Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
not a reason but a purpose
Aku karo calon bulik akan datang ke smg JUMAT pagi 24/4 dan balik Jkt 25/4 malam. Yen ponakan2 pingin kenalan kumpul di restoran yg murah meriah. Coba hubungi dik ... begitu isi sms di layar hapeku.
"Tu, sms dr Eyang Pram... diperhatikan! Kalian semua harus datang, ya... , pokoknya harus bisa, biar kita ga dikata katain buruk sama sodara yang lain..." kata ibuku panjang kali lebar kali tinggi sama dengan isi... :), (eyang bagiku berarti paklik dari ibuku)
"Wheeeewww... apalagi ini? Eyang mau menikah lagi? Kalo ga salah kan umurnya dah 70 th gitu, waow.... hebat!!! Apa jangan2 karena kesepian sejak eyang putri meninggal? Atau anak-anaknya ga perhatian? Atau... he he he he... 'dipelet'? Eh... eh... boy... kalau kira2 ceweknya cakep dan masih sekitar 25an bisa dikedipin ne... ha ha ha ha..." sahutku sambil mencolek kepala 2 orang 'boy' yang kebetulan ada di rumah...
"Heeehhh!!! kurang azarrrr... cucu 'macam apa kau ini!!" jawab mereka
Akupun buru-buru 'ngacir' sebelum kena timpuk dari 2 'boy' dan juga ibuku yang sedang asyik menggoreng ikan.
Bussetttt... apa maksudnya ya... kawin lagi di usia yang segitu? mau cari apa ya? ahhh.. mbuhlah... pertanyaan yang hanya bisa kujawab sambil garuk2 kepala dan nyengir ga jelas.. he he he... kali aja si ‘eyang punya tujuan tersendiri sampe mau menikah lagi,..
***
Kamis, di meeting kantor. "Aku mau kamu yang pimpin di tempat usaha yang baru nanti! no reason!!!" kata bosku
"Wheeee pak, tunggu dulu. Saya belum punya pengalaman di bidang yang baru itu. Saya tak tahu program komputernya, saya belum sepenuhnya menguasai tekniknya, dsb..."
"Saya tidak meminta pengalamanmu! Saya menunjuk kamu, karena kita belum punya orang yang bisa aku percaya sepenuhnya. Kerjaan kamu nantinya pimpin orang-orang itu, awasi, latih mereka, pegang duitnya, jalankan usahanya sampai stabil!!" jawab bosku lagi, dan untuk 'pernyataan' seperti ini aku memilih untuk 'tidak menyangkalnya secara langsung' karena bisa menimbulkan peranggggg di jalur gaza... idih lebaiiiii
Kapooookk dah!!! Umpatku. Ini berarti aku harus adaptasi lagi, belajar lagi, ketemu orang2 yang belum berpengalaman lagi, di tempat yang baru lagi,... haiyaaaaa... capheeeee' deh.
Hari itu aku lewati dengan hati 'gundah' dan cengar cengir sendiri... bingung antara gondok, jengkel, sebel, marah, cape, campur campur ga jelas kayak 'es bumi hangus' yang baru aku minum bareng teman2 di warung.
Apalagi ini...? Pindah lagi? Mulai hal baru lagi? Halllahhhh... sampai kapan 'to semua ini berakhir... huaaaahhhhhh... kalo lari dari sini aja piye ya.... (kalimat terakhir ini biasa muncul waktu aku merasa 'tidak bisa', bahkan jauh sebelum aku berusaha dan memutuskan mencobanya)¨
Praise God, di tengah hari 'bete sedunia' itu, tuingggg... sapaanku di YM diterima oleh seorang teman... cerita kesana kemari, cengengas cengenges... akhirnya petuahnya membuat aku tersadar 'lagi' tentang 'purpose' hidupku di dalam Tuhan. Bukan lagi 'hanya' bertanya kenapa begini, kenapa begitu... tetapi 'apa tujuan' dari semua yang terjadi itu. Percakapan kami aku save, kalau ‘mau baca’ silahkan klik di sini
Sempat terharu juga dengan 'petuahnya' (untuk seorang sahabat itu, thanks for nasehatnya yahhh... berarti bo'), gileee... gampang sekali ya manusia ini, mengeluh, lupa tujuan, dan tidak bersyukur buat semua rancanganNya di hidup ini. Wheeeee... makanya bangsa Israel banyak yang ga masuk ke tanah perjanjian ya.... hiiiii kebanyakan ngeluh sih... Walahhhh!!! Ngaca Ik!!! Sentilan itu tiba-tiba muncul dari dalam otakku. He’eh juga ya... jangan-jangan kalau aku hidup di jaman itu... aku juga kayak mereka... waduh!!!! Ampyunnnn deh...
***
Sorenya, di kebaktian. Firman demi Firman menyadarkanku ‘lagi’, ... tetapi kita dibawa-Nya keluar dari sana, supaya kita dapat dibawa-Nya masuk untuk memberikan kepada kita negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyang kita. TUHAN kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini. Dan kita akan menjadi benar, apabila kita melakukan segenap perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN kita, seperti yang diperintahkan-Nya kepada kita"(Ulangan 6:23-25)
Ha ha ha ... aku hanya bisa tertawa! Itulah tujuan Tuhan, menuntunku keluar dari kegelapan, untuk melakukan kehendakNya, untuk hidup benar sesuai perintahNya. Itu saja!! Bukannya cari apa yang sesuai sama aku, apa yang aku mau, apa yang aku inginkan, yang terlihat baik, terlihat keren, terlihat megah, tetapi yang DIA kehendaki!!!PAS bener semuanya ya... Firman yang pas, di kondisi yang pas.. TUHAN emang lebih ‘PASTI PAS’ daripada Pertamina... hi hi hi...
***
Jumat sore, di pertemuan Komsel. Seseorang dengan semangat tinggi menceritakan pertemuannya dengan 'seseorang' yang hidupnya benar-benar kacau, namun 'sudah mulai sedikit' terbuka untuk mau mengenal YESUS KRISTUS di kehidupannya.
"Waaaww... luar biasa, ga ada yang kebetulan dengan pertemuan kalian dunk! Semoga dia bisa bersungguh2 sama Tuhan, karena Tuhan juga punya rencana besar untuk orang2 yang dikenal oleh dia. Jadi, persis deh di Kisah Para Rasul 2:39, Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan kita. Mungkin aja, setelah ini, dia bisa kasih tahu ke teman-temannya yang lain tentang Kristus Yesus”
Weeew... udah bisa komentar ni ye.. satu suara kecil muncul di otakku, gitu kemaren siang kok bisa-bisanya 'kewer kewer... welehhhh... dasar manusiaaaaaaaaa...
***
Sabtu, jadwal padat, dari janjian yang satu ke janjian yang lain. Aku sempat malas untuk menghadiri acara ‘kenalan eyang putri baru’ itu. Aku membayangkan orang-orang yang akan kutemui nanti disana. Wajah-wajah mereka, sikap mereka, percakapan mereka... ahhhhh paling gitu-gitu doang... pikirku.
Tetapi sekali lagi aku diingatkan pada not a reason but a purpose. Jangan cari-cari alasan yang nggak penting Ik, kalo mau datang-datang aja, sapa tahu kamu nanti disana bertemu dengan ‘seseorang’ yang bisa diajak bicara atau minimal diajak ‘berteman’ kan bisa ngomong Injil dari situ... begitu nasehat yang muncul di hatiku.
Akhirnya aku memutuskan untuk ikut acara tersebut. Cengengesan... makan makan, aku lahap semua masakan seafood yang dihidangkan di depanku, aku mendekati satu orang ‘saudara’ yang tidak pernah aku temui sebelumnya. Wajahnya ‘sepi’, dan tidak banyak bicara. Tanpa ‘ba bi bu’ aku langsung bla bla bla... dan di akhir pertemuan dia berbisik, “Kita buat group keluarga di Facebook ya... n kamu itu mbok' ya mampir kalau main dekat-dekat sini, aku senang bisa kenal kamu lho”
Whaaaaa???!! Bener...!! Bener bener not a reason but a purpose... meski aku belum lihat apa hasinya, apa tujuannya dari aku bertemu dia, dari setiap hal yang terjadi sekarang, tapi aku percaya ada rencana luar biasa di balik semua ini.
Setelah itu satu Firman muncul lagi, kali ini dibagikan seseorang lain lagi dari Pengkotbah 9:11-12, Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua. Karena manusia tidak mengetahui waktunya...
Di mata manusia, mungkin saat ini aku tidak cepat, tidak kuat, tidak berhikmat, tidak cerdas, tidak cerdik cendikia, dan sepertinya kemenangan, keunggulan, roti, kekayaan, karunia, bukan atau belum menjadi bagianku sekarang... blasssss... jauhhhhh banget dari itu semua!! Tetapi aku mempunyai satu hal yang tidak bisa diambil daripadaku yakni KRISTUS yang hidup dalamku, itu lebih dari cukup untukku sekarang...
Hidupku bukan lagi alasan demi alasan, mengapa begini, mengapa begitu, tetapi tujuan. Dan tujuannya adalah melakukan kehendakNya dan menyelesaikan panggilanNya di hidupku...
Seperti nasehat di Pengkotbah 3:1-15, untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya... Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Tuhan dari awal sampai akhir...
Not a reason but a purpose...
- iik j's blog
- Login to post comments
- 3153 reads
not a reason but apurpose
Hidupku bukan lagi alasan demi alasan, mengapa begini, mengapa begitu, tetapi tujuan. Dan tujuannya adalah melakukan kehendakNya dan menyelesaikan panggilanNya di hidupku...
.........yakni KRISTUS yang hidup dalamku, itu lebih dari cukup untukku sekarang...
not a reason but a purpose
Membaca judul blog Iik.. ini yang kedua kali kata2 ini kuperoleh, yang satu lagi dari pak sandman..
Nggak tahu adakah purpose buat joli.. baca blog ini hari ini..
semua ada waktunya.. meski juga sia-sia.. begitukah kata pengkotbah Ik??