Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Rahasia Terkabulnya Doa: Memohon atau Mengucap Syukur?

Wahyu Wijanarko's picture

Ada suatu kisah, konon dimana seorang pejabat Kementerian PU senang sekali jika datang ke daerah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, karena ketika kunjungan warga lebih sering berterima kasih daripada menuntut. Mereka berterima kasih pemerintah sudah membuat jalan yang bagus, sudah membuat jembatan, fasilitas air, dan fasilitas lainnya. Sedangkan di 'suatu daerah lain', ketika ada kunjungan kebanyakan masyarakatnya lebih banyak mengeluh dan menuntut, yang tentu saja membuat hati kurang nyaman dalam mendengarkan tuntutan tersebut, padahal apa yang dituntut oleh warga 'suatu daerah lain' tersebut bukanlah suatu infrastruktur yang sebenarnya harus mereka perlukan. Hasilnya jika kita mau mengamati, pembangunan infrastruktur di Gunung Kidul akhirnya melesat jauh lebih cepat daripada 'suatu daerah lain' tersebut.

Ada beberapa tokoh terkenal maupun teman dekat saya yang mengatakan bahwa doa dengan ucapan syukur memberikan hasil yang luar biasa.

1Tes 5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu

1Tim 2:1 Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,

Seringnya karena beban hidup terlalu banyak, kita lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan, sehingga doa kita didominasi oleh berbagai macam permohonan.

Mat 6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele  seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. 6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.

Saya sendiri tidak tahu, tetapi mungkin saja Tuhan bosan mendengar bertele-telenya keluh kesah kita terhadap berbagai macam pengajuan keinginan kita, padahal yang kita doakan bertele-tele itu bukanlah hal yang kita butuhkan.

Yak 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa- apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Tuhan sudah lebih tahu apa yang kita perlukan, jadi ucapan syukur seharusnya memperoleh porsi yang lebih besar dari permohonan. Namun demikian, bagaimana dengan permohonan?

Sebelum membahas ini, saya akan mengutip beberapa Firman Tuhan yang menjadi rahasia terkabulnya doa.

Mat 7:7 Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Mat 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

Mrk 11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Yoh 14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.

Kita berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan bukan karena Tuhan tidak tahu apa yang kita butuhkan, namun untuk menunjukkan bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan tidak berdaya di hadapan Tuhan. Tetaplah meminta kepada Tuhan apa yang memang benar-benar kita butuhkan, tetapi dari semua itu lebih banyaklah bersyukur!

guestx's picture

bersyukur

ucapan syukur adalah tanda tahu diri dan tahu siapa yang memberi.

agaknya kurang pas jika "ucapan syukur" dikaitkan dengan "rahasia terkabulnya doa", seakan-akan "syukur" perlu dirapalkan sebagai syarat.

ketika kita tidak sedang meminta dan sedang tidak menunggu jawaban doa pun, jika kita mengingat jati diri kita dan menyadari bahwa ada banyak hal yang bisa kita gunakan, kita miliki, kita rasakan dan kita nikmati, hanya karena (a)da yang telah memberi dan menyediakannya. 

__________________

------- XXX -------