Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Manusia TriTunggal adalah Gambar dan Rupa Allah TriTunggal
Jangan memperkosa Alkitab ! Jangan memperkosa Kebenaran ! (JF)
Blog ini adalah hasil perpaduan renungan saya dan sebuah tulisan yang saya tidak tahu siapa penulisnya, Cuma judul tulisannya “A Comedy of Errors”, silahkan di googling sendiri yo.
ANALOGI MENYESATKAN
Mungkin nubuat nabi Yesaya masih berlaku hingga zaman sekarang :
“Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti,
kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap."
Alkitab yang cukup gamblang memberikan gambaran mengenai Allah dan KeTriTunggalannya sepertinya malah dibuat jlimet oleh sebagian orang. Selain menjadi jlimet juga menjadi polemik, menjadi perdebatan yang gak ada juntrungannya, dan yang lebih parah MENIMBULKAN perseteruan.
Salah satu polemik yang terjadi mengenai keTRITUNGGALan Allah adalah menyoal Analogi.
Entah mengapa mereka – mereka yang berpolemik menurut saya membuat Analogi –Analogi yang menggelikan dan MENYESATKAN. Saya juga tidak memungkiri diri, dulu mungkin pernah ikut-ikutan mencoba menggambarkan keTRITUNGGALan Allah dengan analogi - analogi yang juga MENYESATKAN. Hehehe
Mengapa soal pemilihan Analogi begitu menjadi concern utama dan crucial buat saya, karena menurut saya :
Salah menentukan Analogi, PASTI salah kaprah.
Salah menentukan analogi, PASTI menyesatkan.
Salah menentukan Analogi, PASTI meNGAWURkan pemaparan dan penjabaran selanjutnya.
Salah menentukan Analogi, PASTI salah input, sehingga process dan outputnya PASTI tidak sesuai.
Dengan demikian, lalu analogi mana yang tepat untuk memahami gambar keTRITUNGGALan Allah ?
apakah ibarat ?
apakah ibarat api ?
apakah ibarat sepeda ?
Tidak usah pusing-pusing, tidak usah jlimet-jlimet, baca saja ALKITAB.
ALKITAB menyatakannya SECARA GAMBLANG dan JELAS.
BAHKAN Allah sendiri MENYATAKANNYA dengan GAMBLANG :
“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” (Kejadian 1 : 26a)
So, JIKALAU kita mau memahami gambar dan rupa Allah dan Ke TRITUNGGAL an-nya, gak usah cari analogi aneh aneh. Lihatlah saja MANUSIA.
Pakai manusia sebagai analoginya. Karena hanya MANUSIA yang bisa menggambarkan rupa Allah dan keTRITUNGGALannya.
Jikalau kita masih meng ANALOGI kannya dengan sesuatu diluar MANUSIA, dan masih meraba-raba pula dalam meng ANALOGI kannya, menurut saya ada baiknya kita BERTOBAT dan mempertanyakan KEKRISTENAN kita selama ini.
Saudara – saudara terkasih dalam Yesus Kristus, jangan perkosa alkitab ! jangan perkosa kebenaran !
jikalau Allah sendiri menyatakannya, mengapa kita tidak mengikutinya.
mengapa kita mengeraskan hati dan menyalahgunakan akal budi.
Buanglah jauh-jauh analogi kita yang coba menggambarkan Allah dengan apilah, airlah, mataharilah, sepedalah atau apapun. Cukup lihat MANUSIA, pakai MANUSIA sebagai input awal analogi yang menggambarkan Allah dan keTRITUNGGALannya.
MANUSIA “DWITUNGGAL”
Setelah kita sepakat memakai MANUSIA sebagai input awal analogi, maka selanjutnya kita bergerak/berproses bagaimana pemaparan dan penjabarannya.
Apakah Allah TRITUNGGAL seperti MANUSIA yang kembar siam ?
Apakah Allah TRITUNGGAL seperti MANUSIA berkepala tiga ?
Menurut saya untuk memahaminya maka saya lebih memilih kembali ke Alkitab (istilah kerennya : Back To Bible), daripada berandai-andai dengan fantasi liar. (padahal saya doyannya PERENUNGAN LIAR) wkwkwk
Tentu kita semua tahu kisah penciptaan awal MANUSIA. Kisah Adam dan Hawa di Taman Eden. Menurut saya dan juga menurut penulis “A Comedy of errors”, bahwa gambaran keTRITUNGGALan Allah ada pada Adam dan Hawa dan juga keturunannya.
Pada awalnya Allah menciptakan MANUSIA, belum disebut namanya Adam (malah katanya ADAM itu bukan nama), Adam masih disebut MANUSIA.
Pada mulanya MANUSIA itu sendiri saja, entah karena suatu dan lain hal, Allah merasa hal itu GAK BAIK, GAK BAGUS, mungkin GAK BENAR. Mungkin loh... baca kejadian 2:18
Apakah itu juga gambaran Allah pada mulanya ALONE, MONO, ESA dan itu TIDAK BAIK adanya ?!?!
Saya tidak akan membahasnya lebih jauh, hanya terlintas sesa(a)t saja tadi. Hehehe...
Karena Allah merasa KESENDIRIAN MANUSIA (Adam) itu TIDAK BAIK, maka Allah MEMBENTUK binatang binatang, namun ternyata binatang-binatang itu TIDAK SEPADAN, GAK CUCOK kayaknya. Jadi buat MANUSIA-MANUSIA kesepian jangan cari binatang ya. hehehe...
Karena tidak ditemukan PENOLONG yang SEPADAN, maka Allah MEMBANGUN Hawa dari Rusuk MANUSIA (Adam).
Apakah HAWA adalah PENOLONG yang sepadan ? ow ow ow saya meragukannya dan juga bertanya-tanya, TAPI juga gak akan membahasnya lebih lanjut. Hehehe... biar gak meleber dan melebar kemana mana.
Kehadiran Hawa ini menurut saya mulai menggambarkan ke”DWITUNGGAL”an Allah. Saya buat tanda kutip, agar jangan disalah artikan bahwa ada Allah “DWITUNGGAL”. Saya hanya berusaha membuat alur, istilah kerennya biar SISTEMATIS.
Jadi HAWA yang DIBANGUN dari MANUSIA (Adam), ibarat Yesus yang DIBANGUN dari ALLAH(Bapa).
Saya akan coba tambahkan wawasan lagi.
Yohanes 1:1 berkata : Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Saya coba untuk GUBAH SEMANTARA manjadi : Pada mulanya adalah Hawa, Hawa itu bersama-sama dengan MANUSIA (Adam) dan Hawa itu adalah MANUSIA(Adam).
Jelas kita sepakat bahwa Yesus Kristus DIBANGUN dari Allah(Bapa), untuk memahaminya kita bisa membaca Yohanes 14.
Apakah Yesus Kristus adalah PENOLONG yang SEPADAN bagi Allah (Bapa) ?!?! hehehehe... (tergoda untuk PERENUNGAN LIAR)
MANUSIA “TRITUNGGAL”
Kita sudah mendapat gambaran ke”DWITUNGGAL”an Allah, lalu bagaimana dengan yang disebut Allah TRITUNGGAL ?!?!
Kembali lagi, Analogi manusia yang paling tepat adalah Kisah awal keberadaan manusia.
Setelah HAWA gagal (Eve Fail = Evil) menjadi PENOLONG yang SEPADAN bagi MANUSIA (Adam), maka Allah sepertinya menyediakan PENOLONG YANG LAIN.
Saya ulangi PENOLONG YANG LAIN. Penolong yang akan MEREMUKKAN kepala ular (Kejadian 2:15)
Siapakah PENOLONG YANG LAIN itu ? yaitu KETURUNAN MANUSIA(Adam) dan Hawa.
Jadi MANUSIA(Adam) ini ada pada HAWA, ada juga pada KETURUNANnya.
Kejadian 5:3b berkata : ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.
Jadi jelas kita lihat keTRITUNGGALan MANUSIA(Adam). Ada pada dirinya sendiri, ada pada Hawa dan ada pada Keturunannya.
Kehadiran Keturunan MANUSIA(Adam) dan Hawa ini, melengkapi gambaran ke TRITUNGGAL an Allah. Dimana keturunan MANUSIA(Adam) dan Hawa ini ibarat Roh Kudus.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Roh Kudus juga berasal dan keluar dari Allah (Bapa). Baca Yohanes 15:26
Roh Kudus juga disebut PENOLONG YANG LAIN. Baca Yohanes 14 : 16
Mungkin kita meragukan analogi Keturunan ibarat Roh Kudus. Karena keturunan kan BANYAK atau JAMAK.
Jikalau kita baca dalam alkitab Sepertinya Roh Kudus pun sama, digambarkan dalam bentuk BANYAK atau JAMAK. Semisal manifestasinya dalam bentuk lidah-lidah api. Baca Kisah Para Rasul 2.
Jadi, jelas sudah menurut saya bahwa gambaran Allah Tritunggal adalah Manusia Tritunggal :
Manusia (Adam) = Allah (Bapa)
Manusia (Hawa) = Allah (Yesus Kristus)
Manusia(Keturunan Adam & Hawa) = Allah (Roh Kudus)
= = = = = =
ALLAH TRITUNGGAL DALAM HIDUP SAYA ! ALLAH TRITUNGGAL HIDUP DALAM SAYA !
Apakah gambaran ini adalah Gambaran yang tepat mengenai ALLAH TRITUNGGAL ? YA BUAT Saya.
Jikalau saya tidak mengenal Allah Tritunggal, bukankah itu berarti saya PERLU mempertanyakan KEKRISTENAN saya selama ini.
Kehadiran ALLAH TRITUNGGAL dalam hidup saya jelas, dan sesuai dengan alkitab.
Dimana saya TIDAK MUNGKIN mengenal Allah(Bapa) tanpa melalui Allah(Yesus Kristus). Baca Yohanes14 : 6.
Saya juga tidak mungkin percaya Allah(Yesus Kristus) tanpa Allah(Roh Kudus). Baca 1 Korintus 12 : 3.
Dan saya juga tidak mungkin percaya Allah(Roh Kudus), jikalau Allah(Bapa) tidak mengaruniakannya pada saya. Baca 2 Korintus 5 : 5.
Demikian gambaran ALLAH TRITUNGGAL dalam hidup saya, yang hidup dalam saya.
= = = = = =
Terima kasih ya Bapa atas Roh Kudus yang Kau utus dalam nama Yesus (Yohanes 14:26). Atas nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (Matius 28:19). Amin
shalom...
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
- jesusfreaks's blog
- Login to post comments
- 5676 reads
@JF.. Apakah anda kenal ?
Tidak usah jauh-jauh mengenal "BAPA" ! Pertanyaan mudahnya adalah apakah anda sudah mengenal diri sendiri secara utuh? Utuh dalam arti anda benar-benar mengenal diri anda (bukan nama anda atau julukan anda atau sifat anda yang anda peroleh dari orang lain). Apakah anda benar2 mengenal diri anda secara utuh?
Ketika anda lahir ke dunia, anggaplah "roh" anda masuk kedalam zigot dirahim orang tua anda, apakah anda benar2 tahu?
Jika hal itu belum anda ketahui, maka mustahil anda mengenal BAPA, ALLAH, TRITUNGGAL dll yang anda sebut :)
Jadi menurut saya, berhentilah berhalusinasi :)
Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS
http://www.facebook.com/veritasq
@veritas : mau jawaban versi mana
kalau versi bapa Gereja Agustinus : "Jikalau aku ditanya, apakah yang ingin kau ketahui dalam dunia ini?, maka aku akan menjawab, hanya 2 hal yang ingin aku ketahui sedalam-dalamnya seumur hidupku, yaitu yang PERTAMA adalah mengenal Allah, dan yang KEDUA adalah mengenal jiwa manusia."
Versi Stephen Tong : "Mengenal Allah sebagai dasar pengenalan diri. pengenalan terhadap Allah merupakah suatu hal yang sangat penting, sehingga dimana ada pengenalan akan Allah, disana ada pengenalan akan diri juga."
Versi John Calvin : "Dua hal paling penting yang perlu kita kenal adalah mengenal Allah dan mengenal diri sendiri."
Versi Alkitab : amsal 1 ayat 7a, Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.
versi JF : bukankah lebih mudah mengenal sebuah lukisan dari pelukisnya ? bukankah lebih mudah mengenal sebuah program komputer dari pembuatnya ? bukankah lebih mudah mengenal manusia dari penciptanya ?
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Merasa mengenal Penciptanya
..... bukankah lebih mudah mengenal manusia dari penciptanya ?
Bener brow, kadang hidup dgn orang yg kita kasihi saja belum tentu mengenal lubuk hatinya yg terdalam. Banyak manusia yg (merasa) diberkati secara jasmani merasa bahwa mereka sudah mengenal dekat dengan sang Penciptanya.
Huanan
@huanan : merasa is a good feeling
menurut saya merasa is a good feeling. hehehe
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-