Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
sekolah minggu bikin anak bodoh
saudara-saudariku,
anak disayang dan pasti orangtua ingin yang terbaik untuknya. di gereja ada ibadat untuk anak-anak yaitu sekolah minggu. sayang sekali saudara, di banyak gereja sekolah minggu anak itu tidak mendapat perhatian. kalau guru sekolah minggu contohnya diangkat boleh siapa saja. di antaranya adalah orang yang kurang tahu soal mendidik anak atau belum pernah punya anak atau masa anak-anaknya sendiri tidak bahagia. masa anak adalah ketika menyerap pikiran yang akan terus diingat sampai dewasa. sekolah minggu seperti itu tidak mustahil akan membuat anak sekolah minggunya bodoh saudara.kalau acara di sekolah minggu hanya menyanyi,mendengarkan cerita alkitab yang seperti dongeng ceritera khayalan, kolekte dan juga mengejar hadiah untuk natal. utamanya anak jadi makin besar percaya tidak bisa membedakan antara cerita alkitab dan cerita khayal.ada guru-guru juga menakut-nakuti anak dengan neraka atau cerita yang ditambahi misalnya ada anak nakal pada adiknya lalu diusir bapaknya. itulah cerita ismael diusir nabi abraham menurut guru sekolah minggu. anak-anak itu butuh bermain bukan Cuma duduk mendengarkan dan ditakuti. guru sekolah minggu sering cerita tentang daud anak kecil membunuh goliat raksasa, nabi dimakan ikan, cerita samson yang kuat dirayu delilah, nabi moses membelah laut atau yesus memberkati anak-anak. cerita itu memakai gambar lucu padahal isinya kalau tidak diberi dengan pas bisa membuat anak takut orang dewasa yang seperti kejam suka mengusir, tuhan suka menghukum atau perempuan suka menipu.
anak-anak bisa besar menjadi takut-takut karena sekolah minggu yang keliru saudara! anak-anak zaman sekarang banyak stres karena sekolah yang suka menghukum. padahal juga banyak tugas dan sekolah mengatur semua seperti seragam,mainan, pelajaran. sekolah minggu maksudnya seperti gereja untuk anak-anak. tapi dalam gereja saja ada banyak pertengkaran pengaruhnya lalu ke sekolah minggu. apa lalu yang diajarkan guru sekolah minggu seperti seperti itu kalau demikian?tidak lain seperti omongan buah jatuh tidak jauh dari pohon atau sama saja!!saudara sekolah minggu sudah mestinya diasuh oleh mereka yang bukan cuma punya rindu pelayanan tapi juga yang mau menjadi guru yang artinya mereka mestinya tahu dulu apa itu dunia pendidikan terutama pendidikan di indnesia ini.kalau saudara sekarang guru sekolah minggu atau mengurusi hal sekolah minggu kita mesti lebih serius dalam hal ini karena bagaimana pendidikan yang diatur sudah emakai program kurikulum dari resmi saja masih hasilnya amburadul apalagi yang hanya modalnya rindu melayani atau malah cuma cari kesempatan. saudara kita memang tahu banyak gereja juga tidak peduli dengan sekolah minggu. ini apalagi lebih parah lagi karena mereka nanti kalau anak-anak itu sudah remaja muda dan dewasa dan akhirnya keliru tahu soal ajaran gereja sendiri atau malah pindah jadi agama islam atau budaha atau atheisme maka merka baru mengeluh. padahal itu salah mereka sendiri bagaimana juga saudara. mengajari anak di sekolah minggu sesuai usianya itu harus. banyak anak yang sekarang mereka malah diajari menyanyi lagu-lagu orang dewasa yang artinua juga pastinya mereka tidak mengerti. ini bukan hanya di lagu duniawi tapi juga di lagu gereja, itu contoh kecil saja saudara. banyak penulis di sini juga sepertinya begitu, mereka lebih suka debat-debat soal ajaran gereja atau sebagainya dan hanya sedikit sekali yang bicara soal anak-anak. coba dilihat siapa tahu orang-orang yang ngawur itu juga akibat waktu sekolah minggu saja sudah salah diajarinya. lucu sekali kan saudara kalau sampai sekarang sudah tua dan dewasa juga masih tidak sadar. apa mau diteruskan sampai tuhan yesus datang???seperti judul di atas sekolah minggu bikin anak bodoh karena yang besarnya juga bodoh. jadi siapa mau tanggung jawab!
- zen's blog
- Login to post comments
- 13445 reads
Anak2 mimik susu
Paulus bilang anak2 itu dikasih susu; makanan keras itu utk org dewasa.
Biarpun kadang susu bisa bikin sakit perut ato diare buat anak2 tapi makanan keras malah bisa memberi efek yg lebih parah dan membuat sistem pencernaan anak jadi rusak.
IMO kurikulum SM yg mengajarkan cerita2 Alkitab dlm bahasa sederhana yg bisa dimengerti anak2 adl pas utk murid2 yg memang anak2.
Seiring bertambahnya umur, anak itu akan semakin bisa mengerti scr lebih dalam cerita2 yg pernah dia terima di SM sampe konsep2 yg ada di balik cerita2 itu.
"For those who believe, no proof is necessary. For those who don't believe, no proof is possible." - Stuart Chase
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Zen,anda saja yang menulis tentang anak-anak.
banyak penulis di sini juga sepertinya begitu, mereka lebih suka debat-debat soal ajaran gereja atau sebagainya dan hanya sedikit sekali yang bicara soal anak-anak.
Zen,saya lihat profil anda sudah satu setengah tahun anda jadi user disini.Kalau anda tahu sedikit yang membahas tentang anak-anak, bukankah lebih baik kalau anda saja yang menulis tentang pengajaran buat anak-anak.Bagaimana Zen ?
Saya tunggu tulisan anda selanjutnya tentang anak-anak,ok
trims
Tuhan Yesus memberkati
Zen terlalu lama di sekolah minggu
Makanya Zen, kalo udah lulus SMA jangan gabung terus di sekolah minggu. Coba bergabung ke kebaktian umum atau dewasa :)
One man's rebel is another man's freedom fighter
orang tua
"jadi siapa mau tanggung jawab!"
zen, kamu punya anak gak? kalo kamu punya dan kamu masih tanya begitu, ada yang salah dengan kamu. anak adalah tanggung jawab orang tua nya, bukan sekolah minggu nya yang salah. kalo SM itu benar2 kacau, maka orang tua anak itulah yang DOGOL karena memasukkan si anak ke SM itu.
kalo kamu belum punya anak, buat dulu sana, baru nulis lagi.
zen, jangan jadi Guru Sekolah Minggu
Zen, saya senang membaca blog Anda. Dari pengalaman saya berpindah-pindah gereja saya tahu apa yang Anda tulis adalah betul. Bahkan pernah ketika pendeta menyalami jemaat seusai ibadah dan ada jemaat yang mengeluhkan mutu guru SM anaknya, pak pendeta memanggil saya dan saya diminta yang mendengarkan keluhan itu. Reaksi saya? Di depan banyak orang saya menjawab, "Karena itulah selama ini saya meminta Pak Pendeta untuk memimpin persiapan GSM agar waktu Cerita tidak ngawur. Kapan Pak Pendeta bisa mulai memimpin para GSM?"
Ini terjadi bukan di desa atau kota kecamatan, tetapi di kodya Padang. Untungnya Pak Pendeta sadar dan kemudian beliau rajin memimpin kami.
Saya senang karena Zen terlihat sangat memperhatikan SM. Ada 2 kegiatan yang bisa Zen lakukan kemudian. Pertama, menyampaikan keluhan ini kepada pendeta setempat. Kedua, terlibat langsung dalam pembenahan sebagai seorang GSM. Untuk opsi kedua nasihat saya adalah "lebih baik Anda jangan menjadi GSM." Jika Anda tetap saja ingin, lebih baik sebelumnya membaca tuntas artikel-artikel saya yang memaparkan tidak enaknya jadi GSM dalam -
Bersukaduka bersama Sekolah Minggu
bag-1: Gadis kecil dalam peti mati.
bag-2: Jangan jadi guru Sekolah Minggu.
bag-3: Just a kid.
bag-4: SAL, sela antar lagu
bag-5: Bosan di Sekolah Minggu?
bag-6: Kertas jimat di depan mimbar
bag-7: Biarlah Allah bekerja
Salam.
@Zen : Anak sekolah minggu
Saya setuju beberapa poin tentang "pembodohan" anak-anak oleh sekolah minggu. Tapi, itu tidak terbatas di sekolah minggu. Di sekolah, di rumah, di tempat bermain, di mal, di televisi..., anak-anak memang sering menjadi obyek yang dijadikan bodoh, karena - seperti kata Zen - yang mengajar juga bodoh DAN - menurut saya - anak bodoh adalah konsumen yang mudah ditawari dan dijejali dengan produk yang tak mereka butuhkan bahkan tak berguna bagi mereka.
Tetapi, di luar semua yang tidak sempurna dilakukan oleh GSM, saya berterimakasih kepada SM, karena itu adalah tempat di mana anak saya dapat belajar "konsep" Tuhan dan keselamatan orang Kristen. Yang jelas, setiap bangun pagi hari Minggu, anak saya berteriak "Hore Hari Minggu....tidak sekolah....kita sekarang sekolah minggu!" Saya bahagia. Saya berharap... andaikan saya bisa seantusias dia menyambut Hari Minggu, Hari Persekutuan dengan umat Tuhan.
Btw, menurut Zen, mana yang lebih membodohkan anak-anak : ajaran guru sekolah minggu atau legenda ular putih di televisi atau negeri fairytopia di DVD Barbie ? Soalnya, tentang hal yang Zen sebutkan ini,
.... mendengarkan cerita alkitab yang seperti dongeng ceritera khayalan,
saya pikir, tak ada yang salah. Memang cerita alkitab seperti dongeng. Di mata anak-anak, Yesus memang seperti 'The Master' yang jagoan sulap mengubah air menjadi anggur. Musa memang seperti magician yang punya tongkat ajaib. Samson memang sekelas dengan superhero seperti Batman dan Superman. Memang seperti dongeng. Mau apa lagi ? Rasanya itu bukan salahnya guru sekolah mingu.
Pendapat Zen :
sekolah minggu sudah mestinya diasuh oleh mereka yang bukan cuma punya rindu pelayanan tapi juga yang mau menjadi guru (yang kompeten)
Saya setuju sekali.
saudara hannah roger plain bread denis santoso prunomo bygrace
saudara-saudariku
saudara hannah hidup orang tidak ada yang tahu. ada yang hidup waktu kecil besar di sekolah minggu kristen lalu setelah itu kuliah atau bekerja ia tidak lagi ke gereja ataukah punya kesempatan belajar alkitab. zen bilang anak-anak itu waktu yang penting karena kenyataan banyak yang sampai besar masih memakai cara didapatnya waktu sekolah minggu itu.lihat di egara luar negeri itu saja banyak yang bilang alkitab itu lucu karena seperti itu saudara!
saudara roger zen ini memberi contoh tentang terjadinya saat ini bagaimana orangdewasa kristen ternyata lebih tertarik kepada dunianya sendiri. saudara roger juga contohkan itu dengan menyuruh zen saja yang menulis di tulisan yang sudah omong tentang itu
saudara plain zen merasa saudara plain breast sedang humor saja
saudara denis ada 3 anak kecil zen rawat dan asuh sekarang menjadi tanggung jawab orang tua memang. sekarang zen ajak orang tua lebih beri perhatikan kepada sekolah minggu yang juga awalnya didirikannya sebab ada orangtua kurang memberikan perhatianpada anak-anaknya.saat ini tidak lagi seperti begitu tapi masalahnya sama.zen tau lebih gampang mengajar anak daripada orangtua jadi kalau mengajari anak jangan ngawur
saudara purnomo zen senang kepada komentar saudara. zen bukanlah guru sm dulu memang pernah sekarang tidak.
saudara bgrace benar tentang televisi dan sekolah mungu bukan tv dan banyak anak kecil lebih suka tv dari sekolah minggu. zen mengatakan soal pendidikan seharusnya saudara grace adil kalau bandingkan dengan pendidikan sekolah karena yang bilang tv bisa pendidikan itu juga zen bilang itu bodoh. zen pernah enjadi anak kecil sekolah minggu dan main mainan mobil juga bisa jadi seperti dongeng tapi apa saudara grace merasa kita bilang tongkat musa dan simson kuat itu karena tuhan membuat kayalannya anak-anak rusak??? saudara grace coba apakah pernah bertanya ada berapa banyaknya orang kristen atau yang dia dulu sekolah mingu sekarang tidak lagi gereja ataukah peduli sama kristen yang sudah besar saja juga masih di pikirannya kalau tongkat musa sakti atau simson selalu kuat seeprti herkules atau kadang kuat seperti hulk???
@Mas zen
zen: saudara hannah hidup orang tidak ada yang tahu. ada yang hidup waktu kecil besar di sekolah minggu kristen lalu setelah itu kuliah atau bekerja ia tidak lagi ke gereja ataukah punya kesempatan belajar alkitab. zen bilang anak-anak itu waktu yang penting karena kenyataan banyak yang sampai besar masih memakai cara didapatnya waktu sekolah minggu itu.
Benar masa kanak2 adl masa yg penting dan pengajar2 di SM seharusnya mengajarkan prinsip2 yg benar ttg Alkitab tapi coba kaki lo nginjak tanah dulu ya, ada berapa denom Kristen saat ini? Tiap denom memiliki persepsi masing2 ttg ayat2 Alkitab jadi yg benar itu yg mana?
Spt kata mas Purnomo, jadi guru SM itu gak gampang krn tuntutannya besar dan sayangnya orang tua anak sering kali menuntut terlalu banyak dr seorang guru padahal mengajar anak adl kewajiban utamanya orang tua anak itu sendiri.
Gw setuju bhw anak2 memang perlu tau prinsip yg benar dr Alkitab tp itu bukan hal yg paling penting menurut gw ya. Yg paling penting itu adl ketulusan hati dan sikap kritis anak yg harus dikembangkan sedini mungkin.
Kalo anak itu tetap hidup dlm ketulusan dan bersikap kritis terhadap informasi yg dia dapatkan, kita gak perlu terlalu khawatir dia akan tertipu oleh guru SM yg mungkin sesat atau guru SM yg kurang mengerti Alkitab.
zen: lihat di egara luar negeri itu saja banyak yang bilang alkitab itu lucu karena seperti itu saudara!
Elo ngomong gitu dpt info dr mana, mas? Bisa tolong jelasin sumbernya?
Orang luar negeri itu melihat Alkitab lucu bukan krn mereka salah diajar wkt SM tp krn di luar negeri dan di negara2 maju pd umumnya kaidah2 agama uda tergeserkan oleh unsur2 budaya dan sains sehingga agama dianggap dongeng dan cerita omong kosong.
"For those who believe, no proof is necessary. For those who don't believe, no proof is possible." - Stuart Chase
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
gratisan
problematika SM dimana2 sama zen.... SM itu GRATIS alias ga bayar dan sialnya lagi, konsumen SM which is anak2 adalah konsumen yang belum mengerti nilai uang. jadi udah gurunya ga dibayar... persembahan kolekte belum tentu nyampe ke pos SM... konsumen SM nya pun ga akan pernah protes... komplit lah sudah.
daripada repot2 ngurusin SM yang ga bener, mending pindahin aja SM nya atau ga usah masukin ke SM manapun alias ajar sendiri anak2 kita tentang Tuhan.
kata orang kebanyakan, "gratis aja koq nuntut ini-itu sih...?"
:-)
Ada yang salah Zen soal GSM :)
Sekolah minggu banyak tidak diperhatikan- mungkin iya, tapi mungkin juga hanya perasaan:p ( nggak semua ). Contohnya : Gereja saya di daerah- mereka sangat memperhatikan Sekolah minggu. Dan ada beberapa gereja yang saya tahu, di Jakarta, pendeta dan majelisnya sangat2 memperhatikan SM bahkan Majelisnya diwajibkan untuk membawa kelas persiapan di SM untuk para GSM.
GURU SEKOLAH MINGGU DIANGKAT SIAPA SAJA.Ini juga salah ---Setahu saya, orang yang menjadi guru sekolah minggu harus mengikuti kelas penataran selama kurang lebih 3-4 bulan, kemudian ada praktek mengajar. Di dalam Penataran itu, akan dijelaskan mengenai tugas Guru sekolah minggu, psikologis anak, belajar alat peraga, dan survey ke kelas-kelas Sekolah minggu yang sudah ada, dan harus udah dibaptis. Bahkan di gereja tertentu, diberlakukan, seorang guru harus jemaat gereja yang bersangkutan atau memiliki doktrin yang sama. Hal ini diterapkan di gereja saya berada sekarang dan gereja daerah di mana saya berasal, dan juga beberapa gereja yang saya tahu.
Kalo mengenai masalah ngak punya anak, masa anak tidak bahagia, tidak bisa mendidik anak dan sebagainya- saya pikir ini tidak dapat menjadi patokan untuk dapat menjadi pelayan SM atau tidak. Zaman sekarang, banyak sekali pembinaan dan seminar untuk hal-hal seperti itu , dan buku-buku telah bertaburan dimana2. Selain itu, gereja juga sering mengadakan pembinaan untuk GSM yang melayani.
ANAK-ANAK MEMANG PENTING DAN MENJADI CIKAL BAKAL GEREJA, TAPI BUKAN MENJADI TANGGUNGJAWAB GURU SEKOLAH MINGGU, KARENA BERAPA LAMA SEH ANAK-ANAK ITU ADA DI SEKOLAH MINGGU, HANYA 1.5 JAM SETIAP MINGGU. BEDA DENGAN WAKTU YANG DIMILIKI DI RUMAH DAN DI SEKOLAH. TANGGUNGJAWAB TETAP BERADA DI TANGAN ORANG TUA, BUKAN TANGAN GURU SEKOLAH MINGGU :)
YAH,BERHARAP AJA, PENDETA DAN MAJELIS BISA BERKATA: PELAYANAN SEKOLAH MINGGU EMANG SANGAT PENTING DAN MEREKA MAU TERLIBAT SECARA LANGSUNG ATAUPUN TIDAK LANGSUNG DALAM PELAYANAN INI.
koq???
waktu baca judulnya... absolutely aku kaget banget. koq isa gitu, sekolah minggu bikin anak bodoh??? trus ketika lanjut baca artikelnya... malah lebih kaget lagi...
Memang sih, waktu kecil aku kagak pernah ikut sekolah minggu, ortuku kagak pernah bawa aku kesana. tapi selama 7 tahun aku ada di dalam gereja, mengikuti perkembangan pelayanan yang ada disini (memang aku tidak terjun langsung ke pelayanan guru SM, tapi aku terjun di pelayanan guru rumah singgah), koq rasanya kontra banget dengan apa yang zen bilang: "sekolah minggu bikin anak bodoh".
justru aku setuju dengan yenti. tidak sembarang orang bisa jadi guru SM. ada training, pelatihan, micro teaching, observasi. sesudah itu semua dijalani... barulah seseorang itu bisa jadi guru SM. pendeta muda dan gembala senior juga terkadang mengisi kegiatan SM. jadi, seorang guru SM, akan benar2 seorang yang qualified, dan anak2 tidak akan dicekoki dengan hal2 yang salah. kalo pun toh memang ada gereja2 yang sembarangan pilih guru SM, ngajari sembarangan dan akhirnya membodohi anak.... ya jangan "gebyah uyah" (pukul sama rata) gitu donk... . banyak anak juga koq, yang berkembang dari produk SM.
dan seperti kata dennis and yenti. anak itu bukan tanggung jawab guru SM. gimana pinter2nya orang tua aja, milihin pendidikan dan tempat yang terbaik buat anaknya, serta jadi filter yang baik bagi anak2, kalo sampe guru SM salah ngajar. toh waktu 7 hari/24 jam, cuma 1,5-2,5 jam yang akan dihabiskan dengan guru SM...
(kalo boleh ngulang masa kecil, aku aja pengen ikut SM...)
"I can do all things through Christ who strengthen me"
"I can do all things through Christ who strengthen me"
sederhana''Pak Pdt nya g'
sederhana''
Pak Pdt nya g' harus sibuk urusin SMG itu cukup Pdtnya memberikan masukan, arahan kepada guru tersebut asal tunjuk boleh asalkan di arahkan nnti juga gurunya tau...apa dia harus Sth klw mau jadi guru SMG spy murid2 SGM itu ketika dewasa pada bisa bahasa ibrani, g' usah di lebih2kan dech masalah sederhana,
pak Pdt juga kan punya banyak jadwal yg bisa saja bertepatam dengan jadwal SMG.
gitu aja ko' repot.
sebarkanlah kebenaran krn Tuhan mengasihi org yg mengasihi sesamanya !!!