Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tuhan = Agama??

clara_anita's picture

Tidak bisa tidur lagi malam ini ....
Tidak terasa pagi menjelang bersamaan dengan datangnya pertanyaan "nyeleneh" yang entah berasal dari mana.
"Bisakah manusia hidup tanpa agama?"

Nah lho, teman-teman pasti setuju kalau pertanyaan ini nyeleneh bin aneh sampai bisa membuat tertawa terkekeh-kekeh. He.. he.. :D

Awalnya saya cuekin saja pertanyaan nyeleneh itu, tapi berhubung nggak ngantuk-ngantuk juga iseng-iseng saya tulis blog yang hasilnya pasti nyeleneh juga ini. Berhubung tidak ada akses internet, saya mulai penelusuran lewat encarta.

Encarta (2007) secara ringkas menyatakan bahwa agama adalah " a sacred engagement with what is taken to be a spiritual reality" (keterlibatan (atau ikatan?) sakral dengan sesuatu yang diyakini sebagai suatu realitas spiritual). Waduh, bahasanya kok agak susah dimengerti ya? Karena masih bingung, akhirnya saya buka encarta dictionaries, dan saya temukan beberapa definisi:

1. beliefs and worship: people's beliefs and opinions concerning the existence, nature, and worship of a deity or deities, and divine involvement in the universe and human life
2. system: an institutionalized or personal system of beliefs and practices relating to the divine
3. personal beliefs or values: a set of strongly-held beliefs, values, and attitudes that somebody lives by
4. obsession: an object, practice, cause, or activity that somebody is completely devoted to or obsessed by

Dari 4 definisi itu, saya coba-coba menyimpulkan bahwa agama adalah suatu kata benda abstrak yang mewakili sistem keyakinan akan kekuatan di luar diri dan nilai-nilai yang dianut secara teguh lewat praktik-praktik tertentu. Kalau saya keliru mohon dikoreksi.

Berangkat dari definisi ini, muncul satu pertanyaan lagi. Kalau agama itu adalah sistem nilai yang dianut manusia, lalu siapa yang membuat sistem itu? Bukankah sistem nilai itu sama dengan budaya? Lalu, bukankah budaya itu diciptakan oleh manusia? Jadi, benarkah agama berasal dari Tuhan, atau jangan-jangan manusialah yang menciptakan agama? Pasalnya, kalau agama memang berasal dari Tuhan dan semua manusia adalah ciptaan Tuhan, lalu mengapa agama justru mengkotak-kotakkan manusia (paling tidak nampak dari kecenderungan yang saya amati). Singkatnya apakah Tuhan = agama? Ataukah agama = budaya?

Emile Durkheim, seorang sosiolog asal Prancis, mengatakan bahwa yang disebut sakral adalah nilai yang diberikan masyarakat tertentu pada suatu tempat atau objek. Tempat atau objek ini, kemudian, mampu membentuk dan menimbulkan perasaan religius pada pengikutnya. Religiusitas ini kemudian berperan sebagai suatu fungsi sosial. Saya jadi ingat sekilas cerpen karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Circumcission yang saya baca beberapa tahun lalu saat masih nyantrik. Cerpen itu berkisah tentang pencarian seorang bocah laki-laki akan apa yang disebut sebagai agama. Ia diberi tahu bahwa ia akan menjadi muslim sejati ketika telah disunat. Anehnya, bahkan ketika telah disunat pun ia masih belum merasa sebagai seorang muslim sejati. Di akhir cerita ibunya (atau guru agamanya ya? Maaf saya lupa-lupa ingat) mengatakan bahwa mungkin ia akan merasakan menjadi muslim sejati bila telah menunaikan ibadah haji ke Mekah. Intinya, sampai akhir cerita si anak belum menemukan "rasa" religius itu lewat berbagai ritual yang dijalaninya. Bukankah semua ini menunjukkan kalau agama (menurut definisi dari encarta) adalah bagian dari Budaya?

Menariknya, selain pandangan yang melihat agama sebagai sesuatu yang kolektif (budaya), ada juga yang memandang agama sebagai suatu pengalaman individual. Wiliam James, seorang filsuf dan psikolog asal Amerika, berhipotesa bahwa ada suatu "subconscious dimension of the self that could help account for the source of apparently supernatural visions, voices, and revelations". Nah lho, saya jadi tambah bingung. Semoga teman-teman yang lebih mumpuni tidak jadi ikutan bingung supaya bisa membantu menjawab pertanyaan saya.

Mungkin, penjelasan yang agak mudah saya terima adalah penjelasan dari Rudolf Otto, seorang teolog asal Jerman. Menurutnya, inti dari religiusitas adalah pengalaman "numina" (dari bahasa Latin berarti "kekuatan spiritual"). Pengalaman tersebut ditandai dengan perasaan kagum pada realitas lain yang misterius yang secara dramatis berpotongan dengan keberadaan kita yang terbatas dan rapuh. Kalau boleh saya bahasakan ulang, kekaguman atas kekuatan yang jauh melampaui kemampuan kita yang serba terbatas dan lemah.

Dari sini, (maaf kalau mungkin saya terlalu berani mengintepretasi, dan mohon diluruskan kalau saya keliru), saya melihat sebuah titik terang. Mungkin, pada dasarnya semua manusia memiliki rasa kagum , atau lebih tepatnya takjub, akan kekuatan-kekuatan adikodrati. Namun, ketakjuban yang sama ini kemudian diejawantahkan dengan cara yang berbeda-beda sesuai konteks budayanya.

Untuk sementara, hipotesis saya: agama adalah cara manusia berkomunikasi dengan Tuhan yang didasari ketakjuban akan kekuatan yang melampaui eksistensinya.

Tapi, belum apa-apa hipotesis ini saya gugurkan sendiri dengan sebuah pertanyaan, "Lalu, mengapa Tuhan Yesus menyatakan kalau Ia-lah satu-satunya jalan kebenaran? Dan kalau tidak salah agama lain pun menyebut kalau doktrinnyalah yang merupakan kebenaran tunggal?"

#%&%#^@ SAYA BINGUNG #$#^$#

.... dan sampai benar-benar pagi, pertanyaan nyeleneh itu tidak terjawab. Saya yakin 100% saya tidak dapat bertahan hidup tanpa Tuhan, tapi mampukah kita bertahan hidup tanpa agama?

Mungkin teman-teman punya jawabannya.

(Tambah satu pertanyaan lagi: kira-kira saya perlu mengaku dosa tidak ya karena menulis blog aneh bin nyeleneh ini?)

Referensi:
Paden, William E. "Religion." Microsoft® Student 2007 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2006.

kelepon's picture

Saya bingung

Saya hanya ingin... mengatakan Bingung juga.. :(
DEDE WIJAYA's picture

to clara

menurut saya tergantung definisi agama, namun jika agama berarti katakanlah yg kita sebut macam-macam agama: Kristen, Islam, dll. maka saya yakin manusia bisa hidup tanpa agama. Atheis, Non Theis, dll, apakah masuk kategori agama, jika tidak, banyak kok orang bisa hidup tanpa agama. namun jika agama menyangkut keyakinan, nilai, idealisme,dll. saya yakin manusia manapun tidak bisa bertahan tanpa punya hal ini. Manusia tanpa Tuhan? yg ada manusia tidak percaya adanya Tuhan dan tidak mau tahu ada atau tidak adanya Tuhan. dede wijaya
__________________

dede wijaya

clara's picture

Pak Dede : Atheis juga agama ya?

Pak dede, saya coba browse ke wikipedia dan menemukan satu fakta yang menarik.

Di situ dikatakan bawa atheis menempati urutan ketiga agama besar dunia. lengkapnya sebagai berikut:

Agama-Agama Utama Dunia

  1. Kekristenan 2,1 miliar
  2. Islam 1,3 miliar
  3. Non-Adherent (Sekular/Ateis/Tidak Beragama/Agnosti/Tidak Ateis) 1,1 miliar
  4. Hinduisme 900 juta
  5. Agama keluarga Cina 394 juta
  6. Buddhisme 376 juta
  7. Paganisme 300 juta
  8. Tradisi Afrika dan diasporik (tanah air) 100 juta
  9. Sikhisme 23 juta
  10. Juche 19 juta
  11. Spiritisme 15 juta
  12. Yudaisme14 juta
  13. Iman Bahai 7 juta
  14. Saksi-Saksi Yehuwa 6,5 juta
  15. Jainisme 4,2 juta
  16. Shinto 4 juta
  17. Cao Dai 4 juta
  18. Zoroastrianisme 2,6 juta
  19. Tenrikyo 2 juta
  20. Neo-Paganisme 1 juta
  21. Unitarian Universalisme 800 ribu
  22. Gerakan Rastafari 600 ribu

Begitupun ada kontradiksi disitu. Keterangan di belakangnya ditulis atheis (... tidak beragama). Jadi bingung lagi

 

 

kurnia's picture

Agama vs Spiritual

Salam, Ikutan nimbrung ah... Apakah Clara pernah membaca perbedaan antara agama (religion) dan spiritualitas (spirituality)? Di masa sekarang, agama lebih dikaitkan dengan institusi, -- organisasi, tata cara, aturan, ritual dan sebagainya. Sedangkan spiritualitas terkait dengan sisi spiritual manusia, yang menginginkan suatu hubungan dengan Tuhan, atau sesuatu di luar hal-hal fisik. Bahkan, pada umumnya di Barat, muncul gerakan spiritual yang menolak agama. Mereka tetap beribadah, tapi tidak mau terikat dengan institusi agama apapun. Mereka tidak bisa dianggap atheis, karena pada dasarnya mereka percaya Tuhan, dan percaya pada hal-hal baik serta hal-hal rohani. Hanya saja tidak mau terkukung dengan aturan-aturan, dogma, liturgi, struktur organisasi dan sebagainya. Dari sudut pandang Kristianipun, sudah banyak yang mendengung-dengungkan bahwa kekristenan sejati bukanlah "beragama", melainkan mengikut Kristus, menjadi serupa dengan Kristus. Bahkan kalau dicermati kehidupan Yesus dalam Injil, terlihat bahwa Dia sangat mengkritisi lembaga agama. Bahkan ada pernyataan favorit saya "hari Sabat adalah untuk manusia, bukan manusia untuk hari Sabat". Kalau boleh menafsirkan sendiri, hari Sabat mewakili sebuah aturan, khususnya aturan ritual. Jadi bukan tata cara ritual yang penting, tapi hubungan pribadi dengan Tuhan, itulah yang lebih penting. Apakah agama dari Tuhan? Terlepas dari masalah iman, dari sudut pandang sejarah dan sosiologi/anthropology, bisa dibilang kalau agama adalah produk budaya (baca: buatan manusia). Agama adalah cara manusia untuk melakukan kontak dengan Yang Maha Tinggi. Sementara, menurut saya, spiritualitas adalah sesuatu yang memang Tuhan berikan pada manusia, kerinduan akan hubungan dengan Tuhan. Hanya saja sayangnya, orang jadi lebih fokus pada agama dibanding dengan hubungan dengan Tuhan. Kalau gak salah, RBC pernah mengeluarkan booklet tentang "menjadi orang kristen tanpa menjadi religius/agamawi", dan ini sudah diterjemahkan oleh Yayasan Gloria. Maaf, saya lupa judul pastinya. Jadi, apakah orang bisa hidup tanpa agama? Bisa saya bilang, Ya. Sekedar hidup bisa. Orang Jepang salah satu contoh pasti. Yang penting bukan apakah beragama, tapi apakah punya komitmen dan hubungan pribadi dengan Tuhan. Sayangnya, agama selalu melekat dan seakan gak bisa dipisahkan dengan spiritual. Orang yang gak beragama dianggap atheis, padahal belum tentu. Tentang pernyataan Yesus bahwa Ia satu-satunya jalan dan kebenaran dan hidup, menurut saya ini tidak mengarah pada suatu agama. Semoga berkenan, mohon koreksi jika ada yang kurang pas :)

Just as i am,

kurnia

__________________

Just as i am,

kurnia 

jesusfreaks's picture

SIMPLE AJA : JANGAN BERAGAMA

Dear Clara, koment gw simple aza : JANGAN BERAGAMA, TAPI BERTUHAN. TAPI KEMBALI LAGI, TUHANNYA HARUS BENAR, YAKIN DULU TUHANNYA UDAH BENAR, BARU DEH BERTUHAN. NANTI SALAH-SALAH, TUHANNYA HANTU LAGI. Agama, aliran, denominasi bisa jadi karya TUHAN, tapi melalui MANUSIA. Agama cuma kemasan, formalitas, yang penting adalah esensi nya. kembali lagi, harus BENAR. Apakah itu KEBENARAN ? nah itu pertanyaannya Pilatus ? tolong bantu jawab dong...

Jesus Freaks,

"Live X4J, die as a martyr"

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

y-control's picture

kurang nyambung

meski simple, menurut saya responsnya jf kurang nyambung dng pertanyaan clara.. yg dibahas clara saya rasa tdk simple..  kalo ga mbahas doktrin alkitab kok dibilang simple halah .. halah..
y-control's picture

apakah Tuhan?

usul aja, kalau membaca paparan dan referensi kamu soal agama, harusnya tulisan itu juga dilanjutkan dng referensi yg sama ttg tuhan... mgkn ketahuan beda atau samanya hehehe.. kalo menurut saya agama beda dng tuhan karena ada agama (bukan ateisme) yg tdk memakai konsep tuhan, ada juga org yg memercayai adanya tuhan tapi tdk mau meyakini tuhan menurut ajaran satu agama tertentu, tentunya kamu sudah tahu itu ya.. kalau kamu bingung, mgkn krn di indonesia, definisi agama ini sptnya sudah terlalu terbatas (atau memang sengaja dibatasi sedemikian rupa utk menguntungkan kalangan agama(-agama) tertentu), ingat kan soal kong hu cu, atau falun dafa mungkin?
Pengunjung's picture

bole komentar dikit.. agama

bole komentar dikit.. agama itu dalam bahasa latin artinya kan tidak kacau.. berarti apakah agama itu adalah aturan2 yg dibuat manusia untuk mengatur manusia2 lain agar tidak kacau? dan menurut saya kristen itu bukanlah agama. dan spt yg saya baca di alkitab awal terbentuknya kristen kan hanya sekumpulan orang2 yg ikut Yesus.berarti orang kristen itu orang2 yg mau ikut dg Yesus Kristus. jadi kalo gitu kita orang2 kristen,bukan agama kristen. intinya kita selalu percaya dan ikut dgn Yesus. jadi bisa aja manusia hidup tanpa agama asl dgn Tuhan. sori y kalo ada yg ga nyambung ato yg ga bener... Gbu..
Sigit's picture

Jawabnya? Bisa!

Pertanyaan yang (kliatannya) rumit, namun jawabannya singkat Apakah manusia bisa hidup tanpa agama? Bisa! Kenapa? Karena Tuhan tidak pernah menciptakan agama Siapa yang menciptakan agama? Manusia (mbak clara lihat sendiri teori2 yang bukannya memberi titik terang, tapi tambah bikin njelimet kan?) Agama tidak sama dengan Tuhan. Agama diciptakan untuk lebih mengenal Tuhan, tetapi tidak semua agama tuhannya benar (new age, bahai, hare krisna, dsb) Memberi titik terang dan pengantar tidur yang nyenyak untuk anda, mbak clara?

- Be Sharp and Be Wise -

Sigit N.S

__________________

- Be Sharp and Be Wise -

Ro3lis's picture

manusia bisa hidup tanpa agama, tapi..

Syaloom,

"Bisakah manusia hidup tanpa agama?" Menurut saya juga BISA, saya setuju dengan teman-teman bahwa karena Tuhan Yesus kita bisa hidup dan Dia tidak membawa agama atau kata-kata AGAMA. Banyak istilah AGAMA menjadi momok, bahkan dijadikan alat provokasi. Saya mau katakan apapun defenisi agama tersebut pasti banyak versinya dan semua itu adalah benar menurut DUNIA, karena itu adalah istilah dalam dunia ini (saya yakin di sorga tidak ada kata-kata AGAMA). Terlepas dari yang mana yang benar secara DOKTRINnya, lihatlah di Indonesia ini sudah ada dua AGAMA KRISTEN yaitu KRISTEN PROTESTAN dan KRISTEN KATOLIK. Jadi agama itu adalah urusan duniawi, mungkin bisa saya pakai istilah bahwa agama merupakan ORGANISASI/WADAH kepercayaan itu sendiri. Dia ada pengurusnya, biasa saja kalau Gereja HKPB, Tiberias, Bethel atau bethani kalau kemajuannya pesat dan jemaatnya luar biasa banyak di seluruh Indonesia, mereka akan menjadi AGAMA HKBP, AGAMA TIBERIAS, AGAMA BETHANI, AGAMA BETHEL (maaf, ini hanya perumpamaan).

 Dari penjelasan diatas saya mau langsung mengajak untuk membahas pertanyaan Jesesfreaks tentang Apakah itu KEBENARAN ? (saya mau menanggapi bukan defenisi tentang kebenaran tapi hubungan kebenaran tersebut dengan agama tadi bro.., saya ingin fokus dulu terhadap tema diatas ) Dari nama-nama agama yang disebutkan clara adan 22 agama utama dunia, itu didunia di Indonesia ada 2 agama kristen, seperti yang saya katakan tadi. Nah mana agama yang benar menurut kita semua. Pasti kita membela agamanya masing-masing. Saya Protestan (bisa saja saya katakan protestan yang benar), tapi kalau umat katolik, pasti mereka mengatakan mereka benar,. Nah terus bagaimana ini siapa yang benar?? Ada pernyataan mengelitik dari sesoerang sastrawan terkenal kita dan dia juga seorang ulama, dia pernah mengatakan Kebenaran ada beberapa:

1. Kebenaran menurut 1 orang

2. Kebenaran menurut lebih dari 1 orang (2, 3, 4, dst)

3. Kebenaran menurut banyak orang (takterhingga)

Menurut dia yang paling benar itu adalah yang ke-3 kebenaran oleh banyak orang (yang paling banyak). Karena dia di Indonesia berarti yang paling benar adalah agama Islam (dia mayoritas), tapi kalau dunia, dari data clara berarti agama kristen. Kemudian kita kembalikan lagi ke kristen Indonesia mana yang benar? Protestan atau Katolik?... (saya tidak mau menghakimi) Tapi saya mau jawab, bahwa yang benar adalah HAKIM AGUNG Dialah Tuhan Yesus Kristus.. (pasti belum puas terhadap jawabanya kan... karena yang benar Protestan atau Katolik.. he.3x).

Semua agama yang menyembah dan berorientasi kepada Tuhan Yesus Kristus adalah benar.

 Jadi manusia sangat bisa hidup tanpa Agama karena manusia hidup berkat Tuhan kita Yesus Kristus.. Amin Tuhan memberkati

Ro3lis's picture

manusia bisa hidup tanpa agama, tapi..

Syaloom,

"Bisakah manusia hidup tanpa agama?" Menurut saya juga BISA, saya setuju dengan teman-teman bahwa karena Tuhan Yesus kita bisa hidup dan Dia tidak membawa agama atau kata-kata AGAMA. Banyak istilah AGAMA menjadi momok, bahkan dijadikan alat provokasi. Saya mau katakan apapun defenisi agama tersebut pasti banyak versinya dan semua itu adalah benar menurut DUNIA, karena itu adalah istilah dalam dunia ini (saya yakin di sorga tidak ada kata-kata AGAMA). Terlepas dari yang mana yang benar secara DOKTRINnya, lihatlah di Indonesia ini sudah ada dua AGAMA KRISTEN yaitu KRISTEN PROTESTAN dan KRISTEN KATOLIK. Jadi agama itu adalah urusan duniawi, mungkin bisa saya pakai istilah bahwa agama merupakan ORGANISASI/WADAH kepercayaan itu sendiri. Dia ada pengurusnya, biasa saja kalau Gereja HKPB, Tiberias, Bethel atau bethani kalau kemajuannya pesat dan jemaatnya luar biasa banyak di seluruh Indonesia, mereka akan menjadi AGAMA HKBP, AGAMA TIBERIAS, AGAMA BETHANI, AGAMA BETHEL (maaf, ini hanya perumpamaan).

 Dari penjelasan diatas saya mau langsung mengajak untuk membahas pertanyaan Jesesfreaks tentang Apakah itu KEBENARAN ? (saya mau menanggapi bukan defenisi tentang kebenaran tapi hubungan kebenaran tersebut dengan agama tadi bro.., saya ingin fokus dulu terhadap tema diatas ) Dari nama-nama agama yang disebutkan clara adan 22 agama utama dunia, itu didunia di Indonesia ada 2 agama kristen, seperti yang saya katakan tadi. Nah mana agama yang benar menurut kita semua. Pasti kita membela agamanya masing-masing. Saya Protestan (bisa saja saya katakan protestan yang benar), tapi kalau umat katolik, pasti mereka mengatakan mereka benar,. Nah terus bagaimana ini siapa yang benar?? Ada pernyataan mengelitik dari sesoerang sastrawan terkenal kita dan dia juga seorang ulama, dia pernah mengatakan Kebenaran ada beberapa:

1. Kebenaran menurut 1 orang

2. Kebenaran menurut lebih dari 1 orang (2, 3, 4, dst)

3. Kebenaran menurut banyak orang (takterhingga)

Menurut dia yang paling benar itu adalah yang ke-3 kebenaran oleh banyak orang (yang paling banyak). Karena dia di Indonesia berarti yang paling benar adalah agama Islam (dia mayoritas), tapi kalau dunia, dari data clara berarti agama kristen. Kemudian kita kembalikan lagi ke kristen Indonesia mana yang benar? Protestan atau Katolik?... (saya tidak mau menghakimi) Tapi saya mau jawab, bahwa yang benar adalah HAKIM AGUNG Dialah Tuhan Yesus Kristus.. (pasti belum puas terhadap jawabanya kan... karena yang benar Protestan atau Katolik.. he.3x).

Semua agama yang menyembah dan berorientasi kepada Tuhan Yesus Kristus adalah benar.

 Jadi manusia sangat bisa hidup tanpa Agama karena manusia hidup berkat Tuhan kita Yesus Kristus.. Amin Tuhan memberkati

clara_anita's picture

All teman-teman sabda : Sepertinya saya sudah dapat jawabnya

Terima kasih untuk teman-teman yang sudi menjawab pertanyaan saya. Dari komentar teman-teman, saya mencoba mencari sumber lain dan sejauh yang mampu saya uraikan adalah sebagai berikut: Dimanapun, kapan pun, pada bangsa manapun, dalam lingkungan budaya (tingkat) manapun selalu ada agama di dalam kehidupan manusia. Adalah suatu data historis-universal bahwa sampai hari ini kehidupan manusia tidak pernah tanpa agama; di dalam menjalankan (tidak sekedar menjalani) kehidupannya, manusia menciptakan agama dan menjalaninya kehidupan beragama. Data historis universal itu menyatakan bahwa agama merupakan suatu fenomena manusiawi yang universal. Oleh karena itu, tak heran bila atheis Lenin maupun Stalin gagal untuk meniadakan agama dari kehidupan manusia sekalipun kekuatan politisnya sangat besar (Semedi, 2005). Dari konsep ini, dapat ditafsirkan bahwa agama merupakan bagian yang integral dalam kehidupan manusia, sehinga sulit dipisahkan karena bersumber dari kesadaran mengenai suatu hal yang transeden. Jadi, meski agama lahir dari tangan manusia (saya sepakat dengan teman-teman yang menyatakan bahwa Yesus tidak menurunkan agama Kristen). Sebagai suatu segi kehidupan manusia yang diciptakan dan dijalani manusia dalam rangka merealisasikan eksistensinya, agama merupakan suatu buah pembudayaan manusia, dan oleh karena itu merupakan suatu aspek dari budaya (Semedi, 2005). Salah satu contoh dimana budaya dan agama berbaur kental adalah pada komunitas jawa. Orang Jawa selalu memaknai setiap siklus dalam kehidupannya dengan kegiatan yang disebut slametan, termasuk di dalamnya saat seseorang memasuki masa pubertas. Slametan adalah versi jawa dari apa yang barangkali merupakan upacara keagamaan yang paling umum di dunia; ia melambangkan kesautan mistis dan sosial(Geertz, 1981). Bila agama adalah budaya, ataupun sebaliknya, logikanya manusia tidak dapat hidup tanpa agama. Pasalnya, hubungan manusia dengan budaya tak ubahnya bagaikan ikan dan air. Ikan kadang tidak menyadari keberadaan air, tapi begitu diangkat dari air, niscaya ikan akan mati. Budaya (baca: agama) memberikan identitas bagi manusia untuk menjalani kehidupannya. Tanpa agama, kita layaknya makhluk tanpa identitas. Maka dari itu, seluruh insan di muka bumi pastinya menentukan kepercayaan akan kebenaran yang dipeluknya (dalam kerangka ateisme pun dianggap sebagai sebuah kepercayaan). Geertz, Clifford.(1981).Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya Semedi, B. (2005). Kita dalam Pluralitas Agama dalam Iman dan Kepedulian Sosial. Salatiga: Satya Wacana University Press GBU
andryhart's picture

Agama merupakan produk kebudayaan?

Ketika masih kuliah dulu, dosen falsafah saya, Profesor Sutan Takdir Alisyahbana, mengajarkan bahwa agama merupakan produk kebudayaan. Ketika manusia belum berbudaya, manusia menyembah sesuatu yang kongkrit seperti batu besar, pohon besar, gunung dan matahari. Setelah budaya manusia itu maju (dan dikatakan beradab), maka yang mereka sembah adalah sesuatu substansi yang abstrak. Mungkinkah ini dinamakan agama? Jika jawabannya ya, maka agama sebetulnya ciptaan manusia.

Akan tetapi, kenyataan di atas tidak berarti bahwa kita tidak percaya akan adanya Allah, suatu substansi mahakuasa yang menciptakan bukan hanya manusia tetapi juga jagat raya. Dia menciptakan mulai dari partikel quark dalam atom (yang merupakan unsur terkecil yang dapat dilihat manusia dengan mikroskop elektron) hingga milky way di alam jagat raya yang luasnya bisa ribuan tahun cahaya. Hasil ciptaan ini sungguh luar biasa dan dengan hipotesis bahwa segala sesuatu harus ada yang menciptakannya, maka dengan segala kerendahan hati, kita harus mengakui bahwa Allah itu sungguh ada.

 

 

 

 

andryhart

__________________

andryhart

clara_anita's picture

@andryhart: layar terkembang ya....

St. Takdir yang mengarang Layar Terkembangkah? Wah novel yang sangat indah. Terutama pada bagian endingnya :)

 

Iya betul... agama adalah produk budaya; tapi kerinduan akan Pencipta alias spiritualitas sudah ada jauh sebelumnya :)

 

Thanks GBU

king heart's picture

Agama = Tuhan ??

Menurut saya agama tidak sama dengan Tuhan, agama bisa mencari Tuhan, agama bisa tidak mencari Tuhan bahkan agama bisa tidak berhubungan sama sekali dengan Tuhan

Bisakah orang hidup tanpa agama? jawabannya bisa

Bisakah orang hidup tanpa Tuhan ? jawabannya tidak bisa

GBU

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

kabayan's picture

eleuh... eleuhh... pasar klewer pada aneh..

ashaduallah ilaha ilallah wa ashaduanna muhammadarosulullah

buat clara... klo anda merasa bingung karena masalah seperti itu.. sekarang anda pikirkan saja... kita pasti tahu suatu saat pasti mati... ya kan?? atheisme pun juga tau klo dia suatu saat bisa mati...nah yg orang bikin bimbang kan kmna kita setelah mati??? itu yg dipikirkan semua umat yg beragama yg ada di seluruh dunia... atheispun begitu......trus alam raya ini siapa yg bikin klo bukan adanya "DZAT" yg maha agung.. ya kan???yang tak lain adalah TUHAN...tapi saya sarankan anda renungi dulu sebelum memilih suatu kepercayaan... mana yg benar2 memberi keselamatan dan bisa di nalar secara akal sehat dan logika dan mana  kepercayaan yg memutar balikkan fakta yg gak jelas dan banyak yg kontroversial... ok...

__________________

ashaduallah ilaha ilallah wa ashaduanna muhammadarosulullah

Ari_Thok's picture

Iseng Sama Orang Aneh

ashaduallah ilaha ilallah wa ashaduanna muhammadarosulullah

..trus alam raya ini siapa yg bikin klo bukan adanya "DZAT" yg maha agung.. ya kan???yang tak lain adalah TUHAN..

mana yg benar2 memberi keselamatan dan bisa di nalar secara akal sehat dan logika dan mana  kepercayaan yg memutar balikkan fakta yg gak jelas dan banyak yg kontroversial... ok...

Mosok? 

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

clara_anita's picture

@kabayan: Anda mencoba memancing kontroversi?

Dear Kabayan, Terima kasih atas komentarnya... Terima kasih juga atas sarannya; saran Anda sudah saya lakukan jauh sebelum anda memberikan saran ini ^ ^ Anda menulis: mana yg benar2 memberi keselamatan dan bisa di nalar secara akal sehat dan logika dan mana kepercayaan yg memutar balikkan fakta yg gak jelas dan banyak yg kontroversia Kabayan yang baik, Semua memang berawal dari perenungan sederhana atas hidup, dan kemudian disusul dengan sebuah keputusan; Tapi damai sejahtera yang mengikuti setelah keputusan itu jauuhhhh dari apa yang dapat saya rasa dan pikirkan, dan saya tak pernah menyesal. Justru saya tidak dapat membayangkan apa jadinya saya kalau saya tak keburu menemukan YESUS... satu-satunya jalan keselamatan. Sekarang saya sedang belajar untuk mencintainya dengan segenap hati, pikiran, dan jiwa saya. Ngomong-mgomong. kok sepertinya makah Anda yang memancing-mancing kontroversi :) BTW, kalau saya belum lupa cara membacanya, avatar Anda bunyinya La ila ha ilallah muhamaddar rasulullah kan? ^_^ GBU anita
Raissa Eka Fedora's picture

@Kabayan, saya tahu kemana saya nanti

mumpung anak-anak... bolehlah polos-polosan sedikit..

aku nggak kuatir kemana saya pergi nanti.. saya tahu kemana hidup saya setelah mati, karena tertulis dalam Firman Tuhan.. tapi karena ini di kantor.. n yang di hp aplikasinya lagi error.. nggak tahu gimana cari direktorinya atau ayat Alkitabnya, nanti kalau dah pulang kantor aku tulis..

Aku yakin kalau aku percaya Tuhan Yesus aku pasti masuk surga karena Yesus bilang gini, "Akulah (Yesus) Jalan Kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, jika tidak melalui Aku (Yesus)." adakah "pribadi" lain yang mengatakannya selain Yesus? Aku mencoba meneliti berbagai macam kitab dan nonton dvd dan vcd dan aku nggak menemukan orang lain yang mengatakannya.

-anak kecil berbicara, didengarkah?-

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-