Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Walau Sudah Ditelanjangi Dia Masih Perawan
Benarkah cinta pertama sering membuat orang tampak sedikit kebodohannya? Setelah itu banyak muncul keingintahuannya yang
kadang seperti orang mabuk birahi? Ah, semua itu bisa saja berhembus bersama angin dan hanyut bersama air. Cinta memang membuat kita sering tak berdaya, lapar haus bisa kita tahan, tapi cinta mampu menusuk hingga tembus ke relung hati yang terdalam hingga terasa aneh, seperti tertusuk nyeri tapi tidak merasakan sakit.
Barangkali wanita itu salah satu kesalahan Tuhan Allah yang paling menyenangkan ketika menciptakannya. Seandainya Adam tak butuh teman yang sepadan, entah apa jadinya dunia ini? Yang pasti wanita diciptakan untuk dicintai namun jangan terlalu memaksakan diri untuk dapat selalu memahaminya. Sebab wanita menyimpan misteri dalam misteri yang adalah gerbang menuju bait kebahagiaan seorang pria bila mampu
memahaminya dengan hati-hati dan teliti tanpa perlu jurus tafsir 1001 mimpi, karena yang diperlukan tak ada lain hanyalah CINTA.
Bisa jadi Adam tidak akan menemukan kebahagiaan bahkan di surga bila tanpa kehadiran Hawa. Kalau demikian, apakah wanita itu rantai yang mampu membelenggu pria dalam kebodohan?
Benar kata seorang filsuf bahwa persahabatan sering berakhir dengan cinta, namun cinta tidak pernah berakhir dengan persahabatan, walau ada juga yang bisa menjadi sahabat sejati setelah cintanya kandas karena sesuatu hal. Ketika sudah menjadi seorang kekasih, sepertinya harus berusaha menjadi lebih ramah daripada sebelumnya. Padahal kalau sudah saling mencintai, masing-masing harus mampu menundukkan diri untuk
pembentukan subjek baru untuk hidup dengan pasangan yang sejajar.
Cantik itu relatif, sebab kecantikan tanpa keutamaan budi bagaikan sekuntum bunga tanpa keharuman yang menebarkan wangi surgawi. Apalagi bila kecantikannya tanpa disertai kebijaksanaan dan kesopanan, wanita cantik seperti itu bagaikan cincin yang indah tersangkut pada MONCONG BABI.
Saya pernah punya pacar, adik kelas waktu kuliah, dia tidak cantik banget, cuma kulitnya putih saja, itu salah satu sebab saya mau menerimanya sebagai pacar iseng. Hah? Pacar iseng? Iya, karena sebelumnya saya tidak begitu memperhatikannya, karena sering titip salam akhirnya kusamperin. Obrolan kami bisa nyambung juga, sebab dia ternyata hobi membaca, sama seperti saya, jadi topik-topik apa saja bisa diobrolkan dengan seru.
Akhirnya saya apel pada malam minggu yang cerah. Apel pertama sih cuma melihat situasi dan kondisi di samping mempertajam keakraban. Sungguh saya baru tahu kalau dia ternyata hidup bersama dua kakak perempuannya, sementara ayah ibunya sudah lama meninggal. Kakaknya yang sulung sudah berkeluarga dan punya usaha membuat kue, kakaknya yang ke
dua juga sudah bekerja di sebuah perusahaan.
Keakraban kami semakin lekat, hingga pada malam minggu yang penuh dengan bintang-bintang, seperti biasa saya duduk berdua di ruang tamu, biasanya lampu terang, oleh dia dimatikan dan diganti dengan lampu remang-remang. Dia sudah berani mendekatiku, bahkan tanpa malu meletakkan tangannya di pundakku sambil mendesah mengatakan : "Maaaas......." begitu mesra di telinga, kemudian di akhiri tawa yang menggoda.
Tak tahan juga nih kejantananku bergolak, tanpa sungkan kucium bibirnya. Dia menyambutnya dengan hangat dan saya tersentak dalam hati, dia sudah pandai berciuman. Maklum saya sudah sering berciuman dengan banyak wanita, jadi tau mana yang sudah berpengalaman dan mana yang belum pernah berciuman.
"Rupanya....kamu rupanya ya...." kata saya setengah bergumam. Dia terkekeh, binar matanya begitu indah. Memang dia pernah berpacaran sebelumnya dan saya adalah orang ke sekian dari mantan-mantannya. Artinya dugaan saya keliru, kukira belum pernah pacaran ternyata sudah berpengalaman.
Saking serunya kami berciuman, tangan kami tak bisa tinggal diam, bergerilya kemana saja sesuai kemauan. Desahnya membuat saya bergelora. Akhirnya dia mengajak pindah tempat.
"Ayuk ke kamar atas mas?"
"Hah? Aku nggak enak sama kakak-kakakmu." jawabku ragu.
"Nggak papa, kakakku kalau pacar bulenya ke sini juga sering di ajak ke atas." katanya lagi sambil menggandeng tanganku.
Dia naik tangga yang terbuat dari kayu, saya pun mengikutinya pelan-pelan, takut suara ketukan dari sepatuku mengganggu penghuni yang lain. Di atas memang ada dua kamar, dia membuka salah satu kamar yang gelap, kemudian dia menghidupkan lampu kecil 5 watt, terlihat remang namun cukup mampu menerangi ruangan itu.
Ada satu busa tebal yang memenuhi ruangan 4 x 5 meter itu, dia menarikku masuk dan menciumku bertubi-tubi hingga jatuh ke dalam busa yang empuk itu. Tiba-tiba saya sudah menelanjanginya, tentu setelah saya telanjang lebih dahulu. Anehnya dia mampu menahan diri untuk tetap bertahan dengan imannya, dia mampu membuatku keok tanpa mampu menembus pertahanannya. Rudalku yang hebat hanya menelusup tanpa
mampu menembusnya, dia begitu hebat menutup ke dua kakinya dengan rapat.
Sebagai orang Katholik, pacarku itu saya akui hebat sekali pengendalian dirinya. Dia memang rajin ke gereja dan kegiatan-kegiatan gerejani, seperti ceritanya, pacar-pacarnya yang dahulu pun melakukan hal sama ketika bercinta dengannya, tapi tak ada satu pun yang ia perbolehkan menembus
keperawanannya.
"Keperawananku hanya akan kuberikan pada suamiku kelak!" katanya tegas. Dan itu dibuktikannya dalam perjalanan waktu berpacaran denganku. Saya begitu terkesan dengan kehebatannya dalam bercinta dan merayu, walau tidak cantik dia mempunyai kelebihan dalam melayani seorang laki-laki.
Tidak jarang saya diperlakukan bak seorang raja, ketika apel ke rumahnya dia begitu telaten Pedicure dan Menicure kaki dan tangan saya. Dia mampu memanfaatkan kekurangannya dengan kelebihan yang tidak semua wanita mampu melakukannya. Dia begitu tahu apa yang laki-laki suka, bahkan saya pernah merasakan SENSASI yang luar biasa dari permainan BULU MATANYA! Belum lagi desahnya yang selalu membuatku semakin memburu.
Entah, saya lupa sebabnya, kami akhirnya berpisah dan dia saya akui masih perawan, karena saya memang tidak pernah diberi kesempatan menancapkan pedang warisan dari nenek moyangku ini ke dalam gua garbanya. Sungguh wanita yang langka, apakah saya beruntung telah menikmatinya? Entahlah. Yang jelas dia sudah pergi entah kemana, saya tidak pernah tahu, bahkan nomer HP-nya pun tidak bisa dihubungi, rumahnya sudah di jual dan saya juga tidak tahu keberadaan kakak-kakaknya. Kucari di Faceebook pun tidak pernah ketemu, teman-teman kerjanya juga tidak tahu sekarang dia pindah kerja di mana? Sudah menikah atau belum, saya juga tidak tahu. Apakah aku terlibat sebuah cinta
yang penuh muslihat kotor yang dimainkan alam padaku?
Kini saya punya pacar baru, ini lebih cantik dari pacar saya sebelumnya. Katanya saya ini cinta pertamanya, celakanya saya benar-benar mencintainya, padahal saya belum punya pekerjaan, hanya ijazah S1 yang belum laku-laku juga. Dia orang indonesia yang sudah bekerja di Thailand, dia lebih suka kalau aku memanggilnya dengan panggilan NETNAPHA.
Saya sudah berjanji akan menyusulnya, tapi untuk mencari biaya itu yang aku tidak tahu. Maka dengan nekat aku merampok bank lokal dengan senjata clurit, celakanya aku kurang beruntung dan tertangkap!
Saya masuk penjara dengan memalukan tapi aku tidak malu menceritakan hal ini pada pacarku. Cintanya memang luar biasa, Netnapha datang ke Indonesia ingin menengokku dan mengajakku pergi ke Thailand. Tapi hal itu tidak mudah, apalagi hukum di sini begitu berbelit dengan nuansa pungli yang kental. Sudah berpuluh juta amblas namun aku tak bisa keluar dengan cepat. Padahal pacarku di buru waktu untuk kembali ke Thailand,
ia benar-benar tidak ingin pisah lagi denganku, ia benar-benar cinta mati denganku. Aku benar-benar menemukan wanita yang dengan sepenuh hati mencintaiku. Sepertinya cinta bagi wanita adalah hidup dan bagi pria cinta adalah suka cita hidup.
Netnapha saking bingungnya dalam suatu kunjungan ke penjara, dia mengutarakan keinginannya yang aneh, saya pun menyetujuinya. Yah, kami berdua nekat MENGELEM tangan kami dengan tiga tube lem yang sangat cepat mengering. Semua sipir kebingungan, mereka tidak bisa memisahkan kekuatan lem itu, akhirnya kami di bawa ke rumah sakit. Dan satu setengah jam waktu yang dihabiskan tenaga medis untuk mengoperasi kedua tangan ini agar lepas.
19.11.10
SEKIAN
Cerita ini kupersembahkan buat : Viesnu, Imel dan Godarmy yang mendesakku untuk menuliskan cerita cinta, jangan hantu melulu.
Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat
__________________
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
4 user menyukai ini
- Tante Paku's blog
- Login to post comments
- 11353 reads
wakakakkaka
imprisoned by words...
Lapan cerita cinta
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
super glue
Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
n4th4n andy, malah lucu
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
Tan ga SERU...
Tan ga SERU kurang HOT.......tuh waktu di loteng nya :p
Li chian Hot
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
begitulah tp ^^
Imel prett
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
tak kirain endingnya dibikin al tp gtu...
Separuh Imel
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
@TP
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Hannah seks
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
@ TP, jangan terburu2 dong
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta, Saru
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
TP bikin Dosa
Weleh weleh, bikin birahi, TP dosa!!
Rusdy birahi.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat