Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Badai pasti datang
Permasalahan pasti ada dan tidak pernah akan menghilang begitu saja. Sering kali saya merasa sanggup mengatasi setiap permasalahan yang ada. Bukankah Allah sendiri yang mengatakan saya akan mampu mengatasinya?
Renungan saya hari kemarin, bercerita tentang kisah Musa. Saat itu, bangsa Israel mengeluh karena mereka terjebak diantara laut dan bangsa Mesir. Tidak ada jalan keluar. Saya pun seandainya tidak mengetahui cerita berikutnya pasti menyangka tidak ada jalan keluar.
Dalam sehari-hari, saya juga mengalami permasalahan yang tidak ada jalan keluar. Hanya berhadapan dengan dinding yang tidak bisa digerakkan. Tidak ada solusi lain. Keluaran 14:14 memberikan solusi bahwa Tuhan yang akan berperang untuk aku dan aku hanya perlu diam. Jadi ketika tidak ada solusi, yang aku perlukan hanyalah diam.
Badai pasti datang, hanya saja yang diperlukan untukku adalah diam. Membiarkan Allah bekerja meruntuhkan tembok-tembok yang menghalangi langkahku. Ternyata salah, ketika ada kepastian dari manusia, bantuan dari mereka untuk lepas dari badai itu dan mengandalkannya.
Dalam keadaan saat ini, saya mengerti benar. Bahwa janji manusia bisa berubah tetapi janji Allah akan tetap. Allah sendiri yang berperang di depan dan untuk aku. Aku hanya perlu diam.
Terima kasih Tuhan yang telah memperkenankan aku mengalami badai sehingga aku menyadari untuk mengandalkanMu. Yah…hanya mengandalkanMu. Badai pada akhirnya membuat aku semakin dekat padaMu.
Small thing,deep impact
- Sri Libe Suryapusoro's blog
- 3908 reads
DIA membuat badai jadi tenang
Sebagai manusia tentu kita mendambakan suatuh hidup yg tenang dan sejahtra. Tidak ada orang yg suka hidup dalam ketegangan dan pergolakan. Tetapi bagaimanakah kita bisa hidup dgn tenang jika zaman bergolak dan kondisi bangsa tidak stabil ? Hidup di Indonesia saat ini, pasti byk orang yg ketenangannya terusik. Semua orang merasa seperti di tengah gelombang yg ganas. Org kaya takut hartanya dijarah dan dibakar. Org miskin takut tidak lagi mendapatkan makanan. Secara manusiawi ketakutan itu wajar tetapi secara Kristiani ketakutan itu sama sekali tidak beralasan.
Sebab kita dipanggil Yesus tidak hanya untuk menikmati ketenangan dan kesenangan yg disiapkanNya tetapi juga dipanggil utk mendapatkan pertolonganNya di tengah kancah pergolakan hidup. Byk org menjadi kecewa mengikuti Tuhan saat mereka diterpa badai kehidupan yg tak ada habis2nya. Keyakinan mereka runtuh saat doa2 mereka belum dijawab Tuhan. Mengapa banyak orang undur dari Tuhan saat kehidupan mereka berada di dalam goncangan yg hebat dan di saat masalah datang ? Sebab mereka belum mengerti apa arti sebenarnya ttg mengikut Yesus? Ada yg beranggapan bahwa mengikuti Yesus berarti segala persoalan hidup akan beres ! Pendapat ini tentunya keliru, yg benar adalah : mengikuti Yesus itu berarti siap memasuki kehidupan yg bergolak sekalipun, mengikuti Yesus berarti siap menghadapi badai ! Sebab yg namanya hidup pasti diselingi badai alias badai pasti datang ! Kalau kita mampu hidup tenang di tengah pergolakan hidup berati kita ada bersama Yesus tetapi kalau kita hanya dapat hidup tenang saat situasi dan kondisi hidup kita aman dan beres, itu berarti hidup kita ini lebih mengandalkan situasi daripada Yesus.
Waktu Yesus melihat murid2Nya dalam keadaan tenang , Ia mengajak mereka bertolak ke seberang danau, mengapa ? Sebab Yesus ingin menguji iman mereka. Beranikah mereka mengikut Yesus pada situasi yg bergolak atau mereka hanya suka mengikutiNya pada saat tenang dan senang saja ? ( Lukas 8 : 22-25 ).
Ternyata saat angin tofan menyerang, mereka menjadi takut padahal mereka itu nelayan2 yg tangguh. Nah, di sinilah nampak para murid tidak siap hidup dalam pergolakan, para murid tidak siap dalam badai. Karena itu mereka membangunkan Yesus. Yesus bertanya : dimanakah imanmu ? Itu sebabnya tetaplah beriman kepada Tuhan dalam situasi apapun, tetaplah percaya kepadaNya dalam situasi apapun. Seperti Daud dia berkata : waktu aku takut justru aku percaya kepada Tuhan. Jadi : ketika badai datang, ketika kita menghadapi lembah kekelaman yg gelap, yg mengentarkan, justru pada saat itu kita harus percaya pada Tuhan. Sebab Dia adalah Tuhan kita yg selalu beserta kita, Dia adalah gembala kita yg tidak pernah meninggalkan kita. Itu sebabnya, mari serahkanlah segala kegentaran, ketakutan dan kecemasanmu kepada Tuhan.
Dia Tuhan selalu memegang tangan kita, Dia ada di sebelah kanan kita yg artinya Dia selalu siap menolong kita di saat badai datang…. dan Dia sanggup membuat badai itu menjadi tenang, amen?
God bless ya.