Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kristen lebih siap menyongsong era roket dan pesawat ulang-alik

mujizat's picture

Belum ada dua minggu yang lalu aku tersenyum, geli, mendengar rekan-rekan guru non-Kristen, ketika salah seorang berkata:

"Pak, sampeyan percaya ndak,.. bukan tidak mungkin, suatu ketika dari kita (non-Kristen) menjadi astronaut dan naik ke Bulan atau planet lain."

"Ya, trus?.."

"Pak, coba bayangkan, kalau kita sudah melewati atmosfer bumi, trus masuk angkasa luar, lalu kalau kita mau sembahyang, kita menghadap kemana hayo?"

Sejenak mereka terdiam. Aku pun tidak merasa perlu nimbrung, nanti kalau-kalau salah bicara malah jadinya ngak enak,...

Aku memahami kebingungan mereka. Di bumi saja, kalau salah arah 15 derajat saja udah ramai. Lha kalau di pesawat ulang alik? Kalau mencari posisi Bumi ngak nemu, bagaimana? Masak iya jadi ngak beribadah. Saya hanya bisa "merasa kasihan" tanpa bisa membantu.

"Tapi di angkasa luar kita enak loh, karena iblis dan setan ngak bisa nyusul menembus ruang hampa"

"Iya ya pak, jadinya tidak ada penggoda" sahut lainnya.

Hmm masuk akal juga, karena menurut keyakinan mereka, iblis dan setan terbuat dari api, dan di ruang hampa, maka iblis dan setan ngak bisa hirup oksigen, jadinya mereka mati, mungkin seperti itulah pikir mereka.

......................................

Percakapan di atas BUKAN KARANGAN saya, tetapi aku dengar beneran.

Puji Tuhan.

Saya bersyukur bahwa Yesus sudah mengatakan begini:

 

Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yohanes 4:21-24)

Coba, kalau Yesus mengajari kita untuk berdoa mengarah ke Yerusalem, dan kalau ke arah lain doa kita ngak diterima, khan kita jadi ikutan reepot. Tapi dengan pernyataan Yesus tersebut, kita boleh berdoa menghadap manapun, asal hati kita terarah kepada Tuhan, kepada Yesus, kepada Bapa. Kalau Roh Kudus itu menyertai kita, dan justru menjadi penolong kita, maka saat ini kita dapat BERBICARA kepada Roh Kudus, sang Penolong. Bahkan Roh Kudus ini malah berdoa dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan.
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.(Roma 8:26)
Ternyata, "mata" Yesus tajam bener, sampai bisa melihat ke zaman roket segala. Emang luarbiasa Yesus itu.
Salam.
Khusus buat bung Admin:
Tidak ada maksud saya untuk menghina kepercayaan lain, dan saya sudah berhati-hati, tetapi maksud saya adalah agar Kristen mensyukuri hikmat Yesus Kristus, namun jika blog ini mengandung pelanggaran policy, maka apa yang bung Admin pandang baik, lakukan saja.
GBU.

 

__________________

 Tani Desa

Geadley Lian's picture

bukan masalah

Kalo menurut saya,ngga salah jika mau dikongsikan bersama.Itu hanyalah sekedar pemahaman.

__________________

geadley