Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
King James dan Masalahnya
Terlalu banyak informasi bisa membuatku gila!
Komputer ini bisa membuatku gila, begitu banyak yang bisa kubaca hanya dengan mengikuti sebuah link. Belum lagi hal-hal yang bisa kudapat hanya dengan mengetik satu atau dua kosakata kekristenan di apa yang namanya mesin pencari.
Ada begitu banyak teori, pandangan, dan kesaksian yang tidak akan membuatku gila jika semuanya itu menentang atau mencela kekristenan. Masalahnya, semua itu diungkapkan dengan motivasi mulia. Bukan mencari uang ataupun pujian, tetapi membawa orang menyembah Allah Israel, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
Lalu ada segala macam kesaksian tentang suara-suara aneh di perut bumi. Ada MP3 yang berisi rekaman suara orang-orang yang sedang mengalami siksaan neraka. Ternyata, katanya di kedalaman sekitar 14 km, terdengar suara-suara mengerikan. Jika di kedalaman ini sudah ditemukan hal-hal begitu mengerikan, apa lagi yang ada di perut bumi yang terletak 6.368 km lebih dalam lagi? Pantas astronot Rusia tidak menemukan surga ataupun neraka, mereka telah mencari di tempat yang salah.
Itu hanya salah satu contoh, kembali ke masalah motivasi, sekali lagi, bukan mencari makanan enak, tetapi supaya lebih banyak orang diselamatkan. Motivasi yang begitu mulia. Tetapi sepertinya, terlalu banyak orang peduli dengan keselamatan orang lain bisa membuatku gila.
Lalu aku ikut-ikutan berdebat, hasilnya, sebuah link yang berkata:
ALL Modern Bible Versions are Corrupt!
Untunglah, sebelum benar-benar gila, aku menemukan dua buku yang untuk sementara membuatku sedikit jauh dari rumah sakit jiwa.
***
Ternyata bukan barang baru, sebelum meninggal tahun 1963, C.S. Lewis sudah sering bertemu dengan orang yang menentang penerjemahan Alkitab modern. Ia telah bertemu dengan orang yang bertanya-tanya mengapa harus ada penerjemahan baru, bila sudah ada terjemahan paling indah yang bisa dibanggakan oleh sebuah bahasa. Ia bertemu orang yang bahkan menganggap penerjemahan modern tidak hanya sia-sia, tetapi juga sesat. Bagi mereka, tidak masuk akal bila ada orang membuang begitu saja kata-kata yang begitu 'terhormat sepanjang jaman' itu.
Secara tersirat, C.S. Lewis membandingkan apa yang terjadi sekarang dengan apa yang terjadi pada abad keenambelas. Bagaimana orang-orang menentang penerjemahan Vulgata dari bahasa Latin ke bahasa Inggris 'barbar'. Bagaimana orang menentang adanya Alkitab dalam bahasa Inggris yang biasa digunakan di kamar penginapan murah, di kandang kuda dan di jalanan kotor.
Sepertinya, salah satu yang dimaksud disini adalah apa yang terjadi sekitar tahun 1526, ketika William Tyndale menyelesaikan penerjemahan Perjanjian Baru dari teks Yunani serta sebagian Perjanjian Lama dari teks Ibrani. Sejarah berkata, Tyndale masuk penjara lalu dibakar hidup-hidup karena apa yang dilakukannya itu.
Dalam bagian berjudul Modern Translations of the Bible di bukunya The Joyful Christian, C.S. Lewis mengungkapkan, Perjanjian Baru dalam teks aslinya bukanlah sebuah karya dalam bahasa sastra tingkat tinggi, juga bukan dalam bahasa tingkat 'gerejawi'. Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani 'jalanan'. Bahasa yang sama dengan yang dipakai ketika menulis bon utang-piutang, artinya, bahasa Yunani yang dipakai di sini adalah bahasa Yunani yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Ya, bahasa Yunani Koine adalah sebuah bahasa sehari-hari di Mediterania Timur, bahasa yang berkembang menjadi bahasa pasaran yang 'go-international', sehingga telah kehilangan keindahan dan nuansa aslinya.
Jika sulit memahami mengapa sebuah berita keselamatan datang melalui bahasa tingkat rendah, maka akan sulit memahami mengapa Sang Juruselamat itu juga hanya lahir di sebuah kandang, tidur di dalam sebuah palungan. C.S. Lewis berkata, orang yang berharap bisa merasakan keindahan sebuah karya sastra di teks Yunaninya seperti merasakannya ketika membaca King James, sama seperti orang Yahudi yang mengira Yesus datang seperti seorang Raja dunia. Padahal Ia datang dalam segala kerendahan, bahkan lahir di palungan. Ia menambahkan, kekudusan, keindahan dan 'kerendahan' sejati Perjanjian Baru tidak terletak di dalam bahasanya, tetapi lebih dalam lagi. Sekali lagi, itu kata C.S. Lewis.
C.S. Lewis tidak hanya berhenti sampai di situ. Alasan lain mengapa kita memerlukan penerjemahan modern adalah Authorized Version telah berhenti menjadi terjemahan yang bagus (jelas). Bahasa yang dipakai sudah berubah, arti kata telah berubah. Hal yang dulu menjadi kelebihannya, karena begitu indah, begitu kudus, dan begitu 'menghibur' serta penuh inspirasi sudah berubah karena jaman.
Sepertinya jauh lebih jelas jika melihat sendiri apa yang ditulis olehnya:
In the second place, the Authorized Version has ceased to be a good (that is, a clear) translation. It is no longer modern English: the meanings of words have changed. The same antique glamor which has made it (in the superficial sense) so "beautiful," so "sacred," so "comforting," and so "inspiring," has also made it in many places unintelligible
Dr. Daud H. Soesilo, Ph.D, dalam bukunya Mengenal Alkitab Anda memberi beberapa alasan mengapa harus ada revisi dalam sebuah penerjemahan. Ia berkata, secara umum, umur satu penerjemahan adalah satu generasi. Perubahan generasi berarti perubahan bahasa. Bahkan bahasa baru seperti bahasa Indonesia dan Malaysia jauh lebih cepat berkembangnya, sedangkan Alkitab diterjemahkan dalam bahasa manusia sesuai dengan yang lazim dipakai pada saat penerjemahannya berlangsung.
Alasan selanjutnya, berhubungan dengan penemuan naskah kuno yang tidak terjadi pada masa penerjemahan sebelumnya. Ada sebuah teori, semakin kuno naskah aslinya, lebih baik mutu naskah tersebut. Di samping itu, penemuan arkeologi juga menolong memperjelas naskah-naskah asli Alkitab.
Sebelum 1947, hampir semua naskah Perjanjian Lama tertua yang dijadikan dasar penerjemahan berasal dari abad ke-9 SM. Artinya penerjemahan King James masih berdasarkan naskah abad ke-9 SM. Penemuan tahun 1947-1956 yang terkenal sebagai penemuan Gulungan Laut Mati, membuat kita memiliki naskah lengkap Perjanjian Lama (kecuali kitab Ester) dari abad ketiga sebelum masehi sampai abad pertamanya.
***
Apa yang telah terjadi sekarang, membuatku teringat dengan perkataan AHMADINEJAD di shoutbox Pasar Klewer:
SALAM...MAKIN LUCU AJA
TEMEN2 KRIST INI, WAH ADA
TEMEN ACCA JG NEH IKUT
NGERAMEIN...MET GABUNG
BRO...GUE SEPAKAT BAGET
TUH...=D>, CB CARI
AGAMA YG PALING SEMPURNA
SELAIN ISLAM...CARI BRO KL
ADA GUE KASIH RP. 100
JUTA...
Pasti aku juga termasuk orang yang dianggap lucu oleh si AHMADINEJAD.
Apakah aku penentang King James? atau pembela penerjemahan modern? atau pendukung penggemar teks asli? Tidak satupun! Salah satu keinginanku dulu adalah memiliki Alkitab King James dan membacanya. Juga pernah berkeinginan menjadi kolektor semua Alkitab terjemahan. Namun, akhirnya malah mendapat kesempatan meminjam Perjanjian Lama dan Baru dalam bahasa aslinya.
Apa yang kudapatkan? Hanya bisa berkata, ketiga-tiganya mendukungku untuk lebih mengenal Tuhan, memahami mengapa aku memerlukan seorang Juruselamat.
Jadi, sebenarnya aku tidak akan menolak King James, juga tidak akan mengatakan terjemahan modern sesat. Semuanya akan baik-baik saja selama penerjemahan itu tidak keluar jalur. Mengenai teks asli, tidak akan ada cahaya menyilaukan muncul begitu selesai menghabiskan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam bahasa aslinya.
Tetapi sesuatu hal yang pasti, aku tidak akan berani lagi mengatakan sebuah terjemahan itu sesat. Kecuali untuk beberapa terjemahan yang memang telah benar-benar keluar jalur, penerjemahan yang memang telah keluar dari tema utama Alkitab. Tetapi, sekali lagi, aku tidak akan berani berkata "All Modern Bible Versions are Corrupt".
- anakpatirsa's blog
- 6041 reads
perbedaan King James dengan yang lainnya...
gkmin.net -salatiga-jawa tengah
gkmin.net -salatiga-jawa tengah
gkmin, Apa Sich Hebatnya King James
Apa sich hebatnya Alkitab King James sehingga harus diterjemahkan segala? Kalau diterjemahkanke bahasa Indonesia bukan King James lagi dong? King James itu terjemahan, kalau diterjemahakan lagi wow, bakalan seru tuh!
Anakpatirsa, tulisan anda kali ini kurang informatif, nampaknya anda sengaja menulis demikian untuk menyediakan ruang bagi diskusi besar besaran ya? Nah, karena sudah menulis, maka mari kita bandingkan dengan terjemahan LAI.
Dari mana LAI menerjemahkan Alkitab? Berapa banyak versi Alkitab yang ada saat ini? Apakah semuanya diterjemahkan dari sumber yang sama?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Halo anak partisa, Aku
Halo anak partisa,
Aku setuju banget sama saran hai-hai, kayaknya banyak yang pengin tahu,
bener ya, jangan diumpetin sendiri kalau punya sumber.
Salam"
Opo IKI???
*Shallom4Ever@all
Itulah Salesman
Itulah SALESMAN Nosid, peduli setan yang dikatakan oleh mangsanya, pokoknya jualan terus. Buntut-buntutnya kita beli bukan karena butuh namun karena tidak mau diganggu! ha ha ha ha ...
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Kupikir karena tidak nyambung
Berbagi ........ Pengetahuan"
Met pagi anak partisa,
Membagi pengetahuan tidak menjadikan kita makin bodoh karena berkurang pengetahuan yang telah dibagikan, tapi semakin dibagikan semakin bertambah kepintaran kita. Kenapa ?
coba saja semakin banyak memberi kita semakin berkelimpahan, seperti air yang mengalir mengairi sawah ladang, kalau dibendung apa yang terjadi? "Bencana banjir bandang"
Makasih sudah mau berbagi,Tuhan Memberkati"
Salam"