Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Setitik Saja
27 Januari 2009. Pagi ini, aku bangun dengan ‘sedikit’ rasa malas. Cuaca, hawa dingin yang menusuk, otot-otot yang telah ‘tepaksa’ meregang beberapa hari ini, pikiran yang ‘terpaksa’ bekerja keras dan terfokus, membuatku malas bergerak dan melakukan apapun.
Tuntutan pekerjaan telah membuatku mengelilingi kota Salatiga hari Sabtu lalu, dari satu tempat ke tempat lain, dari satu dusun ke dusun yang lain, dari satu percakapan ke percakapan yang lain yang sama sekali tidak ada hubungannya satu sama lain.
Tiga hari ini, aku telah merasa otakku telah ‘cukup penuh’ dengan berbagai hal yang harus kutemui. Aku mengamati satu persatu tingkah laku orang-orang itu. Dari seorang Caleg Muda salah satu partai dengan ide-ide ‘briliannya’, lalu seorang Anggota Legislatif yang ‘merasa’ telah memberikan banyak bantuan kepada rakyat pendukungnya, lalu seorang pendeta di pojokan Kota Salatiga yang sederhana namun sangat hangat, lalu sopir yang membawakanku satu karung ketela yang baru dicabutnya dengan wajah gembira dan tulus, lalu anak-anak ABG dari Panti Asuhan yang hadir di suatu acara kami yang begitu ingin tahu tentang rahasia hidup-cinta-sexs, lalu kepada 2 orang yang ‘saudara entah urutan dari mana’ yang sudah jompo, dan ingatannya telah kacau antara mengingat aku atau orang lain. Hahhhh... penuh dahhh.. brrrrrrrr....
Pagi ini. Aku melangkahkan kaki naik di Angkutan kota menuju ke kantor. Aku sempat berharap mendapatkan angkot yang ‘sedikit bersih’, cepat, sopirnya ‘baik’, dsb... tetapi ternyata kali ini harapanku sama sekali tidak terkabul, karena yang kutemui justru pemandangan sebaliknya. Jorok, sopirnya nggak jelas cara mengemudinya, dan penumpangnya alaaammmaaakkk... beberapa anak punk!! Gaya bicara yang ‘bikin telinga rasa blong tembus langsung dari kiri ke kanan’, rokok, bahkan sepasang cewek cowok yang duduk persis di sebelahku berpelukan dengan gaya yang alakazam... @#%%^&U**!! Umpatku dalam hati. Meski sudah beberapa kali aku menemui hal ini, tapi aku merasa suasana hatiku lagi nggak pas... he he he he...
Tiba-tiba di ujung jalan tol, naiklah satu perempuan yang dandanan dan gayanya alamaaaak juga! Haiyaaaa... hari apa ini... pikirku
Aku memperhatikannya dari ujung rambut sampai ujung kaki (tanpa disadarinya). Cakep juga, manis, body mantap, rambut keren, yaaaa.. nilai 8 deh!! Hingga, aku menegurnya sopan dan pelan... “Berangkat kerja mbak..?”
“Iya..., kamu juga?”
Bla... bla... bla... akhirnya suasana mencair begitu saja.
Tiba-tiba dia bertanya, “Kalau rumahmu daerah sana, berarti kamu kenal dengan Ibu. XVFGHTY?
Langsung saja aku jawab, “Lha, saya ini anaknya!”
“Dia itu guru saya waktu SMP... gimana kabarnya... dst...”
Tiba-tiba saja, mengalirlah cerita yang pedih dari mulutnya tentang kegagalan rumah tangganya. Tentang anak yang harus dibawa suaminya, tentang susah payahnya hidup sendirian, tangannya tiba-tiba telah ada di atas pahaku dan matanya menatapku lekat serasa ingin bercerita tentang sejuta hal.
Astaga!!! Pagi hari yang benar-benar aneh!!!
Aku menawarinya main ke rumah, demikian juga dia, yang dengan senang hati kusambut.
Di akhir pertemuan kami, karena aku harus turun tepat di depan kantorku. Dia katakan, “Tuhan pasti sudah mengatur ini semua ya dek... pasti ada rencana Tuhan di balik semua ini. Pasti ada setitik saja, hal luar biasa yang akan terjadi”
“Iya!! Pasti!!”
Tiba-tiba semua kelelahan, jutek, lenyap tak berbekas... dan aku menyapa tukang-tukang parkir, penjual mie, security, di depan kantorku dengan wajah cerah dan senyum lebar, sambil berkata, “Hai..... selamat pagi semua!! Hari ini luar biasa indah ya...!!”
- iik j's blog
- Login to post comments
- 3712 reads
God Bless you I,....
Iik, ketika kita mendapati diri penuh dgn segala hal seperti jenuhnya hari dengan kegiatan melebihi jumlah alfabet, atau luapan emosi yang campur aduk dengan berbagai rasa, bahkan ketika telinga lelah seakan-akan tak mampu mendengar lagi, ternyata Tuhan selalu punya cara menyapamu: "Hi iik,...anak Ku, hari ini indah, ku berikan untuk mu!"
Bersyukurlah selalu. Dalam penyertaanNya britakanlah selalu firmanNya.
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)
@Erick: Our GOD is Awesome God
He he he.. iya Rick... thanks..
Meski cara DIA menghibur kadang terasa aneh bagiku...., tapi itu membuat aku jadi semakin tahu kalau DIA sungguh mengasihiku...
For to me to live is Christ, and to die is gain.
Setitik dan Sethithik
Dalam bahasa Jawa, setitik dan sethithik punya makna yang beda. Setitik artinya satu titik, sedangkan sethithik artinya 'sedikit'. Namun lidah orang yang bukan Jawa kadang sukar melafalkan sethithik, sehingga sering dilafalkan setitik.
Kaitannya dengan tulisan I'ik, yang mana yang Anda maksudkan? Yang artinya "satu titik" atau "sedikit"?
------------
Communicating good news in good ways
@Purnawan: 'satu titik'
Kalau maksud saya sih... dan yang saya tangkap dari perkataannya sih, "satu titik', tapi nggak tahu kalau maksud dia mungkin "sedikit" seperti yang Pak Purnawan katakan.
For to me to live is Christ, and to die is gain.