Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
BERAS – 2 – di panti asuhan
Suatu hari kebetulan aku melihat di panti asuhan "anak raja" seorang lelaki muda datang dengan motor bersama puterinya yang masih memakai baju seragam sekolah membawa sekarung beras 25 kg untuk disumbangkan. Mengapa dia tidak memberikan uang saja daripada repot-repot ke pasar terlebih dahulu lalu membawa beras itu ke panti?
Dari catatan donasi panti asuhan lain di mana aku diperbantukan untuk mentabulasi donasi uang serta natura, aku menghitung jumlah beras yang diterima bulan April 2015 sebanyak 470 kg, Maret 590 kg. Jika setiap hari beras yang dimasak untuk 55 orang (termasuk karyawannya) 15 kg, maka sebulan dibutuhkan 450 kg. Untuk April anggap saja pas. Tetapi bulan-bulan sebelumnya? Overstock !!!!
Pengurus panti bingung bagaimana menyampaikan kepada donatur beras sebuah pesan "jangan beras, tetapi uang saja".
Kelebihan persediaan beras yang bisa rusak karena waktu akan membuat pengurus panti menghadapi pilihan ini -
1) membagi gratis kepada orang-orang miskin.
2) menjual kepada kaum duafa dengan harga diskon.
3) menjual dengan harga pasar dan uangnya dimasukkan ke kas.
4) mendorong anak-anak panti makan nasi lebih banyak.
5) dikorup saja.
Ada yang tahu mengapa orang lebih senang menyumbang beras atau mi instan daripada uangnya saja?
- Purnomo's blog
- Login to post comments
- 4777 reads
@om pur : mungkin budaya and simple
Sekolah anak saya sering diminta sumbangan sosial. Bebas sebenarnya, tapi coba tebak apa yang dibawa anak anak semuanya. Ya kalau gak indomie ya beras.
Kenapa gak uang, maluuu hehehehe. Kalau 50rb selembar doang, gak keliatan. Tapi kalau beras 5 kg atau indomie sekarton, keliatan gedeee.
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
biar bisa pamer
JF & Moron - kalau donaturnya aku kenal aku beri saran
Gerejaku 2 tahun ini menaungi sebuah panti asuhan yg lahannya 7000 m2 dengan jumlah anak 50 orang. Aku bukan anggota pengurus, hanya membantu mentabulasi donasi cash & natura unt kemudian dipublikasikan di gerejaku.
Seorang yg aku kenal hampir setiap minggu mengirim 2 ember tahu putih = 150 biji. Rasanya enak, halus dan lembut (aku sering mampir numpang makan siang di panti) karena dari produsen tahu di Bandungan yg terkenal. Dia salesman. Jadi mungkin dalam perjalanan kembali ke Semarang dia mampir di Bandungan beli tahu untuk panti.
Suatu kali ketika bertemu dia di gereja aku bilang. "Setiap aku menulis namamu pasti aku sudah menebak barang sumbanganmu. Selalu 150 biji tahu putih. Kapan2 dibuat variannya lah."
Bulan berikutnya tanpa mengurangi frekwensi pengiriman tahu putih dia juga menyumbang barang2 lain. Nah, gitu dong, jadi yang nulis laporan gak bosan, apalagi yang mengkonsumsinya.
Lain lagi sebuah keluarga. Setiap akhir bulan mereka datang ke panti. Apa yang disumbangkannya? Mereka membawa roti tart dan angpao sejumlah anak yang berultah bulan itu. Makanan dan minuman serta game prize juga mereka bawa unt sebuah pesta kecil. Sebuah pemberian yang sederhana tetapi menyentuh hati bagi anak2 yang mungkin seumur hidupnya tak ada yang ingat hari lahirnya, bahkan ortunya sendiri.
Om pur : info dong pas lagi sumbangan tahu
Sekali kali info dong om pur. Kayaknya tahunya enak tuhhh
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-