Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pintu Kedamaian dan Jendela Kegirangan

Rivandi's picture

Sejenak kumenerawang jauh kedalam segala  pribadi
Yang terkadang terlelap di dalam ke  terpurukan makna kebenaran
Sehingga sering kali lupa mendaki awan ketulusan
Yang seharusnya dicapai di setiap jenjang umur kehidupan ini

Diriku dan dunia yang begitu padat
sedang lelah untuk terus  mencari dan mengerti
Ataukan terlalu  banyak mencari hingga lupa akan sesuatu yang terdalam
Yang mestinya memberi dampak pada kejamnya perubahan
Dan cepatnya waktu berlalu

Smua seperti tidur dalam ayunan keresahan
Tertidur namun tetep terjaga dan bahkan terus dalam gelisah
Kegelisahan yang kadang tiada alasan dan akar yang pasti
Tetapi tetap saja bertahan dan enggan beranjak ke dalam ketenangan

Pintu kedamaian dan jendela kegirangan hampir saja tetutup
Sesaat lagi dan sebentar saja dia seperti memberi tanda
Namun dunia telah melupakannya dan berlalu
Untuk mencari  sesuatu yang lain

Sampai kapan kita terus berlalu darinya dan melupakannya
Ataukan masih kurang smua arti kemegahan dunia yg telah dirampasnya
Yang dijadikannya bagai sampah dan kotoran yang palin hina
Apakan smua itu masih kurang

Akupun bernafas lega  sesaat....
Aku dengar kata ” Carilah dahulu kerajaanNya“
Tetapi sesaat  terputus dan kembali jelas dalam asaku
“Dan kebenaranya” dan aku berkata dengan sadar
Maka smua akan kita dapatkan seperti  kebenaranNya.

(Pulogadung, Hari ini, Contekan bebas dari)