, dinyatakan di sana, bahwa ia amat berkenan di hati Tuhan, karena ia bersedia melakukan segala kehendak-Nya.
Selain ia adalah seorang pemazmur yang mahir, Alkitab juga mencatat, bahwa raja Daud adalah seorang pemusik yang berbakat sekali. Ketika ia masih menggembalakan domba-domba ayahnya di padang, ia memuji dan menyembah Tuhan diiringi oleh petikan-petikan kecapinya.
Pada saat ia sudah menjadi seorang raja di Israel, ia tidak hanya memuji dan menyembah Dia dengan lagu-lagu yang tenang, khusuk atau syahdu saja, tetapi raja Daud juga mengekspresikan isi hati dan kasihnya kepada Allah Bapa di sorga melalui dendang lagu-lagu yang berirama cepat, dan ‘upbeat’. Bahkan … ia bersama seluruh bangsa Israel tanpa ragu-ragu menari-nari di hadapan Tuhan diiringi oleh irama-irama musik tersebut!
“Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap.” (2 Samuel 6:5)
Mazmur Daud meneguhkan sekali lagi tindakannya: “Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!” (Mazmur 100:1-2)
Seandainya saja, pada saat ini raja Daud mempunyai kesempatan lagi di dunia untuk memuji dan menyembah Tuhan mempergunakan berbagai-macam peralatan musik modern yang canggih, apakah ia akan menolaknya?
Apakah sebagai seorang ‘genius’ seperti itu, ia hanya bersedia memakai alat-alat musik yang sudah dikenal olehnya beberapa ribu tahun yang lalu saja? Dan oleh karena itu, … apakah ia akan menolak mempergunakan peralatan-peralatan musik yang didukung oleh penemuan-penemuan elektronik yang sangat maju akhir-akhir ini? Penemuan-penemuan baru yang terus-menerus berubah dan berkembang dengan kecepatan yang luar biasa!
Bukankah setiap peralatan musik yang tersedia pada saat ini, di dalam bentuk apapun saja, bisa dipergunakan untuk memproklamirkan di dunia kebesaran Allah Bapa di sorga? Jika Tuhan Yesus saja bersedia memerintah batu-batu untuk memuji Dia, apalagi membuat alat-alat musik terbaru di dunia mengalunkan irama-irama pujian dan penyembahan yang indah bagi kemuliaan-Nya! Semua peralatan dan jenis-jenis musik yang ada dari zaman dahulu kala sampai sekarang, sangat berarti bagi kerajaan-Nya, karena mereka semua bisa dipakai oleh para pengikut-Nya untuk membantu melaksanakan amanat agung Tuhan Yesus Kristus di dunia, menjelang saat kedatangan-Nya kembali untuk kedua kalinya.
Sekali lagi, … segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan adalah sempurna! Tidak ada satupun yang tidak berguna, jika diterima dengan hati bersyukur. (1 Timotius 4:4)
Tentu saja semua lagu kristiani yang sudah ada, yang dikenal fasih oleh jemaat Tuhan di mana-mana, sangat baik dan berguna bagi pertumbuhan iman tubuh Kristus. Tetapi selain itu tidak bisa disangkal, bahwa di dalam setiap generasi yang terus-menerus tumbuh hilang berganti, juga akan timbul hamba-hamba Tuhan yang baru di dalam gereja-Nya pada zaman mereka masing-masing yang dikaruniai bakat-bakat luar biasa di bidang kesenian musik rohani.
Di samping anjuran Alkitab agar umat-Nya selalu ber-mazmur (‘free worship’) bagi Dia, merekalah yang ditugaskan oleh Tuhan untuk menciptakan irama-irama dan syair-syair lagu yang baru, yang berakar teguh pada firman Tuhan, bagi kemuliaan nama-Nya!
Nabi Yesaya menasehati umat Israel: “Nyanyikanlah NYANYIAN BARU bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya.” (Yesaya 42:10)
Terpujilah Tuhan, karena semenjak beberapa abad yang lalu Ia sudah memberikan kepada umat kristiani di seluruh dunia lagu-lagu kidung gereja berdasarkan firman-Nya yang mempunyai kuasa untuk mengubah kehidupan orang-orang yang mendengarkannya.
Lagu-lagu pujian yang diciptakan oleh pemusik-pemusik kristiani, hamba-hamba-Nya yang sangat berbakat, seperti: John Newton (Amazing Grace), Carl Gustaf Boberg (How Great Thou Art), T Hasting dan A M Toplady (Rock of Ages), P B Knapp dan Fanny J Crosby (Blessed Assurance), Jack W Hayford (Majesty), dan lain-sebagainya.
Jelas sekali lagu-lagu hymne tersebut merupakan lagu-lagu pujian yang baru bagi generasi para penggubahnya. Tetapi ... waktu tidak akan berhenti di situ saja. Waktu akan terus berlalu …! Generasi yang masih muda belia pada zaman itu bukanlah generasi muda yang sama 50 tahun kemudian!
Bersamaan dengan waktu yang berlalu, Allah Bapa juga terus membangkitkan tunas-tunas baru semenjak pertengahan abad yang ke-20 untuk memperkaya koleksi dunia musik rohani gereja, seperti: William dan Gloria Gaither (Because He Lives), Martyn J Nystrom (As the Deer), Pete Sanchez Jr (I Exalt Thee), Andrae Crouch (My Tribute/To God be the Glory), Graham Kendrick (Shine Jesus Shine), dan lain-sebagainya.
Tidak lama sesudah itu, di dasawarsa-dasawarsa berikutnya sampai sekarang, timbul pencipta-pencipta lagu-lagu puji dan sembah yang baru, seperti: Carman (I Feel Jesus), Geoff Bullock (The Power of Your Love), Paul Wilbur (Mikamocha), Don Moen (God Will Make a Way), Ron Kenoly (Jesus is Alive), Russell Fragar (Love You so Much), Paul Baloche (Open the Eyes of My Heart), Terry MacAlmon (This is the Time), Michael W Smith (Agnus Dei), Matt Redman (The Heart of Worship), Reuben Morgan (I Give You My Heart), Marty Sampson (King of Majesty), dan lain-lainnya.
Sedangkan secara lokal, pertumbuhan pesat tubuh Kristus di Indonesia semenjak pertengahan abad yang lalu sampai sekarang juga menerima berkat-berkat luar biasa dari hamba-hamba-Nya: Ben Soriton, S B Pardede, J E Awondatu, Hank Samuel, Niko Njotorahardjo, Djohan E Handojo, Welyar Kauntu, Robert dan Lea Sutanto, Franky Sihombing, tak terlupakan Jonathan Prawira, dan lain-sebagainya.
“Nyanyikanlah bagi-Nya NYANYIAN BARU; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!” (Mazmur 33:3)
(Bersambung)
RELEVAN: MAZMUR, KIDUNG, PUJI DAN SEMBAH (3)
KESEIMBANGAN YANG SEHAT
- John Adisubrata's blog
- 8089 reads