Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Senandung Sumbang

iik j's picture

Suatu Pagi

“Mbak.... kamar kita yang itu penuh darah terciprat dimana-dimana... menjijikkan dan bau banget!!” lapor seorang room boy saat aku berkeliling untuk control pagi

“Emang ada apa? Pembunuhan?” tanyaku santai

“Bukan to’ mbak... semalam kamar itu dihuni 1 orang cewek dengan 2 orang cowok yang chek in lewat tengah malam.Tahulah mbak... ngapain aja mereka... pagi-pagi hasilnya sudah seperti itu, penuh muntahan dan darah”

“Ya udah... ambil ********* dan **********, bersihkan sampai bersih ya..” jawabku sambil menyebutkan dua  bahan kimia yang biasa dipergunakan untuk penghilang dan pembersih bau amis darah serta muntah.

***

Suatu pagi yang lain

“Tamu short time itu banyak jorok mbak... mereka tetap memaksakan berhubungan meski ceweknya lagi mens... akibatnya nih... seprei harus kita ************ ,  **********,  ************* supaya benar-benar bersih” adu seorang petugas laundry ketika aku melihat tempat cucian itu

***

Suatu siang

“Ada stock ABG ga disini, untuk menemani saya bobok siang...” tanya seorang oom2 dengan mobil mewah kepada staf  FO saat aku sedang duduk mencoret-coret di buku catatanku sambil memantau kegiatan lobby

***

Suatu sore

“Ceweknya disini dijual berapaan?” tanya seorang mas-mas, sambil menatapku yang kebetulan berdiri di depan sebuah kamar baru yang sedang dilengkapi dan ditata  ulang fasilitasnya.

“Maaf, di sini kami tidak menyediakan wanita” jawabku singkat

Aku tatap persis matanya, ada senyum aneh tersungging di bibirnya.

Aku sangat tidak menyukai tatapan matanya, @3$^*&(%*!**H&!&&^....  dan banyak lagi makian lain berkecamuk siap kulontarkan dari mulutku, seandainya tidak dibatasi oleh norma dan etika sopan santun kepada tamu.

***

Suatu sore yang lain

Aku berdiri di kamar yang sedang difinishing, dari balik kaca aku melihat pintu garasi terbuka, seorang om-om setengah tua  nampak menggandeng seorang gadis ABG yang lumayan manis wajahnya keluar dari kamar dengan gaya aneh.

Ha ha ha...

***
Suatu hari

 “Kamar di lorong bawah ini untuk driver room saja pak. Jika banyak grup tour dan family datang, kamar driver ini akan sangat diperlukan”

“Tidak. Aku akan menjualnya 50 rebu per 4 jam nya untuk short time termurah, dan kita akan pasang spanduknya di seluruh kota”

“Whattttt’s? Saya tidak setuju!! Jangan memaksakan... ” sergahku

***

Suatu hari yang lain

“Saya rasa, jika kita meningkatkan pelayanan, membenahi fasilitas, merombak ulang semuanya dengan lebih baik, indah dan nyaman, kita bisa mendapatkan banyak tamu dari keluarga ataupun grup,... ” kataku

“Kamu salah. Short time akan menghasilkan duit lebih banyak daripada Full day. Kamu jangan menatapku seperti itu, aku sedang memegang janji Tuhan kok bahwa harta orang fasik akan jatuh ke tangan orang benar”

.............................................................................................. speechless... no comment!

***

Suatu hari yang lain lagi

“Kau tahu? Dengan menjadikannya hotel khusus short time kita berarti masih mempunyai belas kasihan bagi keluarga-keluarga dari mereka yang berselingkuh di sini”

“Aku nggak ngerti maksudmu” jawabku singkat

“Dengan short time 4 jam mereka masih akan pulang ke rumah, dan bisa memperhatikan keluarga mereka. Coba bayangin kalau full, itu berarti keluarga mereka terlantar... heeeemmm masuk di akal kamu ‘kan?”

“Kamu gila!!” jawabku singkat padat, dan kutinggalkan dia begitu saja

***

Seorang teman

“Ha ha ha ... ha ha ha... Lu udah gila! Lu itu, menantang diri sendiri untuk berada di tempat seperti itu, melihat, memperhatikan, mengamati, bahkan menyediakan fasilitas untuk orang ‘esek esek’... hihhhhh! Ahhhh lu emang dah gilaaaaa” kata seorang teman sambil tertawa sinis

***

Seorang anggota keluarga

“Aku tidak mengijinkanmu berlama-lama bekerja di sana. Teruskan aja usahamu yang dulu, jualan apa kek... atau bikin apa... hihh! Apa kata orang jika mereka tahu anakku bekerja di proyek seperti itu” kata ibuku

*******************************************

Terlepas dari semua latar belakang sampai aku berada di tempat seperti ini, pro-kontra yang menyertainya, dan juga semua hal yang mengakibatkan ‘hotel’ ini terpuruk dan menjadi tempat seperti itu. Aku mengambil keputusan menerima tangggung jawab besar itu beserta seluruh konsekuensinya, entah sampai kapan.

Ada sesuatu yang berdenting pelan di sudut hatiku. Ada sesuatu ‘nada lain’ di sana. Bukan hanya karena aku diperhadapkan pada tantangan fisik, mental dan spiritual (yang membutuhkan bantuan saran dari mana saja). Fisik, karena harus berhadapan dengan renovasi fisik, fasilitas, SDM dan  pelayananan (yang kata orang telah rusak parah interior, eksterior, manajemen, feng shui, dll). Mental, karena aku tak hanya berhadapan dengan ide-ide liar di sekelilingku, tapi juga idealismeku sendiri, disamping memperbaiki mental seluruh karyawan yang sudah terlanjur rusak parah. Spritual, karena selama belasan tahun tempat ini telah melekat erat dengan ‘itu’.

Aku, selama ini telah banyak dipertemukan ‘penjahat’, ‘pelacur’, banci, gay, lesbian, orang-orang brengsek, gila, tetapi nyatanya meski menyentuh, memeluk, menuntun mereka namun aku tetap berada di ‘luar jalur’. Dan sekarang sadar atau tidak aku berada tepat di ‘pusaran kekacauan’.

Aku bisa bercerita lebih banyak tentang ‘dosa orang-orang itu’. Aku bisa merangkai berjuta kalimat tentang penyimpangan seksual, perselingkuhan, keanehan, kebejatan, yang kutemui di sini. Tapi untuk apa? Apakah itu akan membangkitkan iman? Apakah itu akan menghancurkan hati? Apakah itu menantang belas kasihan? Atau justru membangun kesombongan, bahwa aku telah berada di tempat terkotor di dunia, namun aku tetap bersih.

Haaaahhh!

Tingkah laku ajaib orang-orang di sekelilingku memainkan nada – nada yang semakin lama semakin keras berdenting di jiwaku. Jika selama ini aku selalu berjalan ‘mencari’, kini aku berada tepat di tengah ‘jiwa-jiwa’ itu.

Inikah hidup di dalam ENGKAU? Inikah sisi lain dunia yang selama ini hanya kudengar ceritanya?
Rasa ‘nyaman’ itu meredup. Rasa  ‘sok kudus’ itu memudar. Teori-teori teologi itu lambat namun pasti mengalami disfungsi di otakku. Ada sesuatu yang lebih besar bergemuruh di jiwaku.

***
Nada – nada itu masih berdenting pelan... tidak harmonis, tidak seindah shymponi...

Di dunia yang kuhidupi saat ini, yang ku sentuh, yang ku cium aromanya...

Masih berkuasakah Injil yang kupercayai? Masih nyatakah anugerahNya bagi mereka? Mati dan bangkitkah juga Yesus Kristus yang hidup di dalamku ini bagi mereka? Mampukah aku berlutut berdoa bagi mereka? Sanggupkah aku me-retak-kan hatiku bagi mereka? Masih terbuka lebarkah pelukanku untuk mereka?

Sesuatu terasa menggenang di sudut mata ketika berjuta tanya memenuhi anganku.

Aku... tak bisa!

Aku bukan Yesus... yang memeluk tulus Zakheus, menatap penuh kasih perempuan Samaria, menebar belas kasihan bagi pelacur, membiarkan kakiNya didekap perempuan pendosa, memberikan rahmat pengampunan berlimpah bagi penjahat yang tersalib di sebelahNya.

Aku bukan KAU!!!

Tapi KAU di dalamku...
............................................................................
Jadi ajarlah aku... SAHABATku...
tuntunlah aku BAPAku...
hidupkanlah nyala apiku TUHANku...
dan jangan pernah tinggalkan aku sendiri
..............................................................................................

Nada-nada sumbang itu mengalun... terus mengalun... menghancurkan, menyindir kejam hati dan seluruh keberadaanku, merobek sempurna kenyamananku........
...............................................................................................................................
............................................................................................................................

Satu doa teringat seiring bergantinya warna langit sore ini,

berikanlah kepada hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang,
 dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus,
Hamba-Mu yang kudus."( Kisah Para Rasul 4: 29-30)

........................................................................................................................................
***
Iik J, Mei - Juli 2010
 

helloworld's picture

Tetap semangat, Ik! 

Tetap semangat, Ik! 

__________________


TGBTG (Yoh 3:30 - IA harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.)

iik j's picture

hawe... thanks.. tetap semangat juga

thanks ya..

tetap semangat juga hawe...!

coldwind's picture

Jadi inga masa lalu

Iik di Jakarta kah?
Dulu aku pernah nginap sama istri di hotel yg masih baru dan murah. Berhubung namanya cuman satu huruf dan satu angka, aku g mungkin kasi inisialnya :D
Di sini kami uda stay dan bayar semalam, tapi uda book untuk dua hari. Abis itu waktu siang kami baru pergi tiba2 di telp sama FO kalo kami perlu bayar untuk malam kedua. Kalo ga barang2 akan langsung dikeluarkan.
Yg paling bikin sebal, tadi kami lama di loby mereka ga bilang apa2. Trus di transfer via ATM jg mereka ga punya rekening, trus mereka ga mau tunggu kami pulang. Bikin emosi doang. 

Jadilah temanku yg telp dan ngamuk habis-habisan sama FO nya.

Seumur-umur d hotel d mana2 baru kali ini aku ngalamin hal ginian.... :(

iik j's picture

coldwind, he he.. ga gitu kok

idih... hotelku ga gitu2 amat kok,... he he he.. itu sih ngawur namanya. .

ya pantes aja sih kalo marah!!

 

joli's picture

suka-suka Kau lah..

suka dengan kata-kata  Iik yamg tegas ini:

Aku bukan KAU!!!

Tapi KAU di dalamku...

 

Bila sudah begitu, so what gitu loh. Bila KAU di dalamku, silahkan KAU laku-kan suka-suka KAU..

 

iik j's picture

terserah KAU

terserah Kau... tapi kehendak bebasku.. he he he...

itu yang membuat makin takut akan DIA...

 

 

vicksion's picture

Boleh juga,...

Harga short time segitu doang?????????????

wah, kpn2 gw kesitu deh,... he he he

iik j's picture

terserah lu

terserah lu! 10 rebu juga bisa.. kalo lu mau di hutan sebelah!!

 

erick's picture

Refiners fire

 ------Nada-nada sumbang itu mengalun... terus mengalun... menghancurkan, menyindir kejam hati dan seluruh keberadaanku, merobek sempurna kenyamananku........-------

 

Tuhan, jika nanti suara logam yang dibakar, suara logan yang ditempa, suara didih air dingin yang dicelupkan panas dan suara gerinda berlalu, akan kudapati logam mulia yang mengeluarkan cahaya paling gemilang, berharga paling tinggi, dan dipakai oleh Raja.

Sabarkan telingaku untuk mendengar nada-nada sumbang ini, usirlah ketidaknyamananku, kuasailah hatiku.

Amin 

__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)

iik j's picture

erick, sabar dan tawakal

ya! sabar dan tawakal deh!!

he he he...

sang penguasa hatiku lebih besar dari segala sesuatu kan?

thanks erick

minie's picture

@Iik, kalo emang ga nyaman

Pindah kerjaan yang lain saja.

Ga perlu memaksakan diri atau berpikir bisa "menyelamatkan" orang-orang di lingkungan kamu yang sekarang.

Ini cuman sekedar pemikiranku lho....

iik j's picture

minie, bukan juru selamat

tenang min... aku emang bukan juru selamat kok... jadi sekarang udah kubikin nyaman ... he he he...

justru dari sini aku belajar tentang 'sesuatu' yang belum pernah kudapatkan dari orang-orang di sekelilingku yang terdahulu. Mereka memang ancur, konyol, gila, tapi riil kok... he he he... ,... itu yang ku suka dari mereka.

he he he... yahhhh.. aku hanya perlu terus bergantung pada kekuatan Tuhan saja, untuk bisa melewati, dan menghadapinya..

thanks yah min

Rusdy's picture

Licik VS Tulus

Ini tulus ato licik ato dua2nya?

"aku sedang memegang janji Tuhan kok bahwa harta orang fasik akan jatuh ke tangan orang benar"

iik j's picture

licik atuh rus...

ha ha ha... rus.. kamu ga bakal nyangka kalo ucapan itu keluar dari seorang 'hamba Tuhan'  terkenal yang kukenal baik!

so.. speechless... 

di otakku sih ayat itu artinya licik kalo ditempatin di posisi ini, tapi buat 'beliau' kali itu punya arti beda..

ha ha ha ha .... lagi lagi kalah telak deh! soale aku cuma mandor bangunan! he he he he...

noni's picture

Mbak IIk banget

Kopdar kemarin sepertinya membuat saya sedikit banyak mengenal mbak iik. Dan keputusannya untuk terus berada di tempat semakin menguatkan 'image yang tergambar di benak saya tentang mbak Iik.

Oh, sungguh mbak Iik bangeeet...!

Lanjutkan perjuanganmu mbakyu.
Menangkan lebih banyak jiwa...! (^__^)

__________________

iik j's picture

akhirnya noni...

huffffff.... noni.

kali emang bener yang dibilang temanku. aku ini rada sinting atau gila... he he he.... entahlah...

yang jelas, tantangan kali ini menghancurkan sekaligus menyenangkan...

he he heh  e...