Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Untuk menentukan terapi yang tepat, maka diperlukan diagnosis yang tepat

Amelia Asali's picture

Untuk menentukan terapi yang tepat, maka diperlukan diagnosis yang tepat

[Inspirasi dari lagu UJILAH AKU TUHAN]

oleh Amelia Asali

Agar
seorang dokter dapat menentukan terapi yang tepat maka diperlukan
diagnosis yang tepat pula. Bagaimana caranya agar dapat ditegakkan
diagnosis secara tepat ?


Sebagai
contoh, ada pasien datang dengan keluhan demam. Maka untuk menegakkan
diagnosis, ada langkah – langkah yang harus dilakukan secara berurutan.

  1. Anamnesa

Bertanya
pada pasien : Sudah demam berapa hari? Sifat demam nya seperti apa?
Pada malam hari saja ato sepanjang hari? Suhunya naik turun atau tetap?
Disertai keluhan lain ga, seperti mual muntah, sakit perut, sakit
kepala? Dan banyak pertanyaan lainnya.

  1. Pemeriksaan Fisik

Dimulai
dari Inspeksi (lakukan uji rumple-leed bila perlu, dilihat apakah ada
bintik merah pada kulit, lesi pada kulit, dll.), Palpasi (apakah ada
nyeri pada abdomen, pembesaran hepar, dll), perkusi, auskultasi.

  1. Pemeriksaan penunjang (Laboratorium maupun Radiologis)

Diperlukan pemeriksaan darah seperti hb, hematokrit, trombosit, dan leukosit.


Sehingga
dari pemeriksaan – pemeriksaan tersebut dapat ditegakkan suatu
diagnosa, apakah pasien suspect demam berdarah kah, ato typhoid kah,
ato yang lainnya.


Kemarin
saat jaga IGD, ada pasien datang dengan keluhan demam. Anamnesa dan
pemeriksaan fisik sudah dilakukan. Tetapi waktu akan diambil darahnya
untuk pemeriksaan penunjang, pasien menolak. Dia mengatakan hanya butuh
obat untuk sembuh dan tetap bersikukuh untuk tidak dilakukan
pemeriksaan darah. Akhirnya dokter memberi obat. Tetapi apakah obat
yang diberikan tepat? Apakah obat itu dapat berkhasiat dan menyembuhkan
pasien segera? Bisa ya, tapi bisa juga tidak. Karena tidak
dilakukan pemeriksaan secara lengkap, sehingga tidak didapat diagnosa
secara tepat pula. Tidak dapat dilakukan terapi yang tepat, karena
tidak dapat ditegakkan diagnosa yang tepat.

Seringkali dalam kehidupan kita bersama Tuhan juga demikian.

Datang
kepada Tuhan berkata, Tuhan, ekonomiku sakit, kehidupan pribadiku
sakit, tolong sembuhkan aku, Tuhan. Tetapi saat Tuhan hendak melakukan
pemeriksaan lebih lanjut (baca : menguji hati kita lebih lanjut), kita
menolak dan meninggalkan DIA. Kita hanya ingin cara yang instan, ga
perlu deh ditanya – tanya lebih lanjut, ga perlu deh diperiksa lebih
lanjut, yang penting aku butuh mujizat, dan Tuhan tolong kasih itu !


Dia Tuhan, pasti DIA mampu untuk berikan mujizat secara instan. Tapi apakah DIA mau?


Dia bukan Tuhan yang gampangan, dan Tuhan ga ingin mendidik kita menjadi anak – anak gampang. Seringkali
Tuhan ga langsung “menyembuhkan” kita, tetapi membawa kita berputar di
padang gurun untuk menguji hati kita sampe akhirnya kita bisa
merendahkan hati dan mengerti kehendak Tuhan atas diri kita.


Tuhan menguji hati kita bukan untuk kepentingan-Nya koq. Tetapi
Tuhan menguji hati kita untuk kepentingan kita. Agar kita menyadari
apakah keinginan hati kita selaras dengan kehendak Tuhan atau tidak
. Memang
sakit saat Tuhan menguji hati kita, setiap keinginan yang tidak sesuai
dengan kehendak Tuhan, setiap keinginan daging dan hawa nafsu kita,
dirontokkan. Tetapi kita memerlukan itu, untuk mendapatkan terapi yang
tepat ! Kita memerlukan Tuhan menguji hati kita, untuk dapat melihat
mujizat yang telah Tuhan siapkan bagi kita !!


Yuk,
belajar untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengizinkan Tuhan
untuk menyelidiki hati kita, sehingga kita dapat seperti Daud berkata

“Selidikilah
aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran –
pikiranku, lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan
yang kekal!” (Mazmur 139:23-24)

Ujilah aku Tuhan

Cipt. Pdt. Dr. Ir. Niko Nyotorahardjo

Ujilah aku Tuhan

Cobalah aku Tuhan

Selidiki hatiku dan batinku

Mataku tertuju padamu


Aku cinta kepada-Mu Tuhan

Aku rindu hadirat-Mu Tuhan

Ku ingin slalu dekat pada-Mu

Menikmati kehadiran-Mu

Kunyanyi hosana

Bagi Rajaku yang duduk di tahta

Aku muliakan dan kuagungkan

Kau layak disembah
John Adisubrata's picture

Motif Hati

Hi Amelia,

Anugerah keselamatan dan kasih karunia Tuhan memang cuma-cuma. Tapi janji-janji Tuhan selalu ada syarat-syaratnya. Oleh karena itu, Mazmur 139 ayat 23-24 sangat penting untuk menguji motif-motif yang ada di dalam hati kita.

Tuhan memberkati selalu.

Syalom,

John Adisubrata

No Problemo's picture

Emotional Freedom Technique

wah, amel anda anak FK ya pernah tahu

Emotional Freedom Technique(EFT)

nah kalo belum coba lihat disini dan juga ini

katanya Larry DoseyMD teknik ini bisa digabungkan dengan Doa,yakni pada saat proses afirmasi

Pak John di Ausy ud pernah denger belum??

kalo di Indonesia memang belum begitu berkembang

No Problemo,

just me,my God,n'my semifrozen beerz

Josua Manurung's picture

semakin Ikut TUHAN...

Amelia... kiranya TUHAN selalu menguji hatimu setiap saat... kiranya engkau tidak lupa untuk minta diuji... Semakin Ikut TUHAN semakin menderita... di dalam derita itulah kita akan diuji... tapi tidak apa-apa... bukankah semuanya itu untuk KemuliaanNya saja.... BIG GBU!
__________________

BIG GBU!