Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ketika Mesem Pulang

Kolipoki's picture

Pagi ini dapat berita menggembirakan dari teman se kos,..Mesem, pembantu dikos kami sudah pulang!

Hari saat dia pulang kampung untuk mudik, ...kira-kira dua minggu yang lalu, semua merasa berat melepaskannya...sulit membayangkan tidak ada yang akan mencuci, menyeterika dan membersihkan kos. Berat membayangkan sepulang kerja musti mikirin setumpuk pakaian kotor,..ya, ...Itu menjadi alasan utama kenapa kami berat melepasnya untuk pulang kampung merayakan Lebaran.Frown

Besoknya, hari pertama ketika Mesem tak ada bersama kami betapa kami menyadari arti Mesem bagi kami. Adikku malah berkata bahwa tanpa kami sadari Mesem menjadi salah satu bagian terpenting dalam hidup kami saat ini, tanpa dia kami musti capek nyuci setelah capek seharian di tempat kerja. Tanpa Mesem, tak ada yang akan peduli bahwa air galon udah habis. Nggak ada yang bersiiin kulkas kalau udah kotor, nggak ada yang bersiin kompor...

Mesem kami adalah seorang yang bisu tuli, kayaknya nggak tuli banget deh soalnya kalau kami bikin volume TV yang rada gede, dia tahu tuh. Dulunya sangat susah untuk mengetahui apa yang Sem bicarakan tapi lama-lama akhirnya kami bisa belajar bahasa isyarat ala Mesem.

Ini beberapa kode bahasa isyaratnya; dua jari telunjuk yang dijejerin berarti teman. Jari kelingking yang ditautkan sama dengan pacar. Sedang untuk mengatakan tentang kami masing-masing sangat tidak mungkin dengan nama maka ia memakai kode-kode tentang ciri-ciri kami yang gawatnya ia lihat dari kelemahan fisik.

Misalnya nih, untuk menunjukkan teman kami Paskah (ia rada gendut) yang sekamar dengan Astrid yang rada kurus maka bahasa isyaratnya sbb: jari kelingking = kurus, 2 jari telunjuk = teman, kedua lengan seperti berkacak pinggang dengan wajah menggelembung = gemuk. Artinya temannya si kurus yang gendut itu = Paskah. ...Ngertikah?

Misal kedua: untuk menunjukkan Dwi yang sekamar Sulis (mereka kakak adik); Dwi berambut panjang, berjerawat dan kakaknya Sulis berkacamata, maka isyaratnya sbb: jempol dan jari telunjuk kiri kanan bikin bundaran di mata = kaamata. Telunjuk kiri kanan di jejerin. Kasih tunjuk titik-titik di wajah = jerawat, tanda batas rambut di punggung = rambut panjang, ...means ... Teman si kacamata yang berjerawat dan berambut panjang = Dwi!Laughing

Cara Mesem untuk kasih petunjuk tentang seseorang lewat caranya melihat kelemahan seseorang ngingetin aku tentang aku sendiri ...mudah emang ngelihat orang dari yang jeleknya aja tapi rada sulit untuk ngebuat list kebaikan seseorang ... ya kan?Wink

 

 

__________________

www.talentakasih.or.id

noni's picture

Pahlawan tanpa tanda jasa?

Pembantu di rumah saya juga libur pas lebaran kemarin, dan sampai hari ini dia masih cuti. Kami menyebutnya Mbak Uji. Sebenarnya nama aslinya bukan itu, tapi ketika pertama kali datang dan bekerja di rumah, Mbak Uji diberi nama oleh almarhum nenek saya "Uji" karena menurut nenek dia sedang di"uji" untuk melayani kami semua. Sudah 10 hari mbak Uji libur. Dia janji mau datang lagi hari ini atau paling lambat besok. Kebetulan mbak Uji masih tinggal di kota yang sama dengan kami hanya beda kecamatan saja. Semenjak mbak Uji libur, praktis pekerjaan rumah tangga diambil alih oleh kami semua. Sebenarnya saya sendiri sudah tidak asing lagi dengan pekerjaan rumah tangga dari masak, mencuci piring dan baju, bersih-bersih rumah, menyetrika dan lain sebagainya. Tapi jadi terasa berat karena sewaktu lebaran (walau kami tidak merayakan, tapi berhubung ibu adalah anak tertua sementara nenek dan kakek sudah tiada, maka rumah kami menjadi base camp para saudara yang pada pulang kampung) banyak pekerjaan ekstra. Menjadi pembantu rumah tangga mungkin bukan pekerjaan impian orang-orang yang kini menjalani profesi tersebut (entah kalau ternyata ada yang bercita-cita menjadi pembantu). Menurut saya ketika seseorang memutuskan menjadi pembantu, itu bukan karena dia ingin, tapi lebih karena tidak ada pilihan lain (entah jika ternyata di tempat lain memang ada yang memang "niat" dan "ingin" jadi pembantu). Beruntung, ibu dan almarhum bapak mengajari saya untuk jangan pernah meremehkan peran seorang pembantu dan tetap menghendaki anak-anaknya mengerti dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga supaya nanti "tidak kaget" ketika harus melakukan aktivitas tersebut. Dan betapa mulia apa yang dikerjakan oleh para pembantu kita, karena mereka pastinya tidak pernah bercita-cita menjadi pembantu tapi menjalani profesi mereka dengan sebaik-baiknya. Duh mbak Uji... I miss U.. ^_^ Jesus loves Us
__________________