Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Moral dihadapan Firman Tuhan

tonypaulo's picture

 

Apa sebenarnya moral itu? apakah posisi moral dihadapan Firman Tuhan? apakah nilai-nilai moral lebih baik daripada nilai-nilai kebenaran Firnan Tuhan?

Karena sebenarnya moralitas adalah suatu upaya filosopi untuk tetap dapat memelihara keberlangsungan hidup kemanusiaan itu sendiri
 
atau lebih mudahnya upaya untuk manusia membenarkan diri tanpa KRISTUS YESUS, Tuhan dan Juruselamat manusia yang mempesonakan itu
 
Dimulai dari kejatuhan Adam dan Hawa
 
Gen 3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
 
Gen 3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
 
Gen 3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
 
Gen 3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
 
Gen 3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan
 
Gen 4:9 Firman Tuhan kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"
 
Gen 4:13 Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.
 
Gen 4:24 sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat."
 
Gen 11:2 Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
 
Gen 11:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
 
Gen 11:4 Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit,
dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi
 
Ciri-ciri Moral
 
  • Inisiatif manusia atas keberdosaannya (Gen 3:7 : lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.) 
  • Bersembunyi dari keberdosaannya (Gen 3:10 : bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah) 
  • Menyembunyikan diri dari TUHAN Allah (Gen 3:9: Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia)
  • Berargumen dengan TUHAN Allah (Gen 3:10 : ia menjawab: "Ketika aku mendengar)
  • Takut terhadap kebenaran TUHAN Allah (Gen 3:10 : Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut)
  • Permisif atau selalu beralasan “excuse” (Gen 3:10 : karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi, dan maka kumakan)
  • Merasa tidak bersalah (Gen 3:12 : Perempuan yang Kautempatkan di sisiku)
  • Merasa ini semua salah TUHAN Allah (Gen 3:12 : Perempuan yang Kautempatkan di sisiku)
  • Egosentris (Gen 4:9 : Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?)
  • Cenderung menurunkan standar Allah (Gen 4:13 :"Hukumanku itu lebih besar)
  • Angkuh terhadap kasih karunia (Gen 4:24 : maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat)
  • Inisiatif kelompok manusia atau primodial, group-sentris (Gen 11:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain )
  • Tidak mencari kehendak TUHAN Allah terlebih dahulu (Gen 11:4 Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita)
  • Untuk kebaikan manusia itu sendiri tanpa melibatkan TUHAN Allah (Gen 11:4: supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi
  • Melawan perintah Tuhan Allah (Gen 11:4: supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi, bandingkan dengan Gen 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.")
 
Respon TUHAN Allah terhadap Moral
 
Gen 3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
 
Gen 3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
 
Gen 3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
 
Gen 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
 
Gen 3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
 
Gen 4:6 Firman Tuhan kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
 
Gen 4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
 
Gen 4:9 Firman Tuhan kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"
 
Gen 4:10 Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.
 
Gen 4:15 Firman Tuhan kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia.
 
Gen 11:5 Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
 
Gen 11:9 Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
 
 
bagaimana Tuhan merespon upaya moraldari manusia
 
  • Menganti Inisiatif manusia atas keberdosaannya dengan Insiatif TUHAN Allah (Gen 3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang)
  • Menebus keberdosaan Manusia lewat KRISTUS YESUS (Gen 3:15 keturunannya akan meremukkan kepalamu)
  • Berinisiatif membangun relasi lewat Kasih-Nya dengan manusia yang menyembunyikan diri dari-Nya (Gen 3:9 Di manakah engkau)
  • Berdialog atau berkomunikasi dengan Manusia yang melawan-Nya, tidak langsung menghukum (Gen 3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu)
  • Tetap menegakkan kebenaran-Nya dalam keberdosaan manusia (Gen 3:11 yang Kularang engkau makan itu)
  • Adil dalam keberdosaan manusia (Gen 4:10 Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah)
  • Memahami keberdosaan manusia namun memberi peringatan dengan Firman-Nya (Gen 4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?)
  • Memberikan pengertian kepada manusia mengenai keberdosaannya (Gen 3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu dan yang Kularang engkau makan itu)
  • Mengingatkan kepada manusia sikap Egosentris dekat sekali dengan dosa (Gen 4:7 Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu)
  • Tetap pada standar-Nya, namun selalu memberi solusi bagi keberdosaan manusia(Gen 4:15 : Kemudian TUHAN menaruh tanda)
  • Mengingatkan manusia yang angkuh terhadap kasih karunia (Gen 4:6 Firman Tuhan kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? )
  • Memeriksa Inisiatif kelompok manusia (Gen 11:5 Lalu turunlah TUHAN untuk melihat)
  • Meninginkan manusia mengerti kehendak-Nya terlebih dahulu (Gen 3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini)
  • Kebaikan manusia tanpa melibatkan kebaikan TUHAN Allah adalah kesombongan manusia (Gen 11:9 Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel )
  • Menjadi pendamai bagi diri-Nya terhadap perlawanan manusia kepada-Nya (Gen 4:15 TUHAN menaruh tanda pada)
 
Moral sebagaimana Firman Tuhan melihatnya adalah sebagai kain kotor, tanpa iman kepada KRISTUS YESUS, manusia tidak akan dibenarkan oleh-Nya
 
Isa 64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
 
Rom 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa YESUS adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
 
Rom 10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan
 
Dan saksikanlah betapa moral yang memang tidak mengenal dosa dan TUHAN Allah, terus bergeser mengikuti keinginan manusia itu sendiri pada titik rawan,
 
Etika kloning pada manusia, legalitas perkawinan sesama jenis, bahkan terkadang tercampur dengan spiritisme, sampai dengan isu transeksual, sementara sebagian besar manusia masih makan saja susah
 
Betapa moral mendegradasi dirinya dengan ukuran-ukuran kedagingan manusia, sehingga demikian kehendak bebas manusia yang menjadi tuan atas moral
 
sehingga pada kesimpulannya ;
 
“Moral adalah kehendak bebas manusia dalam kedagingannya”
 
Yang jika terus dibuahi akan menghasilkan maut
 
Jas 1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
 
Jas 1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
 
jelas bahwa nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan melampaui nilai-nilai moral yang dikembangkan oleh manusia itu sendiri, bahkan nilai-nilai kebenaran mengandung suatu janji dan kekuatan bagi mereka yang mempercayainya
 

 

 

erick's picture

Ini apaan sih?

Paragraf pertama pertanyaan

Apa sebenarnya moral itu? apakah posisi moral dihadapan Firman Tuhan? apakah nilai-nilai moral lebih baik daripada nilai-nilai kebenaran Firnan Tuhan?

Paragraf kedua alasan

Karena sebenarnya moralitas adalah suatu upaya filosopi untuk tetap dapat memelihara keberlangsungan hidup kemanusiaan itu sendiri

Maksudnya apa sih?

 

Coba tulisannya diperbaiki!

Tuhan bermoral, dan berespon terhadap moral manusia, dan Tuhan berespon terhadap upaya moral manusia (Tony bodoh, apa yg sebenarnya mau kamu jabarkan?)

 

Kalau kamu tidak tahu penjabaran dari paragraf pertamamu,...... yang ada, kamu hanya ngalor ngidul, ngetan!

Iki kuwi opo toh jal?

__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)

tonypaulo's picture

ini yah ini

erick :

Paragraf pertama pertanyaan

Apa sebenarnya moral itu? apakah posisi moral dihadapan Firman Tuhan? apakah nilai-nilai moral lebih baik daripada nilai-nilai kebenaran Firnan Tuhan?

Paragraf kedua alasan

Karena sebenarnya moralitas adalah suatu upaya filosopi untuk tetap dapat memelihara keberlangsungan hidup kemanusiaan itu sendiri

Maksudnya apa sih?

 

tony:

maksudnya seperti yang anda uraikan

 

erick :

Coba tulisannya diperbaiki!

Tuhan bermoral, dan berespon terhadap moral manusia, dan Tuhan berespon terhadap upaya moral manusia (Tony bodoh, apa yg sebenarnya mau kamu jabarkan?)

 

tony :

Tuhan bermoral? saya tidak pernah menyampaikan demikian, masa saya harus bertanggung jawab terhadap apa yang tidak pernah saya sampaikan

Tuhan berespon terhadap moral manusia, juga tidak pernah saya sampaikan

yang saya sampaikan adalah

bagaimana Tuhan merespon upaya moraldari manusia

ketika anda saja menambah-nambahi sendiri berdasarkan interprestasi anda kemudian anda limpahkan tanggung jawab terhadap tambahan interprestasi kepada saya, masih relevankah anda mengatakan orang lain bodoh?

 

erick :

Kalau kamu tidak tahu penjabaran dari paragraf pertamamu,...... yang ada, kamu hanya ngalor ngidul, ngetan!

Iki kuwi opo toh jal?

 

tony :

silahkan tunjukan dimana saya tidak tahu apa yang saya jabarkan, mudah kan?

dan mohon gunakan bahasa Indonesia saja, karena bahasa daerah yang anda gunakan tidak saya mengerti artinya

 

salam

 

rogermixtin09's picture

-

komentar dihapus karena melanggar Policy SABDA Space

erick's picture

au ah,... gelap

ngga ngerti

__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)

lapan's picture

Kayanya ga begitu deh

Kalo kubaca, berarti menurut Toni moral = dosa?

Misalkan, sering kedengeran seperti ini:

Moral dari film itu adalah blablabla >> replace dengan nilai positip yang anda mau

Setauku dan sepemahamanku sih, moral itu nilai.

Kok disamakan dengan kain kotor (perlambangan akan pencemaran dosa)? Maksudnya apa ya?

 

@erick, ga pake bodoh napa pak :D

__________________

imprisoned by words...

tonypaulo's picture

terima kasih sudah mau bertanya

lapan :

Kalo kubaca, berarti menurut Toni moral = dosa?

Misalkan, sering kedengeran seperti ini:

Moral dari film itu adalah blablabla >> replace dengan nilai positip yang anda mau

Setauku dan sepemahamanku sih, moral itu nilai.

Kok disamakan dengan kain kotor (perlambangan akan pencemaran dosa)? Maksudnya apa ya?

 

tony :

terima kasih sudah mau bertanya tanpa harus menyimpulkan interprestasi dari orang lain

definisi moral bisa dilihat di link-link berikut

en.wikipedia.org/wiki/Moral

www.merriam-webster.com/dictionary/moral

www.answers.com/topic/moral

namun dari sudut pandang alkitabiah moral bukan suatu nilai yang sejati atau hakiki, moral hanyal rekonstruksi keberadaan dan konsensus manusia untuk membentuk suatu nilai yang lain diluar nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan

saya berikan suatu ilustrasi

Gen 11:4  Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
 

dari kondisi diatas, apakah nampak ada kesalahan atau dosa dilakukan oleh umat manusia?

lalu mengapa Tuhan meresponnya secara keras?

Gen 11:5  Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
Gen 11:6  dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
Gen 11:7  Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
Gen 11:8  Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.

apakah Tuhan terlalu paranoid? atau takut tersaingi? takut untuk tidak dibutuhkan lagi? apa yang salah dari UNITY umat manusia tersebut?

saya batasi sampai disini dulu agar kita sama-sama mencari pemahaman yang sebenar-benarnya menurut Alkitab

 

salam

 

 

 

 

 

lapan's picture

ok jadi begini nih ya

Tony:

namun dari sudut pandang alkitabiah moral bukan suatu nilai yang sejati atau hakiki, moral hanyal rekonstruksi keberadaan dan konsensus manusia untuk membentuk suatu nilai yang lain diluar nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan

 

Ini kayanya hanya soal pemakaian kata-kata aja. Tapi bisa jadi masalah juga loh Tony, mendingan jangan terlalu ditekankan ke pengertian kata moral. Tapi lebih ke praktisnya aja. Gimana Tuhan merespon terhadap perilaku manusia yang sombong. Ga melibatkan Tuhan berarti suatu bentuk keangkuhan --> dosa? 

Kalau kamu pakai kata moral, yang artinya nilai (aku uda liat link2nya), yah, jangan dibilang Tuhan bertentangan dengan moral. Ga tau juga deh, ga berani ngomong lebih lanjut tentang ini. Yang pasti mending jangan pake moral deh. Ati-ati juga loh pakai kata-kata, kalau akibatnya lebih banyak membingungkan dan menimbulkan masalah mending pakai kata sederhana yang lebih straight to the point daripada bikin definisi baru...

Aku rasa yang mau Tony tekankan itu kesombongan manusia... Dan jangan remehkan dosa yang satu ini, ini dosa paling fatal, paling mengakar juga. Hehehehe

Posting di internet itu dibaca orang banyak... Sebelum post baiknya dipikir2 dulu tujuannya apa... Pelan2... Jangan buru2... Kalo salah bisa sih diperbaiki, tapi biasanya orang lebih fokus pada kesalahan ;)

Jadi tujuannya Tony menulis ini? Untuk membahas pengertian moral? Nope, kita bukan kelas bahasa.

Untuk membahas dosa manusia, khususnya keangkuhan? Ok, jangan pakai kata moral, pakai aja dosa. Tul gak? Hehehe

segitu aja... God bless us :)

__________________

imprisoned by words...

tonypaulo's picture

ada pemahaman baru yang dapat kita gali bersama

Tony:

namun dari sudut pandang alkitabiah moral bukan suatu nilai yang sejati atau hakiki, moral hanyal rekonstruksi keberadaan dan konsensus manusia untuk membentuk suatu nilai yang lain diluar nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan

 

lapan :

Ini kayanya hanya soal pemakaian kata-kata aja. Tapi bisa jadi masalah juga loh Tony, mendingan jangan terlalu ditekankan ke pengertian kata moral. Tapi lebih ke praktisnya aja. Gimana Tuhan merespon terhadap perilaku manusia yang sombong. Ga melibatkan Tuhan berarti suatu bentuk keangkuhan --> dosa? 

Kalau kamu pakai kata moral, yang artinya nilai (aku uda liat link2nya), yah, jangan dibilang Tuhan bertentangan dengan moral. Ga tau juga deh, ga berani ngomong lebih lanjut tentang ini. Yang pasti mending jangan pake moral deh. Ati-ati juga loh pakai kata-kata, kalau akibatnya lebih banyak membingungkan dan menimbulkan masalah mending pakai kata sederhana yang lebih straight to the point daripada bikin definisi baru...

 

tony ;

sebenarnya semua pemahaman pengertian akan dimungkinkan kalau kerangka rumah bahasa terbentuk, dan saya tidak sedang bermain dengan kata-kata, saya justru mengajak saudara untuk membahasnya secara alkitabiah

karena itu saya ajak saudara untuk memahaminya dari

saya berikan suatu ilustrasi

Gen 11:4  Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
 

dari kondisi diatas, apakah nampak ada kesalahan atau dosa dilakukan oleh umat manusia?

lalu mengapa Tuhan meresponnya secara keras?

dan mengenai definisi moral, sudah saya gunakan bahasa yang sederhana untuk menjelaskannya

Ciri-ciri Moral
  • Inisiatif manusia atas keberdosaannya (Gen 3:7 : lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.) 
  • Bersembunyi dari keberdosaannya (Gen 3:10 : bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah) 
  • Menyembunyikan diri dari TUHAN Allah (Gen 3:9: Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia)
  • Berargumen dengan TUHAN Allah (Gen 3:10 : ia menjawab: "Ketika aku mendengar)
  • Takut terhadap kebenaran TUHAN Allah (Gen 3:10 : Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut)
  • Permisif atau selalu beralasan “excuse” (Gen 3:10 : karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi, dan maka kumakan)
  • Merasa tidak bersalah (Gen 3:12 : Perempuan yang Kautempatkan di sisiku)
  • Merasa ini semua salah TUHAN Allah (Gen 3:12 : Perempuan yang Kautempatkan di sisiku)
  • Egosentris (Gen 4:9 : Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?)
  • Cenderung menurunkan standar Allah (Gen 4:13 :"Hukumanku itu lebih besar)
  • Angkuh terhadap kasih karunia (Gen 4:24 : maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat)
  • Inisiatif kelompok manusia atau primodial, group-sentris (Gen 11:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain )
  • Tidak mencari kehendak TUHAN Allah terlebih dahulu (Gen 11:4 Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita)
  • Untuk kebaikan manusia itu sendiri tanpa melibatkan TUHAN Allah (Gen 11:4: supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi
  • Melawan perintah Tuhan Allah (Gen 11:4: supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi, bandingkan dengan Gen 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.")

 

lapan:

Aku rasa yang mau Tony tekankan itu kesombongan manusia... Dan jangan remehkan dosa yang satu ini, ini dosa paling fatal, paling mengakar juga. Hehehehe

Posting di internet itu dibaca orang banyak... Sebelum post baiknya dipikir2 dulu tujuannya apa... Pelan2... Jangan buru2... Kalo salah bisa sih diperbaiki, tapi biasanya orang lebih fokus pada kesalahan ;)

Jadi tujuannya Tony menulis ini? Untuk membahas pengertian moral? Nope, kita bukan kelas bahasa.

Untuk membahas dosa manusia, khususnya keangkuhan? Ok, jangan pakai kata moral, pakai aja dosa. Tul gak? Hehehe

segitu aja... God bless us :)

 

tony :

saya tidak sedang berbicara kesombongan manusia, yang saya mau sharingkan adalah tentang moral, karena memang nilai-nilai moral manusia tidak akan pernah "sinkron" dengan nilai-nilai kebenaran Alkitab

misalnya saja, Gandhi mengajarkan moral "ahimsa", Budha mengajarkan moral "welas asih", Confucius mengajarkan moral "edukasi", bahkan Marx juga mengajarkan moral "sosialisme"

begitu banyak tafsir moral-moral yang berkembang, dan akhirnya membentut suatu konstruks nilai moral universal, yang dapat dirangkum dan diamati esensinya lewat moral humanisme, yang akhirnya melegalkan pernikahan sejenis, operasi transeksual, rekayasa genetika pada manusia, relativisme dan sebagainya yang nampak "baik" namun dalam terang Firman Tuhan, terlihat kotor seperti kain kotor

 

Rom 5:19  Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

sejak kejatuhan Adam, secara langsung Adam sudah membentuk cikal bakal moral dihadapan Tuhan, sejatinya karena semua orang berdosa, konsekuensi alurnya adalah nilai sebaik apapun yang dibangun dari pendekatan "botom-up" (manusia berusaha mendikte Tuhan) adalah nilai-nilai yang artifisial dan semu (moral)

Tuhan tidak pernah berbicara moral yang ia bicarakan ketetapan-Nya, dan memang banyak yang mengartikan ketetapan-Nya adalah suatu bentuk "moralitas" dari Tuhan, namun saya pribadi memiliki pendapat jelas berbeda antara moralitas dan Firman Tuhan

moralitas selalu dari bawa ke atas, sedang Firman Tuhan sebaliknya, dari atas ke bawah

memang saya sadari ini sesuatu yang tidak mudah untuk dipahami, karena itu ketika saya mengajak saudara secara perlahan untuk menemukan suatu bentuk pemahaman yang sebenar-benarnya ingin saya sampaikan

sekali lagi saya ingin memulainya dari sini

saya berikan suatu ilustrasi

Gen 11:4  Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."

apakah unity sebuah dosa? apakah kesatuan kata dan tindakan sebuah kesombongan? apakah bentuk pergerakan ini tidak menjadi suatu representasi dari kegerakan moral secara kolektif?

sekali lagi ini tidak mudah, namun saya percaya jika memang kita satu sama lain mau belajar, ada pemahaman baru yang dapat kita gali bersama

 

salam

lapan's picture

wah maaf sebelumnya

Memang sepertinya aku terlalu cepat mengambil kesimpulan yah. Setelah membaca diskusi tony dengan hannah, teograce, dan dark wing duck, aku baru sedikit memahami... Baru sedikit loh, jadi aku mau baca-baca lagi.

Ngomong2 tentang contoh menara babel yang tony kasi, dulu pendetaku pernah membahas soal itu. Begitu pula dengan kejadian Abraham disuruh mengorbankan anaknya.

Pertama, yang tentang menara babel dulu.

Gen 11:4  Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." 

Pointnya adalah pada:

- Menara yang puncaknya sampai ke langit 

- Supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi

Padahal di Kejadian 9 ayat 1, Tuhan menyuruh manusia memenuhi bumi. Orang2 itu membuat menara yang puncaknya sampai ke langit. Tujuannya apa? Kita juga sudah sering dengar kan menara babel itu lambang kesombongan manusia. Hehehehe makanya pas baca contoh itu aku langsung aja menganggap tony lagi ngebahas tentang kesombongan manusia. 

Ditambah dengan ini:

atau lebih mudahnya upaya untuk manusia membenarkan diri tanpa KRISTUS YESUS, Tuhan dan Juruselamat manusia yang mempesonakan itu

Dan tentang Abraham, kata pendetaku dulu, justru Abraham itu adalah teladan orang yang sepenuhnya percaya sama Tuhan. Abraham tau Tuhan itu yang benar, ga akan menempatkan manusia dalam celaka, jadi dia nurut. Ngomong-ngomong di link yang tony kasi juga menyebutkan itu ya. What a great faith.

Dan tony, soal maaf itu, maaf karena udah menuduhmu cuman pingin bikin sensasi. Tapi sekilas emang seperti itu sih hahahaha mungkin seperti kata dark wing duck, judulnya dan cara penyampaiannya masih perlu direvisi. Hehehe

Aku sendiri ga tau gimana revisi yang bener sih... Intinya maaf ya. Hehehe

__________________

imprisoned by words...

erick's picture

Pake apa yah?

 Wong interpretasi saya dianggap melebih-lebihkan! dan ternyata bukan hanya saya yg ga ngerti, bgimana kalao ga pake bodoh?

Pake stupid boleh?

__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)

lapan's picture

hahah sama aja atuh

kaga maksudku sih awalnya jangan langsung ada penghakiman "bodoh" dulu. kalo uda dihakimin, ada dua reaksi:

reaksi bagus -> tobat

reaksi negatip dan seringkali begini -> malah makin kukuh. Aku juga, kalo dibilang dengan kasar atau pakai kata hinaan, aku seringan malah jadi kesel dan kalap, bukan lagi mencari kebenaran tapi jadi mencari alasan tuk membenarkan diri.

__________________

imprisoned by words...

dReamZ's picture

root of morality = God

itu yg jd argumen believer (trutama kristen) ntuk bilang why we need God n skrang tony bilang moral bukan dr Tuhan hueheue.. argumen lo ini bkal disambut dengan senang hati sama non-theist, karna memperkuat argumen mereka kalo suatu kekristenan itu ga bawa benefit apa2 kepada manusia :p

trus napa lo nyinggung2 hub sejenis lagi di ne blog, maksudnya mau nyindir klao merit sejenis bukan sesuai Firman Tuhan. yah sah2 aja. tapi ati2 buat suatu argumen (palage dah mengarah ke konsep kyak gini) jangan sampe akhirnya nyerang diri lo sendiri (argumen elo).

tonypaulo's picture

moral bukan Firman

dreamz ;

itu yg jd argumen believer (trutama kristen) ntuk bilang why we need God n skrang tony bilang moral bukan dr Tuhan hueheue.. argumen lo ini bkal disambut dengan senang hati sama non-theist, karna memperkuat argumen mereka kalo suatu kekristenan itu ga bawa benefit apa2 kepada manusia :p

 

tony ;

kira-kira bisa dijelaskan hubungan antara moral bukan dari Tuhan, kemudian disambut dengan senang hati dengan teman2 non-theis dan akhirnya menjadi suatu episode non pragmatis seperti yang dreamz sampaikan?

karena justru sebaliknya, excuse kaum moral humanisme yang melegalkan segalanya (liberal) akan tercounter secara otomatis dengan pernyataan saya dreamz

dengan bahasa sederhana saya justru tidak "memberi angin" untuk kaum non theis, malah sebaliknya

 

dreamz

trus napa lo nyinggung2 hub sejenis lagi di ne blog, maksudnya mau nyindir klao merit sejenis bukan sesuai Firman Tuhan. yah sah2 aja. tapi ati2 buat suatu argumen (palage dah mengarah ke konsep kyak gini) jangan sampe akhirnya nyerang diri lo sendiri (argumen elo).

 

tony;

untuk apa saya nyindir2 orang lain? pahamilah secara baik dan perlahan tidak perlu mengunakan prasangka buruk semata

justru dengan keberadaan dan perkembangan penyebaran paham moral humanisme yang cederung sudah sangat liberal

anggapan, sepanjang tidak merugikan orang lain keberadaan sesuatu yang "not design by God and nature" bisa terakomodasikan

dan kira2 manakah argumen saya yang bisa menyerang argumen saya yang lainnya (bukan diri saya)?

 

JLU

Hannah's picture

Tony..

Gw tadi baca-baca link yang lo kasih jadi rada binun .. elo maksudnya mo ngomongin moral dalam artian norma/etika ya?

__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

tonypaulo's picture

Hannah, yup moral dalam artian keseluruhan

Hannah :

Gw tadi baca-baca link yang lo kasih jadi rada binun .. elo maksudnya mo ngomongin moral dalam artian norma/etika ya?

Tony : yup, Han, moral dalam artian keseluruhan, termasuk etika/norma namun ditinjauh dari sudut pandang filsafat

 

GBU

Hannah's picture

Oh..

Bisa-bisa akhirnya mentok di Men for Religion VS Religion for Men dong ya... maksudnya akhirnya manusia (termasuk norma/etika) dikorbankan demi agama VS agama digunakan demi kebaikan manusia.
Yang pertama bisa membuat manusia mengorbankan dirinya sendiri, norma, adat istiadat, kesopanan, budaya dll demi mengikuti agama. Yang kedua bisa membuat agama lentur dan bisa dibengkok-bengkokin demi kebahagiaan manusia.

Maap nanya molo, gw masih meraba-raba apa yang lo tulis biar gw gak ngaco ndiri..
Topik norma yang dikaitkan ma agama sebenarnya menarik banget seh menurut gw karena keduanya sifatnya mirip-mirip tapi justru karena mirip jadi bentrok.

__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

tonypaulo's picture

tepat sekali han...

hannah:

Bisa-bisa akhirnya mentok di Men for Religion VS Religion for Men dong ya... maksudnya akhirnya manusia (termasuk norma/etika) dikorbankan demi agama VS agama digunakan demi kebaikan manusia.

tony ;

agak lebih tajam, ada agama yang esensinya konsituti moral plus spiritual lebih dominan, ada agama yang esensinya konstitusi moral plus rasional lebih dominan, karena itu dari awal saya dengan tegas memisahkan moral dengan Firman Tuhan, bukan moral dengan agama

Men for Religion VS Religion for Men, adalah isu dialektika yang menarik untuk dikupas, mungkin hannah bisa buat blog tentang itu, secara pribadi saya justru  melihatnya lebih spesifik, some man of the men use religion to dominate the others vs some man of the men reject religion to dominate the others, karena ada kecenderungan imperialis dalam setiap manusia, suka atau tidak suka

ketika moral diperhadapkan dengan agama (termasuk kekristenan), sebenarnya setali tiga uang, agama adalah intitusi pelangengan moral dan etika (dalam artian sepositif mungkin)

namun ketika moral diperhadapkan dengan kebenaran Firman (yang hanya ada di kekristenan), moral tak berkutik, kalau boleh saya analogikan hukum taurat diperhadapkan dengan kasih karunia Kristus, seperti itulah posisinya

moral tidak memiliki nilai-nilai yang hidup (benar-benar bisa menghidupkan atau dihidupi), moralpun terkadang bisa berkompromi terhadap dosa, moral tidak imanen, sedangkan kebenaran Firman itu sudah ABOVE ALL, meliputi semua, imanen dan penuh dengan kekuasaan

 

hannah :

Yang pertama bisa membuat manusia mengorbankan dirinya sendiri, norma, adat istiadat, kesopanan, budaya dll demi mengikuti agama. Yang kedua bisa membuat agama lentur dan bisa dibengkok-bengkokin demi kebahagiaan manusia.

Maap nanya molo, gw masih meraba-raba apa yang lo tulis biar gw gak ngaco ndiri..
Topik norma yang dikaitkan ma agama sebenarnya menarik banget seh menurut gw karena keduanya sifatnya mirip-mirip tapi justru karena mirip jadi bentrok.

 

tony :

hampir tepat han, namun esensi pembahasan yang ingin saya sharingkan adalah moral vs Firman Tuhan

kemudian apakah Firman Tuhan tidak bisa mengajarkan moral? sangat bisa dan sekarang lagi trend, banyak motivator2 termasuk bukan orang percaya mulai menyisipkan kata-kata bijaksana dari Alkitab, seperti analogi Good Samaritan yang sering diekspos oleh Covey (penganut Mormon)

seperti yang hannah sampaikan akhirnya agama bisa dibuat selentur mungkin bahkan dengan prinsip "karena Tuhan saja mengasihi" untuk kebahagiaan manusia

saya sepakat memang topik moral dikaitkan dengan agama (dalam artian semua agama) adalah sangat menarik, karena setiap agama memiliki ciri khas moralitas dan etika yang unik

ada yang sampai sangat menghargai kehidupan sehingga makan makanan yang tidak bernyawa, namun masih makan sesuatu yang hidup (tumbuhan dan padi), menurut saya agak dekat dengan fatalisme, dengan tidak makan yang tidak bernyawa untuk menghargai kehidupan, tetap saja mencabut hak hidup dari tanaman padi atau gandum dan sayur-mayur yang juga punya hak hidup juga. kalau benar2 konsekuen dengan prinsip menghargai kehidupan, harusnya hanya angin yang bisa dimakan, karena tumbuhan juga mahluk hidup

eh jadi kepanjangan yah? habis seru sih..

 

:)

GBU

 

 

 

lapan's picture

tentang vegetarian

salah satu agama yang menganjurkan itu adalah agama Budha. Dulu aku pernah tanya ke orang beragama Budha, kenapa makan sayur bukankah sayuran juga makhluk hidup?

Jawabnya kalo ga salah begini:

Kalau kita mengambil daging dari hewan, mereka akan merasa sakit. Dan dalam kebanyakan kasus kita membunuh mereka. 

Masuk akal kan? Walaupun kita bukan tumbuhan jadi kita ga tau pasti apakah tumbuhan sama sekali ga merasa sakit waktu kita mencabut buahnya. Mungkin karena kita lebih bisa relate dengan hewan, secara punya darah dan tulang, bisa berekspresi dan bergerak. 

Setelah membaca diskusi tony dengan hannah, kayanya lebih cocok kalau tulisan ini diberi judul moral manusia dan Firman Tuhan, atau semacamnya? dan tony bisa mulai dari membahas contoh-contoh moral, ketika sesuatu yang Tuhan suruh kita lakukan secara moral manusia tidak benar (seperti membunuh dan mengorbankan anak sendiri). Intinya mungkin untuk have faith kepada Tuhan?

__________________

imprisoned by words...

tonypaulo's picture

moral dan Firman Tuhan

memang blogs ini tidak mudah untuk dipahami, karena sekali lagi saya membahas moral dari perspektif Firman Tuhan, sebagaimana aliran humanisme dengan moral humanismenya membahas Firman Tuhan

para filsuf yang mengunakan dasar filsafat sering mempertanyakan dimanakah moral Tuhan umat Kristiani?

perintah Abraham menyembelih Ishak, pemusnahan massal dengan air bah, perintah untuk membasmi total suatu kaum bangsa (genocide), dsb

 

dalam kerangka perspetif itulah saya membahas moral dihadapan Firman Tuhan sebagai counter argumennya

 

salam

 

tonypaulo's picture

tentang tumbuh-tumbuhan

lapan

Masuk akal kan? Walaupun kita bukan tumbuhan jadi kita ga tau pasti apakah tumbuhan sama sekali ga merasa sakit waktu kita mencabut buahnya. Mungkin karena kita lebih bisa relate dengan hewan, secara punya darah dan tulang, bisa berekspresi dan bergerak.

 

tony;

jika memang mau konsekuen dengan tidak menyakiti sesuatu yang hidup, memang tidak mungkin manusia memakan benda mati seperti batu, tanah dsb, dan jika mau konsekuen dengan beberapa penelitian bahwa tumbuhan bisa tumbuh subur jika diberikan dirawat sepenuh hati, akhirnya apakah tumbuhan tidak punya hak untuk hidup dan mati untuk tenang?

satu lagi pertanyaan yang membingungkan untuk dijawab secara jujur

 

GBU

Hannah's picture

@Tony

Tony: namun ketika moral diperhadapkan dengan kebenaran Firman (yang hanya ada di kekristenan), moral tak berkutik, kalau boleh saya analogikan hukum taurat diperhadapkan dengan kasih karunia Kristus, seperti itulah posisinya

moral tidak memiliki nilai-nilai yang hidup (benar-benar bisa menghidupkan atau dihidupi), moralpun terkadang bisa berkompromi terhadap dosa, moral tidak imanen, sedangkan kebenaran Firman itu sudah ABOVE ALL, meliputi semua, imanen dan penuh dengan kekuasaan

Hannah: Menurut gw statemen yang dibold menandakan moral dilihat dari 1 sisi (agama) aja karena istilah "dosa" itu sendiri berkaitan dengan agama. Menggunakan standar dosa yang dipake agama untuk dipasangin ke moral bisa bikin rancu karena moral terdiri dari berbagai macam faktor seperti sosial, hukum, budaya dll (DWD ada menyinggung masalah ini di komentarnya) dan faktor-faktor itu sendiri sering bertolak belakang dan jadi objek debat misalnya sosial bentrok ma hukum dll.

Faktor-faktor yang membentuk moral tersebut adalah hasil pemikiran dan dorongan hati manusia akan apa yang dianggapnya benar/salah. Di bagian dunia lain yang mungkin gak kenal Alkitab atau Yesus, moral dan suara hati manusia berperan sebagai hukum:

Rm 2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.

Jadi moral itu sebenarnya baik seh menurut gw, cuma sayangnya interpretasi agama atau Firman itu sering kali terlalu abstrak bin ekstrim sampe bentrokan ma moral itu sendiri.
Misalnya Alkitab bilang jangan membunuh tapi gimana dengan euthanasia, pengguguran janin karena alasan medis, hukuman mati bagi napi dllsb?

Aduh kok jadi pusying ya, Ton, bahas genean? Hahahahaha.. break dulu ah pake kokakola.

__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

tonypaulo's picture

moral dan agama, mata uang sisi yg berbeda?

Hannah: Menurut gw statemen yang dibold menandakan moral dilihat dari 1 sisi (agama) aja karena istilah "dosa" itu sendiri berkaitan dengan agama. Menggunakan standar dosa yang dipake agama untuk dipasangin ke moral bisa bikin rancu karena moral terdiri dari berbagai macam faktor seperti sosial, hukum, budaya dll (DWD ada menyinggung masalah ini di komentarnya) dan faktor-faktor itu sendiri sering bertolak belakang dan jadi objek debat misalnya sosial bentrok ma hukum dll.

Tony :

sebenarnya moralpun melakukan justifikasi terhadap agama, walaupun moral adalah seperangkat ideologi nilai yang dilembagakan dan dikembangkan, moral dan agama saling melirik satu sama lain, dan demi kepentingan pragmatis, dijaman kebijaksaaan ini (seperti Covey nyatakan), moral dan agama apapun mari melebur dalam satu bentuk kearifan universal, bahkan moral jika tidak ditopang oleh hukum, tidak pernah akan berjalan efektif, dalam artian hukum adalah tulang belakang moral itu sendiri

seringsekali self development program yang ditawarkan memberikan paket "customize" semuanya sama, jika agama Kristen bisa berdoa kepada Yesus Kristus, jika agama Muslim bisa berdoa kepada Allah, jika agama aliran kepercayaan bisa berdoa kepada Yang Maha Kuasa, namun nilai-nilai yang dikampanyekan atau diinjkesikan sama, yang membuat bilai-nilai agama lambat laut mulai diruntuhkan, kemudian membentuk kearifan universal, mirip dengan lagunya Jhon Lennon,

And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace

You may say that I'm a dreamerBut I'm not the only one

I hope someday you'll join us

And the world will be as one

secara kasat memang benar untuk apa ada agama kalau agama itu justru jadi alasan untuk saling menghancurkan satu sama lain...

ini jika agama dan moral saling "memandang" satu sama lain, belum bicara tetang moral dan Firman Tuhan saling "memandang" satu sama lain

atau jangan2 moral dan agama, mata uang sisi yg berbeda?

 

Hannah :

Faktor-faktor yang membentuk moral tersebut adalah hasil pemikiran dan dorongan hati manusia akan apa yang dianggapnya benar/salah. Di bagian dunia lain yang mungkin gak kenal Alkitab atau Yesus, moral dan suara hati manusia berperan sebagai hukum:

Rm 2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.

 

Tony:

dalam satu aspek memandang memang seperti itu, Han, kita harus memaksa diri kita untuk percaya orang lain adalah orang yang baik atau orang yang dapat dipercaya, dsb

namun bagaimana dengan Sodom dan Gomorah? kejadian air bah? pembasmian suku Amalek? dan sekarang tiba2 sepertinya "God is silent" melihat jutaan warga negara Yahudi dibantai, melihat jutaan warga Kristen di Rwanda dibantai, dsb

itulah sebuah misteri yang sulit untuk dipahami dalam kerangka moral, karena itu ketika Kierkegaard mencoba menjelaskan mengapa Allah  bisa menjadi "tidak bermoral" ketika memperintahkan Abraham untuk menyembelih Ishak, sama seperti orang percaya lain, argumen-argumen yang dibangun untuk menjelaskannya adalah argumen2 yang jump to faith, dialektika yang "terkesan" memaksakan dan tidak netral lagi

 

Hannah :

Jadi moral itu sebenarnya baik seh menurut gw, cuma sayangnya interpretasi agama atau Firman itu sering kali terlalu abstrak bin ekstrim sampe bentrokan ma moral itu sendiri.
Misalnya Alkitab bilang jangan membunuh tapi gimana dengan euthanasia, pengguguran janin karena alasan medis, hukuman mati bagi napi dllsb?

Aduh kok jadi pusying ya, Ton, bahas genean? Hahahahaha.. break dulu ah pake kokakola.

 

tony :

saya sependapat moral itu baik Han, tanpa moral dan hukum, manusia akan semakin menjadi binatang yang "memangsa" sesamanya, baru saja tadi terlintas dalam pikiran saya

2Co 11:14  Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.

apakah Moral termasuk triks (bukan sulap, red) iblis yang menyamar sebagai malaikat Terang

karena sebaik apapun manusia, dan seberapapun banyak perbuatan baik yang dilakukannya apakah tanpa Yesus ia akan hidup kekal? ia akan memuliakan Tuhan?

atau jangan-jangan moral bersama dengan agama adalah "decoy" atau pengalih manusia untuk tidak memandang YESUS KRISTUS yang luar biasa itu?

satu pertanyaan yang mungkin dapat kita selami bersama, dan saya berharap tidak menambah pusing Hannah, hehehe

mungkin saya saja yang terlalu waspada dan membuatnya semakin kompleks...

ada kemungkinanseperti  itu

 

GBU

 

 

 

 

teograce's picture

bingung

alo toni..

agak bingung nih..

"“Moral adalah kehendak bebas manusia dalam kedagingannya”"

bukankah moral berhubungan dengan hal-hal yang baik? buktinya, bila seseorang melakukan hal-hal yang tidak baik, maka orang tersebut akan dikatakan tidak bermoral. Sedangkan kalimat yang saya kutip di atas dari tony, memberi kesan kalau moral adalah sesuatu hal yang negatif. Kehendak bebas dapat berupa hal yang baik atau buruk, tapi ditambah dengan kata 'dalam kedagingan', pasti merujuk kepada hal yang buruk.

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

tonypaulo's picture

saya akui memang membingungkan

teograce :

alo toni..

agak bingung nih..

"“Moral adalah kehendak bebas manusia dalam kedagingannya”"

bukankah moral berhubungan dengan hal-hal yang baik? buktinya, bila seseorang melakukan hal-hal yang tidak baik, maka orang tersebut akan dikatakan tidak bermoral. Sedangkan kalimat yang saya kutip di atas dari tony, memberi kesan kalau moral adalah sesuatu hal yang negatif. Kehendak bebas dapat berupa hal yang baik atau buruk, tapi ditambah dengan kata 'dalam kedagingan', pasti merujuk kepada hal yang buruk.

tony

alo juga teograce...

memang agak membingungkan, karena untuk memahaminya, setidaknya perlu sedikit referensi filsafat mengenai moral dan etika

saya sepakat moral berhubungan dengan hal-hal yang baik? namun yang baik menurut siapakah?

yang baik menurut manusia? apa menjadi otomatis menjadi yang baik menurut Tuhan?

justru saya sampaikan pengertian moral yang sepositif mungkin masih tetap menjadi kain kotor dihadapan Tuhan?

karena hanya dengan korban Anak Domba Allah, manusia dibenarkan

Rom 3:10  seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
Rom 3:11  Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
Rom 3:12  Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
 

nah dalam konteks itulah saya "membedah: definisi moral, karena manusia tidak bisa menciptakan nilai-nilai bagi dirinya sendiri (kejatuhan manusia dalam dosa), apapun usaha manusia untuk menjadi "tetap baik" adalah suatu kesia-siaan dihadapan Tuhan

karena kasih karunia Kristuslah yang mentransformasikan manusia menjadi benar dan baik dihadapan Tuhan, dan barang tentu juga dihadapan sesamanya manusia

sedang perangkat moral-moral memang mengajarkan nilai-nilai kebaikan namun apa yang baik belum tentu benar, moral humanisme dapat mengugat hak preogatif Tuhan tanpa berusaha untuk merespon kasih karunia terlebih dahulu (belum apa2 sudah ditolak), namun moral humanisme yang semakin universalis secara sadar tidak sadar, suka tidak suka mulai mengerogoti pemahaman agama (agama secara keseluruhan), dan membentuk suatu gerakan baru yang bisa disebut sebagai sekulerisme atau liberalisme, yang mendobrak dan mengugat nilai-nilai konvensional, seperti isu homoseksual, transgender, rekayasa genetika atau kloning, dsb

maaf jadi kepanjangan, namun esensi yang saya mau sampaikan nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan jauh lebih mulia, lebih memberikan harapan, lebih benar dan lebih baik daripada nilai-nilai moral apapun juga, termasuk bagi kelompok yang menanggap Alkitab sekedar buku moral bukan buku kehidupan

dan kedagingan yang saya maksudkan tidak ingin saya konstruksikan dalam buruk atau tidak buruk, kedagingan dalam kehendak bebas adalah dinamika manusia, kedagingan yang saya maksudkan adalah bentuk perlawanan terhadap nilai-nilai kebenaran Firman dan mengantinya dengan nilai-nilai pemikiran dan kekuatan manusia itu sendiri

 

salam

teograce's picture

tonypaulo: "definisi moral,

tonypaulo:

"definisi moral, karena manusia tidak bisa menciptakan nilai-nilai bagi dirinya sendiri (kejatuhan manusia dalam dosa), apapun usaha manusia untuk menjadi "tetap baik" adalah suatu kesia-siaan dihadapan Tuhan"

teograce :

saya setuju dengan pemikiran ini. setelah membaca reply dari tony, yang saya tangkap adalah moral itu dari manusia sendiri, usaha manusia untuk menjadi baik, benarkah begitu? bila benar, mengapa tony bisa berpikiran demikian? apa landasannya? hanya ingin tahu, karena saya setuju dengan dreamz, bahwa root of moral itu sendiri adalah Tuhan.

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

tonypaulo's picture

moral relatif vs Tuhan absolut

teograce :

saya setuju dengan pemikiran ini. setelah membaca reply dari tony, yang saya tangkap adalah moral itu dari manusia sendiri, usaha manusia untuk menjadi baik, benarkah begitu? bila benar, mengapa tony bisa berpikiran demikian? apa landasannya? hanya ingin tahu, karena saya setuju dengan dreamz, bahwa root of moral itu sendiri adalah Tuhan.

 

tony:

kalau kita duga asal moral dari Tuhan, ada suatu alur pemahaman yang tak bisa dinafikan, bagaimana moral bisa terus berkembang tanpa pengakuan kepada Tuhan?

kemudian mengapa moral saat ini dapat berkembang berlawanan dengan Firman Tuhan?

moral mengakomodir isu-isu homoseksual, transgender, rekayasa genetika melalui kloning, dsb sedang Firman Tuhan jelas tidak pernah berubah terhadap isu homoseksual, transgender, dsb

kalau moral demikian dapat menjadi relatif? persoalan berikutnya apakah yang dari Tuhan itu bisa menjadi relatif? sedang Tuhan adalah absolut?

 

salam

teograce's picture

asal moral?

jadi dari mana moralitas seorang manusia berasal menurut tony? by the way, maap yak pertanyaannya agak cupu.. hehe..

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

tonypaulo's picture

moral berasal

teograce :

jadi dari mana moralitas seorang manusia berasal menurut tony? by the way, maap yak pertanyaannya agak cupu.. hehe..

 

tony :

menurut pendapat saya, moral berasal dari manusia (inisiatif manusia), sedang Firman Tuhan berasal dari Tuhan (inisiatif Tuhan)

pertanyaan teo relevan kok, senang bisa berdiskusi dengan teograce

 

salam

teograce's picture

pemikiran saya atas moral

pemikiran saya seperti ini, tony, entah keliru atau tidak sementara ini, beginilah pemikiran saya :

mengutip dari http://ruangpsikologi.com/moral-dan-agama-2 mengenai definisi moral, "Definisi Hauser tentang moral, secara sederhana, adalah sesuatu di dalam diri manusia yang membuatnya mampu menentukan mana yang baik dan mana yang buruk, WALAUPUN kadang manusia tidak tahu apa alasannya."

bagaimana manusia dapat menentukan yang mana yang baik dan tidak jika itu berasal dari inisiatif manusia? memang baik itu relatif dari sudut pandang manusia, apa yang baik bagi manusia belum tentu baik bagi Allah, tapi darimana manusia mengetahui sesuatu hal itu baik? di saat seseorang masih kanak-kanak, saya yakin, ketika hendak melakukan dosa, atau setelah melakukan hal yang salah padahal mengetahui apa yang benar, ada perasaan bersalah, dari mana itu berasal? karena pada dasarnya natur manusia adalah jahat kan? Itu pemikiran pertama.

Pemikiran kedua : anggap pemikiran pertama salah. saya punya sedikit pemikiran, entah benar atau tidak :berdasarkan kejadian 2-3, mengenai buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat, (saya kutip beberapa ayat) :

3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Saya pikir bukan karena makan buah itu (buah itu menyebabkan bertambahnya informasi di pikiran manusia mengenai baik dan jahat) makanya manusia tahu yang baik dan jahat, tapi karena setelah memakan itu (melanggar titah Tuhan), manusia dituduh oleh hati nuraninya yang saat itu masih murni, merasa takut dan seketika itu juga, mengetahui bahwa melanggar titah Tuhan itu salah. salah dan benar lahir pada saat yang bersamaan, sama seperti seorang pria menjadi seorang ayah tepat pada saat anaknya lahir. jadi, moralitas, kemampuan menentukan yang baik dan tidak, dikarenakan oleh faktor genetis(saya menyebut tanpa dasar apapun, hanya khayalan belaka), karena leluhur kita mengetahuinya. mungkin agak konyol, tapi sementara ini, itulah yang terpikir.

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

tonypaulo's picture

semakin menarik berdiskusi dengan teo

Teograce :
pemikiran saya seperti ini, tony, entah keliru atau tidak sementara ini, beginilah pemikiran saya :
mengutip dari http://ruangpsikologi.com/moral-dan-agama-2 mengenai definisi moral, "Definisi Hauser tentang moral, secara sederhana, adalah sesuatu di dalam diri manusia yang membuatnya mampu menentukan mana yang baik dan mana yang buruk, WALAUPUN kadang manusia tidak tahu apa alasannya."
bagaimana manusia dapat menentukan yang mana yang baik dan tidak jika itu berasal dari inisiatif manusia? memang baik itu relatif dari sudut pandang manusia, apa yang baik bagi manusia belum tentu baik bagi Allah, tapi darimana manusia mengetahui sesuatu hal itu baik? di saat seseorang masih kanak-kanak, saya yakin, ketika hendak melakukan dosa, atau setelah melakukan hal yang salah padahal mengetahui apa yang benar, ada perasaan bersalah, dari mana itu berasal? karena pada dasarnya natur manusia adalah jahat kan? Itu pemikiran pertama.

Tony :
Bagaimana manusia bisa menentukan yang mana yang baik atau tidak, itulah esensi dari penciptaan manusia, kehendak bebas (free will), yang membedakan manusia dari binatang yang hanya mengandalkan insting saja
Namun apakah semua manusia memiliki kesadaran akan mengenai sebenar-benarnya yang mana yang baik atau tidak?  dalam hal ini manusia “meraba-raba” yang mana yang baik atau tidak, selain itu yang mana yang baik itu juga bertumbuh dalam diri seorang manusia tidak lepas dari faktor lingkungan yang membesarkannya
Dan barang tentu moral (dalam artian keseluruhan) tidak bicara dosa, dogma atau doktrin agama yang bicara tentang dosa, namun banyak justru dogma agama yang menanggap tidak dosa untuk tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan (disinilah tipu daya iblis terbesar lewat agama dan moralitas)

Teograce :
Pemikiran kedua : anggap pemikiran pertama salah. saya punya sedikit pemikiran, entah benar atau tidak :berdasarkan kejadian 2-3, mengenai buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat, (saya kutip beberapa ayat) :
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Saya pikir bukan karena makan buah itu (buah itu menyebabkan bertambahnya informasi di pikiran manusia mengenai baik dan jahat) makanya manusia tahu yang baik dan jahat, tapi karena setelah memakan itu (melanggar titah Tuhan), manusia dituduh oleh hati nuraninya yang saat itu masih murni, merasa takut dan seketika itu juga, mengetahui bahwa melanggar titah Tuhan itu salah. salah dan benar lahir pada saat yang bersamaan, sama seperti seorang pria menjadi seorang ayah tepat pada saat anaknya lahir. jadi, moralitas, kemampuan menentukan yang baik dan tidak, dikarenakan oleh faktor genetis(saya menyebut tanpa dasar apapun, hanya khayalan belaka), karena leluhur kita mengetahuinya. mungkin agak konyol, tapi sementara ini, itulah yang terpikir.

Tony:
Saya tidak ingin bicara benar atau salah, dalam artian kalau teo benar saya salah, atau sebaliknya, karena sebagaimana saya sudaj akui bahwa memang bahasan ini sulit untuk dipahami, karena memang dibutuhkan pemahaman mengenai filsafat, sejarah terciptanya moral itu sendiri dan banyak referensi lainnya, bukan karena saya sudah menguasai keseluruhan referensi tersebut, justru saya senang untuk mengeksplorasinya saja, dan saya senang teo mau mengambil bagian untuk mengeksplorasinya bersama-sama

Kalau tentang buah terlarang tersebut, saya mempunyai pendapat yang berbeda, manusia sudah tahu mana yang baik dan mana yang jahat, dalam artian begini. seseorang tahu narkoba itu membahayakan kalau dikonsumsi diluar keperluan medis (operasi, dsb), namun seseorang yang harus mencoba narkoba itu untuk membuktikan bahwa narkoba bahaya, hanya membuktikan bahwa pengetahuannya tentang bahaya narkoba telah membahayakan dirinya.
 

Manusia sudah diberi tahu bahwa ia harus menuruti setiap perintah Tuhan, manusia tahu dengan menuruti perintah Tuhan itu baik buatnya, dengan tidak menuruti perintah Tuhan tidak tidak baik buatnya
 

Manusia tahu bahwa ia telanjang namun baginya telanjang itu adalah bentuk kekudusan dan bukan sesuatu yang memalukan, (manusia belum mengenal rasa malu), jadi ketika manusia makan buah pengetahuan saya, tidak ada suatu yang baru yang ia tahu, karena ia tahu bahwa adalah baik untuk tetap patuh terhadap perintah Tuhan, ia tahu tidak baik untuk tidak patuh, namun ketika manusia sudah menjadi tidak patuh, ada sesuatu yang tercabut dalam dirinya, yaitu kemuliaan Tuhan
 

Rom 3:23  Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah
 

Moral tidak sampai menjangkau hal ini, bahwa manusia telah kehilangan kemuliaan Allah, moral berhenti hanya sampai mana yang baik dan mana yang tidak, namun kehilangan kemampuan atau daya untuk menemukan subtansi yang terhilang dari manusia itu sendiri; kemuliaan Allah
 

Karena itu saya sampaikan bagaimana moral itu sebenarnya sudah lahir sejak “apologi” Adam, sudah mengkristal dan menjadi kolektif ketika manusia dengan kesatuannya ingin membangun menara setinggi-tingginya, sampai dengan akar moral terformulasikan dalam satu pemahaman komprehensif melalui Plato, Aristoteles, kemudian dilanjutkan oleh para filsuf, termasuk filsuf non theis, seperti Marx, Nietsche, dsb ataupun filsuf theis seperti Budha, Dai Lama, dsb

Semakin menarik berdiskusi dengan teo
 

salam

 

teograce's picture

tidak sinkron

tony :

menurut pendapat saya, moral berasal dari manusia (inisiatif manusia), sedang Firman Tuhan berasal dari Tuhan (inisiatif Tuhan)

tony :

Bagaimana manusia bisa menentukan yang mana yang baik atau tidak, itulah esensi dari penciptaan manusia, kehendak bebas (free will)

teograce :

saya pikir statement pertama dengan statement kedua agak tidak sinkron. statement kedua secara tidak langsung mengatakan bahwa manusia bisa menentukan mana yang baik atau tidak itu karena Tuhan menciptakan manusia secara demikian, bukan karena usaha.. :D hehe..

saya mo baca-baca dulu deh.. malu ngelantur ga jelas.. >.<" hehe...

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

tonypaulo's picture

mungkin juga seperti itu

tony :

menurut pendapat saya, moral berasal dari manusia (inisiatif manusia), sedang Firman Tuhan berasal dari Tuhan (inisiatif Tuhan)

tony :

Bagaimana manusia bisa menentukan yang mana yang baik atau tidak, itulah esensi dari penciptaan manusia, kehendak bebas (free will)

teograce :

saya pikir statement pertama dengan statement kedua agak tidak sinkron. statement kedua secara tidak langsung mengatakan bahwa manusia bisa menentukan mana yang baik atau tidak itu karena Tuhan menciptakan manusia secara demikian, bukan karena usaha.. :D hehe..

 

tony:

mungkin juga keliatan tidak sinkron, namun sebenarnya itu satu alur, moral adalah hasil dari kehendak bebas, esensi dari penciptaaan manusia

kalau dikaitkan dengan penciptaan Tuhan, Tuhan adalah maha Kudus, namun potensi ketidakkudusan yang ada dalam manusia, tentu bukan dari Tuhan, karena pada diri Tuhan tidak ada ketidakkudusan, ketidakkudusan dikarenakan pemberontakan manusia kepada Tuhan

 

salam

 

lapan's picture

aduh @_@

bingung... mungkin karna uda terlanjur ada pemahaman yang sifatnya mendasar jadi aku susah nangkep maksud tony

Apa yang salah menurut alkitab tapi diterima oleh kebanyakan orang lebih kupahamin sebagai perkembangan kebudayaan. Misalkan di satu tempat rekayasa genetik dilegalkan, di tempat lain tidak, tergantung kebudayaan. Kebudayaan adalah apa yang dihasilkan manusia, bisa barang, ide, kebiasaan, dsb.

Sedangkan moral, itu lebih ke sebutan untuk nilai yang bisa kamu ambil. Jadi menurutku moral itu netral, karena dia hanya sebutan aja (makanya di post ku sebelumnya aku bilang permasalahan penggunaan kata2).

Yang menjadi masalah adalah kalau manusia mengambil nilai yang salah, karena penilaian/pandangannya akan baik dan buruk sudah diburamkan oleh dosa, keinginan untuk membenarkan diri, membuat diri menjadi lebih nyaman.

Karena itu, untuk mengambil nilai supaya itu benar merupakan nilai yang baik untuk manusia, kita perlu refleksi ke Firman Tuhan. Jadi, maksudku, saat kita memutuskan sesuatu itu baik untuk kita atau tidak, kita perlu mendiskusikan dan mencocokkannya dengan Firman.

kalo kita bilang:

duh, moral anak jaman sekarang... (sambil geleng2 kepala)

kita merujuk pada pandangan mereka yang membenarkan mereka untuk berbuat sesuatu. Nilai yang mereka anut. Sedangkan nilai tersebut menurut kita tidak benar. Jadi instance dari moral itu subjektif kan? 

Pendapatku, manusia sebenarnya tau mana yang baik dan buruk. Tapi karena sudah tercemar, penilaiannya terganggu. Tapi tetap ada suara dalam hati kita yang seakan-akan memperingatkan kita, bisa jadi ada rasa bersalah kalau uda melakukan sesuatu yang ga benar, rasa takut. Ini darimana? Bukannya itu karena ada Tuhan di dalam hati kita ya? Sayangnya, di sana juga ada setan. Makanya aku jadi suka bingung juga, sebenarnya suara siapa yang benar?

Jadi, walopun agak berantakan:

moral itu bukan sesuatu yang berasal dari mana-mana, itu adalah sebutan manusia untuk nilai/pandangan yang mereka punya

kemampuan untuk mengambil nilai ini, dengan kata lain memutuskan apa yang benar dan salah, baik dan buruk, itu dari Tuhan

sayangnya kemampuan ini menurun, atau melenceng, karena dosa atau suara setan dalam bentuk kemanjaan, kemalasan, kesombongan, ikut nimbrung saat kita mau menilai sesuatu

jadi, supaya tetap pada jalur, kita harus patokan sama Firman Tuhan

tapi bahkan saat kita berpatok pada Firman Tuhan, lagi-lagi kita berurusan dengan nilai apa yang seharusnya kita ambil, karena lagi-lagi, kemampuan penilaian kita uda ga pure, akibatnya, penafsiran terhadap Firman pun sebenarnya merupakan masalah pandangan (moral)

looping forever... dibreak aja dah drpd fatal error hehe 

i give up... hahahaha lgsg intinya aja deh tony jadi kita mesti gimana kalo menurutmu??

__________________

imprisoned by words...

tonypaulo's picture

mungkin perlahan-lahan saja...

konstitusi moral menurut sudut pandang filsafat dipelopori oleh para filsuf dari Yunani, dimulai dengan Phytagoras, diteruskan oleh Socrates, Plato, Aristoteles, dsb, kemudian dilembagakan dan dimasukan dalam pengaruh budaya modern dan posmodern, sehingga moral seolah-olah menjadi nilai universal, padahal moral tersebut adalah sangat relatif, misalnya pernikahan sesama jenis di budaya barat sudah dapat diterima dan tidak merupakan perbutan amoral, sedang di budaya timur, khususnya di Indonesia masih dianggap tidak bermoral

moral bukanlah terminologi yang dilahirkan oleh agama samawi, saya tidak begitu paham kalau mengenai agama non samawi, apakah mereka memasukan moral secara eksplisit dan tertulis di kitab suci mereka

intinya saya mau kontraskan antara nilai-nilai moral dengan nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan

perlahan-lahan saja kita eksplorasi bersama

salam

lapan's picture

ok pelan2 tapi

aku ga ngerti maksudnya apa "konstitusi moral" dan juga sebagian besar istilah yang tony pake. Jadi drpd pusing2, aku langsung ke kasus aja

"misalnya pernikahan sesama jenis di budaya barat sudah dapat diterima dan tidak merupakan perbutan amoral, sedang di budaya timur, khususnya di Indonesia masih dianggap tidak bermoral"

sebenarnya kenapa alkitab melarang seks sesama jenis? karena persetubuhan tidak wajar? kan ada banyak nih, contohnya sm, nekropil, pedopil, inses.

klo inses kita tau, karna biasanya keturunannya punya cacat (ya ga sih, kalo ga salah). jadi hukum ini dibuat dengan alasan yang jelas

nekropil, aku ga gitu tau, tapi mungkin alasan kebersihan?

pedopil, ini aku juga bingung. kalo memang beda usia jauh, apa salah? kalo kasusnya om2 genit nyulik anak kecil trus ditipu untuk dimanfaatkan jelas itu dosa. tapi pedofil sendiri bukannya tidak jauh beda dengan selera? misalkan, ada orang sukanya dengan lawan jenis yang berkacamata, berambut hitam dan lurus, dan kurus. kebetulan aja kan pedofil sukanya anak2. pernah baca novel Lolita karya Vladimir Nabokov?

sm, ini memang ekstrim. karna salah2 nyawa bisa melayang. tapi kalau pasangan sama2 mau, mereka tau caranya dan melakukannya sebatas menambah excitement, dan asal mereka setia, kenapa dibilang salah?

aborsi, kalo uda kejadian hamil pas usia muda, bukannya mending digugurkan? mau dilahirkan juga beresiko. belum tentu bisa ngerawat

perang, ga perang diinjak2, perang terpaksa harus membunuh, ada yang mati, bergembira atas penderitaan orang lain.

__________________

imprisoned by words...

tonypaulo's picture

ya pelan2 saja

lapan :

aku ga ngerti maksudnya apa "konstitusi moral" dan juga sebagian besar istilah yang tony pake. Jadi drpd pusing2, aku langsung ke kasus aja

"misalnya pernikahan sesama jenis di budaya barat sudah dapat diterima dan tidak merupakan perbutan amoral, sedang di budaya timur, khususnya di Indonesia masih dianggap tidak bermoral"

sebenarnya kenapa alkitab melarang seks sesama jenis? karena persetubuhan tidak wajar? kan ada banyak nih, contohnya sm, nekropil, pedopil, inses.

 

tony:

baik kita pelan2 saja menelusuri pemahaman yang ingin saya sharingkan, maksud saya dengan konstitusi moral itu adalah nilai-nilai yang dilembagakan oleh suatu kumpulan masyarakat yang dijadikan pedoman hidup beserta perangkat sanksi-sanksinya bila ada anggota masyarakat yang melanggarnya, maaf kalau istilah yang saya berikan jadi agak teknis

nah, lapan menyatakan mengapa Alkitab melarang seks sesama jenis? dalam moral barat seks sesama jenis tidak dilarang dan itu hak asasi manusia

dalam hal ini Alkitab sudah berbeda sangat dengan moral barat yang tidak mempermasalahkan seks sesama jenis

 

lapan :

klo inses kita tau, karna biasanya keturunannya punya cacat (ya ga sih, kalo ga salah). jadi hukum ini dibuat dengan alasan yang jelas

nekropil, aku ga gitu tau, tapi mungkin alasan kebersihan?

pedopil, ini aku juga bingung. kalo memang beda usia jauh, apa salah? kalo kasusnya om2 genit nyulik anak kecil trus ditipu untuk dimanfaatkan jelas itu dosa. tapi pedofil sendiri bukannya tidak jauh beda dengan selera? misalkan, ada orang sukanya dengan lawan jenis yang berkacamata, berambut hitam dan lurus, dan kurus. kebetulan aja kan pedofil sukanya anak2. pernah baca novel Lolita karya Vladimir Nabokov?

sm, ini memang ekstrim. karna salah2 nyawa bisa melayang. tapi kalau pasangan sama2 mau, mereka tau caranya dan melakukannya sebatas menambah excitement, dan asal mereka setia, kenapa dibilang salah?

aborsi, kalo uda kejadian hamil pas usia muda, bukannya mending digugurkan? mau dilahirkan juga beresiko. belum tentu bisa ngerawat

perang, ga perang diinjak2, perang terpaksa harus membunuh, ada yang mati, bergembira atas penderitaan orang lain.

 

tony :

kasus2 yang lapan sampaikan seperti abrosi demi alasan masa depan atau kesehatan dalam kaca mata moral diijinkan, namun jelas jika berhadapan dengan Alkitab tidak diperkenankan karena itu sudah tindakan pembunuhan apapun alasannya (termasuk alasan medis)

artinya bahwa dalam moral batas-batasan yang ada bisa dilongkarkan atau bisa dilebarkan terus menerus, sepanjang demi kepentingan atau alasan2 kemanusiaan, sedang Firman sampai kapanpun batasannya jelas, walau ada yang secara bebas mengeset batas-batas tersebut, seperti pemberkatan pernikahan sesama jenis yang dilakukan oleh Kristen Liberal

 

salam

 

Daniel's picture

blog gak bermoral

definisi moral itu apa? minimal pengertian moral seperti yang dipahami oleh tonypaulo sebagai dasar penulisan blog ini, itu pun tidak dijelaskan di mana-mana dalam blog.

ketika ada yang bertanya, dikasih link ke wikipedia, tapi definisi moral di sana pun sepertinya tidak cocok dengan isi blog ini...

jadi gimana nih? bacanya bingung, seperti mengurai benang kusut...

tonypaulo's picture

memang betul blog yang tidak bermoral

Daniel :

definisi moral itu apa? minimal pengertian moral seperti yang dipahami oleh tonypaulo sebagai dasar penulisan blog ini, itu pun tidak dijelaskan di mana-mana dalam blog.

ketika ada yang bertanya, dikasih link ke wikipedia, tapi definisi moral di sana pun sepertinya tidak cocok dengan isi blog ini...

jadi gimana nih? bacanya bingung, seperti mengurai benang kusut...

tony:

saya sepakat blog ini blog yang tidak bermoral, karena memang saya sengaja untuk mengradiasikan perbedaan yang signifikan antara moral dengan kebenaran Firman Tuhan

sebagai suatu ilustrasi seseorang bisa tidak mengakui adanya Tuhan dengan tetap bermoral, bahkan prilakuknya "lebih baik" daripada seseorang yang mengakui adanya Tuhan

baginya tidak ada Tuhan, maka tidak ada dosa, atau neraka, dsb, namun untuk berbuat baik Tuhan tidak diperlukan, dan seseorang tetap masih bisa bermoral walaupun tak berTuhan

ilustrasi sederhana ini saya harapkan dapat mengurai sedikit kekusutan benang di blogs ini

 

salam

okulasi's picture

mercu suar

  isinya sangat panjang  dan membingungkan ,diisi oleh ayat ayat alkitab yang maksudnya untuk menjelaskan..padahal jauh..hanya coba coba saja sapa tahu "gathuk entuk".kalu dibaca bikin puyeng kalimat yang satu saling tidak menjelaskan/mendukung kalimat yang lain,jauh dari sebuah konsep yang ingin diutarakan,.kalau dilihat dari luar sebelum membaca seperti sebuah pengajaran baik adanya .tapi ketika masuk kedalam ...uuhhh  gak, dapet  tambahan apa-apa  ketika selesai membacanya..

.ups salah ..dapat tambahan ding ..yaitu gondok sama mangkel......disimak baik-baik...Eee ..isinya yaitu tadi ...bikin puyeng dan kagak ada isinya

kalu kesan.. ..bagus lah sepertisebuah menara yang diatas ada lampunya membikin seseorang tertarik untuk mendekatinya ,kerlap kerlip dari kejauhan padahal sebenarnya tanda bahaya..baru tahu kalu itu mercu suar..dalamnya kosong tak berisi. cuman dibutuhkan gemerlapnya doang..bukan sebagai pertanda sesuatu yang harus dikunjungi tetapi justru malah dihindari ..andai semua kapal itu tidak tahu..pasti sudah banyak korban berjatuhan karena badannya pecah menghantam karang.sayang perahuku  terlanjur masuk kedalamnya karena kurangnya pengetahuanku.... tapi.... paling tidak aku tahu  mulai sekarang akan berusaha menjahuinya ketika lampu berkelip diatas menara itu mulai terlihat

Ngomong ngomong banyak juga kapal yang mengunjungi dan berdiskusi dengannya ya? serius apa kagak seh.......^_^.

 

 

 

 

tonypaulo's picture

disangka mercu suar?

memang diskusi filsafat dengan kaca mata teologis adalah suatu yang membingungkan, begitupula diskusi teologis dengan kaca mata filsafat, lebih membingungkan lagi... buat saya pribadi itu menyenangkan dan mengali makna yang lebih dalam lagi

baik ayat-ayat yang saya sertakan sebagai basis argumentasi saya, relevan adanya jika dipahami dengan kaca mata yang tepat dan presisi, karena dengan kaca mata yang buram terkadang pohon kelapa yang banyak kunang-kunangnya bisa disangka mercu suar dari jarak kejauhan

untuk membantu saudara memahami konstruksi pemahaman yang saya sampaikan

boleh saya berikan sebuah ilustrasi kasus

bagaimana perintah Tuhan kepada Abraham untuk mengorbankan hidup Ishak ditinjau dari sudut moral?

setidaknya pergumulan itulah yang coba dijawab oleh Kierkegaard

ini ada sedikit referensi mengenai hal diatas

atheism.about.com/od/abouthumanism/a/notforatheists_2.htm

www.google.com/search

dan memang blogs ini tidak membahas mercu suar atau pohon kelapa yang banyak kunang-kunangnya, itu hanya analogi awalan saja kan?

 

salam

 

Dark Wing Duck's picture

Kurang setuju

Kurang setuju Ton, menurut gw judul yang paling tepat buat ini tuh "moral dimata Tony dalam pemahamannya akan Alkitab" itu akan lebih bisa diterima sama banyak orang dan argumen kamu lebih bisa diterima karena orang akan berpikir itu pandangan loe dan nggak masalah kalo lo mandang seperti itu toh gw nggak mandang seperti itu dan tidak akan mengundang perdebatan.

Menurut gw tulisan ini kalau dipaksakan ke orang lain untuk akan terlalu menghakimi "moral" dalam pandangannya yang sempit, tidak relevan dan kurang wise.

tonypaulo's picture

terima kasih buat sarannya

Duck :

Kurang setuju Ton, menurut gw judul yang paling tepat buat ini tuh "moral dimata Tony dalam pemahamannya akan Alkitab" itu akan lebih bisa diterima sama banyak orang dan argumen kamu lebih bisa diterima karena orang akan berpikir itu pandangan loe dan nggak masalah kalo lo mandang seperti itu toh gw nggak mandang seperti itu dan tidak akan mengundang perdebatan.

tony :

akan repot jadinya kalau semua judul diberi embel-embel nama, semua blogs yang ada disini akan diberi "tambahan" menurut nama yang memberikan pendapat,

semua isi blogs atau tulisan seseorang memang akan mengundang pro dan kontra, wajar itu dinamikanya, jika ada yang mau didiskusikan diskusikan jika tidak yah biarkan saja

misalnya : kurang setuju menurut duck

jadi menurut saya kalau saya harus merubah judul, semua judul harus saya berikan tambahan "menurut tony" apa tidak terlalu berlebihan?

karena dengan demikian semua blogs yang tercantum mesti diberikan tambahan "menurut mr/mrs abc"? kan tidak juga

 

duck:

Menurut gw tulisan ini kalau dipaksakan ke orang lain untuk akan terlalu menghakimi "moral" dalam pandangannya yang sempit, tidak relevan dan kurang wise.

 

tony:

kan memang tidak ada pemaksaan sama sekali, yang mau berdiskusi mari, yang tidak juga tidak mengapa

btw terima kasih sarannya

Dark Wing Duck's picture

Mungkin kalau terlalu repot

Mungkin kalau terlalu repot membuat judul seperti itu, bisa coba buat judul yang lebih fleksibel.

Kalau kita baca judul yang Tony buat " moral dihadapan Firman Tuhan" orang Kristen umumnya sudah menjadikan Firman Tuhan sebagai standart guidance kehidupan itu akan membuat orang terusik dan seolah2 Firman Tuhan menuntut untuk kita setuju sama pernyataan Tony terhadap moral yang sebenarnya itu dari sudut pandang Tony dari pemahaman "pribadi" Tony terhadap Firman Tuhan.

Atau mungkin bisa juga kita sisipkan kesan bahwa "inilah pendapat saya" Contoh misal Gw menyampaikan sesuatu dari sudut pandang gw.

menurut saya mengenai moral adahal seperti ini (saya bold dan italic):

  • saya sangat sedih mendengar cerita seorang ayah yang menjual anak perempuannya untuk menjadi objek seksual menurut saya adalah tindakan tidak bermoral (bisa kita sebut amoral), apapun alasannya.
  • dimata saya seorang ayah yang bermoral dia tau cara membesarkan anaknya dengan kasih, tuntunan mungkin kadang perlu sebuah hajaran juga.
  • Dalam pengenalan saya dengan Tuhan saya mendapati bahwa Tuhan mau untuk seorang pria menjadi ayah yang bertanggung jawab mengajar anaknya dengan kasih dll dll....
  • Jadi menurut saya Tuhan adalah Tuhan yang menentang amoralitas.

Sengaja saya kasih contoh yang berbeda pendapat sama Tony, tapi orang yang baca bisa mengerti kenapa saya membuat pernyataan itu dan akan lebih mudah dicerna. Mungkin akan ada orang yang punya beda pendapat lagi tapi lebih bisa ditoleransi ini merurut pandangan gw.

tonypaulo's picture

pertanyaan moral atau amoral

Duck :

Kalau kita baca judul yang Tony buat " moral dihadapan Firman Tuhan" orang Kristen umumnya sudah menjadikan Firman Tuhan sebagai standart guidance kehidupan itu akan membuat orang terusik dan seolah2 Firman Tuhan menuntut untuk kita setuju sama pernyataan Tony terhadap moral yang sebenarnya itu dari sudut pandang Tony dari pemahaman "pribadi" Tony terhadap Firman Tuhan.

Atau mungkin bisa juga kita sisipkan kesan bahwa "inilah pendapat saya" Contoh misal Gw menyampaikan sesuatu dari sudut pandang gw.

 

tony:

saya sepakat bahwa Firman Tuhan adalah standard hidup yang menjadi guidance, dan mari perhatikan apa pernah Firman Tuhan bicara tentang moral? kalau ditilik dari kelahiran moral yang dimulai dari Phytagoras tentang etika (570-496 sm) perjanjian baru belum ditulis waktu itu, karenya menjadi relevan ketika Paulus bicara

1Co 1:22  Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat

bahkan kisah hidup Yesus yang diproduksi oleh National Geography menyampaikan bahwa ajaran Yesus sarat dengan etika dan moral yang IA pelajari dari lingkungannya

1Co 1:23  tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

bisa dikatakan Paulus sering beradu argumen dengan kaum filsuf yang menjunjung tinggi nilai moral

sebagai suatu ilustrasi tambahan

1Co 1:23  tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

kita bisa bicara tentang kasus korupsi dengan bebas bahkan dengan orang yang juga melakukan korupsi dan tak bertuhan

namun apakah kita bisa bebas memberitakan Kristus, seperti sebebas kita membicarakan moral?

 

duck:

menurut saya mengenai moral adahal seperti ini (saya bold dan italic):

  • saya sangat sedih mendengar cerita seorang ayah yang menjual anak perempuannya untuk menjadi objek seksual menurut saya adalah tindakan tidak bermoral (bisa kita sebut amoral), apapun alasannya.
  • dimata saya seorang ayah yang bermoral dia tau cara membesarkan anaknya dengan kasih, tuntunan mungkin kadang perlu sebuah hajaran juga.
  • Dalam pengenalan saya dengan Tuhan saya mendapati bahwa Tuhan mau untuk seorang pria menjadi ayah yang bertanggung jawab mengajar anaknya dengan kasih dll dll....
  • Jadi menurut saya Tuhan adalah Tuhan yang menentang amoralitas.

Sengaja saya kasih contoh yang berbeda pendapat sama Tony, tapi orang yang baca bisa mengerti kenapa saya membuat pernyataan itu dan akan lebih mudah dicerna. Mungkin akan ada orang yang punya beda pendapat lagi tapi lebih bisa ditoleransi ini merurut pandangan gw.

 

tony:

satu saja pertanyaan sederhana saya kepada duck apakah homoseksual adalah amoral? atau operasi kelamin transgender amoral?

nah dari pertanyaan tersebut jelaslah beda moral dengan Firman Tuhan

 

salam

 

 

Dark Wing Duck's picture

Ok, sebenernya itu cuma

Ok, sebenernya itu cuma contoh, tapi dengan contoh itu jadi bisa ngerti. Dan menyanggah dengan sudut pandang anda yang menurut gw itu sah dan bisa dimengerti.

Jadi orang lain bisa sanggah lagi mungkin dengan hal yang lain, mungkin seperti gw akan sanggah homoseksual dan transgender sudah tidak termasuk dalam moralitas saja, tapi itu lebih berkaitan dengan value system seseorang atau lingkungan yang dipengaruhi tidak hanya dari segi moral.

Dan yang mempengaruhi value system tersebut bisa spiritual, etika, moral, dan legal, Dimana moral hanya memegang peranan yang sama kecilnya sama hal yang lain yang mempengaruhi itu.

Ok gw cuma mau interupsi sebentar aja supaya jangan setiap blog jadi ajang panas2an. Kita orang Kristen, alkitab juga bilang kalo kamu yang jadi penentu untuk sebuah perdamaian kamu harus pilih untuk berdamai. Jadi kalau dengan kita mengubah gaya tulisan dan penyampaian kita bisa jadi agen pendamaian kita yang sebaiknya berubah bukan orang lain.

Ini berlaku buat saya , buat Tony dan orang lain yang merasa dirinya Kristen.

tonypaulo's picture

sepakat duck

Ok gw cuma mau interupsi sebentar aja supaya jangan setiap blog jadi ajang panas2an. Kita orang Kristen, alkitab juga bilang kalo kamu yang jadi penentu untuk sebuah perdamaian kamu harus pilih untuk berdamai. Jadi kalau dengan kita mengubah gaya tulisan dan penyampaian kita bisa jadi agen pendamaian kita yang sebaiknya berubah bukan orang lain.

Ini berlaku buat saya , buat Tony dan orang lain yang merasa dirinya Kristen.

 

sepakat duck, memang sebagai orang percaya walaupun dalam perbedaan seperti apapun memang diharapkan untuk menjadi pembawa damai

 

GBU

DAN-DAN's picture

@DarkWingDuck, tak tangkep kamu...

HAAAAAAAAAAAAA....!!!!!!!!! ada bebeeekkkk.... siniiiii, kamu aku buat bebek panggang aja....!!!!!!!!!

 

DAN-DAN

__________________

Saya Suka Bebek Panggang...

Dark Wing Duck's picture

Tolooong

Duh fans yang kayak gini  nih yang menyeramkan, sampe fotonya aja bebek. Sori saya menyepi dulu yah biar nggak digoreng :p

dReamZ's picture

sesama bebek yang akur dunk hehehe

bek lagi bosen ma "pacar" baru lo yah, makanya maen kesini hehehe *kiddin*

lama ga keliatan ^^

 

niwei si tony doyan banget se nyerempetin ke homoseks, disini n blog evolusi :p

DAN-DAN's picture

@Dreamz, huhhhh

huhhhh dasar...! mentang-mentang gw udah lama gak masuk SS... awas nanti sampeyan tak panggang juga kaya di DarkWingDuck...

 

DAN-DAN

__________________

Saya Suka Bebek Panggang...

Dark Wing Duck's picture

eh yang spesifik dong ada 2

eh yang spesifik dong ada 2 bebek disini nih :p

DAN-DAN's picture

@tonypaulo, binun...

pak ton, aku berulang kali baca blog mu iki kok tambah bingung wae, defenisi nya ora ono, trus kok moral diartikan negatif mulu kayanya?

 

DAN-DAN

__________________

Saya Suka Bebek Panggang...

tonypaulo's picture

maaf kalau membingungkan

Dan :

pak ton, aku berulang kali baca blog mu iki kok tambah bingung wae, defenisi nya ora ono, trus kok moral diartikan negatif mulu kayanya?

 

tony:

waduh kalo dipanggil pak, rasanya berat buat saya, panggil tony saja, itu sudah cukup buat saya

iya Dan, terkesan saya mengartikan moral negatif melulu, tapi saya tidak sedang bicara moral itu negatif atau positif, moral dalam batasan tertentu adalah positif, dibanding jika terjadi kekosongan nilai, tentu akan terjadi chaos, tapi yang saya mau komparasikan adalah antara moral dengan Firman Tuhan

maaf ya Dan kalau blogs ini membingungkan

 

GBU

DAN-DAN's picture

@tonypaulo,

ooo... ngono tho , ok ok

 

DAN-DAN

__________________

Saya Suka Bebek Panggang...

Tante Paku's picture

Semua bingung.

DI SANA GUNUNG DI SINI GUNUNG.............................

DI TENGAH-TENGAHNYA PULAU JAWA.......................

WAYANGNYA BINGUNG DALANGNYA BINGUNG.......

POKOKNYA BISA TERTAWA BWA HA HA HA HA..........

 

Salam semua yang pada bingung.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

tonypaulo's picture

karena dengan bingung...

wuah ini mirip brand comment opera van java ?

filsafat ketika digabungkan dengan religi atau bahkan diperhadapkan dengan Alkitab..memang membingungkan banyak orang

karena dengan bingung manusia dalam kebingungan bisa menemukan kenapa di bingung dan bisa mengatasi kebingungan-kebingungan yang mengelilingi manusia-manusia, sampai suatu saat nanti yang sempurna itu datang....manusia tidak perlu bingung lagi...

kalau terlalu membingungkan ada baiknya dinikmati saja seperti menikmati opera van java, walaupun sebenarnya ini bukan dagelan, tapi realitas yang kompleks, banal dan hakiki

ada yang mau jadi dalang?

 

Miyabi's picture

@Tony Paulo: ngeti masalah

Agak bingung dan Salam kenal,

Tony Paulo ngerti apa yang diomongin atau nggak sih?

Gue berusaha ngerti apa yang dimaksud Tony Paulo.

Kok agak kacau balau ya? Atau cuma penilaian sesaat gue aje kali ye?

__________________

".... ...."

tonypaulo's picture

salam kenal juga

salam kenal juga,

kalau bingung dan kaca balau menurut anda?

mungkin juga iya, mungkin juga tidak

jika anda berkenan mari tunjukan kepada saya dimana ada indikasi saya tidak mengerti apa yang saya tulis? atau dimana ada argumen saya yang kacau balau?

sedikit ilustrasi, karena blogs ini berbau-bau filsafat, dalam suatu saat dikelas pembukaan mahasiswa filsafat, seorang dosen menunjuk ke bangkunya sendiri sambil bertanya kepada seluruh mahasiswa yang mengikuti kelasnya, "coba jelaskan mengenai kursi ini", karena mahasiswanya sudah tahu "jebakan" sebagai pengantar ini, dengan serempak mereka menjawab " kursi yang mana?", dan kuliahpun dilanjutkan

mungkin yang kebetulan lewat dan memperhatikan bingung, ini dosennya yang kacau atau mahasiswanya yang kacau? jelas kursi yang ditunjuk itu berwarna hitam, punya sandaran, dst, dst

kalau terlalu membingungkan tak perlu dirisaukan, anggaplah kebingungan ini sebagai sesuatu yang tidak perlu diperhatikan, dan lanjutkan perjalanan anda di tempat-tempat yang tidak membingungkan buat anda

 

salam

dReamZ's picture

msalahnya lo ton

suka make istilah yg definisi orang kebanyakan taunya beda misalnya kyak istilah moral. IMO apa ga mendingan klao lo mo jelasin konsep lo, make istilah beserta definisi yang orang kebanyakan tau.

tonypaulo's picture

kalao dianggap masalah

dreamz :

suka make istilah yg definisi orang kebanyakan taunya beda misalnya kyak istilah moral. IMO apa ga mendingan klao lo mo jelasin konsep lo, make istilah beserta definisi yang orang kebanyakan tau.

 

tony:

memang ada definisi yang saya sampaikan berbeda dari istilah umum? definisi moral sudah saya berikan linknya, dan blogs ini temanya adalah Moral dihadapan Firman Tuhan kok bukan moral menurut definisi moral, dan mengenai definisi dan penjelasan yang menjabarkan definisi itu adalah dua hal yang berbeda dreamz..

 

JLU

Miyabi's picture

@Tony Paulo: kurang pembahasan

Saran saja. Tonypaulo bisa menambahi dengan membahas dahulu apa itu moral. Jadi jangan dulu mempertentangkannya dengan Alkitab.

Saya masih menebak-nebak dalam blog ini apa yg dimaksud moral oleh Tony Paulo.

__________________

".... ...."

tonypaulo's picture

outlinenya saja

Miyabi :

Saran saja. Tonypaulo bisa menambahi dengan membahas dahulu apa itu moral. Jadi jangan dulu mempertentangkannya dengan Alkitab.

Saya masih menebak-nebak dalam blog ini apa yg dimaksud moral oleh Tony Paulo.

tony:

saya memang tidak ingin membahas moral itu apa secara terpisah, karena untuk membahas moral secara terpisah itu dibutuhkan ratusan halaman tersendiri, dengan mengkontraskan moral langsung dengan Firman Tuhan, setidaknya itu suatu wacana baru yang saya harap dapat kita eksplorasi bersama

misalnya kalau saya membahas moral secara terpisah maka banyak sekali yang harus saya jelaskan

records.viu.ca/~johnstoi/nietzsche/genealogy1.htm

www.gardendigest.com/zen/ten.htm

en.wikipedia.org/wiki/Moral_relativism

dsb

karena itulah saya memberikan outline atau batasan walau fleksibel, namun kekontrasan antara moral dengan Firman Tuhan saya sampaikan jelas menurut perspektif Firman Tuhan

 

 

Yenti's picture

Agak bingung:)

Salam kenal...saya bingung:). he..he.. Kalo yang saya tangkap setelah baca blog di atas, seolah2 menganggap moral itu negatif- walaupun tahu seh..tujuannya adalah untuk membandingkan nilai moral dan nilai kebenaran Firman Tuhan . Nilai moral lebih rendah dari Nilai Kebenaran Firman Tuhan. Nilai moral tidak akan menyelamatkan manusia karena hanya berisikan nilai etika saja. Nilai moral itu muncul darimana ?? G pikir nilai moral itu pun sebenarnya adalah nilai kebenaran yang diterima oleh manusia, bisa dari ajaran turun temurun - nilai tradisi yang dianggap suatu kebenaran, atau bisa juga dari nilai kebenaran yang diperoleh dari Kitab Suci yang dipercaya dan salah satunya Alkitab atau sesuai dengan kata hati/hati nurani manusia-yang sifatnya sesuai apa yang g mau- g pilih2 ayat deh- g suka, g jadikan sebagai nilai moral, g tidak suka - g tidak jadikan sebagai nilai moral.  Nilai Moral lebih bersifat relatif, sedangkan Firman Tuhan bersifat absolut ( seharusnya) . Tetapi secara aplikatif : sering keabsolutan Firman Tuhan menjadi sesuatu yang relatif ( tidak semuanya ).

"Moral adalah kehendak bebas manusia dalam kedagingannya”. 

Apakah kehendak bebas itu adalah suatu kesalahan Tuhan karena memberikan kehendak tersebut?? G pikir nggak. Kehendak bebas itu malah harus disyukuri sebagai bagian dari hidup manusia.

Selain kehendak manusia dalam kedagingan, emang Kehendak bebas manusia dalam apa lagi?? kerohanian? atau dalam Kebenaran Tuhan ??

Moral sebagaimana Firman Tuhan melihatnya adalah sebagai kain kotor, tanpa iman kepada KRISTUS YESUS, manusia tidak akan dibenarkan oleh-Nya

G pikir tidak dapat disebutkan seperti di atas . Apakah moral perlu?? tentu saja perlu. Apakah moral menyelamatkan? tentu saja tidak. Firman Tuhan pun tidak menyelamatkan. Yang menyelamatkan adalah Iman kepada Yesus- nya bukan Firman Tuhannya juga:). 

Untuk masalah ayat, jikalau yang diambil ayatnya di alkitab, dapat juga diartikan bahwa di Alkitab sendiri pun ada nilai moralnya:). 

DAN-DAN's picture

@Yenti, wakakakaka....

Tenang....tenang.... Emang kebanyakan pada binun semua kok, termasuk saya. Pertanyaan yang sampeyan ajukan itu sama sama punya saya wakakkk :D

 

DAN-DAN

__________________

Saya Suka Bebek Panggang...

tonypaulo's picture

merasa benar bukan merasa dibenarkan oleh....

Yenti :

Salam kenal...saya bingung:). he..he.. Kalo yang saya tangkap setelah baca blog di atas, seolah2 menganggap moral itu negatif- walaupun tahu seh..tujuannya adalah untuk membandingkan nilai moral dan nilai kebenaran Firman Tuhan . Nilai moral lebih rendah dari Nilai Kebenaran Firman Tuhan. Nilai moral tidak akan menyelamatkan manusia karena hanya berisikan nilai etika saja. Nilai moral itu muncul darimana ??

 

tony:

salam kenal juga :)

sebenarnya saya tidak membahasnya kekontrasan moral dengan Firman Tuhan dalam perspektif dikotomi negatif atau positif, karena Firman Tuhan itu sendiri tidak mengenal dikotomi negatif atau positif

saya berikan ilustrasi dari Alkitab

apakah perintah Tuhan untuk Abraham menyembelih Ishak adalah positif atau negatif?

apakah ketika Abraham menyembunyikan perintah itu dari Ishak dan Sarah adalah hal positif dan negatif?

jika mau konsekuen dari sisi positif dan negatif tentu hal diatas adalah negatif, namun akhirnya kita terjebak dengan sesuatu yang dinamakan relativisme

karena itu jika kita hanya melihat dari sudut perspektif negatif dan positif, bukan itu yang menjadi subtansi pokok pembahasan ini

 

Yenti

G pikir nilai moral itu pun sebenarnya adalah nilai kebenaran yang diterima oleh manusia, bisa dari ajaran turun temurun - nilai tradisi yang dianggap suatu kebenaran, atau bisa juga dari nilai kebenaran yang diperoleh dari Kitab Suci yang dipercaya dan salah satunya Alkitab atau sesuai dengan kata hati/hati nurani manusia-yang sifatnya sesuai apa yang g mau- g pilih2 ayat deh- g suka, g jadikan sebagai nilai moral, g tidak suka - g tidak jadikan sebagai nilai moral.  Nilai Moral lebih bersifat relatif, sedangkan Firman Tuhan bersifat absolut ( seharusnya) . Tetapi secara aplikatif : sering keabsolutan Firman Tuhan menjadi sesuatu yang relatif ( tidak semuanya ).

 

tony:

keabsolutan Firman Tuhan tidak akan pernah menjadi relatif, karena sesuatu yang relatif tak dapat disebut sebagai absolut

dalam prakteknya mungkin dapat dijadikan relatif, namun bukan Firman Tuhan yang mendajikan Firman Tuhan itu relatif, melainkan manusia yang menginterprestasikannya menjadi relatif, jadi yang relatif itu adalah interprestasi Firman Tuhan, bukan Firman Tuhan

nilai moral belum tentu adalah nilai kebenaran, karena kebenaran itu adalah selurunya benar, bukan hanya sebagian besar benar atau hanya sebagian kecil salah, kebenaran itu utuh, bulat dan tidak relatif, jika moral itu mengandung nilai kebenaran semacam itu, berarti Firman Tuhan yang tidak benar, demikian sebaliknya

 

"Moral adalah kehendak bebas manusia dalam kedagingannya”. 

Yenti

Apakah kehendak bebas itu adalah suatu kesalahan Tuhan karena memberikan kehendak tersebut?? G pikir nggak. Kehendak bebas itu malah harus disyukuri sebagai bagian dari hidup manusia.

Selain kehendak manusia dalam kedagingan, emang Kehendak bebas manusia dalam apa lagi?? kerohanian? atau dalam Kebenaran Tuhan ??

tony:

kehendak bebas itu adalah karunia dan esensi dari manusia itu sendiri, kehendak bebas dalam kedagingan, berarti kedagingannya yang menentukan arah kehendak bebasnya, kehendak bebas dalam kebenaran Tuhan, berarti kebenaran Tuhan yang menentukan arah kehendak bebasnya, bebas menyembah Tuhan, bebas dari ikatan dosa, dsb

 

Moral sebagaimana Firman Tuhan melihatnya adalah sebagai kain kotor, tanpa iman kepada KRISTUS YESUS, manusia tidak akan dibenarkan oleh-Nya
 
yenti :

G pikir tidak dapat disebutkan seperti di atas . Apakah moral perlu?? tentu saja perlu. Apakah moral menyelamatkan? tentu saja tidak. Firman Tuhan pun tidak menyelamatkan. Yang menyelamatkan adalah Iman kepada Yesus- nya bukan Firman Tuhannya juga:). 

Untuk masalah ayat, jikalau yang diambil ayatnya di alkitab, dapat juga diartikan bahwa di Alkitab sendiri pun ada nilai moralnya:). 

 

tony :

moral mungkin diperlukan namun lebih perlu adalah tatanan hukum, moral tidak bisa berbuat apa2 jika tidak ada konsensi atau biasa disebut dengan social contract,

namun saya agak bingung dengan pernyataan

Firman Tuhan pun tidak menyelamatkan

karena hal itu tidak seperti yang dikatakan Alkitab

Jas 1:21  Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

Joh 1:1  Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Alkitab bukanlah bukan moral, melainkan buku kehidupan, jika ada individu yang mengambil nilai-nilai Alkitab untuk dijadikan sebagai nilai moral itu adalah haknya, banyak motivator2 yang mengutip ayat-ayat atau pemahaman2 di Alkitab tapi menolak Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya pribadi, dan penolakan inilah yang saya sebutkan dengan moral sebagai kain kotor

merasa benar bukan merasa dibenarkan oleh....

 

salam

Yenti's picture

No place for Truth...

Aku coba menangkap sedikit..kagak tahu benar ngak..

Tujuan dari blog ini adalah lebih mengarahkan untuk melihat Nilai moral yang bersifat relatif, sedangkan Nilai Kebenaran Firman Tuhan adalah Asolut. Sesuatu yang absolut , pasti tidak relatif. Dan sesuatu yang relatif tidak mungkin absolut. Yang membuat sesuatu yang menjadi tidak absolut adalah interpretasi manusia atas sesuatu yang absolut itu - Firman Tuhan itu.

Yang ada dalam pandangan saya, jikalau saya mengatakan : Firman Tuhan menyelamatkan adalah Alkitab menyelamatkan. Aku tidak melihat Alkitab sebagai sesuatu yang menyelamatkan :) Mungkin perbedaan interpretasi dalam kalimat. Manusia selamat karena "grace" - anugerah yang diberikan Tuhan. Seseorang dibenarkan bukan karena nilai yang dianutnya atau lebih karena Tuhan memberikan keselamatan itu untuk orang-orang yang telah diplihNya:)

DAN-DAN's picture

@Yenti, amater...

wouwwwww... walaupun binun binun tapi diamat2 i juga oleh bu Yenti, bu Yenti termasuk AMATER yang gigih hehehe ^_^

 

DAN-DAN

__________________

Saya Suka Bebek Panggang...

tonypaulo's picture

Jesus is the way, the truth and the life

Yenti

Aku coba menangkap sedikit..kagak tahu benar ngak..

Tujuan dari blog ini adalah lebih mengarahkan untuk melihat Nilai moral yang bersifat relatif, sedangkan Nilai Kebenaran Firman Tuhan adalah Asolut. Sesuatu yang absolut , pasti tidak relatif. Dan sesuatu yang relatif tidak mungkin absolut. Yang membuat sesuatu yang menjadi tidak absolut adalah interpretasi manusia atas sesuatu yang absolut itu - Firman Tuhan itu.

tony:

yup, salah satu pointnya seperti itu

 

Yenti :

Yang ada dalam pandangan saya, jikalau saya mengatakan : Firman Tuhan menyelamatkan adalah Alkitab menyelamatkan. Aku tidak melihat Alkitab sebagai sesuatu yang menyelamatkan :) Mungkin perbedaan interpretasi dalam kalimat. Manusia selamat karena "grace" - anugerah yang diberikan Tuhan. Seseorang dibenarkan bukan karena nilai yang dianutnya atau lebih karena Tuhan memberikan keselamatan itu untuk orang-orang yang telah diplihNya:)

tony:

kalau Firman Tuhan yang diartikan sebagai Alkitab, butuh pembahasan khusus dan mendalam untuk itu, sepertinya sedang dibahas di

www.sabdaspace.org/apakah_alkitab_itu#comment-74835

jika Buku Alkitab yang Yenti maksudkan tidak menyelamatkan, saya sepakat dengan itu

karena kasih karunia itu melebihi nilai-nilai moral, dengan kasih karunia yang tercurah dan diresponi maka nilai-nilai kebenaran Firman atau nilai2 kerajaan Allah, memberi hidup, memberi kepastian, dan memberi kedamaian sejati

cause Jesus is the way, the truth and the life

 

salam

Yenti's picture

Nilai moral belum tentu nilai kebenaran:)

Tony :nilai moral belum tentu adalah nilai kebenaran, karena kebenaran itu adalah selurunya benar, bukan hanya sebagian besar benar atau hanya sebagian kecil salah, kebenaran itu utuh, bulat dan tidak relatif, jika moral itu mengandung nilai kebenaran semacam itu, berarti Firman Tuhan yang tidak benar, demikian sebaliknya

Yenti : Jika aku baca kalimat di atas , nilai moral belum tentu adalah nilai kebenaran, berarti ada sebagian nilai moral itu adalah nilai kebenaran. Dari kalimat berikutnya : jika dibaca lagi : Jika moral mengandung nilai kebenaran semacam itu, berarti anda tidak mengetahui ada nilai kebenaran di dalam moral itu sendiri.

Tony : Alkitab bukanlah bukan moral, melainkan buku kehidupan, jika ada individu yang mengambil nilai-nilai Alkitab untuk dijadikan sebagai nilai moral itu adalah haknya, banyak motivator2 yang mengutip ayat-ayat atau pemahaman2 di Alkitab tapi menolak Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya pribadi, dan penolakan inilah yang saya sebutkan dengan moral sebagai kain kotor

Yenti : maksudnya  Alkitab bukan buku moral tapi buku kehidupan - berarti Alkitab tidak mengandung nilai moral tapi nilai kehidupan ? Mungkin perlu dijelaskan dulu, apa definisi moral dalam pandangan kamu?

tonypaulo's picture

kebenaran yang sejati hanya Yesus Kristus

Tony :nilai moral belum tentu adalah nilai kebenaran, karena kebenaran itu adalah selurunya benar, bukan hanya sebagian besar benar atau hanya sebagian kecil salah, kebenaran itu utuh, bulat dan tidak relatif, jika moral itu mengandung nilai kebenaran semacam itu, berarti Firman Tuhan yang tidak benar, demikian sebaliknya

Yenti : Jika aku baca kalimat di atas , nilai moral belum tentu adalah nilai kebenaran, berarti ada sebagian nilai moral itu adalah nilai kebenaran. Dari kalimat berikutnya : jika dibaca lagi : Jika moral mengandung nilai kebenaran semacam itu, berarti anda tidak mengetahui ada nilai kebenaran di dalam moral itu sendiri.

 

tony :

saya sudah menjelaskan bahwa kebenaran itu adalah seluruhnya benar, utuh, bulat dan tidak relatif, dan kebenaran yang saya maksudkan adalah kebenaran sejati; KRISTUS YESUS

 

 

Tony : Alkitab bukanlah bukan moral, melainkan buku kehidupan, jika ada individu yang mengambil nilai-nilai Alkitab untuk dijadikan sebagai nilai moral itu adalah haknya, banyak motivator2 yang mengutip ayat-ayat atau pemahaman2 di Alkitab tapi menolak Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya pribadi, dan penolakan inilah yang saya sebutkan dengan moral sebagai kain kotor

Yenti : maksudnya  Alkitab bukan buku moral tapi buku kehidupan - berarti Alkitab tidak mengandung nilai moral tapi nilai kehidupan ? Mungkin perlu dijelaskan dulu, apa definisi moral dalam pandangan kamu?

tony :

saya sudah menjelaskannya sebelumnya

Moral sebagaimana Firman Tuhan melihatnya adalah sebagai kain kotor, tanpa iman kepada KRISTUS YESUS, manusia tidak akan dibenarkan oleh-Nya

namun jangan lagi dilihat dari dikotomi positif dan negatif pernyataan saya, karena memang dasar pijaknya bukan dikotomi positif dan negatif

 

salam