Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Apakah Alkitab Kontradiktif: Predestinasi vs Kehendak Bebas
Bagaimana menafsirkan Alkitab bila ada ayat-ayat yang kontradiktif? Saya setuju dengan pendapat seorang saudara dalam Sabda ini bahwa “KEBENARAN YANG TIDAK KONSISTEN BUKAN LAH KEBENARAN”.
Saya ambil contoh:Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Kejadian
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Ayat yang pertama adalah yang menjadi referensi orang yang menganut ajaran PREDESTINASI, sedangkan ayat yang kedua adalah referensi penganut ajaran KEHENDAK BEBAS. Yang mana yang benar? Tidak mungkin dua-dua nya benar bukan? Apakah ayat pertama kontradiksi dengan ayat ke dua, mana yang benar dalam hal keselamatan: apakah PREDESTINASI atau KEHENDAK BEBAS?
Penganut PREDESTINASI mengatakan bahwa Allah telah menentukan siapa-siapa yang telah diselamatkan, sedangkan penganut KEHENDAK BEBAS mengatakan bahwa manusia BEBAS menerima / menolak keselamatan. Nah mana yang benar? Dalam menafsirkan kebenaran alkitab menurut saya point yang harus diperhatikan adalah:
- Memegang KEBENARAN UTAMA-nya dulu, kemudian
- Menafsirkan kebenaran sekunder berdasarkan konteks.
Solusi masalah PREDESTINASI vs KEHENDAK BEBAS
Langkah pertama adalah menentukan kebenaran utama yaitu bahwa Allah menciptakan manusia dengan KEHENDAK BEBAS / FREE WILL, ini tidak bisa disangkal. (Baca lagi Kejadian 2: 16).
Apa artinya bahwa ALLAH menciptakan manusia dengan KEHENDAK BEBAS? Yaitu manusia bebas memilih pilihan yang telah dihadapkan kepada manusia yaitu antara makan buah pohon kehidupan ATAU makan buah pengetahuan yang baik dan jahat. Kenapa Allah menciptakan manusia dengan KEHENDAK BEBAS? Karena Allah mau manusia mengasihi Dia dengan kehendak nya sendiri, bukan karena terpaksa, Allah tidak mau manusia menjadi seperti robot.
Jadi kebenaran utamanya adalah: Allah menciptakan manusia dengan KEHENDAK BEBAS. Ini adalah KEBENARAN yang sudah kita ketahui bersama. Ini lah yang harus kita pegang untuk menafsirkan ayat lainnya !
Selanjutnya, waktu kita membaca ayat:
Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Bagaimana menafsirkan ayat di atas? Apakah manusia telah kehilangan KEHENDAK BEBAS nya ? Bila Allah SUDAH MEMILIH domba-dombanya, apakah ayat-ayat berikut menjadi TIDAK BERLAKU (batal) ?
Yehezkiel 18:23 Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
Mazmur 14:2 TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
Yesaya 55:6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Amos 5:4 Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!
Zefanya 2:3 Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.
Roma
2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
2:6 Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
2:7 yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,
2:8 tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.
2:9 Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani,
2:10 tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani.
2:11 Sebab Allah tidak memandang bulu.
Tafsiran Efesus 1:4, TIDAK MUNGKIN bahwa manusia telah ditentukan untuk selamat atau manusia lainnya binasa. Karena bila demikian maka Allah telah mengacaukan aturan-Nya sendiri, dan ALLAH TIDAK ADIL! Jadi menurut Alkitab tidak ada yang namanya PREDESTINASI, karena bila ada maka Allah telah melanggar begitu banyak Firman-Nya sendiri !!
Tafsiran yang mungkin adalah, karena Allah Maha Tahu, maka Alkitab mengatakan dengan “bahasa Ilahi” bahwa : “Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya”, yaitu orang-orang yang menerima Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. (Yohanes 1:12).
Jadi Efesus 1:4 harus mengikuti kebenaran utamanya yaitu bahwa manusia diberi KEHENDAK BEBAS untuk menerima/menolak keselamatan, jadi BUKAN DITENTUKAN (PREDESTINASI). Ayat-ayat alkitab yang kelihatannya seolah-olah kontradiktif sebenar nya tidak kontradiktif sama sekali, mari kita cari KEBENARAN nya!
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
- Debu tanah's blog
- 61476 reads
Predestinasi dan konsep anugerah....
Vantillian, diamana adilnya predestinasi?
Salam, Anda mengatakan bahwa manusia sudah mati dan tidak ada harapan sedangkan saya membantah dalam komentar sebelumnya (waktu membantah komentar Hai-hai): http://www.sabdaspace.org/apakah_alkitab_kontradiktif_predestinasi_
vs_kehendak_bebas#comment-13343
Vantillian menulis, Kenapa anda yang mesti simpati dengan Keadilan Allah hanya karena ada respon manusia? Anda pikir anda mengajukan konsep kehendak bebas hanya untuk membela keadilan Allah? Siapa anda? Penasehat bagi ALlah? Deta koment, Saya bukan penasehat Allah, saya hanya concern kepada pandangan manusia karena pandangan manusia yang SALAH terhadap Allah lah yang membuat manusia jatuh kedalam dosa. Hawa mengira Allah tidak adil dengan melarang makan buah pengetahuan (karena di tipu oleh iblis). Saya telah menjelaskan bahwa Allah adil dengan menjelaskan beberapa “ketidak adilan” Allah antara lain: 1. Adilkah Allah karena satu orang jatuh kedalam dosa semua manusia jatuh kedalam dosa? Jawab ADIL, karena oleh satu orang juga yaitu YESUS semua yang menerimaNya dibenarkan ! 2. Adilkah Allah tidak mengampuni Iblis? Jawab ADIL, karena Allah mempercayakan banyak kepada Iblis, maka Allah menuntut banyak kepada Iblis! Sama seperti kepada Manusia yang telah mengecap karunia surgawi tidak akan diampuni bila berdosa kepada Roh Kudus ! Lukas 12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." 3. Adilkah Allah membinasakan manusia yang LAHIR dalam dosa? Jawab ADIL, karena Allah juga memberikan JALAN keselamatan kepada manusia! 4. Adilkah menciptakan manusia berbeda-beda. Jawab ADIL, karena Allah adalah penjunan dan kita adalah tanah liat. Allah adil memberikan 5 talenta, 2 talenta dan 1 talenta kepada siapa saja yang dikehendakiNya, tetapa Dia menuntut 5 talenta daripada yang diberi 5 talenta, Dia menuntut 2 talenta kepada yang diberi 2 talenta dan 1 talenta kepada yang diber 1 talenta. Dengan menjelaskan dimana adilnya Allah kita itu, semoga banyak orang yang belum bertobat mendapat pencerahan ! Nah, berhubung anda yang mengatakan bahwa Predestinasi adil. Maka anda tanggung jawab dong menjelaskan dimana adilnya? (Karena BANYAK SEKALI orang yang belum diselamatakan dan mengakan bahwa PREDESTINASI itu tidak adil !!) Iman Kristen itu bukan tidak bisa dijelaskan lho. Saya sudah menjelaskan beberapa diatas. Vantillin menulis, Saya mengakui di dalam Alkitab juga banyak kontradiksi ayat2 bukan hanya di dalam konsep Predestinasi-Kehendak Bebas...Tapi seandainya ada kontradiksi, apa yang kita lakukan? Taklukkanlah ( istilah Hai2) diri ke konsep yang lebih Tinggi....( saya tidak akan ambil sepotong ayat lagi mendukung pendapat saya, setuju kan?)...Anda bersikukuh membela kehendak bebas dan mengatakan predestinasi tidak adil..Bagi saya, anda tetap mengatakan Allah Tidak ADIL... Deta koment, Saya tidak mengatakan Allah tidak adil. Saya mengatakan PREDESTINASI tidak ada. Karena Allah MEMILIH orang-orang yang DIKETAHUI nya akan menerima ANUGERAH keselamatan dari ALLAH (Bukan usaha manusia !) Bila banyak ayat yang kontradiksi, anda akan TAKLUK pada ayat yang mana ? Ayat-ayat itu konradiksi lho. Hehehehe…..
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Kenapa anda yang merasa predestinasi mesti dijelaskan.....
@Deta
Komentar saya :
1. Untuk kondisi manusia yang mati, bacalah ayat yang saya tuliskan dalam Predestinasi dan konsep Anugerah...OK? Saya tidaktahu apa pengertian anda tentang kata yang dalam Alkitab : "dibangkitkan", "hati yang baru", Tidak ada seorangpun yang mencari ALLAH"...Kenapa Alkitab menggunakan dibangkitkan kalau kita tidak mati? Bacalah Roma baik-baik...
2. Anda nulis: Adilkah Allah tidak mengampuni Iblis? Jawab ADIL, karena Allah mempercayakan banyak kepada Iblis, maka Allah menuntut banyak kepada Iblis!
Sori, mungkin saya kurang paham dengan pengertian Firman yang anda tuliskan di atas...Tolong dijelaskan kenapa ALlah menuntut banyak kepada Iblis...Anugerah bukan soal menuntut banyak atau sedikit...
3. Anda nulis : Sama seperti kepada Manusia yang telah mengecap karunia surgawi tidak akan diampuni bila berdosa kepada Roh Kudus !... Kenapa anda tahu berdosa terhadap Roh Kudus adalah manusia yang telah mengecap karunia surgawi? Setahu saya Yesus mengucapkan kalimat itu dalam konteks orang Farisi, apakah mereka termasuk yang mengecap karunia surgawi?
4. Anda kutip : Lukas 12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."
Menurut anda yang dituntut itu apa? Siapa? Manusia atau Iblis?
5. Anda nulis : Adilkah menciptakan manusia berbeda-beda. Jawab ADIL, karena Allah adalah penjunan dan kita adalah tanah liat. Allah adil memberikan 5 talenta, 2 talenta dan 1 talenta kepada siapa saja yang dikehendakiNya, tetapa Dia menuntut 5 talenta daripada yang diberi 5 talenta, Dia menuntut 2 talenta kepada yang diberi 2 talenta dan 1 talenta kepada yang diber 1 talenta.
Saya setuju. Itulah penjelasan saya juga tentang predestinasi...ALLAH yang memberi, ALLAH yang mengambil...ADILkah? ADIL....Predestinasikah? Predestinasi...ADILkah Allah mencipta manusia laluy membinasakannya? ADIL donk...Apakah mobil bisa berteriak tidak adil kepada pembuat mobil ketika akan dibentuk dan dirusak atau dibuat untuk tujuan lain? Tidak bisa..Itulah Predestinasi...Anda menggunakan konsep predestinasi lalu mengatakan ALLAH memilih kita sebagian untuk selamat dan sebagian untuk binasa, anda katakan itu tidak adil, maka itu, predestinasi tidak ada? ADILkah Anda? Mikir bro...Siapakah Anda yang bisa mengatakan itu adil atau tidak adil ketika anda merasa bahwa manusia merasa "dirugikan" karena predestinasi? ADILkah Anda terhadap TUHAN? Kenapa tanah liat (atau debu tanah) sekarang berteriak TIDAK ADIL karena ALLAH memilih bentukannya sendiri untuk tujuan mulia dan untuk tujuan yang akan dihancurkan?
Jawablah saya Deta :
1. ADILKah ALLAH ketika dia mencipta anda berada dalam dosa? Kemudian membiarkan anda meninggal tanpa tahu keselamatan?
2. ADILkah ALLAH ketika anda dibiarkan berbuat dosa terus HANYA untuk menunjukkan bahwa ALLAH akan menyelamatkan orang lain melalui anda?
3. ADILkah ALLAH ketika anda berteriak memanggil Dia untuk diselamatkan, Tapi DIA membiarkan anda berteriak dalam kesia2an?
4. ADILkah ALLAH ketika DIA berfirman, maka segala sesuatu akan terlaksana tanpa memikirkan "perasaan" dan "nasib" ciptaanNYa?
Deta, bagaimana? Ketika anda memahami semuanya adalah ADIL, anda akan memahami ALLAH sedang membentuk engkau dalam ketidakadilan yang anda rasakan...
Kontradiksi ayat hanya bagi kita yang kurang mengerti secara mendalam, tapi ketika kita mau mengerti secara keseluruhan, maka kita kembali ke asas :IMAN....dan ketika kita beriman, kita kembali ke asas : ANUGERAH...Tanpa Anugerah, anda tak bisa beriman, tanpa iman, anda tak kan mengerti predestinasi...Anda paham? Itu ketaklukan saya kepada Allah, karena saya sadar, saya dipaksa takluk kepada ALLAH...
Anda nulis : Saya tidak mengatakan Allah tidak adil. Saya mengatakan PREDESTINASI tidak ada. Karena Allah MEMILIH orang-orang yang DIKETAHUI nya akan menerima ANUGERAH keselamatan dari ALLAH (Bukan usaha manusia !)
Darimana anda menjelaskan Allah hanya memilih orang yang diketahuinya supaya menerima Anugerah? Jelaskan deta, supaya anda tidak merasa tertuduh lagi...
Sola Christos.,..
Sori...koment saya terkirim dua kali....
to : deta & van
salam,
kalau begini terus kayanya perbincangan anda ber dua tidak akan habis-habis.
saya suka kalimat ini:
Predestinasi berlaku pada tingkat dimana keselamatan manusia dijamin Allah ketika kehendak manusia itu menjadi sejajar dengan kehendak Tuhan.
peace
peace
@kairos...Memang gak ada habis2nya,....
to : van
Tapi yang penting juga adalah kita jangan menilai "keselamatan" seseorang berdasarkan konsep ini, atau menilai "kadar kerohanian seseorang" berdasarkan predestinasi-kehendak bebas.... saya setuju dengan kalimat ini.
Keselamatan di jamin oleh Tuhan sesuai dengan Joh 3 : 16 sesuai juga dengan amanat Agung.
Standart nya adalah sejajar dengan kehendak Tuhan atau saya sebut kedaulatan Tuhan.jadi bukan kehendak manusia.
Melakukan hal yang baik atau berdosa? ini cukup kamu jawab sendiri , ya kan..
Kapan samanya ? saya tidak tau karena bagi saya predestinasi masih belum saya pahami,belum dapat diterima oleh akal saya.
pertanyaannya adalah mungkin tidak kehendak manusia sesuai dengan kehendak Tuhan
kalau kamu baca ,saya tulis begini
saya suka kalimat ini:..........
apakah itu merupakan kesimpulan ?
peace
peace
@kairos
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
Jadi, apa kesimpulan kamu?
to : ken dan van
salam ken dan van ,
KEN comment too: Memang tidak mungkin kehendak Tuhan itu sama dengan kehendak manusia dalam hal anugerah keselamatan. Tapi jikalau kita berbicara kehendak-kehendak lainnya yang di luar kehendak anugerah keselamatan, adakalanya kehendak Tuhan dan kehendak manusia itu sama.
pertanyaan nya ken ,kehendak Tuhan yang ada dalam manusia itu sendiri atau benar-benar kehendak manusia itu sendiri ?
KEN comment too: Saya sudah pernah membahas dan mengkomentari maksud pertanyaan ini sebelumnya, bahwa predestinasi itu seperti yang Anda nyatakan sendiri bahwa itu adalah hanya semata-mata kedaulatan Allah, Anda tidak sadar bung, Anda sudah mengetikkannya di dalam kalimat Anda sendiri hehehehe... "Predestinasi adalah di mana Allah mempredestinasikan Anda belum dapat menerima pengertian predestinasi itu sendiri oleh akal Anda.
kamu benar ken saya kurang teliti,
wah berarti saya menulis,l tulisan kamu sebelumnya , berarti untuk kedaulatan Tuhan ini kita sepakat.
Untuk saya apapun predestinasi itu tetap belum bisa diterima oleh akal saya ,kalau menurut kamu Tuhan telah mempredestinasikan saya untuk belum dapat mengerti hal itu oleh akal saya,
bagi saya itu tidak apa-apa yang penting saya punya iman kepada Tuhan Yesus Kristus ,saya percaya kepada siapa saya harus berserah.
hanya saya heran apa Tuhan membisikkan itu sama kamu ya ......he he he juga
van anda harus belajar sabar ( just kidding )
Kehendak manusia mungkin tidak sesuai dnegan kehendak Tuhan? TIDAK MUNGKIN...Tanya kenapa? tanya ken kenapa dia punya pandangan lain tuh
jfs menulis : Sudah jelas beda dong. Predestinasi = kehendak BAPA. Freewill = kehendak bebas manusia Adilkah predestinasi? SANGAT-SANGAT ADIL. Sejak adam n hawa jatuh dalam dosa, maka destinasi manusia hanyalah KEBINASAAN. Lalu tiba2 (entah apa penyebabnya), BAPA mau menyelamatkan manusia dari kebinasaan, SESUAI KEHENDAKNYA tentu. Mereka yang diPILIHNYA ternyata ada yg menggunakan freewillnya untuk menolak pilihanNYA. Mereka yang tidak dipilihNYA, ternyata ada yang dengan tekun memohon belas kasihanNYA. Mereka adalah ANJING-ANJING yang meminta remah-remah ROTI KESELAMATAN.
hai-hai menulis : Doktrin predestinasi lahir bukan karena akal budi, bukan karena mana yang LOGIS dan mana yang TIDAK LOGIS. Predestinasi adalah ajaran Alkitab, selain SULIT untuk dipahami juga SANGAT SULIT untuk diterima akal manusia. Namun, kita tidak punya pilihan lain selain MEMAHAMINYA dan MENGIMANINYA.
sf menulis : Karena belum bertemu muka dengan muka dengan Tuhan maka mana yang benar masih suatu misteri besar buat saya. Tapi kalau merenungkan kitab Roma maka saya condong percaya bahwa pemikiran predestinasi adalah pandangan yang benar untuk masa sekarang. Predestinasi adalah pandangan yang benar saat ini karena sejak manusia jatuh dalam dosa maka kecenderungan manusia adalah berdosa dan tanpa anugrah manusia nggak bisa diselamatkan. Tapi pandangan predestinasi belum tentu benar jika manusia belum jatuh dalam dosa dan iblis tidak berhasil menipu manusia.
juga pandangan deta yang punya kios ini .
semua membuat kesimpulan berdasarkan ayat-ayat yang ada di alkitab.
semua mengklaim pandangannya yang sesuai dengan alkitab.
kesimpulan saya sudah jelas yaitu saya SEKARANG belum memahami predestinasi dan trinitas dengan akal saya.
van saya tidak pusing bila kamu menyimpulkan salah kalimat saya
Bagi saya kalimat itu mencakup kedaulatan Tuhan dan bagaimana manusia meyelaraskan keinginannya sesuai dengan kehendak Tuhan.
Untuk saya KeKristenan adalah berjalan bersama Tuhan ,menerima apapun yang Tuhan berikan kepada saya .
jadi saya bisa bilang bahwa saya mengalami secara pribadi ,bukan kata orang...
saya juga suka kalimat-kalimat ini :
"Tolonglah " kata anda kepada Tuhan ,dengan penuh rasa hormat,penuh semangat dan penuh percaya diri.
Tolong lah Tuhan ,jamahlah orang orang yang sakit,orang -orang yang berbeban berat,orang orang yang membutuhkan kelepasan.
Tetapi anda mendapati bahwa apa yang anda doakan itu tidak dijawab oleh Tuhan "Mengapa ? "
Itulah satu pertanyan yang tidak pernah dijawab oleh Tuhan ,bahkan ketika Putranya Tuhan Yesus Kristus disalib dan bertanya " Mengapa ? " Tuhan tetap tidak menjawab. Hati yang terluka tidak menginginkan penjelasan mereka hanya butuh tantangan untuk menjawab pertanyaan yang lain...
mengapa begini ,mengapa saya,mengapa ?
Jadi dapat dimengerti mengapa Tuhan tetap diam,kadang manusia yang bertanya tidak menginginkan jawaban,tetapi perdebatan dan Tuhan tidak ingin masuk dalam perdebatan itu.
rhs,doa : pja
peace
peace
To : Kairos....
bravo.....!!!!!!!
Tidak patut ketika kita mengajak orang diskusi (apalagi soal sulit ini), kemudian kita mengatakan bahwa apapun jawabannya, saya "yang penting" percaya kepada Yesus, dan seakan-akan orang yang berdebat habis2an menjadi orang yang "paling bersalah" atau "suka gak sabar" dsb...Mau diskusi? Diskusilah habis2an....Ketika anda menjumpai hal yang sulit dalam hidup, anda harus sadar anda "tidak cukup" jadi orang kristen "yang penting" saja, tapi anda dituntut untuk terus mendalami dan mendalami...Itu adalah konteks diskusi kita...
terlepas dari topik masalahnya apa, gue suka sikap ini. bravo!
to : van
dari awal saya sudah bilang bahwa masalah ini nggak akan habis-habis
karena saya suka tulisan yang saya tulis lalu saya dibilang mau berdebat ?
nggak la
saya kan belum sampai level perdebatan apalagi perdebatan yang saya sendiri belum paham secara akal saya
jadi mohon maaf saya tidak bisa berdebat dan berdiskusi masalah ini secara habis-habis an dengan para suhunya.
untuk belajar firman terus menerus saya setuju
tapi berdebat untuk menghina,menghujat,........wah.wah....
peace
peace
Vantillian, Allah adalah pengusaha / investor
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
To : Kairos....Yang penting sikap belajar...
Deta, Prasangka Anda....
to : van
Saya berharap ketika kita menghadapi soal yang "sulit" ini, kita juga siap mengahdapi tantangan yang "sulit" seperti dituduh, dihina, diejek, didebat, kesal, kecewa, merasa menang, merasa kalah dsb...Mari kita hadapi hal ini...
ini kalimat anda sendiri
tapi berdebat untuk menghina,menghujat,........wah.wah....
maaf ,mustinya kata menghujat memang tidak ada
peace
peace
@Kairos....Anda yang sendiri tafsirkan....
Kairos, soal hujat menghujat. silakan anda yang tafsirkan...Kalau anda berpikir diskusi kita menghujat, silakan tunjukkan dimana hujatannya....OK? Tidak usah memberikan saran yang kelihatannya kita semua saling menghujat sedangkan anda sendiri tidak mau masuk ke diskusi...Ok?
Sola Christos...
Vantillian, berprasangka baik = percaya
Salam Sdr.Vantillian, Bukan hanya saya yang harus berprasangka baik. Saya mengajak saudara2 dalam Sabda ini supaya berprasangka baik pada Allah. Kenapa? Supaya kita tidak PAHIT HATI, supaya kita bisa PERCAYA kepadaNya. Bagaimana kita bisa PERCAYA bila kita menyangka Allah kita adalah Allah yang tidak adil, yang memperlakukan ciptaan-nya dengan sewenang-wenang? Bagaimana kita bisa percaya kepada Allah bila disekitar kita banyak penderitaan, kaadilan diputar balikkan, orang-orang fasik makmur, sendangkan orang-orang benar ditindas? Mari kita cari jawabnya dalam Alkitab, tetapi mungkin tidak semua akan menjawab pertanyaan kita, lalu bagaimana? Berprasangka baik lah pada Allah ! Yang namanya PERCAYA itu adalah BERPRASANGKA baik lho! Gimana bisa PERCAYA bila berprasangka buruk ? Allah adalah Allah. Apapun pikiran saya tentang Dia maka Dia tidak berubah. Dia TETAP ADIL apapun pikiran saya, tetapi saya yang BERUBAH. Bila saya berpikiran Allah itu baik, maka saya akan percaya kepadaNya, dan saya akan bisa menerima ANUGERAH ALLAH, sebaliknya bila saya tidak percaya Allah itu baik, maka saya akan menolak Allah sekaligus ANUGERAH -Nya! Saya tidak sedang mendikte Allah supaya Dia memenuhi criteria saya, tetapi yang benar adalah saya sedang menggali Alkitab dan mencoba MENGENAL Dia, supaya syukur-syukur saya dapat mengasihi dengan segenap hati, akal budi dan jiwa saya sesuai dengan perintah Allah saya itu! Vantillian bertanya: Anda nulis Allah memilih orang yang DIKETAHUINYA, jawablah saya deta: 1. Kalau begitu, Apakah kehendak bebas orang yang akan selamat sudah duluan ada daripada penetapan Allah? Sehingga Allah "menjadi" tahu seseorang akan selamat, baru dipilihNYa? Dengan dmeikian maka KEHENDAK BEBAS manusia adalah KEKAL dan melampaui Pemilihan ALlah dulu... 2. Atau, Allah menciptakan seseorang sehingga Ia Tahu orang itu akan selamat kemudian Dia memilihnya? Allah menciptakan "keinginan" atau kehendak bebas untuk memilih Yesus? Deta menjawab: 1. Ingat lho, saya tidak setuju dengan PENETAPAN / predestinasi. Tetapi memang banyak orang yang seolah-olah dipilih sebelum orang tersebut MEMILIH, misalnya orang yang dilahirkan dalam keluarga Kristen. Dan ada sebagian lagi adalah orang-orang yang belum selamat kemudian memilih untuk MENERIMA KESELAATAN Allah. Prinsipnya adalah KEHENDAK BEBAS untuk menerima/menolak anugerah Allah, karena ada juga orang yang lahir sebagai Kristen tetapi akhirnya MURTAD bukan? Juga ada orang yang sebelum-nya tidak selamat lalu bertobat dan menerima anugerah keselamatan. Tetap bahasa Alkitab mengatakan bahwa Allah memilih mereka sebelum dunia dijadikan. 2. Allah menciptakan manusia dengan KEHENDAK BEBAS, di taman Eden manusia bebas memilih makan apa saja, walaupun ada peringatan atas pohon pengetahuan. Kenapa begitu? Karena Allah Adil ! Bila anda membaca dalam dalam salah satu komentar saya sebelumnya, saya mengatakan: http://www.sabdaspace.org/apakah_alkitab_kontradiktif_predestinasi_
vs_kehendak_bebas#comment-13274
Apa standard keadilan? Allah standardnya! Bukankah Allah bertindak berdasarkan KEADILAN – NYA ? Tidak bisa tidak Allah bertindak berdasarkan sifat-sifat Nya, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya sendiri! Jadi saya menyimpulkan bahwa Allah menciptakan manusia dengan KEHENDAK BEBAS justru karena Allah itu ADIL !! Manusia dihadapkan pada dua pohon: pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat adalah justru karena Allah itu ADIL karena telah menciptakan manusia dengan KEHENDAK BEBAS, jadi manusia HARUS DIPERHADAPKAN kepada pilihan yang bertolak belakang. Pohon kehidupan melambangkan ALLAH sedangkan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat melambangkan IBLIS! Allah tetap KONSISTEN, hingga hari ini manusia bebas memilih antara ALLAH atau IBLIS! Bila Allah menghargai KEHENDAK BEBAS manusia karena Allah sendiri yang menciptakan manusia demikian berdasarkan sifat KEADILAN-Nya, bagaimana mungkin Dia telah menentukan si A ditetapkan selamat, sedangkan si B binasa? Bukankah bila Dia telah menentukan siapa-siapa yang selamat / binasa, itu sama artinya Dia telah mencabut KEHENDAK BEBAS manusia? Bukankah itu artinya Dia telah berlaku tidak adil karena melanggar ketetapan bahwa manusia diciptakan dengan KEHENDAK BEBAS, dan Dia telah menyangkal diri-Nya sendiri ? Kesimpulannya Allah memberikan kehendak bebas untuk menerima atau menolak Yesus. Anda tahu Yudas menolak Yesus?
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta, anda tidak menjawab...
Vantillian, Anda Benar Benar Zhong
Vantillian, tanpa mengurangi rasa hormat, apa yang anda tulis benar-benar luar biasa. Terima kasih kawan, anda menambahkan suatu pemahaman yang luar biasa pada pada pemahaman saya. Pemahaman anda akan predestinasi benar-benar Zhong, tengah, tidak menyebelah.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@Hai2...terima kasih...
Sdr Hai2, terima kasih untuk masukannya....Saya masih perlu belajar menyampaikan argumen dengan lebih baik lagi karena banyak kalimat yang agak rancu dan bias...Salah satu caranya adalah membaca blog-blog anda juga yang banyak memberi input memberikan argumen yang baik sekali....sekaligus kebenaran yang dalam...
Sola Christos....
Deta, ini comment saya atas comment anda.....Jilid 1
Deta...ini coment saya atas coment kamu....Jilid 2..
Anda nulis di comment : Saya kira tidak ada istilah predestination, itu hanya-lah masalah PERSPEKTIF saja. Allah yang MAHA TAHU mengetahui segala sesuatu yang SUDAH, SEDANG & AKAN TERJADI. Alkitab mengatakan bahwa Allah sudah menentukan siapa-siapa yang sudah menjadi orang PILIHAN-Nya. Tapi hal ini harus MATCHING dengan FREE WILL manusia. TIDAK BISA TIDAK. Apakah waktu Alkitab mengatakan bahwa orang-orang pilihan sudah ditentukan (Bahasa ILAHI), mengatakan bahwa tidak ada harapan bagi saya dan anda diselamatkan? Saya kira tidak. Waktu saya dan anda diselamatkan itu adalah FREE WILL kita untuk menerima keslamatan yang disediakan Allah, tapi dari perpektif Allah yang MAHA TAHU dikatakan dalam Alkitab: Allah sudah menentukan orang2 Pilihan-nya: yaitu saya dan anda. - Bila Allah SUDAH MENENTUKAN siapa yang diselamatkan maka, TIDAK ADA GUNANYA Allah menciptakan manusia dengan KEHENDAK BEBAS (FREE WILL) !!! - Yang benar adalah manusia diberi kebebasan untuk menerima / menolak KESELAMATAN, namun karena Allah Maha Tahu, Allah SUDAH MENGETAHUI sebelum dunia dijadikan siapa-siapa yang termasuk domba2 Nya!
Kembali saya bertanya, MATCHING dengan Freewill manusia kapan terjadi? Seandainya Allah Tahu siapa yang akan percaya, berarti Freewill manusia matchingnya terjadi dalam kekekalan...Atau Allah ”terkejut” mengetahui ada manusia yang bertobat? Kalau Allah hanya TAHU siapa yang akan percaya, berarti didalam kekekalan Dia sudah ”menciptakan” kehendak bebas manusia yang akan memilih Dia atau menolak Dia..Menurut anda itu predestinasi atau anda punya penjelasan lain? Kenapa kalau Allah menentukan seseorang, seseorang akan kehilangan freewillnya? Siapa pencipta freewill? Apakah anda tahu freewill itu apa? Hanya sekedar bisa milih atau tidak bisa milih? Ketika anda memilih menulis tulisan ini, apa yang mendorong anda? Apakah pikir itu freewill anda? Sepintas iya...Tapi freewill tidak bisa ada sendiri tanpa ada ATURAN dan FAKTOR yang mengikatnya....Apakah orang kecanduan bisa ada freewill? Apakah anda punya freewill menolak atau memilih konsep predestinasi secara murni? Anda tidak mau selidiki kenapa anda bela kehendak bebas anda mati2an? Apakah itu freewill murni? Atau anda terikat kepada KEYAKINAN tertentu? Yesus hanya memberikan dua alternatif : Kita tidak bisa menjadi hamba dari Dua Tuan, maksudnya? Apakah anda bisa milih Allah atau Mamon? TIDAK, anda Cuma bisa TERIKAT dengan Mamon dan menolak Allah atau TERIKAT dengan Allah dan menolak Mamon....
Anda nulis : Manusia memang tidak sanggup untuk mempercayai Allah dengan kemampuan sendiri, tetapi Allah melihat orang yang mencari Dia dengan sungguh-sungguh.Mazmur 14:2 TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
Tanggapan saya:
Allah hanya melihat? Lalu memilih berdasarkan orang mau nyari Tuhan? Anda selalu kutip Mazmur 14:2, apakah anda tahu Mazmur itu hanya berupa pertanyaan? Jawabannya ada di ayat berikutnya : Maz 14:2 TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
14:3 Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
14:4 Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada TUHAN? Bagaimana Deta? Apakah ada yang nyari Tuhan?
Anda nulis : Masalah keselamatan tidak bisa disamakan dengan masalah hidup dan mati donk. Saya tidak keberatan ditentukan oleh Allah untuk mati 5 atau 20 tahun lagi, saya menyerahkan kepada Allah yang Maha tahu yang terbaik bagi saya,yang terpenting adalah keselamatan jiwaku. Tapi saya KEBERATAN bila misalnya Allah mengatakan bahwa keluarga saya SUDAH DITENTUKAN BINASA sebelum dunia dijadikan !! Dan saya punya dasar untuk menggugat itu, yaitu firman-Nya sendiri!
Siapa yang memberikan “hak” kepada manusia untuk “tahu” predestinasi Allah? TIDAK ADA…Manusia tidak bisa dan tidak boleh melampaui apa yang tertulis di ALkitab…Apakah ketika saya percaya predestinasi, saya punya hak menentukan siapa yang percaya? TIDAK…Apakah saya punya hak menilai hidup rohani seseorang? Tidak….Anda tidak usah kuatir Deta, masalah predestinasi adalah HAK MUTLAK Tuhan…bukan hak kita, kita hanya bisa tunduk dan percaya……
Anda nulis : Roma 2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. 2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. Tanpa penebusan dosa, manusia memang tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Allah pun tidak MENUNTUT manusia untuk memenuhi standard Allah. Allah hanya meminta manusia untuk MENCARI Dia. Mazmur 53:3 Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Karena Allah memberikan HATI NURANI kepada manusia yang berdosa: Amsal 20:27 Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.
Tanggapan saya: Hati nurani diberikan kepada manusia supaya bisa dihakimi, bukan untuk diselamatkan…Jadi, tak ada yang bisa dibuktikan dari hati nurani….. Rom 2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus. Allah meminta manusia mencari DIA supaya manusia tahu manusia tidak bisa mencari Dia….Apakah saya perlu kembali mengaskan bahwa tidak ada manusia yang mencari Allah? Maafkan saya deta, saya memberikan comment atas comment anda yang lampau karena saya hanya ingin memperjelas dengan anda…Kenapa Yesus memilih Petrus? Apakah Yesus Tahu Petrus akan percaya? Kenapa Yesus memilih Yudas? Apakah Yesus hanya sekedar “tahu” Yudas akan mengkhianatinya? Mari kita lihat soal Yudas, apakah Yesus sekedar tahu?
Yoh 6:64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
Yesus sekedar tahu, atau Yudas sudah ditetapkan untuk binasa?
Yoh 17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. (Konteksnya adalah Yesus berdoa bagi murid-muridNya)
Apakah Yesus sekedar tahu? APakah dua ayat tadi kontradiksi? TIDAK, karena Yesus tahu bahwa Yudas ditentukan untuk binasa...
Deta, sekali lagi maafkan saya, anda bisa menjelaskan secara luar biasa dengan memakai ayat2 Alkitab, tapi sayang, anda sering mengerti tanpa konteks dan akibatnya anda mengingkari tanpa sadar Injil yang anda mau beritakan….Saya salut kepada anda, sekaligus juga bertanya2, kenapa anda mempertahankan ketidakkonsistenan ini dalam konsep keselamatan Kristen? Anda mempertahankan freewill terlalu jauh sehingga menempatkan Allah “hanya sekedar” Maha Tahu sehingga Freewill manusia menjadi penentu kehendak Allah, bahkan sejak dari kekekalan…apakah anda tidak merasa itu terlalu mengerikan buat dipertahankan?
Sola Christos....
Deta, berprasangka sama dengan percaya?
Deta, darimana anda tahu......
Anda nulis : Bila Allah menghargai KEHENDAK BEBAS manusia karena Allah sendiri yang menciptakan manusia demikian berdasarkan sifat KEADILAN-Nya, bagaimana mungkin Dia telah menentukan si A ditetapkan selamat, sedangkan si B binasa? Bukankah bila Dia telah menentukan siapa-siapa yang selamat / binasa, itu sama artinya Dia telah mencabut KEHENDAK BEBAS manusia? Bukankah itu artinya Dia telah berlaku tidak adil karena melanggar ketetapan bahwa manusia diciptakan dengan KEHENDAK BEBAS, dan Dia telah menyangkal diri-Nya sendiri ?
Deta, darimana anda tahu bila ALlah menentukan seseorang selamat atau tidak, berarti Dia telah mencabut KEHENDAK BEBAS seseorang? Maksudnya Allah menyangkal DiriNYa sendiri? Itu cuma kesimpulan anda....Ayat dalam Firman tentang ALlah tidak mungkin menyangkal DiriNya terdapat dalam:
II Timotius 2:13 jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
Apakah anda bisa jelaskan konsep Allah menyangkal DiriNya berdasarkan ayat di atas? Anda mau kebenaran, galilah Firman... Artinya? Allah tidak terpengaruh dengan Kehendak Bebas anda....Anda setia atau tidak setia, Dia tetap setia....Seandainya Allah berubah2 karena kehendak bebas manusia, apakah itu Allah yang kita sembah?
Pernyataan anda di atas benar2 bertentangan dengan Roma 9-11...Anda mesti tafsirkan sesuai konsep anda...OK? Saya tunggu tafsiran anda....
Sola Christos....
Keselamatan itu anugerah !!
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Vantillian, Kehendak bebas bukan diciptakan tapi diberikan!
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta, jawaban aneh....
Deta, anda nulis :
Kapan ada kehendak bebas? Pertanyaan aneh, kehendak bebas manusia diberikan (bukan diciptakan) pada saat manusia diciptakan. Kehendak bebas malaikat diberikan (bukan diciptakan) pada saat malaikat diciptakan.
Justru saya yang merasa jawaban anda aneh, kehendak bebas "diberikan"...Kapan? Waktu diciptakan? Sebelum diciptakan? Kalau waktu diciptakan, kehendak bebas "diberikan", Apakah Allah harus "melihat" seseorang akan percaya kepada Yesus, baru dipilih? Kapan seseorang percaya Yesus? Misalnya anda hari ini percaya Yesus, berarti Allah baru memilih anda hari ini? Dan Allah tahu bahwa engkau akan memilih Yesus? Kapan Allah Tahu? Di dalam kekekalan kan? Atau di dalam waktu? Kalau dalam kekekalan, berarti kehendak bebas duluan "bereaksi" atau "beraksi" menunjukkan engkau akan terima Yesus, benarkan?Berarti kehendak bebas itu kekal? Anda jawab diberikan waktu diciptakan, kapan Allah tahu kehendak bebas akan memilih Yesus? Berarti KEMAHATAHUAN Allah mesti "menunggu" kehendak bebas manusia bekerja dulu?
Wah, deta...anda harus menjawab isu ini, atau anda masih mengganggap pertanyaan saya aneh?
Saya tunggu jawaban anda....
Sola Christos....
@Vantilian. Kekekalan dan Waktu dan Adam
Vantilian mungkin anda perlu paham bahwa yang namanya ciptaan itu pasti hidup dalam dimensi waktu. Allah sang Pencipta memang kekal dan tidak terikat waktu. Dalam kekekalan Allah tahu segalanya tapi bukan berarti apa yang diketahui Allah itu kekal kan? Allah tahu bahwa dia akan menciptakan langit dan bumi yang nantinya akan dia hancurkan lagi. Allah tahu dia akan memberikan nafasNya untuk menjadi bagian dari manusia. Manusia itu mahluk fana dan juga kekal. Kekal karena jiwa manusia berasal dari nafas Allah. Fana karena manusia dibentuk dari tanah.
Kehendak adalah bagian dari jiwa manusia dan jiwa manusia terbentuk saat Allah memberikan nafasNya pada manusia. Jadi kehendak manusia adalah kekal sebagaimana jiwanya. Pada saat Allah menciptakan manusia Allah berfirman bahwa semua yang diciptakannya itu baik. Ini berarti manusia pada saat sebelum jatuh dalam dosa adalah baik adanya. Tentu saja faktanya adalah manusia sudah jatuh dalam dosa jadi manusia walaupun ingin berbuat tidak bisa karena manusia cenderung berbuat dosa karena sudah jatuh dalam dosa. Kenapa hal ini terjadi? Karena semua manusia sebelum dilahirkan berada dalam tubuh orang tuanya dan pada akhirnya semua manusia yang bermilyar-milyar saat ini semuanya ada di dalam Adam. Pada saat Adam jatuh dalam dosa maka itu berarti saya juga jatuh dalam dosa karena pada saat itu saya ada dalam Adam. Itu yang diajarkan Firman.
Pemikiran atau doktrin predestinasi itu benar untuk saat ini tapi itu belum tentu benar pada saat Adam belum berdosa. Kalau anda bilang Adam memang di predestinasi untuk jatuh maka berarti kehendak Adam cenderung berdosa dong? Ini kontradiksi dengan Firman yang mengatakan bahwa segala yang diciptakan Allah di bumi ini baik. Tentu saja ini juga pemikiran spekulatif. Karena bisa saja Allah memang menentukan Adam untuk jatuh. Tapi kalau Adam memang di tentukan untuk jatuh maka pertanyaannya adalah mengapa? Sebab semua ayat mengenai kecenderungan manusia untuk berdosa nggak bisa di terapkan pada Adam. Jadi ada waktunya pemikiran free will itu bisa saja benar yaitu pada saat Adam belum jatuh dalam dosa. Sesudah Adam jatuh dalam dosa maka predestinasi memang yang berlaku. Sebab tanpa anugrah maka semua manusia pasti binasa.
@Samuel....Predestinasi tergantung waktu Adam?
Sdr Samuel, saya memang paham apa yang anda katakan...Masalahnya justru terletak pada PENCIPTA-CIPTAAN....Apa yang kita pahami ketika kita mengatakan MANUSIA itu KEKAL? Apakah Dia akan SAMA seperti PENCIPTANYA? Kalau sama, dalam hal apa? Kalau tidak sama, dalam hal apa? Apakah manusia SEBELUM diciptakan sudah dalam "kekekalan"? Atau TIDAK ADA? Ketika kita yang percaya akan ke surga, apakah kita akan sama dengan PENCIPTA kita? itulah memang pointnya....
Kalau anda mengatakan kehendak kekal, itu sebelum dicipta atau sesudah? Kalau sebelum manusia dicipta, berarti sudah ada KEHENDAK MANUSIA yang KEKAL? Ini memang yang tidak bisa dijawab, tapi ini penting ditanyakan supaya kita tahu Kehendak manusia harus Tunduk kepada Kehendak Tuhan...Kapan KEHENDAK kita Menjadi Kekal?
Kalau sebelum ADAM jatuh, predestinasi tidak ada dan "baru" ada setelah Adam jatuh, apakah predestinasi tergantung pada jatuhnya Adam? Berarti PENCIPTA takluk kepada WAKTU CIPTAAN? Di dalam ALkitab tidak ada tersirat ayat yang demikian, bahwa Pemilihan Allah tergantung kepada Waktu Adam jatuh atau tidak...(Ef 1:4)
Predestinasi adalah Doktrin yang tidak dapat dimengerti total, yang kita lakukan hanya TUNDUK, baru MENGERTI, dan kalau belum mengerti tuntas, kita mesti TUNDUK lagi...Karena berkaitan dengan KEDAULATAN TUHAN...Akhirnya hanya sikap TUNDUK yang memang dituntut Tuhan ( Kisah Ayub )...
SOla Christos....
Jiwa manusia itu kekal
Manusia itu kekal dalam artian jiwa/roh nya kekal. Manusia diirencanakan Allah untuk menjadi serupa dengan Tuhan Yesus. Serupa itu bukan berarti sama tapi mirip.
Rom 8:29
(29) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Manusia sebelum diciptakan adalah suatu yang ada dalam pikiran Allah. Tapi tidak berarti manusia sama dengan Allah.Tapi kalau dibilang Allah merencanakan manusia supaya menjadi serupa dengan Yesus Kristus maka itu adalah Firman.
Eph 1:4
(4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Ini berbicara mengenai rencana Allah untuk menyelamatkan orang pilihanNya tapi ini tidak menjelaskan apakah Allah menentukan Adam untuk jatuh atau tidak? Apakah ada ayat yang menyatakan bahwa Allah menentukan Adam untuk jatuh? Soalnya Adam adalah kasus khusus dalam umat manusia. Adam adalah satu-satunya manusia yang tidak punya kecendrungan dosa. Itu sebabnya juga Kristus disebut Adam kedua. Adam bisa berdosa sama seperti Kristus bisa berdosa juga dalam kondisinya sebagai Adam kedua. Bedanya Adam jatuh dalam dosa sedangkan Yesus menang atas dosa.
Pada dasarnya pendapat saya adalah begini. Predestinasi adalah doktrin yang berlaku atas saya dan semua umat manusia karena saya dan semua umat manusia sudah jatuh dalam dosa dalam Adam yang pertama. Tapi predestinasi tidak berlaku untuk Adam sebelum dia jatuh dalam dosa. Predestinasi juga tidak berlaku buat Adam yang kedua yaitu Yesus Kristus.
Rom 3:10
(10) seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
Ayat diatas jelas tidak berlaku untuk Tuhan Yesus sebagai Adam kedua. Betul tidak? Yesus adalah benar dan karena Dia benar maka Dia bisa menebus saya yang tidak benar ini.
@samuel...memang itu adalah pendapat anda....
Samuel, saya paham pendapat anda tentang predestinasi...Tapi masalahnya adalah ketika Allah memilih manusia sebelum dunia dijadikan bagaimana bisa terjadi "sesudah" Adam jatuh dalam dosa? ( karena tidak ditentukan?)
Kesimpulan saya tentang pendapat anda : Predestinasi terjadi "sesudah" Adam jatuh dalam dosa...Tapi dalam Efesus 1:4, terjadi sebelum dunia dijadikan..Atau anda punya tafsiran lain?
Sola Christos...
Kata kuncinya adalah didalam Dia/Yesus
Eph 1:4
(4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Kata kuncinya adalah di dalam Dia/Yesus. Yang dipilih oleh Allah sebelum dunia dijadikan bukanlah kita melainkan Yesus. Jadi mereka yang menerima anugrah keselamatan menjadi berada didalam Yesus. Sama seperti kita sebagai umat manusia berada dalam Adam pada waktu Adam jatuh dalam dosa maka kita berada dalam Yesus kalau kita menerima anugrah keselamatan dan percaya pada penebusan dosa oleh Dia. Karena kita berada dalam Yesus maka Allah menganggap kita kudus dan tak bercacat dihadapanNya. Kita ini berdosa dan penuh kelemahan tapi karena kita berada dalam Yesus maka Allah melihat Yesus dan bukan kita. Terima kasih buat Tuhan Yesus buat anugrah yang tak terbayangkan ini.
SF, manusia tidak dipilih?
Menarik nih, pengertian yang baru.
Menurut anda bukan kita yang ditentukan / dipilih sejak sebelum dunia dijadikan, melainkan Yesus?
Jadi menurut SF, Allah sama sekali tidak menentukan/memilih siapa-siapa yang selamat / binasa?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Manusia diberikan Bapa pada Yesus
Joh 6:37
(37) Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Allah memilih Yesus sebelum dunia dijadikan. Pada saat dunia belum dijadikan maka manusia belum ada kan? Nah sesudah Yesus muncul maka mereka yang akan menerima anugrah keselamatan diberikan pada Yesus oleh Bapa. Jadi siapa yang selamat sudah ditentukan Bapa. Dengan kata lain tanpa pemilihan dan anugrah Allah maka nggak ada yang bisa selamat pada saat ini.
SF, apa dasar Bapa memilih?
SF menulis:
Nah sesudah Yesus muncul maka mereka yang akan menerima anugrah keselamatan diberikan pada Yesus oleh Bapa. Jadi siapa yang selamat sudah ditentukan Bapa.
Deta komentar:
Kita sepakat bahwa tanpa ANUGERAH Allah tidak ada yang selamat. Namun anda mengatakan bahwa siapa yang selamat sudah ditentukan Bapa.
Pertanyaan saya kapan Bapa menentukan? (Apakah selama hidup orang itu?) Kapan saya ditentukan SELAMAT, apakah selama hidup Yesus? (saya belum lahir lho) atau selama hidup saya (SEBELUM SAYA MENGAKU PERCAYA atau WAKTU MENGAKU SAAT PERCAYA)?
Dan apa DASAR Bapa memilih saya? Kita tahu alkitab memang mengajarkan bahwa dasar pemilihan Allah bukan berdasarkan perbuatan manusia. Lalu bagaimana? Apakah Allah memilih secara RANDOM saja (apa Bapa begitu ya), atau bagaimana? Karena banyak ayat dalam Alkitab yang menganjurkan manusia untuk mencari Allah, mencari kebenaran, dan mengejar ketidak binasaan!
Saya pribadi menafsirkan, bahwa Bapa MENAWARKAN ANUGERAH kepada manusia, karena semua manusia BERDOSA. Siapa yang mau menerima akan DISELAMATKAN. Sedangkan yang MENOLAK akan BINASA. Karena FAKTA-nya banyak orang yang menerima dan banyak yang lainnya MENOLAK anugerah Allah!
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Dasar pilhan Bapa adalah kemurahan hatiNya.
Rom 9:11-16
(11) Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya--
(12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
(13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
(14) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
(15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
(16) Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Pasti ada pertimbangannya Allah bermurah hati pada seseorang tapi mengingat kemurahan hati Allah ini bukan berdasarkan kehendak atau usaha manusia maka saya yakin ini sudah merupakan misteri Allah dan belum tentu mau Allah jelaskan sebelum penghakiman terakhir. Tapi saya yakin Allah adil dan pada saat penghakiman terakhir nanti Allah akan menyatakan pertimbangannya yang adil.
Rom 11:33
(33) O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
SF, pasti ada pertimbangan Allah...
SF menulis:
Pasti ada pertimbangannya Allah bermurah hati pada seseorang tapi mengingat kemurahan hati Allah ini bukan berdasarkan kehendak atau usaha manusia maka saya yakin ini sudah merupakan misteri Allah dan belum tentu mau Allah jelaskan sebelum penghakiman terakhir. Tapi saya yakin Allah adil dan pada saat penghakiman terakhir nanti Allah akan menyatakan pertimbangannya yang adil.
Deta koment:
Setuju dengan pendapat anda, pasti ada pertimbangan Allah yang adil. Saya sendiri bersikap seperti yang dianjurkan oleh Alkitab:
Roma
2:6 Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
2:7 yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,
2:8 tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.
2:9 Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani,
2:10 tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani.
2:11 Sebab Allah tidak memandang bulu
Filipi
3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. 3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Filipi 22:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadirMudah-mudahan Dia berkenan memilih saya berdasarkan kemurahan hati-Nya ! Mudah-mudahan Dia berkenan memelihara iman saya sampai akhir!
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@samuel...Apa artinya sebelum dunia dijadikan?
@Vantilian : heran ya?
Itu sih jalan keluar versi SF, gimana mau cari di bible atau terjemahannya ya kalau ada pasti sesuai istilah Hai2 othak athik gathuk he he he
Bercanda ya jangan ngamuk, SF
GBU
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
King heart, ya...saya penasaran dan heran....
King heart, benar...saya agak heran kok bisa ditafsir kayak begitu...Mungkin ada tafsiran yang tidak saya tahu, seperti masalah bahasa aslinya...SF menjawab dengan bijak, tapi mesti bijak yang benar....
Seorang Teolog Karl Barth pernah juga mengusulkan predestinasi gaya SF, yang mengatakan : di dalam Kristus, semua orang dipilih dan di dalam Kristus, Allah juga menolak manusia ( kira2 begitu) yang begitu dialektik-paradoks sehingga membuat pusing semua yang baca...( atau saya saja)..Hehe...
Makanya saya sgt2 heran ada tafsiran gaya SF khususnya Ef 1:4...
Pemikiran Karl Barth sejalan dengan pemikiran saya
Pemikiran Karl Barth sejalan dengan pemikiran saya. Thanks saya baru tahu mengenai Karl Barth ini tapi dari apa yang saya baca mengenai dia di Wikipedia maka saya cocok dengan pemikirannya. Tentu saja saya bukan ahli theologia saya cuma seorang percaya saja. Karl Barth adalah seorang yang Jesus Centric. Ini cocok dengan pemikiran saya.
Dasar pemikirannya Yesus adalah Adam kedua
1Co 15:45
(45) Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
Sabelum anda dan saya ada maka kita berada dalam orang tua kita kan? Orang tua kita berada dalam kakek nenek kita. Begitu seterusnya sehingga akhirnya semua orang berada didalam Adam. Karena semua orang berada dalam Adam maka semua orang jatuh ke dalam dosa pada saat Adam jatuh dalam dosa.
Rom 5:12
(12) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Untuk menyelesaikan masalah Adam maka Allah perlu menciptakan Adam kedua dimana semua umat manusia yang berada di dalam Adam kedua diselamatkan.
Rom 5:15-19
(15) Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
(16) Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
(17) Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
(18) Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
(19) Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Pada saat dunia belum dijadikan maka Adam memang belum ada kan? Tapi Adam yang kedua sudah ada karena Adam yang kedua adalah Yesus Kristus. Yesus Kristus tidak ada bandingannya karena dia adalah sang Pencipta yang merendahkan diri menjadi ciptaan/manusia supaya manusia bisa diselamatkan.
Php 2:5-11
(5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
(6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
(7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
(9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
(10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
(11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Vantillian, Jawaban Jilid 1
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@Deta, saya tidak salah paham....
Deta, anda nulis :
Allah tidak dapat menyangkal diriNya adalah Allah tidak dapat bertindak melanggar SIFAT-SIFAT Nya. Misalnya Allah yang Adil tidak bisa berbuat yang TIDAK ADIL.
Anda salah paham lagi ! Saya sama sekali tidak mengatakan bahwa KEHENDAK BEBAS Abraham dan Musa yang berperan. Melainkan kehendak bebas orang-orang yang dibela, bahwa ada sebagian dari antara mereka yg adalah orang benar (mencari Allah) !
Tetapi Abraham membela bahwa tidak semua orang-orang yang berada di Sodom dan Gomora adalah orang Fasik, Abraham yakin Allah tidak akan membinasakan orang benar bersama sama dengan orang fasik. Itu sebabnya Abraham tawar-menawar dengan Allah. Sekiranya ada 50 orang…. Sekiranya ada 40 orang …. Terakhir sekiranya ada 10 orang benar Allah tidak akan membinasakan Sodom dan Gomora.
Mengenai Musa, Musa tahu bahwa Allah telah BERSUMPAH kepada Abraham, bahwa keturunan-nya akan diberkati ! Apa menurut anda, Allah akan melanggar sumpahNya kepada Abraham ?
Saya jawab :
Deta, justru saya tidak salah paham, anda membela kehendak bebas dari peristiwa Abraham dan Musa, apa yang anda harapkan saya akan terima? Bahwa Abraham membela kehendak bebas? Kenapa Abraham mau membela kehendak bebas? Dengan apa membela kehendak bebas? dengan Kehendak bebas Abraham bukan? Asumsi anda jelas, bahwa kehendak bebas Abraham yang "membela kehendak bebas" akan melunakkan hati Allah....Atau saya salah paham lagi? Anda tolong jelaskan lebih detail....Kalau Abraham menggunakan kehendak bebas untuk membela kehendak bebas, kenapa anda pikir bahwa Allah akan takluk kepada kehendak bebas? Atau Allah mengubah rencanaNya karena adanya kehendak bebas? Kalau Allah bisa berubah karena kehendak bebas manusia, kenapa Allah mesti mengirim AnakNya tunggal karena hati Allah dapat "dilunakkan" oleh kehendak bebas manusia? lalu kalau bisa dilunakkan, Apakah perlu kita perlu Injil? Karena dari PL, kita sudah bisa melunakkan hati Allah?
Sola Christos...
Deta, tafsiran anda begitu???
Anda nulis :
Vantillian, apakah kita SELALU menafsirkan Alkitab dengan cara HARFIAH?Kejadian 26:4 Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti BINTANG di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat.Anda tahu berapa jumlah bintang di langit? Kita tahu jumlah bangsa Israel tidak sebanyak itu !Roma 11:26 Dengan jalan demikian SELURUH Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.Menurut anda kata “SELURUH” benar-benar mengatakan SEMUA orang Israel ?Menurut anda kenapa Allah menyuruh manusia mencari Dia? Apa Dia menyuruh manusia untuk mencari Dia dengan sia-sia?Mazmur 53:3 Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
Saya jawab :Saya setuju dengan anda bahwa Alkitab kadang2 menggunakan bahasa yang tidak memerlukan penafsiran harafiah, tapi masalah anda bukan pada penafsiran SAJA, tapi anda juga mengutip ayat2 keluar dari konteks demi membenarkan kehendak bebas yang anda bela....
Anda kutip Kej 26:4, dan memeprtanyakan apakah BINTANG adalah tafsiran hurufiah? Anda salah konsep tafsiran rupanya, karena memang yang dimaksud Allah kepada Abraham adalah banyaknya bintang di langit yang tak terhitung, karena Abraham disuruh melihat ke langit dan and amempertanyakan jumlah Israel yang kata anda belum tentu segitu bnayak? Deta, anda sendiri harus survei berapa banyak bintang dan jumlah Israel ( jasmani dan rohani ) dulu baru ngomong ayat ini hurufiah atau bukan..Ok? Kelihatan sekali anda memakai ayat sembarangan, dan sembarangan tafsir,....Anda udah survei? Survei dulu baru ngomong...
Anda kutip Roma 11:26, dan berkata SELURUH itu bukan hurufiah, anda juga salah mengerti arti SELURUH....Bacalah Roma 11 baik2, dan anda akan tahu bahwa SELURUH disini adalah sebagian Israel dan Isreal rohani, yaitu kita yang dicangkokkan..
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
Anda kutip SEKALI LAGI Mazmur 53:3 tanpa perhatikan konteks...Dan ayat berikutnya...
53:3 Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
53:4 Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
53:5 Tidak sadarkah orang-orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada Allah?
Menurut anda, Mereka Semua adalah anak-anak manusia bukan? Kalau anda mengutip anak-anak manusia bisa berkehendak bebas, maka anda mesti Konsisten MEREKA SEMUA juga tidak ada yang berseru kepada Tuhan? Mana yang MAU berseru itu deta?
Anda tahu, anda kutip ayat bagaimana? Penjelasan anda hanya ayat2 tertentu lalu anda pikir itu mendukung konsep anda keseluruhan, saya yang harus mengingatkan anda, TAFSIRKAN dengan konsisten dan perhatikan konteks...Ok?
Jelas ini membantah pernyataan anda yang mengatakan Manusia MAU dan bisa mencari Allah, apalagi berseru? Deta, bacalah konteks Ayat yang anda kutip dan tafsirkan dnegan konsisten...Ok?
Yang Alkitab TEKANKAN, jangan anda LONGGARKAN....Konsep : Tidak ada seorangpun yang mencari Allah bukan konsep baru, itu sudah digumulkan orang kristen dan terdapat jelas dalam ALkitab, mana lagi ayat yang deta mau bantah mengenai ini?
Sola Christos....
Deta, Allah MAHA TAHU dengan memilih Yesus?
Deta menjawab:
Anda salah paham. Manusia memilih untuk menerima atau menolak Yesus tidak ada kaitan dengan Allah MAHA TAHU.
Manusia tidak mungkin memilih (menerima) Allah? Wah mikirnya jangan jauh-jauh bro, perhatikan bagaimana Yesus memilih kedua belas muridNya: Yesus memilih Petrus karena Dia tahu bahwa Dia akan menerima Dia (buktinya Petrus menerima Dia!), Yesus memilih Yohanes karena Dia tahu bahwa Yohanes akan menerima Dia (buktinya Yohanes menerima Dia!). Dalam satu kasus saja Yesus memilih Yudas (walaupun Dia tahu bahwa Yudas akhirnya akan menolak Dia, Alkitab mencatat bahwa Dia tahu Yudas akan berkhianat) untuk menunjukkan bahwa Dia adil memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk menjadi murid-Nya bila anda tidak seperti Yudas.
Saya tanya : Lalu manusia memilih atau menolak Yesus, Allah Tahu tidak? Anda jangan berbelit2 jelaskan...OK? Kapan Allah Tahu? Sebentar anda katakan ALLAH TAHU siapa yang akan percaya kepada Yesus, lalu memilihnya, sebentar anda mengatakan tidak ada kaitannya....Bagaimana deta? Sebaiknya anda baca pertanyaan semuanya baru anda jawab....Silakan anda baca comment anda sendiri apakah manusia memilih Yesus ada kaitan dengan ALLAH MAHA TAHU...Ok?
Mengenai Yudas, saya rasa sudah jelas saya jelaskan.....
Sola Christos...
Vantillian, Jawaban Jilid 2...
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Vantillian, Supaya bisa percaya harus berprasangka baik.
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta....prasangka anda adalah anda harus berusaha....
Deta, sayang sekali anda berprasangka anda harus berusaha BENAR-BENAR PERCAYA kepada Allah karena ketidakpastian yang anda pegang dalam hidup ini....Sekali ini anda memegang konsep ini, sayang sekali anda harus TERUS BERUSAHA untuk PERCAYA dan DIBENARKAN di hadapanNya...Pada saat anda sudah MAMPU percaya kepada Allah, apakah anda tahu saat itu anda baru diselamatkan? Apakah ini yang anda sebut dengan Injil? Yaitu berprasangka baik dulu, lalu berusaha benar2 percaya sampai anda MAMPU untuk percaya? Deta, anda juga harus jelaskan Injil "baru" anda ini....
Sola Christos,...
Vantillian, Allah memang tidak bisa menyangkal diriNya.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta, anda mau tahu bagaimana Ayub menderita dan....
Ayub
33:13 Mengapa engkau berbantah dengan Dia, bahwa Dia tidak menjawab segala perkataanmu?
33:14 Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.
33:15 Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur,
33:16 maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran
33:17 untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang,
33:18 untuk menahan nyawanya dari pada liang kubur, dan hidupnya dari pada maut oleh lembing.
33:19 Dengan penderitaan ia ditegur di tempat tidurnya, dan berkobar terus-menerus bentrokan dalam tulang-tulangnya;
33:29 Sesungguhnya, semuanya ini dilakukan Allah dua, tiga kali terhadap manusia:
33:30 mengembalikan nyawanya dari liang kubur, sehingga ia diterangi oleh cahaya hidup
Apa menurut anda Allah hanya berbicara kepada orang-orang “TERPILIH SAJA” ? Perhatikan ayat 19, Allah menegur manusia dengan penderitaan ! Siapa manusia yang tidak menderita? Perhatikan sekeliling anda, ya benar semua manusia menderita, jadi Allah berbicara kepada semua orang ! Sekarang tergantung kepada manusia itu apakah mau mendengar atau tidak !
Saya jawab :
Deta, anda mau mengerti tentang penderitaan Ayub? Bacalah kita itu sampai selesai..Saran saya, bacalah ketika sunyi senyap dan anda mesti membacanya dengan pelan sampai habis...Apa kesimpulan anda? Anda mengutip ayat2 di atas hanya untuk membuktikan manusia punya kehendak bebas? Anda tahu bagaimana akhir tanggapan dari Ayub? Bacalah dan bacalah, kenapa saya tidak mengerti anda? Karena anda menghubungkan apa yang tidak terhubung...Anda tahu anda mengambil kisah Ayub merupakan kisah yang riskan? Kenapa? Anda tahu akhirnya kesimpulan Ayub? Bacalah :
40:1 Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
40:2 "Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau memberitahu Aku.
40:3 Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu?
40:19 Dapatkah orang menangkap dia dari muka, mencocok hidungnya dengan keluan?"
40:20 "Dapatkah engkau menarik buaya dengan kail, atau mengimpit lidahnya dengan tali?
40:21 Dapatkah engkau mengenakan tali rotan pada hidungnya, mencocok rahangnya dengan kaitan?
40:22 Mungkinkah ia mengajukan banyak permohonan belas kasihan kepadamu, atau berbicara dengan lemah lembut kepadamu?
40:23 Mungkinkah ia mengikat perjanjian dengan engkau, sehingga engkau mengambil dia menjadi hamba untuk selama-lamanya?
40:24 Dapatkah engkau bermain-main dengan dia seperti dengan burung, dan mengikat dia untuk anak-anakmu perempuan?
40:25 Mungkinkah kawan-kawan nelayan memperdagangkan dia, atau membagi-bagikan dia di antara pedagang-pedagang?
40:26 Dapatkah engkau menusuki kulitnya dengan serampang, dan kepalanya dengan tempuling?
42:1 Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
42:3 Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.
42:4 Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Semua orang yang membaca kisah Ayub akan tahu, bahwa kisah Ayub adalah kisah yang membuktikan bahwa ALLAH BERDAULAT....Anda tidak "Berhak" tanya-jawab soal2 penderitaan dan penyebabnya, karena semuanya terjadi karena KEDAULATAN TUHAN...Saya sangat heran bagaimana anda membaca kisah Ayub? Apakah anda terlalu mencari ayat2 yang membuktikan adanya kehendak bebas sehingga anda mengabaikan inti cerita keseluruhannya? Itulah masalah anda, anda kutip mazmur 14:2 TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah untuk membuktikan bahwa ada kehendak bebas, tapi anda tidak kutip ayat berikutnya yaitu Mazmur 14:3-4 Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada TUHAN? Apakah anda selalu menafsir dengan demikian? Bukan hanya di Roma 3 Paulus mengatakan TIDAK ADA seorangpun mencarai ALlah, bahkan Mazmur yang anda kutip "setengah" itupun mengatakan TIDAK ADA seorangpun mencari Allah...Deta, anda mau bantah kebenaran ini? Semua ayat yang anda kutip bahkan keluar dari konteks, termasuk kisah Ayub....Saya heran bagaimana anda bisa menafsir tanpa mau mengerti keseluruhan konteks? Hati2lah Deta, semua yang anda pertahankan akan dipertanyakan terus sampai anda tunduk kepada Kedaulatan Allah seperti kisah Ayub..
Bukankah "simpati" anda terhadap penderitaan mirip kisah Ayub? Mungkin anda juga harus mengaku seperti Ayub di Ayub 42:1-6?
Sola Christos...
Anda nulis : Apakah Allah
Apakah Allah tahu bahwa Abraham akan lulus ujian? Ya Allah tahu, Allah justru memilih Abraham karena Dia MAHA TAHU bahwa Abraham tidak akan gagal. Bagaimana seandainya Abraham gagal? Ya Allah tidak akan memilih dia, Allah akan "MEMILIH" orang lain yang mau!
Kapan Allah tahu Abraham akan lulus ujian? Apakah ketika Abraham sesudah mempersembahkan atau sebelum memeprsembahkan Ishak? Apakah jika seseorang diketahui tidak gagal baru Allah memilih dia? Jadi, kalau dia gagal maka tidak akan dipilih? Kalau dia gagal, maka pemilihan Allah gagal? Kapan Allah tahu seseorang tidak akan gagal? Apakah setelah dia menerima Yesus? Allah baru tahu? Atau?
Kegagalan manusia akan menggagalkan rencana Allah? Wah, deta, saya sudah "Salah paham" terhadap anda terlalu jauh...Atau anda sendiri yang salah paham tentang isu ini?
@DeTa
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
@deta, anda tidak menangkap inti predestinasi
Deta mengatakan : Dan menjawab King Heart: Apakah Abraham LANGSUNG PERCAYA kepada ALLAH? TIDAK !! Abraham HANYA memiliki hati yang haus kepada Allah, mencari Allah. Ketika dia berani mengambil langkah untuk percaya kepada Allah, maka Allah MULAI MEMBIMBING Abraham keluar dari tanah kelahirannya. Apakah Abraham melakukan itu tanpa keraguan? Saya yakin Abraham SERING RAGU, tetapi Abraham memang BELAJAR percaya kepada Tuhan, karena dia MAU! Bagaimana cara Allah membentuk Abraham, dengan kejadian-kejadian yang menimpa dia sepanjang hidupnya, dan Allah harus menguji Abraham. Apakah Allah tahu bahwa Abraham akan lulus ujian? Ya Allah tahu, Allah justru memilih Abraham karena Dia MAHA TAHU bahwa Abraham tidak akan gagal. Bagaimana seandainya Abraham gagal? Ya Allah tidak akan memilih dia, Allah akan "MEMILIH" orang lain yang mau!
Dari uraian anda tampaknya anda gagal untuk mengerti Predestinasi Allah ( sekalipun anda yakin bahwa predestinasi tidak ada ) dengan selalu berlindung dibalik jubah free will. Free will manusia tidaklah dihilangkan dengan adanya predestinasi, inilah yang bolak balik anda tolak dengan mengatakan predestinasi tidak ada. Mengapa? karena free will merupakan bagian dari gambar dan rupa Allah yang dianugerahkan kepada manusia yang "dihilangkan" karena kejatuhan manusia. Jelasnya, manusia dg freewilnya tidak akan mampu mencari Tuhan karena "ikatan" dosanya. Free will yang terikat, masih ada freewill namun manusia tak mampu memilih Tuhan karena pada hakekatnya dia telah mati oleh dosa. Bagaimana mungkin orang mati mampu mengerakkan dirinya, tangannyapun tak sanggup. Abraham dipilih karena dia telah ditetapkan untuk dipilih ( ini tetap saya yakini ) karena ketika ia dipilih tidaklah berarti seluruh hidupnya langsung berubah ( instan ). Dia masih jatuh ke dalam dosa beberapa kali namun akhirnya ia disebut bapa orang beriman. Bukankan dikatakan dipilih untuk dijadikan kudus dan tak bercacat dihadapanNya? Abraham dipilih kemudian dia dibentuk supaya dia berkemenangan di dalam imannya, sekalipun dia tidaklah steril terhadap godaan dosa ( karena ia manusia ) jadi mengapa harus dikontraskan antara freewill dan predestinasi dengan anggapan yang satu menghapus / menutupi yang lain. Ini bukan kontradiksi tapi paradoks, seakan berlawanan tetapi sebenarnya saling melengkapi. GBU
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
diskusi yang alot
King Heart, Keselamatan memang anugerah...
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Hanna, apa kehendak-Nya?
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
kita hanya ciptaan - Nya
siapa yang tahu kehendak-Nya? siapa yang dapat menyelami pikiran-Nya?
kita inii hanyalah hasil ciptaan-Nya, jika kita dipilih, maka kita terpilih, jika Dia berkehendak kita binasa maka binasalah kita, siapa kita sehingga brani mempertanyakan kenapa Dia menentukan ini/itu? atas dasar apa?
karenan DIA tau yang terbaik bagi kita sekalian
gbu
@Deta...sifat Allah
Sdri Hanna menulis:
menurutku pribadi
- segala sesuatu tidak bisa terjadi diluar kehendakNya -
DETA bertanya:
Menurut sdri. Hanna, apa kehendak-Nya?
Apa menurut sdri Allah MENGHENDAKI / MENENTUKAN sebagian orang untuk BINASA = Predestinasi ??
Deta, Apakah ini kontradiksi kalau saya menulis ALlah menghendaki semua orang diselamatkan sedangkan Menentukan orang yang akan selamat? Apakah ketika Allah menghendaki semua orang selamat, semuanya akan selamat? Kehendak Allah tidak tercapai? Itu karena sifat Allah yang tidak menghendaki kematian manusia, tapi Penentuan Allah yang akan menggenapi kehendakNya..
Jadi, deta..jangan samakan menghendaki dengan menentukan....Anda menghendaki sesuatu tapi anda mesti menentukan untuk melakukannya...
Ken, saya tidak ditakdirkan…
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Hanna, kita memang ciptaan-Nya..
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Vantillian, ini bukan injil baru !
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta, Injil lain?
Deta, kenapa anda yang harus mencari jawaban bagi orang yang menderita? Orang yang menderita bukan butuh jawaban KEHENDAK BEBAS, karena apa yang anda katakan? Pilihan anda yang membuat anda menderita? Atau gara2 pilihan anda menderita? Anda pikir anda harus menyediakan semua jalan keluar dari penderitaan?Apa yang paling dibutuhkan orang menderita? Apakah kalau saya mengatakan Tuhan akan menguatkan orang dan membuka jalan bagi kamu, itu melanggar konsep predestinasi? Apakah saya mengatakan kalau Allah tidak akan mencobai engkau melebihi kekuatanmu, itu melanggar predestinasi? bagaimanapun anda jelaskan, semuanya harus kembali kepada Allah bukan? Saya tidak melihat adanya hubungan ini...Anda terlalu mengambil teanggung jawab ini untuk diri anda sendiri, sehingga anda yang mesti menjawab hal ini?
Kalau anda memegang atau mengajarkan bahwa kita percaya kepada Yesus karena kita MAU dan MAMPU untuk percaya, apakah ini bukan Injil lain?
Deta, kita pikir sebentar...Anda mengatakan bahwa Abraham dan Musa dipilih Tuhan karena mereka MAU percaya atau sudah diketahui Allah mereka akan percaya...Pertanyaan saya, kenapa diperlukan Injil untuk menyelamatkan orang percaya? Apakah Yesus perlu menggenapkan keselamatan sedangkan manusia bisa mencari Allah dan Allah "PASTI" menjawab manusia? Apa ciri khas kekristenan? Ciri Ajaran Injil adalah TUHAN mencari manusia, bukan Manusia yang mencari Tuhan...Ini sudah terjadi ketika di Taman Eden....Isu yang jelas dari pembahasan anda adalah manusia dapat MENANGGAPI Allah, kalau begitu, apa khas dari Injil?
Saya tanya lagi, menurut anda, apa yang paling dibutuhkan orang yang menderita?
Sola Christos....
CINTA ala Deta....
Deta, Allah menyelamatkan manusia atas dasar kasih, tapi sepertinya anda salah mengerti tentang konsep itu...Yang anda mau pahami adalah Cinta Ala manusia, yaitu Cinta Ala deta...
Anda nulis :Ingat saya mengatakan CINTA harus dari 2 pihak, tidak bisa bertepuk sebelah tangan !!
Deta, saya tidak tahu apakah anda mengerti mengapa kita diselamatkan? Apakah manusia bisa mencintai Allah? Kalau bisa, kenapa Allah harus membiarkan manusia binasa? Bagaimana anda mengerti konsep Cinta Kasih Allah? Apakah keselamatan itu adalah seperti "bertepuk dua tangan"? Justru karena kita tidak layak dikasihi ketika berdosa, maka Allah tetap mengasihi dan memilih kita...ITULAH KASIH ALLAH, deta...Bukan KASIH ala deta yang harus bertepuk sebelah tangan.....
Deta, apakah anda prnah jatuh cinta dan tidak bisa memilikinya kemudian anda merelakannya dan mendoakan dia bahagia? apakah itu disebut cinta juga? Apakah cinta mesti bertepuk tangan? Cinta yang demikian jelas bukan CINTA ALLAH.....bahkan yang tidak bisa memiliki, tapi mendoakan bahagia, juga bukan KASIH ALLAH.....
Deta, apa itu KASIH ALLAH? Apakah ketika anda tidak mengasihiNya, Allah menjadi tidak mengasihi anda? Allah hanya mengasihi ketika anda mengasihi? Lalu, hal yang sama juga berlaku dalam keselamatan? Deta, anda sadar anda harus menjelaskan banyak lagi dengan konsep CINTA anda?
Sola Christos...
Vantillian, Sifat Allah, Saya tidak salah paham & Injil Lain
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta, Sifat Allah....dan kasus Abraham
Anda mengatakan kontradiksi antara menghendaki dan memilih, padahal saya sudah beri contoh..Anda tolong mikir lagi deh yang dalam.....Dan baca lagi kenapa Allah menghendaki semua orang selamat, sedangkan di lain pihak Allah membinasakan bangsa2 lain yang menyerang ISrael..Menurut anda, karena bangsa2 lain tidak mau berseru kepada Tuhan dan hanya Israel yang berseru?
Anda nulis :
DETA menjawab:
Anda benar-benar salah paham! Allah sama sekali tidak meminta pendapa Abraham apakah Dia boleh membinasakan Sodom & Gomora atau bukan ! Sama sekali bukan !Lupakan Abraham dan kehendak bebasnya! Seandai-nya Allah TIDAK MEMBERITAHU kan bahwa Allah akan membinasakan Sodom dan Gomora apa yang terjadi? Bila ada 10 orang benar di Sodom dan Gomora apakah Allah tetap akan membinsakan Sodom dan Gomora atau tidak?
Menurut saya, bila Allah tidak memberitahukan perkara ini kepada Abraham. Maka bila di Sodom & Gomora ada 10 orang benar, maka Allah tidak akan membinasakan Sodom & Gomora. Sedangkan bila tidak ada, maka Allah akan tetap membinasakan Sodom & Gomora, serta TETAP menyelamatkan LOT orang benar itu dan keluarga-nya !Pertanyaannya adalah: kenapa Allah membinasakan Sodom dan Gomora bila tidak ada orang benar paling sedikit 10 orang? Menurut saya karena Sodom & Gomora terlalu bejat, tidak bisa diperbaharui lag! Banding kan dengan Niniwe, dimana Allah mengutus Yunus untuk membuat mereka bertobat !!
Tapi memang dalam memutuskan hal ini, Allah menyambaikan hal ini kepada Abraham (Sahabat Allah), dalam hal ini, merupakan ujian bagi Abraham, menyingkapkan tingkat kerohanian seorang Abraham dihadapan Tuhan! Menyingkapkan beta hati Abraham juga seperti Allah: Mengasihi jiwa yang tersesat !
Mungkin saya salah paham, tapi setahu saya anda tetap memakai alasan ini membela kehendak bebas manusia, mungkin anda perlu membaca comment anda sekali lagi di atas...Tafsiran anda mengenai Sodom dan Gomora terlalu mengada-ada..Apakah Tuhan memprhatikan Kehendak bebas Sodom Gomora? Saya setuju bila Sodom Gomora terlalu bejat, tapi apakah itu tandanya ada kehendak bebas? Point yang paling penting adalah Allah ingin menyatakan KEADILANNYA kepada Sodom Gomora. Lalu peran Abraham? Tentu saja hubungannya dnegan Lot, orang benar...Anda bacalah kisah itu baik-baik...saya kutip untuk anda...
Kej 18:17 Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?
18:18 Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?
18:19 Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."
Kej 18:23 Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?
18:24 Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?
18:25 Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?"
dst...
Pointnya adalah KEADILAN ALLAH yang akan ditegakkan...Juga Pointnya adalah apakah KEHENDAK ALlah mau dinyatakan atau tidak....Apakah anda sudah paham mengapa Allah menghendaki semua selamat, tapi memilih sebagian untuk selamat? Ada KEHENDAK ALLAH yang tersembunyi...dan yang DINYATAKAN.....Jadi, apakah isunya adalah kehendak bebas? Silakan anda baca pelan2 bagian ALkitab tersebut....
Mengenai Niniwe, di kitab Yunus kelihatannya ALLAH menyesal dan mengampuni bangsa Niniwe, tapi Tolonglah Deta, baca kitab Nahum baik2....
Nahum 3
3:7 Maka semua orang yang melihat engkau akan lari meninggalkan engkau serta berkata: "Niniwe sudah rusak! Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan mencari penghibur-penghibur untuk dia?"
dan Zefanya...
Zefanya 2
2:13 Ia akan mengacungkan tangan-Nya terhadap Utara, akan membinasakan Asyur, dan akan membuat Niniwe menjadi tempat yang sunyi sepi, kering seperti padang gurun.
Kisah Niniwe justru bertentangan dengan apa yang anda pegang : Allah memilih kita karena kita MAU mencari Dia dan MAU mengasihi DIA....Bacalah kitab Yunus berulang2 dan anda tidak mendapati bahwa KOTA itu MAU mencari Tuhan, justru disana nampak PEMILIHAN Tuhan karena TUHAN menyuruh nabi Yunus kesana...Bagaimana deta, apakah anda mendapati kota NIniwe MEMANGGIL nama TUHAN sebelum nabi Yunus datang?
Yunus 4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"
Apakah Allah mengasihi kita karena kita mengasihi Allah? Allah sayang kepada kita karena kita sayang kepada ALlah?
Sola Christos...
Vantillian, CINTA ALLAH bukan Cinta ala Deta..
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta, Predestinasi bukan memaksa...tapi memilih...
Deta, cinta anda bukan refleksi cinta Tuhan...Anda setuju? Apakah orang mesti jatuh cinta baru bisa mengerti KAsih Tuhan? Anda sudah menghina orang yang selibat...Hehe...
Satu lagi, Saya tidak mengatakan cinta Allah adalah memaksa, dan predestinasi juga bukan memaksa...Ok?Itulah mengapa sampai sekarang anda belum paham anatara MEMAKSA dengan MEMILIH? ada yang mau bantu deta?
Anda nulis :Yang membalas cinta-Nya di beri upah Sorga. Yang menolak cinta-Nya dicampakkan ke Neraka.
Itu kalau bukan Injil lain, Injil apa? Apa yang anda pahami tentang Injil Deta? Allah menerima orang yang menerima Dia dan menolak orang yang menolak Dia? Sekali lagi, adakah orang yang menerima Dia seperti CINTANYA kepada kita? Anda berani menjawab kenapa anda bisa menerima Yesus? Karena anda sudah membalas cintanya? Anda mikir anda yang bisa membalas cinta Tuhan sedangkan yang tidak selamat karena tidak membalas cintaNya? Ini Injil apa, deta?
Sola Christos....
@DeTa
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
Kehilangan kebebasan sejati
Infinite, manusia kehilangan kebebasan sejati ?
Infinite menulis:
Manusia kehilangan kebebasan sejati ketika jatuh ke dalam dosa. Yang hilang bukan kapasitas untuk membuat pilihan (yang tidak terpisahkan dari nature manusia), melainkan kehilangan kebebasan sejati, kehilangan kemampuan untuk sepenuhnya hidup taat kepada Allah, kehilangan kemampuan untuk melayani Allah tanpa dosa. Manusia menjdi budak dosa dan masuk ke dalam kondisi “tidak bisa tidak berdosa”.
Deta komentar:
Jadi menurut infinite tadinya sebelum jatuh kedalam dosa, manusia memiliki KEBEBASAN SEJATI = kemampuan sepenuhnya taat pada Allah.
Nah, saya mau tanya: bila awalnya manusia punya KEBEBASAN SEJATI (kemampuan taat kepada Allah), kenapa manusia bisa JATUH kedalam dosa?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Allah Maha Tahu, Penderitaan, Sifat Allah, bkn injil baru
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta, masalah AYub dan anda....
Deta, masalah kitab Ayub adalah dia tidak "berhak" menerima penderitaan dan itu kasusnya beda dengan yang anda tafsirkan....Apakah jika anda mengalami penderitaan sekarang, anda mengganggap anda BENAR karena sedang diuji? Deta, sayang sekali, anda yang harus baca teliti kitab Ayub..Bacalah bantahan kawan2nya, bacalah bantahan AYub, Bacalah ketika AYub merasa diri BENAR...Bukankah mirip dengan anda?
Deta, kalau anda mau pakai ayat Alkitab, saya sarankan anda baca semua dulu berkali2, jangan ketika saya bantah "tafsiran" anda, and atafsirkan yang lain, cthnya Roma 2, Maz 14, Maz 53, bukankah kitab yang anda kutip bahkan menegaskan TIDAK ADA yang mencari ALLAH? Deta, jawablah pertanyaan saya tentang kehendak bebas...Banyak yang belum anda jawab...Anda kutip ayat hanya untuk mendukung konsep "MURTAD" dan KEHENDAK BEBAS anda...Ok?
Dan tolong, kutip ayat baca konteks..oK?>
Sola Christos...
Deta, anda masih belum menjawab saya....
Sabar yaa Deta...
Vantillian, Masalah Ayub, Maha Tahu, kekekalan & waktu
Debu tanah
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
....
deta...masalah waktu...
Vantillian, masalah waktu dan kekekalan
Vantillian menulis:
Deta, sori baru balas...Lagi sibuk....
Deta, jelas2 anda harus membaca Ayub lebih sering....Bacalah ayat2 ketika Ayub merasa "Benar" di hadapan Tuhan ketika ia merasa perbuatannya "BENAR"...Bacalah ayat2 ketika Ayub merasa "penderitaan" tidak seharusnya ia alami karena HIDUP BENARnya....Bukankah ini adalah point penting dari Kitab Ayub? Diskusilah bersama hamba Tuhan, kalau pemahaman saya salah, katakan dan saya akan menerima tafsiran anda..Tapi "memaksa" Kitab Ayub ke dalam kerangka "KEHENDAK BEBAS" anda itu agak kurang tepat...Bacalah pasal 39-41, bagaimana jawaban TUHAN? Isunya jelas bukan apakah AYUB BENAR, tapi adalah KEDAULATAN TUHAN baik atas ORANG BENAR maupun ORANG TIDAK BENAR....Benarkah deta? Anda merasa "HARUS" menjelaskan penderitaan kepada orang dengan mengganggap PREDESTINASI tidak ada (karena bertentangan dnegan penderitaan ), bukankah ini sangat mirip kasus AYUB? Saya heran anda bisa dengan bijak mengutip kitab Ayub untuk kita diskusikan...
DETA menjawab: Baiklah kita sama-sama baca lagi ya, kapan-kapan kita diskusi lagi mengenai kitab Ayub!
Vantillian menulis:
Sekarang MAsalah Waktu dan Kekekalan....
Deta, saya akan mengulangi point diskusi sentral kita...Saya memahami semua yang anda maksudkan dan saya setuju dengan anda....Point yang belum saya pahami adalah :1. Masalah MAHA TAHU Allah dengan "KEHENDAK BEBAS" manusia dalam memilih Yesus dan menolak Yesus...Manusia kan memilih dalam "waktu", benar? Lalu apakah Allah mengetahui dalam "kekekalan dan waktu" bahwa manusia bisa memilih dan menolak?
DETA menjawab: Ya Allah tahu dalam kekekalan dan waktu. Saya menyimpulkan ini karena Allah maha tahu, ayat pendukungnya sudah saya berikan. Anda ada tafsiran lain?
Vantillian menulis: Kalau Allah mengetahui dalam Kekekalan, berarti Allah "HARUS" memberikan kehendak bebas pada manusia sejak kekal sebelum manusia ada, supaya ALLAH bisa TAHU...
DETA menjawab: Tidak harus, Allah tidak dibatasi oleh apapun. Faktanya manusia diberi kehedak bebas dalam waktu, tetapai Allah tetap MAHA TAHU kan? Kenapa membatasi Allah?
Vantillian menulis: Kalau ALLAH mengetahui dalam waktu, berarti Allah TIDAK mengetahui apapun yang terjadi dalam waktu masa depan, karena terikat dengan waktu...
DETA menjawab: Hehe, kan Allah tidak terikat oleh waktu! Anda tahu Allah menjadi manusia dalam diri Yesus. Sebagai manusia, Yesus memang menjadi dewasa (menjadi tua), tetapi Yesus tidak terikat waktu lho, karena Dia Allah! Entah Allah itu dalam KEKEKALAN atau dalam WAKTU, PENGETAHUAN Allah sama saja, sama-sama MAHA TAHU, tidak ada bedanya!
Vantillian menulis:
Kalau Allah mengetahui dalam "kekekalan dan waktu", apakah anda mau jelaskan apa hubungannya dengan kehendak bebas manusia?
DETA menjawab:Allah MAHA TAHU tidak MEMBUAT DIA OTORITER MENENTUKAN tanpa memperhatikan KEHENDAK BEBAS manusia, tetapi memang Allah maha tahu membuat DIA bekerja efektif, memilih orang yang benar-benar yang akan merespon / menerima Dia, dalam beberapa kasus Dia memilih orang yang tidak menerima Dia untuk membuktikan keadilan Allah, misalnya Yudas. Allah tidak membuang waktu dengan mengabarkan injil kepada orang Dia tahu akan menolak Dia! Ini menjelaskan kenapa tidak semua orang mendengarkan injil!
Prinsipnya Allah punya KEHENDAK, dan semua manusia juga punya kehendak masing-masing (karena diberikan Allah waktu penciptaan), bila kehendak si A sesuai dengan kehendak Allah yaitu supaya manusia merespon Dia maka si A akan selamat, sedangkan bila kehendak si B memberontak (tidak sesuai) dengan kehendak Allah maka si B akan BINASA!
Vantillian menulis:
Apakah kehendak bebas manusia yang "diberikan" oleh Allah dalam "waktu" MENENTUKAN apa yang terjadi dalam kekekalan?
DETA menjawab:Tentu saja menentukan, manusia telah ditetapkan HIDUP dalam waktu yaitu di dunia ini, bila dalam WAKTU saya merespon Dia, maka dalam Soraga (KEKEKALAN) saya akan menerima upah yaitu HIDUP YANG KEKAL. BIla saya menolak anugerah Allah dalam dunia ini (dlam waktu), maka saya akan menerima upah di Neraka.
Tetapi anda tahu malaikat diberikan kehendak bebas dalam KEKEKALAN? Saya bahas lagi dalam jawaban berikutnya.
Vantillian menulis:
Dalam arti apakah Kekekalan bisa "berubah" karena "perubahan waktu yang disebabkan kehendak bebas" di dunia?
DETA menjawab:
Kekekalan adalah Kekekalan, waktu adalah waktu.Malaikat itu hidup dalam KEKEKALAN, anda sepakat? Kepada malaikat juga diberikan KEHENDAK BEBAS, itu sebabnya LUCIFER bisa memberontak terhadap Allah walaupun ada dalam KEKEKALAN (SORGA) ! Anda tahukan bahwa Lucifer memberontak di Sorga, kemudian setelah jatuh / berdosa maka Lucifer di campakkan ke bumi (dalam waktu)? Untuk apa iblis dicampakan ke bumi (dalam waktu)? Menurut saya untuk mencobai manusia!
Manusia sekarang ada dalam WAKTU, artinya umur manusia dibatasi, manusia menjadi dewasa, menjadi tua, dan pada akhirnya mati. Kepada manusia diberikan KEHENDAK BEBAS, artinya manusia dengan KEHENDAK-nya dengan pertimbangan akal budinya, perasaannya dapat MEMILIH APAPUN yang dikehendakinya! (Tanpa campur tangan Allah!). Itu sebabnya dulu Adam dan Hawa dapat memberontak / berdosa kepada Allah! Anda tahu kan bahwa Allah MEMBIARKAN manusia jatuh kedalam dosa? Ya, itu karena Allah telah memberikan KEHENDAK BEBAS kepada manusia, walaupun Allah tidak menghendaki manusia jatuh ke dalam dosa!
Allah MAHA TAHU adalah SIFAT ALLAH, KEMAMPUAN Allah. Allah MAHA TAHU tapi tidak INTERVENSI (MENENTUKAN) = PREDESTINASI karena telah MEMBERIKAN kehendak bebas kepada manusia.
Vantillian menulis:
Masalah terbesar bukan dengan konsep ALLAH MAHA TAHU ( saya menerimanya ), tapi masalahnya adalah dengan konsep "KEHENDAK BEBAS" manusia di dalam dunia ini...Kalau anda mengatakan ALLAH TAHU manusia akan memakai kehendak BEBAS manusia untuk percaya, menurut anda, yang duluan ALLAH TAHU atau anda percaya dulu? Lalu apakah "waktu" disini bisa masuk dan mengubah kekekalan? yaitu MAHA TAHU ALlah?
DETA menjawab:Saya bingung pola pikir anda. Apakah manusia sudah ada dalam kekekalan? Belum kan, tentu saja apa yang kamu pilih sekarang akan menentukan upah yang kamu peroleh di Sorga, kenapa bingung? Kenapa begitu? Karena Allah telah menetapkan, manusia diuji di bumi (dalam waktu), kemudian pada hari kiamat dihakimi siapa yang masuk Sorga (KEKEKALAN), siapa yang masuk Neraka (KEKEKALAN)!
Vantillian menulis:2. Anda menekankan ALLAH MAHA TAHU, lalu hubungannya dengan ALLAH bertindak dalam sejarah? Anda harus menjelaskan bagaimana ALLAH bertindak dalam sejarah dunia..Apakah ALLAH TAHU sejarah akan begini ( setelah suatu sejarah terjadi), baru ALLAH bertindak atau ALLAH menetapkan untuk bertindak sebelum sejarah dunia terjadi? Apakah Allah menetapkan bertindak dalam kekekalan atau dalam waktu? Apakah Allah harus menunggu sejarah terjadi pada saat Dia tahu akan terjadi?
DETA menjawab:Allah yang MAHA TAHU memang mengetahui segalanya karena Dia Maha Tahu, bila gak tahu, atau ada yang tidak Dia tahu, nama-nya BUKAN MAHA TAHU.
Berdasarkan sifat Allah ini, saya menyimpulkan bahwa Allah sudah mengetahui bagaimana sejarah manusia akan berakhir sejak sebelum dunia dijadikan (ini Alkitab yang bilang lho, ingat ayat yang saya kutip sebelumnya). SEBELUM perang Dunia 1 dan perang Dunia ke 2 terjadi, Allah sudah tahu akan terjadi.
Allah sudah tahu tentang masa depan kita semua. Allah sudah tahu bahwa saya akan SELAMAT atau saya akan MURTAD pada akhirnya.
Tetapi saya selamat atau murtad sepenuhnya tanggung jawab saya, Allah memenuhi “kewajibannya” untuk memelihara saya, menjaga saya terhadap pencobaan-pencobaan yang melampaui kekuatan saya, tetapi saya-lah yang menentukan apakah saya selamat atau binasa! Tetapi supaya saya selamat, saya punya “kewajiban” juga, yaitu mencari wajah Allah, memelihara iman yang telah dikaruniakan ( bisa disebut talenta dipercayakan oleh Allah) oleh kemurahan hati-Nya.
Tetapi bila saya lalai (seperti perumaaan gadis-gadis yang kehabisan minyak), maka saya akan dicobai oleh keinginan daging saya, sehingga saya akan berdosa, bila saya bertekun dalam dosa saya ini maka saya akan menjadi keras hati, bebal dan akhirnya melakukan dosa maut dan binasa!
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta.....Maha Tahu dan kehendak bebas....
Deta, saya hanya ingin berkomentar terhadap kalimat anda :
Allah MAHA TAHU adalah SIFAT ALLAH, KEMAMPUAN Allah. Allah MAHA TAHU tapi tidak INTERVENSI (MENENTUKAN) = PREDESTINASI karena telah MEMBERIKAN kehendak bebas kepada manusia.
Allah sudah tahu tentang masa depan kita semua. Allah sudah tahu bahwa saya akan SELAMAT atau saya akan MURTAD pada akhirnya.
Allah sudah Tahu karena Ia "memberikan" kehendak Bebas kepada manusia kan? Dan Allah Tahu manusia akan "memilih" atau "menolak" Allah kan? Deta, kenapa saya tanya pertanyaan ini terus? Karena deta menjawab dengan "ambigu", apalagi dengan menekankan ayat2 Alkitab..Saya sudah katakan bahwa jika deta mau, ada ratusan ayat dalam Alkitab yang secara eksplisit bisa ditafsirkan sesuai konsep deta yaitu KEHENDAK BEBAS, tapi dalam Alkitab jelas dibedakan antara PANGGILAN dan PILIHAN ( deta boleh baca koment di atas lagi)meskipun ada hubungannya khususnya dengan orang percaya...
Ketika Deta mengatakan ALLAH memberikan Kehendak bebas bagi manusia untuk memilih dan menolak Yesus, apakah Allah sudah Tahu bahwa manusia akan "secara bebas" memilih dan menolak DIA? Kalau Tahu, apa bedanya "memberikan" dan "menetapkan untuk memberikan" kehendak bebas bagi manusia? Apakah itu bukan predestinasi?...
1. Apakah ketika ALlah "memberikan" kehendak bebas kepada manusia, Allah "membiarkan" kehendak bebas bekerja dulu (untuk memilih atau menolak Yesus), setelah itu Allah "baru" Tahu bahwa ada yang memilih Dia, atau menolak Dia?
2. Atau, Allah TAHU siapa yang akan memilih atau menolak Dia, setelah itu "baru" memberikan kehendak bebas bagi manusia untuk memilih dan menolak Dia?
3. Atau ALlah "bersamaan" memberikan kehendak bebas kepada manusia dan "bersamaan" TAHU bahwa manusia akan menolak atau memilih Dia?
4. Atau,...................Deta punya penjelasan lain?
Deta, penjelasan anda di atas sangat Alkitabiah dan menawan, sayang sekali anda sering menafsir "kurang jelas" hubungan antara MAHA TAHU ALLAH dengan KEHENDAK BEBAS manusia...Allah Tahu Manusia akan "bebas" memilih Dia SETELAH Allah memberikan atau SEBELUM Allah memberikan kehendak bebas itu?
Sayang sekali juga deta, anda percaya kepada Yesus yang akan memberikan "hidup yang kekal" tapi anda juga percaya anda sendiri juga bisa murtad...Benar? Kalau tidak, apakah anda yakin anda tidak akan murtad? Atas dasar keyakinan apa anda bisa dan tidak bisa murtad? Bukankah anda merasa anda harus menjelaskan lebih lagi kepada saya yang "kurang mengerti" ini sehingga saya sering menuduh anda mengabarkan INJIL LAIN?
Sola christos....
Vantillian, seandainya Allah tidak maha tahu...
Salam,
Saya minta maaf bila uraian saya sebelumnya ternyata kurang jelas. Saya coba lagi dengan cara yang berbeda:
Allah MAHA TAHU adalah satu hal, Allah memberikan KEHENDAK BEBAS kepada manusia adalah satu hal yang lain. Itulah sebabnya saya pernah mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara Allah maha tahu dengan Allah memberikan kehendak bebas kepada manusia!
Mari kita berandai-andai. Seandainya Allah TIDAK MAHA TAHU dan tetap memberikan KEHENDAK BEBAS kepada manusia, apa yang terjadi?
Manusia yang merespon Allah tetap akan selamat, manusia yang tidak merespon Allah tetap akan binasa!
Tetapi ada akibatnya bila Allah tidak maha tahu adalah:
1. Allah harus memberitakan injil kepada semua orang sepanjang sejarah manusia, supaya Allah tetap Adil.
2. Mungkin murid Yesus yang murtad bukan hanya Yudas saja, tapi banyak. Jadi Yesus akan sibuk mengganti murid yang murtad itu supaya tetap genap 12 orang.
Jadi sekali lagi saya tegaskan, Allah itu maha tahu atau tidak maha tahu samasekali tidak mempengaruhi siapa yang selamat atau binasa!
Mudah-mudahan bisa menjelaskan.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Vantillian, Deta masih bisa murtad
Vantillian menulis:
Sayang sekali juga deta, anda percaya kepada Yesus yang akan memberikan "hidup yang kekal" tapi anda juga percaya anda sendiri juga bisa murtad...Benar? Kalau tidak, apakah anda yakin anda tidak akan murtad? Atas dasar keyakinan apa anda bisa dan tidak bisa murtad? Bukankah anda merasa anda harus menjelaskan lebih lagi kepada saya yang "kurang mengerti" ini sehingga saya sering menuduh anda mengabarkan INJIL LAIN?
Deta menjawab:
Vantillian, hidup itu pilihan, setiap hari harus memilih, apakah melakukan kehendak Bapa atau kehendak daging sendiri. Bila Deta bertekun dengan keinginan daging, maka Deta masih bisa binasa lho! Vantillian juga masih bisa binasa, bila bertekun dalam daging!
Itulah sebabnya Paulus mengajarkan bagaimana kita bersikap soal keselamatan kita:
Filipi 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan KESELAMATAN mu dengan TAKUT dan GENTAR, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir.
Filipi
3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
3:11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Paulus saja tidak berani mengatakan bahwa dia sudah sempurna dan telah berhasil memperoleh hadiah, lalu siapa saya? Anda berani?
Karena itu saya memperingatkan bila ada yang bermain-main dengan dosa! Bila anda sudah mengetahui / dipercayakan Allah memegang suatu kebenaran, berhati-hatilah!
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta, kenapa anda berpikir anda bisa murtad?
Deta, kenapa anda berpikir Rasul Paulus sedang memikirkan konsep MURTAD ketika sedang menulis Filipi 3?
3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah
sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya,
karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
Deta, siapa yang menangkap siapa disini? Kenapa Rasul Paulus mengganggap dia seakan2 belum menangkapnya? Kenapa Rasul Paulus tidak berani? Sekali lagi deta tafsir ayat2 dari konsep "KEHENDAK BEBAS"...Bacalah ayat berikutnya :
3:15 Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.
3:16 Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Saya tidak tahu apakah warga surga bisa jadi murtad karena "berdosa"..Kenapa Rasul Paulus berani menuliskan bahwa kita adalah warga surga? Kalau dia tidak yakin, untuk apa ditulis? Bacalah Filipi 4, disana Rasul Paulus menjelaskan hal2 berkenaan dengan jemaat yang bukan BERPOTENSI MURTAD lagi...Kita tinggalkan konsep tafsir saya dan anda karena jelas2 bisa berbeda tafsiran....
Deta, saya sudah katakan, anda mau comot beratus-ratus ayat mendukung konsep anda itu mudah dilakukan, karena Alkitab penuh dengan PERINTAH, PERINGATAN, CARILAH dsb...Tapi apakah artinya itu? Kenapa PERINTAH tidak bisa menggantikan YESUS? Karena memang manusia TIDAK BISA mencari ALLAH...
Anda kembali menegaskan mengenai PERINTAH dan PERINGATAN setelah orang menajdi percaya dengan alasan bisa murtad? Hati2lah, jangan2 anda memberitakan Injil kepada orang, lalu membiarkan dia BERGUMUL apakah dia LAYAK masuk surga karena konsep MURTAD anda? Bukankah anda disini sedang MENAMBAHKAN SYARAT masuk surga karena konsep MURTAD anda? Menurut anda, apakah ada hubungannya? Anda mengabarkan Injil SUKACITA tapi hanya SUKACITA setengah, selebihnya anda harus berjuang mati2an supaya TIDAK MURTAD....Deta, anda jawablah saya, siapakah yang mesti hati2 disini?apakah menurut anda, kita orang kristen sedang berjuang untuk tidak murtad supaya bisa masuk surga? Anda mesti beri penjelasan....
Apakah orang percaya bisa sembarangan menggunakan anugerah Allah untuk murtad? ( karena "mudah sekali" percaya, kemudian menyalahgunakan anugerah). Kalau begitu halnya, maka dia bukan orang percaya...( bacalah kembali koment saya PREDESTINASI dan KONSEP ANUGERAH)
Lalu kalau boleh, saya ingin bertanya kepada deta :
Kenapa anda berpikir anda bisa murtad?
Sola Christos...
Vantillian, kenapa kita masih bisa murtad..
Siapapun bisa murtad bila tidak menghargai keselamatannya, silakan baca blog saya klik sini
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Andai-andai Deta....
Deta, terima kasih atas penjelasannya...Sayang sekali deta, anda tidak mau menghubungkan antara MAHA TAHU ALLAH dengan Kehendak Bebas Manusia PADAHAL anda mengatakan Allah "MEMBERIKAN" Kehendak Bebas kepada manusia...Apakah Allah MEMBERIKAN Kehendak Bebas kepada manusia untuk memilih dan menolak Dia TANPA TAHU kehendak bebas itu akan bagaimana digunakan? Kalau Allah Tahu, apakah SETELAH diberikan atau SEBELUM diberikan kepada manusia? Kalau SEBELUM, bukankah kalimat "ALLAH MEMBERIKAN" kehendak bebas SAMA DENGAN "ALLAH MENETAPKAN UNTUK MEMBERIKAN" kehendak bebas yang bisa menolak dan memilih DIA? Kalau SETELAH, Apakah Allah menjadi TIDAK MAHA TAHU lagi karena DIA sedang menunggu kehendak bebas BEKERJA di dalam WAKTU manusia? Deta, apakah pertanyaan saya kurang relevan? Atau anda mau bilang tidak ada hubungan lagi?
Lalu anda kemudian berandai2 ALLAH TIDAK MAHA TAHU ( saya mengerti kenapa anda jelaskan begitu), tetapi sayang sekali, anda cenderung menyamakan MAHA TAHU ALlah dengan TINDAKAN Allah, apalagi contoh kedua agak ganjil...Kenapa Yesus harus sibuk mengganti muridNya, toh Allah hanya MAHA TAHU, bukan MENETAPKAN, kenapa deta mengambil kesimpulan murid Yesus akan murtad selain Yudas?
Tapi mungkin saya tidak mengerti andai2 dari deta,tetapi saya menunggu jawaban deta pada pertanyaan saya di atas....Apa ada hubungan atau tidak?
Sola Christos....
deta, sedikit tambahan pertanyaan
Tampaknya anda terlalu banyak memasang barikade ayat untuk mendukung jalan pikir anda yang menyatakan semua mutlak karena kehendak bebas yang menyambut anugerah keselamatan melalui Kristus dan kesimpulannya predestinasi itu tidak ada.
Pertanyaan saya apakah kehendak bebas itu dalam posisi netral tanpa ada kecenderungan apa apa dalam memilih atau dengan kata lain memilih tanpa suatu alasan suatu pilihan? Permasalahannya jika kehendak bebas itu netral, bukankah pemilihan itu terjadi karena spontanitas belaka? Lalu bagaimana menjelaskan Kejadian 50:20 : "Memang kamu telah mereka rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar."
Problem yang timbul kemudian adalah bagaimana orang yang tidak pernah mendengar berita Injil, bagaimana kehendak bebasnya dapat memilih sesuatu?
GBU
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
King Heart, jawaban tambahan..
DETA menjawab:
Baiklah saya tidak pake ayat lagi.
Allah TIDAK MENENTUKAN siapa yang SELAMAT & BINASA, karena Allah ADIL. Allah "memilih" berdasarkan KEINGINAN MANUSIA, KEHENDAK MANUSIA. Allah tidak bisa memaksa orang yang mencintai DOSA-nya.
Melalui kejadian-kejadian, penderitaan-penderitaan yang kita alami, Allah BERBICARA, bila kita mendengar maka kita beroleh manfaat pertumbuhan rohani kita. Bila kita malah MENYALAH KAN Allah, pahit hati, dan menjauh dari Allah, maka kita tidak dapat apa-apa, kecuali semakin jahat dan semakin fasik! Bila kita bertahan mengeraskan hati sampai mati, maka BINASA lah kita!
Dalam bahasa Alkitab, disebutkan Allah "mereka-reka".
Allah ADIL dengan tidak mencobai manusia melebihi kekuatannya. Tetapi manusia BEBAL dicobai oleh KEINGINAN DAGING-nya sehingga menjadi keras hati, BEBAL, dan akhirnya BENAR-BENAR binasa!
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Maafkan saya @DeTa
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>