Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Misteri Mimpi
Misteri Mimpi
Tiap hari kita tidur. Kita tidak pernah tahu apa itu tidur. Tapi ada mimpi didalam tidur. Dalam tidur kita masuk kedalam sebuah dimensi yang tak kita ketahui. Sering terdengar kabar mimpi bisa membawa kesadaran kita masuk kesebuah dimensi waktu yang berbeda dengan dimensi saat terjaga. Tak kurang dari kitab suci banyak menceritakan hal itu. Banyak peramal mendasarkan ramalannya pada mimpi. Banyak paranormal meyakini mimpinya. Lalu APAKAH sebenarnya mimpi itu?
Bukankah aneh dan janggal, tiap hari kita harus menutup mata dan tidur. Lalu mengalami mimpi. Dalam mimpi kita mengalami sesuatu yang bisa aneh untuk ukuran orang sadar. Tapi ketika bangun, kita merasa biasa dan tidak pernah memikirkan lagi apa yang kita alami. Banyak yang menyepelekan mimpi dengan mengatakan “mimpi cuma kembangnya tidur”. Padahal kita tiap hari mengalaminya.
Kalau kita mencoba melakukan refleksi lagi tentang waktu. Waktulah yang menyebabkan adanya perbedaan antara “sekarang” dan “tadi”, juga antara “sekarang” dan “nanti”. Bila waktu dikaitkan dengan mimpi, seringkali apa yang kita alami “tadi”, “kemarin”, “dulu” terbayang dalam mimpi kita “kini”. Bisa berupa campuran antara waktu satu dengan waktu yang lain di masa lalu. Lalu kita berusaha menjelaskannya.
Kalau sedang mengalami dililit hutang dan ditagih-tagih oleh debt-collector, kita bisa mimpi dikejar anjing. Mimpi semacam itu mudah menjelaskannya. Hubungan antara masa lalu dan masa kini jelas korelasinya. Dan sebenarnya itu BUKAN cuma sekedar INGATAN. Itu semacam melongok ke masa lalu. Hanya saja, ada semacam tabir semi-transparan yang membuat debt-collector yang sering datang ke rumah tidak tampil persis seperti sosok nyatanya. Dengan segala ingatan dan pengalaman yang ada, terjadi proses menciptakan analogi, pemiripan, simbolisasi, rekaan, penyederhanaan dsb sampai terjadilah sosok anjing yang muncul menggantikan sosok debt-collector itu.
Kita seperti merasa bisa menjelaskan, kalau mimpi kita tentang masa lalu. Itu karena waktu maju ke depan dari yang lalu menjadi yang kini. Kita mengira itu hanya ingatan yang bekerja menciptakan mimpi, padahal ada kemungkinan lain yaitu PERPINDAHAN DIMENSI.
Mimpi adalah perpindahan dimensi dari masa kini ke masa yang lain. Bisa saja ke masa lalu. Dan tentu juga bisa ke masa depan.
Ketika kita berpindah dimensi ke masa depan, apa yang akan terjadi tergambar juga, dengan proses pengaburan yang sama dengan “melihat” masa lalu dalam mimpi tentang hal yang sudah terjadi. Misalnya kalau di masa depan satu dua hari kemudian kita mengalami kalah main saham, kita bisa saja mimpi terperosok sumur ketika jalan. Main saham adalah permainan dengan harapan baik yaitu mendapatkan uang dengan cara relative mudah. Ketika tiba tiba kita salah langkah dan kalah banyak, itu seperti sedang enak-enaknya jalan terporosok kedalam lubang. Pengaburan membuat yang diimpikan tidak tepat tentang kalah main saham. ada distorsi menjadi lubang.
Di alkitab juga ada cerita tentang mimpi yang menjelaskan masa depan, misalnya tentang 7 lembu kurus 7 lembu gemuk yang mengartikan 7 tahun kekurangan dan 7 tahun kemakmuran.
Mimpi menjelaskan bahwa masa depan sedang berlangsung pada dimensi yang lain, begitu pula masa lalu. Jumlah masa depan dan masa lalu bukan cuma satu atau dua, tapi ada tak berhingga titik yang mana kita bisa mimpi tentang esok, seminggu lagi, sebulan lagi bahkan bisa setahun lagi dst.
Kita hanya tahu dimensi garis, bidang dan ruang sebagai 1,2 dan 3 dimensi. Lalu ada waktu sebagai dimensi keempat. Perkalian skalar antar 1 dimensi menciptakan 2 dimensi. Perkalian antar 2 dan 1 dimensi menciptakan 3 dimensi. Begitu pula sampai dimensi waktu yang selalu melibatkan dimensi ruang yang 3 dimensi itu. Maka ruang dan waktu dikatakan sebagai tidak terpisahkan.
Padahal ada masih dimensi ke lima, enam dst yang jumlahnya sampai tak berhingga.
Pemikiran akan sesuatu di masa depan yang sedang berlangsung di masa kini menjelaskan tentang persoalan predestinasi, yang merupakan lawan dari free-will. Pemikiran tentang kausalitas menghasilkan free-will. Maka ada atheis yang dengan sombong mengatakan “saya bisa menentukan lampu di ruangan ini akan menyala atau mati dengan mengontrol saklarnya. Bukan tuhan yang berkuasa melainkan saya”. Sementara itu di dimensi lain dalam geseran 1-2 detik ke depan sedang terjadi dia akan mematikan atau menyalakan lampu itu. Predestinasi sudah berlangsung. Determinisme terjadi.
Pada luasan pemikiran sampai disini, dengan pemahaman tentang misteri mimpi, maka predestinasi dan free-will menemukan penjelasannya dan tidak bertentangan.
Dimana letak “tuhan” yang meniupkan nafas menjadikan daging menjadi hidup?. Siapakah atau apakah entitas tuhan itu dalam konstelasi ruang dan waktu itu? Tuhan sudah tidak punya tempat lagi kalau kita mesti mencarikan tempat duduknya. Maka dikatakan tuhan telah mati dalam ruang dan waktu. Tuhan harus keluar dari ruang dan waktu dan menjadi tidak ada. Padahal tuhan harus ada sebagai tempat berpulangnya arwah-arwah yang terlepas dari tubuhnya.
Kesadaran baru lantas tumbuh. Tuhan ADALAH ruang dan waktu itu sendiri. Bila dikatakan ia menciptakan, maka paradigm itu mesti dikoreksi bahwa tidak ada penciptaan karena ia adalah yang ADA itu sendiri, yaitu ruang dan waktu, berikut seluruh dimensi yang jumlahnya tak berhingga itu.
Aku dalam Bapa dan Bapa dalam Aku, kalimat itu mendapatkan pemahaman baru bila kita berpikir sampai disitu.
Agak mengherankan, mimpi yang dialami setiap hari, yang bisa menjadi jalan membuka rahasia kehidupan dan kematian dan pemahaman akan realitas tuhan, nampaknya sangat terabaikan dan tak terjamah. Ilmu psikologi dan kepercayaan perlu berjalan beriringan untuk menyingkap rahasia itu. Mungkin akan mengurangi pertengkaran dan perdebatan antara atheisme dan theisme, antar agama-agama, predestinasi vs freewill, tuhan maha adil vs tuhan maha pengampun dll.
Bagaimana lantas hubungannya dengan kristianitas dengan Jesus Kristus sebagai tokoh utamanya? Apakah Jesus Kristus anak tukang kayu itu menjadi kecil ditengah besarnya ruang dan waktu dan ketakberhingaan dimensi-dimensi itu? Apa hubungannya dengan humanism yang diperjuangkannya?
(bersambung ke bahasan tentang kemanusiaan)
- ferrywar's blog
- Login to post comments
- 9018 reads
fer:mari berdiskusi?
Tuhan ADALAH ruang dan waktu itu sendiri
Col 1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
Tuhan ADALAH ruang dan waktu itu sendiri
Exo 3:14 And God said unto Moses, I AM THAT I AM: and he said, Thus shalt thou say unto the children of Israel, I AM hath sent me unto you.
Joh 8:58 Jesus said unto them, Verily, verily, I say unto you, Before Abraham was, I am.
Fer ,apa ke dua bagian itu cocok????
Dari dulu berpikir bahwa waktu itu sendiri tidak diciptakan yang di ciptakan adalah ciptaan di dalam waktu ciptaan.
waktu itu sendiri adalah ada bersama keberadaan Allah sebagai Diri(person).sebagaimana sifat2 Allah bukan ciptaan Allah melainkan sifat dari keberadaan diri Allah.
kemungkinan-kemungkinan
Wijaya, ada banyak hal yang cocok antara yang saya yakini itu dengan alkitab, KALAU kita memakai penafsiran alkitab yang tidak "standar".
Selama ini, penafsiran alkitab seperti hanya ada "satu cabang" saja, yaitu tuhan adalah bukan "yang bukan tuhan" alias buakn "segala-galanya" itu. Dan paradigma ini memperkuat paradigma theistik. Padahal ada penafsiran lain yang membawa kepada paradigma satunya, yaitu paradigma atheistik.
Bila "segala-gala" TIDAK termasuk "tuhan", BAGAIMANA tuhan disebut MAHA (tak berhingga)?. Jadi bila dikejar secara mendasar, paradigma theistik itu perlu "catatan kaki", yaitu sebelum memahami apa itu tuhan, berkelahi dan berdebat tentang tuhan yang "bukan segala-galanya" itu menuntun kepada jalan yang salah.
Maka saya sering mengilustrasikan "tuhan" itu sebagai BAYANGAN pada cermin. Semesta yang tak berhingga itu bisa terlihat ada "saingannya" bila dilihat pada jendela yang namanya cermin itu. Dan memang sama tak berhingganya.
Bila BAYANGAN yang tak berhingga itu disebut tuhan, maka memang ADA. Kata-kata "tuhan menciptakan manusia segambar dengannya" menjadi jelas maknanya.
Barang siapa memanggil tuhan-tuhan-tuhan, ia mengecilkan makna tuhan karena tuhan yang ADA "bersama" segala-galanya alias IDENTIK itu dianggap "berhingga".
Jadi ada 3 kemungkinan tentang keberadaan "tuhan" versus "segala-galanya".
1. Tuhan ADA dan segala-galanya tidak ada.
2. Tuhan tidak ada dan segala-galanya ada.
3. Tuhan dan segala-galanya ADA, tapi keduanya identik.
Kemungkinan ke 4, Tuhan dan segala-galanya tidak ada, dibahas dalam filosofi timur tentang semua yang serba maya. Karena saya berpikir maka saya tahu bahwa saya ada, maka saya berkesimpulan saya ada. Jadi kemungkinan ke 4 saya abaikan. Tapi ketika berdiskusi dengan seorang peyakin Taoisme, saya juga tidak bisa membuktikan pandangan pada kemungkinan no 4 itu keliru. Di forum kristen ini kita abaikan wacana ke 4 itu karena mungkin hanya Hai-hai yang suka budaya Cina yang memperhatikan hal semacam ini. Kalau beliau bisa "kembali normal" keadaannya saya ingin bahas dengannya suatu saat.
yaitu ruang dan waktu,
yaitu ruang dan waktu, berikut seluruh dimensi yang jumlahnya tak berhingga itu.
===
boleh tolong dijelaskan arti tak berhingga dari ruang dan waktu?
karena waktu itu berdetak terus artinya waktu adalah dimensi yang berhingga, namun keberhinggaanya, banyak diasumsikan adalah 1 miliar tahun, dsb
ruangpun tak bisa menjadi dimensi tak berhingga, karena pengertian ruang adalah
ru·ang n 1 sela-sela antara dua (deret) tiang atau sela-sela antara empat tiang (di bawah kolong rumah): rumah itu mempunyai empat buah --; 2 Fis rongga yg berbatas atau terlingkung oleh bidang; 3 Fis rongga yg tidak berbatas, tempat segala yg ada: sejak dulu para ahli pikir kerap memperbincangkan soal -- dan waktu; 4 petak dl buah (durian, petai); pangsa;
(--sambil melanjutkan diskusi kita yang sudah lama terputus)
:)
ferry:siapakah anda?
sebelum lanjut saya ingin kita bisa saling kenal dulu .
- saya adalah seorang yang percaya Allah ada,Alkitab firman Tuhan .manusia berdosa .upah dosa adalah maut ,jalan keselamatan yang di tetapkan Allah ialah oleh iman terhadap apa yang yesus kristus genapkan,iman dan pertobatan sisi negatif pengampunan dosa dan pembenaran serta perdamaian sisi positif adalah lahir baru .lahir baru adalah lahir dari Allah :menerima roh yang baru dan menerima Roh Allah bersatu dengan roh saya sampai selama-lamanya dan saya berbagian dalam kodrat ilahi dan menjadi sama seperti Putra sulung kecuali dalam KEALAHAN ,orang lahir baru ini adalah para putra Allah.
Kamu siapa ?atau kamu mau saya tanya satu2 tentang kamu ?atau email saya di jlwijaya@gmail.com? ,fer saya tanya ini adalah agar diskusi menjadi lebih terarah karena kita saling tahu sedikit backgroundnya.
Saya
Saya cuma orang biasa yang meletakkan tulisan di blog ini dan hendak berdiskusi dengan siapapun yang bisa diajak berdiskusi, Wijaya.
Saya mengapresiasi banyak agama dan mengambil yang menurut saya baik untuk memperkaya spiritualisme saya. Akan halnya Kristus, saya salah satu pengagum beliau.
Tentang Allah, saya tidak menjadikannya kecil dengan memberhalakannya. Saya memahaminya sebagai sesuatu yang tak berhingga.
Pertanyaan lain silakan diajukan. Bisa japri (jalur pribadi) melalui email dan YM, bisa pula jalum (jalur umum) melalui FB atau di forum ini.
ferry:Allah yang besar dan Allah yang kecil.
-Sedikitnya saya tahu tentang kamu.
Di dalam alkitab menberitahukan Allah adalah besar tak berhingga sehingga segala sesuatu ada didalam dia bahkan kita hidup dn bergerak didalam dia dan segala sesuatu di topangnya.
Col 1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
Act 17:28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
Heb 1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
tetapi Alkitab juga menberitahu kita Allah kecil sedemikian rupa sehingga kita sehingga Dia bisa ada di dalam kita dan berkontak dan bersekutu dengan kita.
Eph 4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
1Jn 3:24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Eph 2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
1Co 3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
1Co 3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Eph 4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
ferry,Allah dalam keberadaannya sendiri adalah tak terbatas (Allah secara ontological) ,konsep ketidak terbatasan manusia tentang diri yang tak terbatas adalah terbatas bagi diri yang tak terbatas,Tetapi Allah yang tak terbatas juga adalah Allah yang berada dalam ciptaan yang terbatas (Allah secara ekonomical) dan Allah yang demikian bisa dikontaki oleh manusia dan dijadikan idola sejati dalam hidupnya.Karena dialah satu2nya IDOL sejati maka untuk yang tidak sejati dinamakan berhala.
satu rahasia yang harus kamu tahu bahwa dalam aspek ekonomikal :Allah tidak tersembunyi dan dapat dialami oleh manusia ,Allah dapat di kontaki oleh manusia.
setuju
Pada prinsipnya saya setuju. Yang sering berbeda adalah dalam "kadar" kejelasannya atau seberapa jelas membuat pemahaman itu eksplisit. Allah dikatakan disebut awal dari segala-galanya pun benar, tergantung seberapa luas kita mendefinisikan "Allah" itu. Allah disebut sekecil titik pun, tapi ADA, menyelami setiap bagian terkecil dari segala yang ada, itupun betul.
Kitab-kitab suci bertuliskan kebenaran berupa semacam pantulan cermin. Cermin itu bisa bening dan bisa baur, tergantung pengamat atau pendapat. Bila cerminnya terlalu rusak, tak kan tampak apa-apa. Bila cerminnya bening sempurna, yang nampak adalah wajah kita.
Memandangnya, mirip cara memandang suatu masa lewat mimpi. Seperti ada tabir, bisa pekat dan kedap sampai tak tampak apa-apa, bisa pula bening seperti kaca.
Yang pasti, bukan alkitab yang berbicara seperti bukan masa depan yang datang "menjenguk" kita. Kitalah yang mendengar "sabda" yang diucapkan oleh kesadaran kita sendiri dari sebuah kedalaman yang teramat dalam, seperti kitalah melihat suatu masa dengan kebeningan yang teramat bening.
Semua dalam harmoni dikerangkai sistem yang teramat rapih dan canggih....
ferry:Allah tak terbatas , tak dapat di lihat,tak terpahami
ALLAH yang Tak Terbatas
Allah adalah tak terbatas ,dan manusia adalah terbatas
sebagaimana terbatas tambah tak terbatas sampai berapapun tetap terbatas dan jarak terbatas dengan tak terbatas adalah tak terbatas demikian pula antara Allah dan manusia.
Allah yang tak terbatas di banding dengan manusia yang terbatas adalah tak terbatas .tetapi karena manusia di ciptakan menurut gambar dari yang tak terbatas maka menusia memiliki konsep tak terbatas.tetepi konsep tak terbatas dari diri yang terbatas mengenai TAK TERBATAS adalah terbatas bagi TAK TERBATAS.TAK TERBATAS tak dapat dibatasi oleh konsep tak terbatas dari diri yang terbatas.
Allah tak terbatas oleh ruang dan waktu .segala ruang ada di dalam Dia dan Dia memenuhi segala ruang dan Diapun adalah memenuhi dan ada di dalam setiap keberadaan waktu karena itu Dia menyatakan diri sebagai I AM (Yoh 8:57)
ALLAH yang tak kelihatan:
didalam Alkitab menyatakan manusia tidak bisa melihat Allah dan Allah adalah diri yang tidak kelihatan.
1Ti 6:16 Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
1Ti 1:17 Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
Col 1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
Joh 1:18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
1Jn 4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
bagaimana mungkin ciptaan yang terbatas ruang dan waktu bisa melihat yang Diri yang memenuhi semua ruang dan berada dalam semua waktu ?
ALLAH YANG TAK DAPAT DIMENGERTI:
1Co 1:21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
Job 11:7 Dapatkah engkau memahami hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?
Job 37:23 Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan dan keadilan-Nya; walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya.
ALLAH yang tak terbatas dan tak dapat di lihat oleh manusia adalah Allah yang tak dapat di pahami oleh hikmat akal budi manusia.
nanti aku lajutin dengan Allah yang kelihatan dan dapat di pahami dan dapat di mikmati
pemahaman
Menarik, Wijaya. Tapi dalam pemahaman saya tentang cermin piranti memandang bayangan maupun tabir piranti memandang dimensi lain itu, tidak membuat Allah dan Manusia berhadap-hadapan dalam realitas. Keduanya hanya berhadap-hadapan dalam persepsi subyek. Ketika manusia (subyek) memandang cermin dan melihat sebuah bayangan, ia menyebutnya "Allah". Dan tentu saja, sang Allah tidak sekecil yang dia lihat, karena yang dilihatnya - seperti yang Anda katakan - terbatas. Terbatas karena dibatasi oleh kendala-kendala, seperti luasnya cermin, jauhnya pandangan, kesehatan mata, kecerdasan kognitifnya, dsb dsb. Jadi tentu saja, Allah yang ditangkapnya tidak bisa "tak berhingga", sekalipun kalau bijaksana dan rendah hati, ia TAHU bahwa yang didalam cerimin itu adalah ketakberhinggaan, SAMA tak berhingganya dengan REALITAS.
Dalam alkitab pada ayat yang Anda kutip juga dijelaskan, ketakberhinggaan itu tak mungkin dilihat dengan keterbatasan "cermin" yang tentu saja terbatas.
Jesus (juga Buddha) membuka kesadaran itu bahwa Aku dan Bapa adalah satu, lewat sabdanya "Aku dalam Bapa dan Bapa dalam aku". Itu sebetulnya adalah RAHASIA kemanusiaan. Barang siapa memahami kemanusiaan, ia memahami "ketuhanan".
Barang siapa memahami Firman (Sabda, Jesus sendiri), ia memahami Tuhan. Itulah inti dari kekristenan dalam pandangan saya.
Soal "kelihatan dan tak kelihatan" dari Allah itu bisa diketengahkan beberapa ilustrasi:
1. Kepada tembok putih yang luasnya tak berhingga dan terpampang di depan kita, kita menyebutnya "tidak ada" (versi atheis) atau "tidak kelihatan (versi theis). Yang agnostik seperti agama Buddha mengatakan "tidak tahu".
2. Ketika bangun membuka mata dan merasakan indahnya pagi, dengan kicau burung dan angin meniup embun jatuh dari daun daun, di terangi mentari dan hati dipenuhi rasa syukur dan bahagia, saya bisa berkata sedang MELIHAT Allah. Jadi siapa bilang Allah tidak kelihatan?. Tapi seorang yang lain bisa pula berkata, itulah keindahan alam semesta - sebuah ucapan yang saya sendiripun sering ungkapkan.
Dalam ketakberhinggaan "dinding putih" itu, "ada" dan "tiada" tak terbedakan lagi.
sisipan
Jesus (juga Buddha) membuka kesadaran itu bahwa Aku dan Bapa adalah satu, lewat sabdanya "Aku dalam Bapa dan Bapa dalam aku". Itu sebetulnya adalah RAHASIA kemanusiaan. Barang siapa memahami kemanusiaan, ia memahami "ketuhanan".
satu tak terterbatas tambah satu tak terbatas tambah satu takterbatas adalah satu takterbatas (aljabar mol?),aku ngak masuk ke poin ini sekalipun nanti ada nyinggung sedikit.
Barang siapa memahami Firman (Sabda, Jesus sendiri), ia memahami Tuhan. Itulah inti dari kekristenan dalam pandangan saya.
ya besok aku masuk di poin ini Yesus sbg gambar Allah dan menusia di ciptakan menurut gambar Allah.sekarang pergi dulu ada teman meninggal.
ferry:Allah bukan bayangan ,Allah pribadi yang riil
-Fer saya lihat Allah dalam konsep saya beda dengan konsep kamu.Allah bagi saya satu pribadi yang ada dan sama riilnya dengan sebuah gelas ,seseorang bernama ferry ,satu pribadi bernama hai2 .bedanya adalah Dia adalah Tak terbatas ,inkontingent ,self eternal,self dependent,self exist, self imortal dan selt sufficience
berkontak dengan dia dan menikmati hadirnya sama saja dengan tangan memegang kapas ,lidah menjilat es cream ,hidung mencium parfum, telinga menikmati dangdut dan mata melihat ferrari, hanya bedanya Dia adalah Roh.
Allah bukanlah bayangan dan sekedar kesimpulan dari nalar.
Dan Allah yang tak terbatas dan tak dapat dilihat hanya mungkin di pahami jika Dia menyatakan diri kepada manusia.DAN DIA TELAH MELAKUKAN ITU.
dalam dunia ini alkitab adalah salah satu dari sedikit buku yang didalamnya menyatakan apa yang tercantum di dalamnya adalah Pernyataan dari Diri yang tak terbatas.karena itu penting untuk kamu perhatikan, benarkah demikian, karena jika benar, ada satu nasehat saya: ati2 lho.kalau salah ,buktikan dimana salahnya atau buanglah jauh2.
Alkitab menyatakan Allah itu riil dan bahkan bisa bersatu dengan roh manusia karena Kristus telah mati dan bangkit .Hal ini di buktikan dengan kesaksian DARAH selama tiga abad.
Kesaksian Darah setelah Kematian dan kebangkitan Kristus oleh orang percaya abad pertama sampai abad ketiga di mana tanpa mereka berani mati dan menderita tanpa mendapat keuntungan apa2 adalah kesaksian yang kuat akan fakta yang terjadi,yaitu mereka percaya bahwa Yesus mati menebus dosa mereka,bangkit untuk membenarkan dan melahir ulangkan mereka sehingga mereka mendapat ALLAH yang tak terbatas didalam roh mereka ,mereka secara riil mengalami Allah di dalam mereka sebagai hidup baru mereka.itulah yang saya katakan seriil tangan memegang ,hidung mencium bau parfum ,mata melihat ferari dan seperti itu pula mereka mengalami kehadiran yang tak terbatas dalam roh mereka.
Joh 4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Joh 3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
1Co 6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
Rom 8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
1Jn 3:24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
ALLAH BAHKAN LEBIH DEKAT DAN INTIM DARI ISTRI AS A LIFE PERSON
himpunan
Nah, itu bedanya memang, Wijaya. Bagi saya, adalah tidak mungkin "self-self" yang anda katakan itu menyisakan ruang eksistensi terhadap sesuatu yang LAIN selain DIA. Jadi kalau ada saya, anda, kursi, kucing, kuping, dll yang adalah BUKAN Dia, maka persepsi tentang ketakberhinggaan itu sudah SALAH.
Pemahaman itu bisa secara matematis, misalnya teori himpunan. Himpunan Semesta adalah himpunan yang SEGALANYA berada didalamnya. Jadi kalau kita adalah Himpunan A, B, C dll, maka hanya ada SATU kemungkinan yaitu kita didalamNYA. Maka yang relevan dengan persepsi "self-self" yang anda sebutkan tadi, adalah dalam hal KITA semua, termasuk batu, bakmi, bajay, dsb berada DIDALAM Nya, bukan diluarnya.
Kata kata, istilah-istilah, artian-artian dalam kitab suci SELALU dalam konteks SEJARAH (menyejarah, historikal). Jadi selalu harus dipahami keterbatasan-keterbatasan yang ada pada waktu dan tepat itu. Kata "Roh" harus dipahami dalam pemahaman ketika kata "Roh" itu diucapkan. Dan tidak semua artian dan pemaknaan kata bisa selalu SAMA sepanjang masa, dalam tempat dan waktu yang berbeda. Kini kita sudah 2000 tahun setelah Kristus dan lebih kurang 1000 tahun setelah gereja mulai mapan. Perjanjian lama lebih LAMA lagi, diatas 3000 tahun. Kita sekarang punya persepsi yang berbeda melihat realitas. Dan kemampuan kita mestinya meningkat dalam melihat dan memahami yang terungkap di masa lampau, bukannya berhenti dan berusaha sepersis mungkin dengan kata-kata. Tidak selalu harus letterlijk (harafiah).
Maka Allah bagi saya bisa juga saya persepsikan sebagai sesuatu yang RIEL. Seriel tombol keyboard yang sedangan saya pencet-pencet. Karena keyboard adalah BAGIAN dari Nya. Apakah yang lebih riel daripada keyboard ini?.
Dengan membayangkan Allah sebagai yang terpisah "disana" dan kita memanggil-manggilnya dalam doa, itu bagaikan mengerdilkanNya atau menganggapnya kecil. Sebaliknya, dengan membayangkan kita semua adalah BAGIAN dari yang tak berhingga itu, kita menjadi mudah memahami Allah. Cukup membuka mata dan Allah yang maha besar itu terpampang didepan mata kita, dan merasuki diri kita juga menjadi bagian dariNya.
Ini cuma sebagai bahan perbandingan saja. Tidak bermaksud mengajak atau mempengaruhi. Di forum ini kan tempat kita berdiskusi, termasuk membeberkan pikiran masing masing dalam forum komunikasi ini.
ferry:Allah bukan materi dan bukan Alam
Nah, itu bedanya memang, Wijaya. Bagi saya, adalah tidak mungkin "self-self" yang anda katakan itu menyisakan ruang eksistensi terhadap sesuatu yang LAIN selain DIA. Jadi kalau ada saya, anda, kursi, kucing, kuping, dll yang adalah BUKAN Dia, maka persepsi tentang ketakberhinggaan itu sudah SALAH.
Tidak mungkin??? Kalau Allah adalah materi sama dengan saya ,anda dan kucing maka memang tidak mungkin tetapi Allah adalah Roh.
Pemahaman itu bisa secara matematis, misalnya teori himpunan. Himpunan Semesta adalah himpunan yang SEGALANYA berada didalamnya. Jadi kalau kita adalah Himpunan A, B, C dll, maka hanya ada SATU kemungkinan yaitu kita didalamNYA. Maka yang relevan dengan persepsi "self-self" yang anda sebutkan tadi, adalah dalam hal KITA semua, termasuk batu, bakmi, bajay, dsb berada DIDALAM Nya, bukan diluarnya.
Saya sudah lupa matematika dan teori himpunan bisa di jelaskan dengan kalimat yang lebih jelas dan apa maksud kamu DIDALAM..........KITA MEMANG DI DALAM aLLAH YANG ADALAH ROH.
Kata kata, istilah-istilah, artian-artian dalam kitab suci SELALU dalam konteks SEJARAH (menyejarah, historikal). Jadi selalu harus dipahami keterbatasan-keterbatasan yang ada pada waktu dan tepat itu. Kata "Roh" harus dipahami dalam pemahaman ketika kata "Roh" itu diucapkan. Dan tidak semua artian dan pemaknaan kata bisa selalu SAMA sepanjang masa, dalam tempat dan waktu yang berbeda. Kini kita sudah 2000 tahun setelah Kristus dan lebih kurang 1000 tahun setelah gereja mulai mapan. Perjanjian lama lebih LAMA lagi, diatas 3000 tahun. Kita sekarang punya persepsi yang berbeda melihat realitas. Dan kemampuan kita mestinya meningkat dalam melihat dan memahami yang terungkap di masa lampau, bukannya berhenti dan berusaha sepersis mungkin dengan kata-kata. Tidak selalu harus letterlijk (harafiah).
dari dulu mata adalah mata ,hati nurani adalah nurani,intuisi adalah intuisi ,roh juga adalah roh .hanya karna mata adalah materi yang kelihatan maka tak dapat di sangkal .dan roh adalah bagian yang tak kelihatan maka bisa di artikan lain, tetapi bagi orang yang memahami roh dan ROH dari selamanya sampai selamanya roh artinya roh.bagi anda roh tidak riil bagi saya riil.saya di lahirkan dari Roh dan saya mengalami apa itu bersatu dengan Roh.bagi anda asing, ini adalah perkara subjectif tetapi bagi mereka yang mengalami hal yang sama dengan saya ini adalah perkara subjectif yang benar.(ANDAPUN BISA MENGALAMI JIKA MAU)
Maka Allah bagi saya bisa juga saya persepsikan sebagai sesuatu yang RIEL.
Seriel tombol keyboard yang sedangan saya pencet-pencet. Karena keyboard adalah BAGIAN dari Nya. Apakah yang lebih riel daripada keyboard ini?.
Dengan membayangkan Allah sebagai yang terpisah "disana" dan kita memanggil-manggilnya dalam doa, itu bagaikan mengerdilkanNya atau menganggapnya kecil. Sebaliknya, dengan membayangkan kita semua adalah BAGIAN dari yang tak berhingga itu, kita menjadi mudah memahami Allah. Cukup membuka mata dan Allah yang maha besar itu terpampang didepan mata kita, dan merasuki diri kita juga menjadi bagian dariNya.
Ini cuma sebagai bahan perbandingan saja. Tidak bermaksud mengajak atau mempengaruhi. Di forum ini kan tempat kita berdiskusi, termasuk membeberkan pikiran masing masing dalam forum komunikasi ini.
Bagaimana mungkin Di persepsikan riil adalah riil itu sendiri
Kita bagian dari Allah ?maka itu bukan ALLah tetapi Alam .Allah bukan alam dan alam bukan Allah .Alam di ciptakan Allah ,Allah memenuhi Alamdidalam alam dan alam didalam Allah tapi Allah terpisah dari Alam .Alam adalah materi Allah adalah ROH.
Berdoa adalah berbicara dengan Allah di sorga dan juga bersekutu dengan Allah di batin .kita berdoa kepada ALLAH yang nan jauh di sorga dan berdoa kepada Allah yang di batin dan lebih jauh lagi Roh Allah dibatin dan roh manusia berdoa kepada Allah di sorga.maaf anda belum mengerti ajaran2 aneh tapi nyata dalam pengalaman orang Kristen.ini adalah mengenai ALLAH ONTOLOGI and ALLAH EKONOMICAL.kita ngak usah bicarakan ini tetapi satu hal yang anda musti ketahui hub orang Kristen dengan Allah bukan persepsi ,pendapat membayangkan ,memandangnya dll bukan yang objectif tapi subjektif talk to real person ,walk with real person ,life with real person and life by real person.
materi
1. Kalau kita membahas "materi" dari sisi Materialisme, maka APAPUN adalah materi, Wijaya. Pikiranpun termasuk materi. Mimpi juga. Roh? tidak tahu. Dalam materi pengertian roh bukan seperti dalam agama.
2. Didalam Allah maksudnya BAGIAN dari Allah.
3. Roh adalah sesuatu yang tidak diketahui bagi saya. Saya hanya tahu kehidupan.
4. Alam semesta atau "segala-galanya" ini BUKAN diciptakan tetapi memang sudah ADA. Sesuatu yang ada tidak perlu berasal dari tidak ada. Sesuatu yang tidak adapun tidak berasal dari yang ada. Ada tetap ada dan Tidak ada tetap tinggal tidak ada. Ada blog saya tentang Penciptaan versus Perubahan. Bisa dibaca disitu penjelasan tentang pemikiran saya ini.
5. Saya sendiri merasa berada dalam "Allah" yang nyata (riel) meskipun saya tidak berani menyebutnya dengan kata "Allah" dsb. Saya hanya berani bilang saya berada dalam semesta, dalam Keseluruhan.
Jadi saya tidak berdoa dalam arti berbicara seperti menelepon ke telepon lain. Saya lebih mengamati lingkungan, seperti membuka mata melihat ruangan dimana saya berada. Komunikasinya dalam bentuk seperti itu .
ferry :Allah yang kamu percaya adalah????
Nah, itu bedanya memang, Wijaya. Bagi saya, adalah tidak mungkin "self-self" yang anda katakan itu menyisakan ruang eksistensi terhadap sesuatu yang LAIN selain DIA. Jadi kalau ada saya, anda, kursi, kucing, kuping, dll yang adalah BUKAN Dia, maka persepsi tentang ketakberhinggaan itu sudah SALAH.
Pemahaman itu bisa secara matematis, misalnya teori himpunan. Himpunan Semesta adalah himpunan yang SEGALANYA berada didalamnya. Jadi kalau kita adalah Himpunan A, B, C dll, maka hanya ada SATU kemungkinan yaitu kita didalamNYA. Maka yang relevan dengan persepsi "self-self" yang anda sebutkan tadi, adalah dalam hal KITA semua, termasuk batu, bakmi, bajay, dsb berada DIDALAM Nya, bukan diluarnya.
2. Didalam Allah maksudnya BAGIAN dari Allah
wow jadi anda menganggap Allah adalah segala sesuatu?dan bahwa pencipta dan ciptaan adalah satu dan sama?jadi Allah adalah esensi dari segala bentuk di dalam ciptaan?bukankah begitu maksud kamu?
iya
Betul. Tidak ada yang tidak didalamNya. Ciptaan dan Pencipta sama, Seperti Aku dalam Bapa dan Bapa dalam aku.
Soal "Allah esensi segala bentuk di dalam ciptaan" itu pemikiran baru, tapi menarik bagi saya. Tapi saya lebih cenderung tidak memakai yang itu karena akan sulit membayangkan bagaimana dua hal yang identik bisa satu adalah esensi dari yang lain.
Yang pasti, ketika Jesus mengatakan hukum "Cintailah Tuhan Allahmu dan sekaligus sesamamu", perintah itu tidak mengacu pada dua hal yang berseberangan melainkan pada duahal yang sebenarnya satu. Seperti kita dan bayangan kita pada cermin. Memang manusia "segambar" dengan Tuhan seperti disebutkan sejak jaman Musa, dan mungkin juga sebelum-sebelumnya.
FERRY : ANDA AND NEW AGE PANTHEISM.
menarik.....menarik dari pertama kita dialog saya bertanya anda siapa ,dari jawaban kamu saya hanya tahu sedikit tentang kamu tetapi sekarang saya sudah lebih jelas.
fer,kamu adalah penganut paham new age pantheism bukan
kamu mengatakan :
Betul. Tidak ada yang tidak didalamNya. Ciptaan dan Pencipta sama, Seperti Aku dalam Bapa dan Bapa dalam aku.
jika kamu berpendapat demikian maka Allah adalah esensi dari segala bentuk didalam ciptaan dan berarti juga pencipta dan ciptaan adalah satu dan sama
paham2
Pantheism, Theism, Atheism, Agnosticism, bahkan Panentheisme, semua itu BISA diterapkan pada pemikiran saya.
Ferry: ANDA penganut paham NEW AGE PANTHEISM
1)Apapun jawaban anda , pemikiran anda bukan anda pencetus pertamanya ,anda adalah satu dari sekian banyak orang .dan untuk itu maka sudah ada nama untuk orang yang berpandangan seperti anda yaitu NEW AGE PANTHEISM.
2)bagi anda pencipta dan ciptaan adalah satu dan sama.berarti hanya ada Satu Realita jadi kita juga harus menyimpulkan bahwa baik dan jahat muncul dari ALLAH dengan kata lain pembunuhan ,kangker,pemerkosaan dan semua menifestasi kejahatan adalah bagian dari ALLAH
3)Jadi anda secara absolut yakin bahwa anda dan saya dan semuanya adalah allah dan allah adalah anda dan saya dan semuanya
new age dll
1.Betul, New Age adalah sebuah paham dengan paradigma baru yang berakar dari cerita lama. Pantheisme mirip, tapi bukan New Age. Tapi saya tahu New Age lama setelah saya punya pandangan seperti itu.
2. Betul.
3. Bukan. Itu lebih kearah Pan-entheism. Saya tidak murni begitu. Pan-entheism tidak menganggap "batu" adalah allah. Saya menganggap batu itu adalah BAGIAN dari Allah.
Maka saya selalu katakan, suatu pandangan tidak selalu masuk secara utuh dalam klasifikasi-klasifikasi. Paling-paling hanya secara gars besar saja. Mirip sana dan mirip sini.
ferry:allah dalam pendapat kamu?
kalau saya simpulkan pendapat kamu adalah:
1)Allah adalah himpunan semesta artinya totalitas semua yang ada spt anda ,saya ,batu bajay,kejahatan ,kebaikan kematioan ,kehidupan,kebencian dan juga kasih.
bukankah begitu?
2)anda bagian dari allah tetapi bukan allah ,bajaj bagian dari allah tetapi bukan allah.
jadi bagian dari allah bukan allah ?
3)seluruh bag allah baru adalah allah?
betul
Iya betul, Wijaya. Itu kesimpulan paling logis yang saya bisa lakukan sampai saat ini.
makna mimpi
Bagi saya mimpi hanya bunga tidur. Saya gk berani menafsirkan mimpi sebagai masa depan atau penglihatan, karena saya blm pernah membaca di alkitab ketentuan2 tentang persyaratan mimpi sebagai masa depan atau penglihatan. ^ ^. Tapi kalo melihat di sekeliling saya banyak lho yang bisa mengartikan mimpi atau mengubah mimpi menjadi angka2, saya kagum akan imajinasi mereka.Hehehe, paragraf ini hanyalah sekilas lewat saja, gk perlu ditanggapi yah pak. ^ ^
btw pak ferrywar, tulisan2 ini rencananya mau dibuat sampai berapa episode? apakah pada penutupnya bapak akan menulis hubungan2 dari episode2 misteri yang bapak tulis?
masih dalam tahap membaca, memperhatikan dan mencerna
@ferrywar & irwanda: Jarang..
Saya malah jarang banget mimpi.. Nggak tahu kenapa.. Begitu tidur, taunya udah pas mau bangun lagi.. Katanya karena kecapekan banget ya?
(...shema'an qoli, adonai...)
@ebed justru..
justru saya jarang sekali tidur gk mimpi...
Bisa jadi bro gara2 cape, gk ngerti jg deh... ^ ^.
masih dalam tahap membaca, memperhatikan dan mencerna
ha ha ha ha:
saya tidur melulupun juarang ngimpi .setahun ngak lebih dr 3 kali .mungkin
pasti mimpi
Kata orang, semua orang pasti mimpi. Hanya ada yang lupa ada yang ingat setelah terjaga.
Saya pribadi mengamati mimpi sejak 20 tahun terakhir.
@Ferry mabok yah?
Di alkitab juga ada cerita tentang mimpi yang menjelaskan masa depan, misalnya tentang 7 lembu kurus 7 lembu gemuk yang mengartikan 7 tahun kekurangan dan 7 tahun kemakmuran.
Mimpi menjelaskan bahwa masa depan sedang berlangsung pada dimensi yang lain, begitu pula masa lalu.
Katakanlah kejadian yang terjadi di mimpi itu adalah dimensi A dan kita (manusia) yang bermimpi dimensi B.
Di dimensi A di suatu masa yang tak ditahui sedang terjadi 7 LEMBU KURUS memakan 7 LEMBU GEMUK.
Sementara manusia yang di dimensi B yang memasuki DIMENSI A bergerak maju seiring berjalannya waktu, dan terjadilah MASA BERKELIMPAHAN dan MASA KELAPARAN.
bagaimana kejadian yang DIMENSI A bisa PINDAH ke DIMENSI B? karena dimensi B bergerak dengan sendirinya menuju suatu titik temu dengan DIMENSI A. Setelah bertemu kemana DIMENSI A itu? menyatu? Apa yang menyebabkan terjadi perbedaan kejadian dari DIMENSI A dengan DIMENSI B?
Akhirnya, yang di perlukan untuk merubah kejadian di DIMENSI A ke DIMENSI B adalah sebuah BUKU PRIMBON.
Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Janganlah kamu diperdayakan m oleh nabi-nabimu n yang ada di tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu, dan janganlah kamu dengarkan mimpi-mimpi o yang mereka mimpikan! p
Dimensi paralel
Anda Kritis, Sandman :)
Betul, saya belum membahas rentang mimpi itu. Bisa saja mimpi terjadi dalam rentang pendek sekali, tapi bisa juga panjang dalam rentang tahunan. Saya tidak membahas bagaimana itu terjadi akrena itu saya sebut sebagai "misteri". Tapi yang penting saya ingin mengusung kemungkinan adanya DIMENSI2 yang paralel dengan dimensi kita sekarang berada. Dalam bahasan di sebuah milis kami menyebutnya dengan istilah Parallel Universe.
Yang mana yang "mabok" nih?
@ferywar: Parallel Universe. ?
Saat ngikuti diskusi tentang mimpi dan dimensi, masih ok aja. Sebenarnya udah mulai khawatir nich jangan sampe berkembang ke parallel universe.
Kalo mengartikan dimensi ke 4 sebagai waktu, ok. Tapi dimensi ke 5 ... apaan yach ? yang nggak jelas sebutannya, lebih baik tanya ke rumput yang bergoyang.
Rekaan dimensi yang paling cocok dengan pemahaman saya adalah film Constantine. Saya ok banget dengan surga dan neraka adalah plane/dimension lain. Kalau ada yang bilang surga diatas dilangit, neraka dibawah diperut bumi.. saya sich ok.ok aja, didengerin tapi nggak disimak. Karena kita ...saya...tahu atas bawah adalah masalah persepsi otak kita.
Tapi parallel universe: yang berangkat dari kebingunan scince mengkategorikan cahaya sebagai partikel atau gelombang, yang kemudian mengajukan teori parallel universe sbg penjelasan...nggak masuk otak alkitabiah saya. Mungkin harus diupgrade processornya mich: in another life time.
Didunia paralel yang jumlahnya tak terhingga: indentitas pribadi saya juga jumlahnya tak terhingga, ada yang diselamatkan ada yang tidak terselamatkan. Bingung lagi..dikaitkan dg sorga dan neraka, jadi banyak sorga dan neraka, jadi jumlah Tuhan YHWH, Allah Elohim, dan ..Allah ..sabat, juga tak terhingga... cape dee....
No man is a man who does not make the world better
iya, semesta paralel
Sebetulnya tidak usah "cape-cape", Manguns, KESELURUHAN dari ketakberhinggaan itulah Allah yang TUNGGAL. Kenapa tunggal, karena per definisi, keseluruhan cuma ada satu. Kalau tidak satu, bukan keseluruhan.
Kita baru paham sampai dimensi ke 4 (waktu). Itupun dalam sejarah manusia masih terbilang "baru". Pada banyak waktu berselang, manusia pernah tidak punya atau kurang punya penghayatan tentang waktu. Dan bila keadaan masa lampau dalam suatu budaya itu diterapkan secara "konsisten" sampai saat ini, terjadilah sikap menyamakan nilai uang sekarang dengan setahun lagi. Maka konsep bunga bank dianggap tidak ada.
Parallel Universe adalah sesuatu konsep yang masih mungkin untuk menjelaskan banyak pertanyaan yang mengemuka seperti soal predestinasi, free-will, dsb.
@ferrywar: dunia paralel..
Jadi inget novel CONTACTnya Carl Sagan. Ada sedikit mengeksplor dunia paralel juga menurut pemahaman saya, waktu karakter-karakter temannya si Ellie diajak si alien menerobos pintu masuk ke masa silam, yang tampaknya (somehow) sedang berjalan seiring dengan masa kini.
Kalau boleh usul coba dibikin semacam resensinya bro Fer. Novel lama memang. Tapi bagus. Nuansanya tutti frutti. Ada nilai-nilai humanisme, keagamaan, science, dll..
(...shema'an qoli, adonai...)
Sagan
Sagan memang menarik, bro. Cuma jangan sampai kita kebablasan kepada arogansi juga. Banyak rekan-rekan penggemar Sagan yang menjadi punya hobi menghina spiritualitas. Nilai-nilai kerendah-hatian seperti yang diajarkan Guru ketika menunjukkan pelajaran "mencuci kaki" juga sangat penting.
@ ferrywar : Dimensi Paralel
Saya juga punya pemikiran dan teori soal ini hasil pemikiran bertahun-tahun, namun belum berani membuka banyak, sebab masih dalam tahap "kajian" belum ada bukti yg "cukup" mendasarinya lebih-lebih dari sudut pandang Alkitab....
Namun saya berpikir, mungkin saja "misteri" yg sekarang masih tersembunyi di Alkitab itu kelak akan disingkapkan, sehingga "maybe" bisa relevan dengan "pemikiran2" soal dimensi paralel. Salah satu yang masih menjadi pertanyaan saya kepada Tuhan adalah tentang :
Pengkhotbah 3:15
Bro ferry, coba tunjukkan dimana saya bisa membaca pemikiran anda soal dimensi paralel, siapa tahu saya bisa mendapat informasi baru, pencerahan, atau mungkin kita bisa berdiskusi lebih lanjut soal ini....
Thanks infonya....
Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.
@Matahari:
Dimensi Paralel itu muncul sebagai ide ketika saya mendengar cerita tentang peramal yang bisa melihat masa depan. Saya berusaha merasionalisasikan, sesuatu yang belum terjadi tidak mungkin orang tahu. Jadi kalau ada yang tahu, tentu sesuatu itu SUDAH terjadi atau SEDANG terjadi. Itu awalnya.
Kemudian ide berikutnya. Dulu sebelum ada internet, saya berkirim surat kepada banyak sahabat pena (pen friend). Karena jaraknya jauh dan tidak memakai surat tercatat, maka lama perjalanan surat itu bisa 2-3 minggu. Kami saling berkirim surat menceritakan keadaan masing masing, tapi ketika surat itu sampai, apa yang ditangkap oleh penerima adalah berita yang sudah lewat 2-3 minggu itu. Begitu juga sebaliknya. Keadaan itu tidak menyenangkan saya.
Sampai suatu saat saya menulis sambil membayangkan apa yang terjadi pada saya 2-3 minggu kedepan ketika surat saya sampai. Nah surat itu sendiri menjadi semacam "Semesta Paralel", suatu realitas dalam sepucuk surat yang mempunyai kronologis tersendiri, paralel dengan realitas yang sedang saya alami. Lalu ide itu menjadi perenungan dan pemikiran.
Ketika sekolah di luar kota, pemikiran itu makin kuat dan lengkap. Dan setelah beberapa tahun menjadi satu dengan pemikiran saya yang lain dan ternyata saling mendukung dan tidak kontradiktif. Itu berlangsung sampai sekarang.
Terimakasih atas komentarnya, Mbak. Menarik memang bahasan tentang Semesta Paralel ini karena implikasinya sampai kepada keyakinan agama dsb.
(Matahari itu nama perempuan ya... jadi saya panggil Mbak)
demensi pararel hanya sekedar ide.
seberapa masuk akalnyapun ide demensi paralel itu hanya ide dan tak dapat di alami subjek sebagai sesuatu yang nyata dan benar ada.
betul
Betul, Wijaya. Hanya ide. Sama seperti keyakinan orang akan tuhan, dewa, neraka, surga, karma, inkarnasi, dosa, penebusan dsb. Itu semua ide yang ada dalam kepala manusia. Belum bisa dibuktikan secara nyata.
Ferry:itulah kesalahan anda dan banyak orang>
itulah kesalahan anda dan banyak orang bahwa Keberadaan Tuhan tak bisa di buktikan dan hanya ide.Apa yang dikatakan Alkitab adalah benar secara rasio benar juga secara realita dan benar juga bagi pengalaman subject ,tetapi yang anda katakan hanyalah benar dalam angan angan dan logika tetapi tanpa realita.
kebenaran di disebut kebenaran punya syarat penting yaitu bekan hanya benar pernyataannya tetapi pernyataan itu harus ada realitanya.
Saya sudah katakan keberadaan Allah sebagai Pribadi adalah senyata tangan memegang benda ,telinga mendengar suara, mata melihat warna dan hidung mencium parfum.
subyektif
Sayapun berkali kali mengatakan Allah itu begitu NYATA, dan untuk melihatnya semudah membuka mata. Ketika bangun pagi hari dan melihat pagi yang indah dengan hati gembira dan dipenuhi rasa syukur karena pekerjaan beres, tidak punya hutang, penuh harapan baik, badan sehat, perut kenyang, maka suara burung berkicau terdengar seperti lagu merdu. Apa ada yang lebih NYATA melihat Allah daripada pengalaman itu?
Ketika kita melihatnya sebagai sesuatu yang nyata, dalam pikiran kita terbentuk ide akan Allah yang adalah semua yang kita lihat itu, bukan? Lalu ide itu kita sampaikan kepada kepada banyak orang berupa kesaksian sederhana bahwa Allah itu begitu nyata. Orang ada yang menerimanya tetap sebagai ide yang masuk kedalam pikirannya tentang pengalaman tsb. Bisa juga ia menolaknya dan menganggapnya subyektif, urusan yang bersangkutan saja.
Jadi kita tidak bisa mengatakan salah-benarnya pengalaman seorang individu, Wijaya, karena yang kita katakan salah atau benar akan kembali menjadi pendapat subyektif kita.
fer :"ALLAH" kamu adalah Allam.yang negatifpun adalah "ALLAH"
Apa yang di biasa di sebut Alam ,universe kamu ganti sebagai Allah .jadi Allah bagi kamu adalah alam .jelas semuanya nyata ,semua benda, peristiwa alamiah yang kamu alami dan kamu lihat kamu katakan melihat Allah dan mengalami Allah .bukankah begitu .
semua hal yang kamu lihat dan alami adalah melihat dan mengalami Allah,maka bukan hanya perkara positif saja adalah Allah,tetapi hati penuh kebencian ,hati dendam,hati yang iri, tak membayar hutang,berkianat ,memperkosa ,membunuh berzinah ,menjadi pelacur menghisaf ganja adalah sesuatu yang nyata melihat "ALLAH" juga didalam pikiran kamu ,dan kamupun bisa menyampaikan semua hal itu kepada orang banyak berupa kesaksian sederhana bahwa "ALLAH" begitu nyata,dan orang yang menerima memasukkan ide itu kedalam pikirannya tentang pengalaman itu.
fer dengan padangan itu maka menghisap candu sama dengan makan kenyang dan membunuh dan memperkosa serta menipi sama dengan beramal dan menolong orang ,semuanya adalah pengalaman subjectif melihat dan mengalami Allah.
@ Ferrywar & jlwijaya, IMAN vs HIPOTESA
Ferrywar:
Betul, Wijaya. Hanya ide. Sama seperti keyakinan orang akan tuhan, dewa, neraka, surga, karma, inkarnasi, dosa, penebusan dsb. Itu semua ide yang ada dalam kepala manusia. Belum bisa dibuktikan secara nyata.
Jlwijaya:
Saya sudah katakan keberadaan Allah sebagai Pribadi adalah senyata tangan memegang benda ,telinga mendengar suara, mata melihat warna dan hidung mencium parfum.
Deta:
Diskusi kalian berdua tidak nyambung. Ferry berkata bahwa Tuhan, neraka, sorga tidak bisa dibuktikan secara nyata. Sedangkan Jlwijaya berkata bahwa Allah senyata tangan memegang benda.
Jlwijaya, anda salah bila berkata bahwa Tuhan seperti benda nyata, setidaknya bagi sebagian besar manusia, hanya pada segelintir orang saja Tuhan menyatakan diri-Nya. Bila anda benar, bahwa Tuhan senyata tangan memegang benda maka kita tidak butuh IMAN. Tetapi ini lah kata Alkitab:
Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Ferrywar, anda SALAH menyamakan Tuhan dengan HIPOTESA “dunia paralel”. Sudah ada manusia yang membuktikan bahwa Tuhan memang ada, lewat kesaksian mereka dalam Alkitab. Sebaliknya apa ada manusia yang bisa bersaksi bahwa dunia parallel memang ada?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
subyektifitas lagi
Ooo, tidak perlu jauh jauh dengan "sudah ada" manusia yang membuktikan Tuhan itu ada. Dalam contoh saya tentang "membuka mata" dan "melihat tuhan" pun sudah bisa dikatakan saya BISA membuktikan. HANYA SAJA... nah ini yang terpenting... tuhan itu APA dan YANG MANA yang hendak dibuktikan?. Maka masalahnya akan masuk ke subyektifisme yang mana kata kata "bukti" tidak relevan lagi. Jadi kalau tuhan menurut si A, maka si B tidak bisa membuktikan apapun tentang tuhan tsb. - soal adanya maupun soal tidak adanya.
ferry :setiap subyek bisa membuktikan bagi dirinya sendiri.
Maka masalahnya akan masuk ke subyektifisme yang mana kata kata "bukti" tidak relevan lagi. Jadi kalau tuhan menurut si A, maka si B tidak bisa membuktikan apapun tentang tuhan tsb.
FER,setiap subyek dapat membuktikan bagi dirinya Bahwa ALLAH yang adalah pribadi taktebatas itu yang dinyatakan oleh alkitab adalah satu pribadi yang ada dan nyata.
Jer 29:13 apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
fer,kamu mau ketemu dengan Allah yang berpribadi?bisa ,hanya kamu aja yang ngak mau dan ngak tahu jalannya.
berpribadi
Wijaya, betul, SEMUA subyek bisa membuktikan terhadap DIRI SENDIRI tentang APAPUN.
Tapi dalam pengartian umum, yang namanya BUKTI punya konotasi "kepada orang lain" atau membuang unsur2 subyektifnya menjadi tersisa obyektifitas saja.
Tentang membuktikan kepada diri sendiri tentang Allah berpribadi atau tidak, seperti saya katakan diatas, tidak relevan lagi. Saya bisa membuktikan kepada diri sendiri bahwa gula itu manis rasanya.
ferry:kamu salah
-kamu berpikir Allah itu benda atau objek .kamu berpikir sombong bahwa kamu adalah subjek dan Allah objek di satu kondisi tertentu.
-Allah adalah subjek yang bisa jumpai sebjek dia bukan objek seperti apa yang ada.
-yang saya bisa hanya memberitahu jalan menjumpai SUBJEK di maksud.
subjek2 yang berkata sama dengan saya dari abad pertama sampai abad ketiga membayar kesaksian itu dengan darah
berpikir dan "sombong"
kegiatan berpikir tidak usah dihubungkan dengan "sombong". Berpikir artinya memakai kapasitas rasionalnya tentang sesuatu. Sombong berada pada "jalur" lain. Mestinya disikapi begitu antara dua hal itu.
Kira kira seperti: orang yang "bangun tidur siang" akan "sombong". Semacam itu tidak relevannya.
Allah (dan apapun), bisa menjadi OBYEK yang dibicarakan. Saat inipun kita (bukan cuma saya) sedang berbicara dengan OBYEK pembicaraan Allah. Kita adalah subyek2nya.
Soal "darah2" itu makin jauh hubungannya.
ferry:obyek dan subyek
pada saat kita diskusi tentang Alllah maka kita subyek2 yang berdiskusi tentang obyek maka saya dan anda adalah subyek and Allah adalah obyek......ini dari awal aku paham.
dalam diskusi kita saya mengatakan bahwa Allah adalah pribadi yang adalah Roh ,dan kita bisa berkontak dan mengalami ALLAH yang adalah pribadi takterbatas.
intinya :
kalau Allah adalah benda yang kelihatan atau benda yang tidak kelihatan tetapi bisa di deteksi oleh alat yang kelihatan maka saya bisa membuktikan ke kamu dan keberadaannya menjadi keberadaan yang nyata secara obyektif
Tetapi ALLAH bukan benda yang bisa di lihat dan bukan keberadaan yang bisa dirasakan oleh indra jasmani kita dan bukan benda yang bisa dideteksi oleh alat yang di buat oleh manusia.ALLAH adalah keberadaan pribadi yang adalah Roh yang hanya bisa di pahami dan di alami keberadaanNya dalam hub pribadi setiap subyek.
sebagaimana aliran listrik dalam kabel tak dapat kita di-diteksi dengan karton/kayu/plastis di tangan kita, maka keberadaan Allah yang adalah Roh tak dapat juga di ketahui dengan menjadikan dirinya obyek yang di selidiki dengan alat2 yang salah.
tetapi Allah menciptakan seseatu yang tidak kelihatan di dalam manusia yang dengannya manusia bisa mengetahui sesadar-sadarnya keberadaan Allah adalah sesuatu yang riil.sesuatu itu didalam diri kamu, kamu sangkali dan dalam keadaan mati.karena itu wajar kalau kamu tak mengerti apa yang saya katakan.
Fer aku bukan ngatain kamu sombong saat berdiskusi sama saya ,tetapi maksudku sombong adalah Kamu berpikir ALLAH yang tak terbatas hanyalah selalu obyek yang keberadaannya ,jika ada bisa dimengerti/dibuktikan secara objektif. TIDAK SAMA SEKALI TIDAK keberadaan Allah hanya mungkin terjadi jika Dia menyatakan diri (memenifestasikan diriNya) kepada setiap subyek dengan cara yang sangat subyektif pada setiap subyek menurut aturan dan perkenanan dari DIA.
nyata
Saya tahu Allah sudah "menyatakan diri". Dengan saya bisa berpikir, bisa melihat, bisa mendengar, bisa mencium, bisa merasakan, dst maka Allah sudah menyatakan diri dengan sangat jelas. Saya setiap hari bersyukur dengan "karunia" itu.
Tidak usah sulit sulit memakai alat canggih. Cukup dengan "menyadari" maka kita "sadar" akan Allah itu.
Ada memang, orang yang merasa Allah BELUM menyatakan diri. Itu karena ia BELUM sadar bahwa semua sudah ada di depan matanya, secara nyata.
ferry;apa bedanya kamu dengan atheis?
fer,orang bodohpun tahu bajaj itu nyata ,pisau nyata ,tikus juga nyata ,sampahpun nyata semua itu kamu bilang" ALLAH " ya jelas nyata.
kata alam kamu ganti dengan "ALLAH" karena alam nyata maka "ALLAH"yang adalah alam nyata .
fer2 apa bedanya kamu dengan atheis?bedanya atheis bilang ALLAH tidak ada yang ada adalah alam ,kamu mengatakan tidak ada ALLAH yang ada adalah ALAM ADALAH "ALLAH"
ferry oh ferry bukankah anda adalah atheis yang sedang menipu dirinya sendiri/menipu hati nurani.anda tidak mengakui diri tak percaya keberadaan ALLAH lalu mengganti ALAM menjadi ALLAH.
sama atau beda
atheist tidak mengatakan atheisme SAMA dengan theisme.
theist tidak mengatakan theisme SAMA dengan atheisme.
Apakah itu persamaan atau perbedaan, terserah persepsi yang meninjau.
FERRY:kamu adalah tawanan dari filsafat yang kosong dan palsu
Col 2:4 Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.
Col 2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh(elemen2) dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
menarik diskusi dengan kamu ini adalah pertama kali saya bicara dengan orang yang tidak percaya Allah adalah pribadi sayang hanya lewat tulisan...saya seorang yang kurang mampu mengungkapkan pengertian dengan tulisan.
satu hal kamu harus tahu........semua logika yang benar harus ada realitas yang nyata....yang nyata itu bukan hanya yang bisa bisa di pahami dengan indra kamu yang kelihatan saja......ada satu indra lagi yang yang tidak kelihatan dalam diri manusia yaitu roh yang terdiri dari hati nurani,intuisi dan komunikasi......tapi 3 bag ini di dalam kamu tidak berfungsi dengan baik.
hargai
Saya hargai bila itu menjadi pendapat anda. Nice talking to you :)
deta :perkataan saya dengan jelas
deta ,serangan saya pada ferry adalah menyatakan bahwa perkataannya hanyalah ide bukan fakta dan dia mengakuinya.
saya jelaskan bahwa Allah kita bukan ide tetapi realita yang sejati
tetapi kamu salah nangkap tetapi ferry menangkap maksud saya maka dia selanjutnya jawab bahwa "ALLAH"nya lebih nyata hanya ferry tak mempersoalkan pernyataan saya tetapi kamu sekarang mempertanyakan bahkan menyalahkan pernyataan saya:
Jlwijaya:
Saya sudah katakan keberadaan Allah sebagai Pribadi adalah senyata tangan memegang benda ,telinga mendengar suara, mata melihat warna dan hidung mencium parfum.
Deta tanggapan kamu terhadap pernyataan saya adalah salah,tapi tak mengapa karena kalimat itu sengaja saya buat agar orang ngak mengerti kalau ngak di jelaskan
deta saya hanya akan menjelaskan sedikit pernyataan saya agar kamu ngak salah mengerti :
di sana saya katakan tangan memegang benda bukan berarti Allah bisa di pegang dengan tangan,telinga mendengar suara bukan telinga memegang benda dan bukan tangan memegang suara.mata melihat warna bukan mata cium parfum dan hidung mencium parfum bukan hidung melihat warna.adalah mustahil telinga memegang dan tangan mendengar dan mata mencium dan hidung melihat,jadi adalah mustahil tangan memegang ,mata melihat dan telinga mendengar ALLAH.keberadaan Allah tentu tidak seperti benda,suara,warna dan bau.kekeradaannya pun tak dapat di deteksi atau dipahami dengan tangan ,telinga,mata dan hidung.
deta ,masak saya sengaco itu,saya belum jawab kamu tuntas karena nanti diskusi saya dengan ferry lari dari topik utamanya.
sekarang saya ingin kamu menanggapi pandangan ferry deh tentang "ALLAH"yang adalah himpunan semesta.dan kamu dan saya adalah bag dari "ALLAH"
@ Wijaya: iya
ya, saya menangkap kamu cukup RAPIH dalam berdiskusi. Mari lanjutkan. :)
@ Ferry & Jlwijaya, Tuhan Subyektif
Jlwijaya:
deta ,serangan saya pada ferry adalah menyatakan bahwa perkataannya hanyalah ide bukan fakta dan dia mengakuinya.
Deta:
Emang sudah melenceng, dan anda tidak nangkap kl kalian itu tidak nyambung. Anda hanya membaca si Ferry mengakui bahwa perkataannya hanya IDE, tapi anda tidak nangkap bahwa dia berkata Tuhan, surga dan neraka juga hanya IDE.
[ Betul, Wijaya. Hanya ide. Sama seperti keyakinan orang akan tuhan, dewa, neraka, surga, karma, inkarnasi, dosa, penebusan dsb. Itu semua ide yang ada dalam kepala manusia. Belum bisa dibuktikan secara nyata. ]
Jlwijaya:
deta ,masak saya sengaco itu,saya belum jawab kamu tuntas karena nanti diskusi saya dengan ferry lari dari topik utamanya.
Deta:
Saya gak tahu anda sengaco apa, tapi saya menentang statement anda bahwa Allah BISA DIBUKTIKAN dengan cara apapun selain dengan IMAN. Bagi saya secara umum Allah hanya bisa dibuktikan dengan IMAN, dan ini bagi si Ferry Tuhan yang dibuktikan dengan iman juga hanya sebagai IDE.
Ferry wrote:
(subyektifitas lagi)
Ooo, tidak perlu jauh jauh dengan "sudah ada" manusia yang membuktikan Tuhan itu ada. Dalam contoh saya tentang "membuka mata" dan "melihat tuhan" pun sudah bisa dikatakan saya BISA membuktikan. HANYA SAJA... nah ini yang terpenting... tuhan itu APA dan YANG MANA yang hendak dibuktikan?. Maka masalahnya akan masuk ke subyektifisme yang mana kata kata "bukti" tidak relevan lagi. Jadi kalau tuhan menurut si A, maka si B tidak bisa membuktikan apapun tentang tuhan tsb. - soal adanya maupun soal tidak adanya.
Deta:
Statement anda di atas memperjelas ketidak nyambungan saya dan anda. Anda dan Jlwijaya. Anda salah bila bila berusaha membuktikan keberadaan Nya selain dengan Iman.
Allah nya orang Kristen memang Allah yang Subyektif, itu sebabnya Dia disebut: Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, Allah Israel. Bagi saya Dia adalah Allah si Debu tanah. Ya Dia adalah Allah yang subyektif !
Di Sabdaspace Alkitab adalah STANDAR KEBENARAN. Tahu artinya? Bagi saya, apa yang tertulis di dalamnya adalah fakta (historis), BUKAN ide seperti kata anda. Anda menyamakan Tuhan dengan IDE “dunia pararel”. Bila anda tetap bilang bahwa Tuhan hanyalah ide, maka percuma kita diskusi, tidak akan nyambung sampai kapan pun.
Note:
Saya nimbrung karena saya anggap diskusi kalian tidak nyambung, sebenarnya ini hanya interupsi saja. Nangkap maksud saya ya bagus… silakan dilanjut.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
deta:setuju 100% tapi anda tak lengkap tak jelas.
Deta:
Saya gak tahu anda sengaco apa, tapi saya menentang statement anda bahwa Allah BISA DIBUKTIKAN dengan cara apapun selain dengan IMAN. Bagi saya secara umum Allah hanya bisa dibuktikan dengan IMAN, dan ini bagi si Ferry Tuhan yang dibuktikan dengan iman juga hanya sebagai IDE.
setuju tapi ngak lengkap tak jelas tak komplit tak menyeluruh...........
nyambung
Pertama, soal "salah benar" dalam hal keyakinan subyektif tidak bisa dimonopoli oleh seseorang untuk diterapkan atas orang lain. Begitu pula soal "standar kebenaran".
Kedua, kita berdiskusi sejauh bisa berkomunikasi. Kalau tidak bisa terjadi komunikasi yang menurut anda "tidak nyambung", maka diskusi saya dan anda bisa dihentikan segera. Anda tetap berhak membicarakan keyakinan anda dan saya juga, TANPA diskusi.
@ Ferry, menjual
Ferry:
Pertama, soal "salah benar" dalam hal keyakinan subyektif tidak bisa dimonopoli oleh seseorang untuk diterapkan atas orang lain. Begitu pula soal "standar kebenaran".
Kedua, kita berdiskusi sejauh bisa berkomunikasi. Kalau tidak bisa terjadi komunikasi yang menurut anda "tidak nyambung", maka diskusi saya dan anda bisa dihentikan segera. Anda tetap berhak membicarakan keyakinan anda dan saya juga, TANPA diskusi.
Deta:
Saya tidak akan menggunakan istilah “monopoli”, tapi akan menggunakan kata “MENJUAL”. Saya sengan dengan istilah “pasar klewer” digunakan di sini.
Dalam berdiskusi tentu saya bermaksud “menjual” pemikiran saya pada anda, dan sebaliknya bukan? Dalam menjual pemikiran saya, saya tidak melulu menjual kepada anda saja, tetapi kepada para pembaca yang lain, malahan saya bisa menjual lebih banyak pada orang lain.
Note:
1. Btw, sebenernya saya belum merasa berdiskusi dengan anda (soal substansi diskusi), niat pun belum, hehe. Seperti saya katakan di atas saya hanya interupsi diskusi kalian berdua (dengan jlwijaya).
2. Komentar terakhir jlwijaya berkata anda sudah mulai TAK RASIONAL. Menurut saya dia benar.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
ok
Saya hargai pendapat anda :)
dengan prihatin
Harus saya katakan dengan prihatin, bahwa memang ITULAH Allah menurut saya.
Mungkin tidak memenuhi gambaran Anda tentang Allah yang "ideal", tapi ekspektasi saya realitas Allah adalah memang seperti itu.
Katakanlah ada bagian KIRI dari sesuatu. Manusia dulu menganggap kiri adalah buruk. Dan ternyata dalam REALITAS tidak mungkin kita membuang semua bagian yang mengandung makna "kiri" untuk menyisakan "kebaikan". Sebuah lukisan indah di dinding dalam pigura segi empat adalah realitas. Dan selalu ada bagian "kiri"nya. Tak bisa dibuang bagian "kiri" itu.
Persepsi manusia saja yang menganggap kiri" adalah buruk. Dan menyebutnya "sinister". Ketika manusia mulai maju pemikirannya, si Kidal tidak dianggap buruk lagi. Bahkan banyak orang bertalenta tinggi dalam macam2 hal, ternyata kidal.
Membunuh adalah BAGIAN dari "pekerjaan" Allah, seperti "mencipta" (memberi hidup) juga. Itu kalau paradigmanya adalah PENCIPTAAN. Maka dari itu, dalam blog saya "Penciptaan vs Perubahan", saya katakan, paradigma "penciptaan" itu perlu dipahami sebagai paradigma "perubahan". "Mati" bukan berhenti melainkan berubah.
Dalam agama yang pebih kuno, serperti misalnya Hindu, membunuh ditangani oleh dewa pujaan yang tak kalah terhormatnya dari dewa pencipta.
ferry:"Allah"yang menjadikan hidup suatu yang absurb
jangan hanya dengan satu cont membunuh .
tetapi memperkosa ,berzinah, melacur, menipu, menganiaya adalah mengalami "Allah"dan berbuat baik dan jahat adalah sama dan sama2 mengalami Allah .
semua kencing ,tahi sampah adalah bag dari "ALLAH"
Bukankan tidak mudah untuk tetap menjaga kewarasan seseorang bahwa memperkosa dan mengasihi ,menghianati dan jujur ,mencuri dan memberi adalah SATU REALITA
dengan prihatin juga
Masih dengan keprihatian yang sama, harus saya katakan itu semua adalah BAGIAN dari "perbuatan" Allah. Itu keyakinan saya.
Kecuali kalau Allah didefinisikan hanya yang positif2 saja, misalnya: Maha Bijak, Maha Kuat, Maha Tinggi, Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Bisa, Maha Cerdas, Maha Mampu, Maha Kaya dsb. Maka dengan gampang kita akan bilang, yang jelek-jelek itu kita berikan kepada pemain antagonisnya saja, yang namanya Setan atau Iblis itu. Yang protagonis jangan diganggu, supaya imaji manusia yang berdoa kepadanya lebih "khusuk".
Maka pertanyaan saya (oops, ini BUKAN saya yang menemukan pertama kali pertanyaan ini ya), Apakah Allah yang Maha Mampu dan Maha Kuat mampu menciptakan Batu yang begitu berat sampai dia sendiri tidak kuat mengangkatnya.
Dalam paradigma saya, pertanyaan itu dengan mudah dianulir. Tapi dalam paradigma tuhan yang "harus MAHA" (sesuai keinginan manusia), maka pertanyaan itu membuat buntu penjawabnya. Seorang teman, waktu itu calon pendeta, menjadi tidak tidur sampai pagi memikirkan persoalan klasik yang saya lontarkan sehabis makan malam itu.
Kalau ia sedikit saja pernah mengembara ke dunia pemikiran (filsafat), maka dengan ringan ia akan menjawab dengan tepat.
ferry :ALLAH yang tak terbatas adalah Allah yang tidak dapat.
1)Allah yang di nyatakan dalam alkitab adalah Allah yang tidak dapat mengingkari janjinya
Allah yang di dalam Alkitab adalah Allah yang tidak dapat berbohong dan tidak dapat melakukan ketidakadilan
2)Apa yang salah dengan Allah yang maha dan Setan yang jahat dan pendusta,apa salahnya jika faktanya demikian?
3)ini menarik:
Apakah Allah yang Maha Mampu dan Maha Kuat mampu menciptakan Batu yang begitu berat sampai dia sendiri tidak kuat mengangkatnya.
jawab:
a)Allah yang maha kuasa tak dapat membuat bulatan yang segitiga dan tak mampu membuat segitiga yang bulat.
B)angkat adalah konsep yang ada karena ada gravitasi karena ada tanah yang kita pijak dan ada benda yang tidak nempel pada tanah bukan?????kamu lihat bumi adalah planet di kelilingi oleh apa????dia adalah sebuah benda di langit yang luas bukan ......dalam hal ini masihkah ada konsep bumi di angkat ????yang ada adalah bumi di geser atau di dorong oleh ferry misalnya.....
C)Col 1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
fer ,konsep alkitab terhadap Allah bukan terbatas oleh waktu dan ruang.bahkan seluruh ruang dan benda ada di dalam Dia.di luar Dia tidak ada atau tak ada apa2 di luar Dia. yang ada adalah Dia dan yang di dalam Dia.jadi seberapa besarpun batu yang Dia ciptakan adalah di dalam Dia maka konsep angkat mengangkat bukan konsep yang relevan untuk DIA.
D)dengan jawaban a,b,c maka konten dari pernyataan kamu adalah salah bukan?
catt:dengan bahasa kita mengungkapkan realitas yang ada bahkan yang tak terbatas tetapi realitas yang tak terbatas tidak dapat di batasi oleh bahasa atau dengan sebuah kalimat artinya realitas tak terbatas lebih besar dari bahasa .
Jlwijaya, saya setujui
"Aku yakin dengan sepenuhnya bahawa Berita Baik itu kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Yesus, mula-mula orang Yahudi, dan juga orang bukan Yahudi" - Roma 1: 16
jlwijaya
bukankah artinya kita tak bisa keluar dari Dia? lalu apa itu murtad?
siapakah seperti Engkau ya Tuhan.
TaunyaKaukan:murtad?
aku ngak jawab dulu pertanyaan kamu karena aku ngak jelas dengan pertanyaan kamu.
TETAPI ada satu yang saya simpulkan tentang orang yang di katakan murtad :
yang ada bukan murtad tetapi ngak jadi menjadi orang kristen sejati.
salah konsep
1. Allah yang tidak dapat berbohong dan tidak dapat melakukan ketidak adilan adalah Allah yang "tidak masuk akal" kalau ia suatu pribadi. Kalau ia rumus matematika, maka pernyataan itu baru masuk akal. 2+3, tidak bisa "berbohong" menjadi 6.
2. Ada yang sangat salah dalam logika. Sesuatu yang "tak berhingga" tak akan menyisakan satu hal kecilpun untuk berada diluar "ketak-berhinggaanya". Setan atau "X" atau apapun, tidak bila dikatakan berada diluarnya karena "jahat", maka terjadi kesalahan pengartian kata "tak-berhingga" itu.
3. Sesuatu yang "maha" harus lebih daripada yang "tidak maha". Saya MAMPU menemukan batu di pantai yang saya tidak kuat mengangkatnya. Allah TIDAK MAMPU. Pasti ada kesalahan konsep. Dan kesalahan konsep itu bukan ada pada konsep saya, melainkan konsep yang mengatakan ada sesuatu berpirbadi yang serba "maha".
ferry:mengapa kamu menjadi tak rasionil dlm diskusi ini?
konsep ALLAH THEISM adalah personal ,Konsep atheis adalah ALLAH theism tidak ada .konsep anda ALAM adalah ALLAH.
1)ALLAH sejati adalah PRIBADI, apanya yang ngak masuk akal jika perbadi Allah TAK dapat berbohong.SAYA adalah pribadi saya tidak dapat meletakkan tangan di atas kompor api yang menyala ........dimana fer letak ngak masuk akalnya????
2)"ALLAH" kamu adalah alam ,semua benda baik yang berpribadi maupun benda mati, maka jika "ALLLAH "anda TAK BERHINGGA maka "ALLAH" anda HARUS ADALAH SEMUANYA.Sedangkan Allah sejati adalah pribadi yang maha .......apa yang salah kalau sebagai pribadi yang maha kuasa DIA menciptakan benda2 yang hidup dan yang mati yang jelas2 bukan dirinya tetapi ciptaannya.......Atas dasar apa salah, JIKA ALLAH sejati yang berpribadi menciptakan alam?????
3)jelas konsep kamu yang salah dan sangat terbatas ........konsep angkat itu konsep kamu di bumi ,yangada gaya gravitasi. kalau benda2 langit di Alam semesta aja ngak ada konsep angkat mengangkat...dan di ruang hampa udara apakah ada konsep angkat mengangkat.....apakah maha kuasa di ukur dengan angkat mengangkat......itu sama aja kamu ngomong kamu bisa berak ...kalau Allah ngak bisa berarti anda lebih hebat dari ALLAH.....ferry ...ferry adalah kamu sebodoh ini???
fabel
1. Tidak masuk akal karena akan menjadi penuh kontradiksi. "Maha kuasa" sekaligus "tidak mampu" adalah salah satu contohnya.
2. Atas dasar matematika sederhana: Tidak ada sesuatu diluar Himpunan Semesta. Kalau Yang Tak berhingga iu "menciptakan" sesuatu yang BUKAN bagian dirinya, maka ia bukan lagi Tak berhingga.
3.Betul, kalau Allah itu berpribadi mesti bisa makan soto Lamongan yang saya suka. Ketika makan soto yang nikmat itu, saya sendok nasinya dari piring terpisah, lalu saya celupkan di sotonya dan baru saya makan dengan nikmat. Kalau Allah tidak mampu menikmati makan soto Lamongan dengan cara itu, ia punya "kekurangan" terhadap saya.
lustrasi: Kalau Allah "serba lebih", mestinya percaya kalau ia bertangan delapan atau enambelas. Kalau sama duanya, sepertinya "kurang berkelbihan". Coba simak fabel de Mello: Dua kumbang berdiskusi tentang rupa Tuhan. Yang satu bilang, tuhan itu sama (segambar) dengan kita, hanya saja ia punya sengat lebih besar dari kita dan ada dua buah.
PS. untuk kata-kata "ferry, adalah kamu sebodoh ini", di era "reformasi" ini perlu dipertimbangkan pemilihan kata-katanya. Terimakasih :)
FerRealita bodoh & tolol adalah fakta sekalipun kata itu dihapus
1)lagi lagi masalah definisi kata perlu di perhatikan atau mengertilah yang di maksud sesuai dengan kepercayaan kita masing2:
Maha kuasa di mengerti sebagai dapat melakukan yang ingin di lakukan yang tak dapat di lakukan oleh makluk lain dan bukan terjadi dalam hubungan dengan kemampuan
tidak dapat di mengerti sebagai tidak dapat yang di sebabkan oleh ketidak mauan yang mutlak,bukan sebagai masalah kemampuan.
B)Apakah Allah maha kuasa berarti Dia harus dapat membuat bulatan yang segi tiga dan membuat segitiga yang bulat?(jawab ya fer pertanyaan ini)
-banyak hal bukan kontradiksi tetapi paradoks dan dua kutub yang berbeda (polarisasi)
2)himpunan semesta adalah alam ciptaan ...Allalh adalah pribadi pencipta alam ,dialah pencipta himpunan semesta ,jika himpunan semesta tak berhingga apalagi dirinya yang mencipta himpunan semesta.
3)hahaha kebetulan yang tak terbatas pernah menjadi manusia jasmani dalam sejarah bernama yesus jadi pernah makan tapi bukan soto .....tetapi apa harus jadi manusia dulu dan makan soto baru tak ada kekurangan terhadap kami......Dia adalah pribadi ilahi yang bisa memehami semut tanpa jadi semut ,bisa memahami kamu tanpa jadi kamu.....itulah keilahian .
ya dalam era reformasi memang perlu pertimbangan memakai kata bodoh atau tolol tetapi hal ini bukan berart irealita bodoh dan tolol tidak ada.
@ Ferry, ngaku-ngaku
Ferry:
Dimensi Paralel itu muncul sebagai ide ketika saya mendengar cerita tentang peramal yang bisa melihat masa depan. Saya berusaha merasionalisasikan, sesuatu yang belum terjadi tidak mungkin orang tahu. Jadi kalau ada yang tahu, tentu sesuatu itu SUDAH terjadi atau SEDANG terjadi. Itu awalnya.
Tapi yang penting saya ingin mengusung kemungkinan adanya DIMENSI2 yang paralel dengan dimensi kita sekarang berada. Dalam bahasan di sebuah milis kami menyebutnya dengan istilah Parallel Universe.
Deta:
Kamu ngaku ini ide kamu?
Sebelum ngaku2, sebaiknya kamu cek dulu apa benar ide ini kamu penemunya. Baca SINI.
Saya sendiri sudah pernah nonton film tentang "dunia paralel" belasan tahun yg lewat, lupa film apa.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
ide
Pencetus ide pertama bukan saya. Jauh sebelum saya sudah banyak cerita fiksi maupun filosofi tentang semesta paralel. Saya hanya mempunyai ide yang kebetulan mirip saja.
Salah satu episode Startrek, dan sebuah cerita lain di TV pernah ada tentang hal yang sama juga.
@ Ferry, harusnya
Kamu menulis komentar yang saya kutip di atas kan setelah kamu nonton film Startrek kan? Jadi kamu sudah tahu sudah ada yg punya ide itu sebelum kamu.
Jadi baiknya kamu sebutkan juga bahwa itu bukan ide original kamu. Gitu lho maksud ane..
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
kan
kan saya memang tidak membahas siapa pencetus ide pertama. Jadi saya tidak sebutkan siapa pencetus ide pertama, si A pada urutan keberapa, saya pada urutan keberapa, dst. Yang saya bahas adalah ADA ide semacam itu.
Berada diantara
Mimpi tidak selalunya benar & tidak juga selalu salah.Gw juga pernah bermimpi & bukan semua orang akan terlupa mimpinya begitu setlah bangun.
geadley
ingatan
Memang ada yang lupa ada yang ingat akan mimpinya, Greadley. Soal salah benar memang tidak ada yang tahu karena mimpi perlu interpretasi sehubungan dengan "baur"nya tabir tsb.
ferry:
fer manusia makan pakai apa?
INI BAG KITA TANYA JAWAB SINGKAT
makan
makan pakai sistem pencernaan, Wijaya.
FERRY:kenapa orang mati ngak bisa makan?
-jawaban kamu terlalu hati2 akan datang jawab dengan santai aja
- Aku punya sifat yang aku rasa sama dgn kamu ,aku ngak pernah tanya dan bicara untuk menjebak lawan ,menghina atau maki2 atau buat menang kalah.
Fer ,jika manusia makan pakai sistem pencernaan kenapa mayat (orang mati)ada sistem pencernaan tapi ngak bisa makan?
@jlwijaya: sorry
Sorry, kepada anda mungkin saya tidak perlu berhati-hati. Tapi di udara terbuka bisa saja ada debu masuk kedalam kerongkongan kita maka saya sedikit meninggikan kancing penutup jaket saya. :)
Mayat tidak punya sistem pencernaan, Wijaya, karena ia tidak perlu mencerna apa apa. Yang dipunyai oleh mayat adalah bagian dari mayat yang sebelumnya pernah menjadi sistem pencernaan orang hidup.
ferry:jawaban pintar bukan berarti benar
-tetap perlu hati2 karena ada banyak striker langitan.......(:
-jawaban kamu pinter :tetapi secara biologi sistem pencernaan masih di sana hanya sudah tak ada fungsinya karena mayat sudah tak ada kehidupan.
mayat ada mata tak bisa melihat ada telinga tak dapat mendengar.artinya tubuh tanpa roh adalah mati.
@Wijaya: pendekatan
Kebalik pendekatannya, Wijaya. Mata mayat tidak bisa dipakai untuk melihat karena seluruh sistem mati. Mata hanya dipakai melihat oleh yang hidup.
Mungkin lebih mendekati memakai analogi Boneka Es. Ketika es cair, bentuk boneka tidak ada. Tapi bukan berarti entitas es tidak ada. Es berubah menjadi air, jadi tetap ada.
Tidak ada yang hilang dalam pencairan Boneka Es. ang ada adalah perubahan.
Begitu juga manusia hidup menjadi mati. idak ada yang hilang juga. Energi itu tetap ada dan selalu ada. Hanya saja berubah. Perubahan bisa dalam hal tempat, skala, dll yang saya tidak tahu.
tentang Allah atau berhala?
Tentang Allah, saya tidak menjadikannya kecil dengan memberhalakannya. Saya memahaminya sebagai sesuatu yang tak berhingga.
====
saya tertarik dengan konsep diatas, bisa tolong dielaborasikan subtansinya apa? supaya saya tidak "menduga2"?
bagaimana Allah bisa dijadikan kecil dengan memberhalakannya? subtansi ekspresi apa yg bisa termasuk contoh memberhalakan Allah (bukan allah)
:)
Lazarus
Tubuh yang mati tidak bisa hidup kembali tapi apa yang kita bisa ketauhi kasus Lazarus,itu memang luar biasa karna dibangkitkan oleh Yesus dari kematian & itu tidak bermaksud bahwa Lazarus akan hidup selamanya di dunia ini.
geadley
Allah yg "terbatas"
saya pernah menulis tulisan : Allah yang "Terbatas"
http://www.sabdaspace.org/allah_yang_terbatas
Saya Suka Bebek Panggang...
Udahan dong ngimpinya
Mana neh sambungannya, Fer? Cepetan doong..
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
bentar ya
Gw lagi memperhatikan seorang teman yang akan menghapus account FBnya karena dilaporin ke polisi. Nanti abis ini gw lanjutin deh.
@Ferrrywar, udah baca?
udah baca tulisanku belum fer?
Saya Suka Bebek Panggang...
udah
Tapi itu cuma membahas sebuah pendapat tentang Allah yang berpribadi.
@ferrywar, Allah bukan pribadi...
Buat aku, Allah itu bukan pribadi...
Saya Suka Bebek Panggang...