Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kehidupan Daniel ( Bagian-terakhir)

N.Brady's picture

Daniel dimasukan ke gua singa

Sumber : Alkitab Daniel Bab 6:1-29

Dibawah pemerintahan Raja Darius, Daniel dipercayai dan diangkat sebagai salah satu dari 3 Pejabat tinggi raja. Dia begitu taat pada Tuhannya dan tak sedikitpun melakukan perbuatan yang tercela. Karena hal ini pejabat tinggi raja menjadi iri dan dengki atas keberhasilan Daniel dalam tugasnya. Mereka mencari suatu alasan untuk menghancurkan posisi/kedudukan Daniel di istana. Selain itu Daniel begitu dekat dengan raja. Meraka tak dapat menemukan suatu dakwaan akan tugas-tugas Daniel. Namun  mereka mengetahui bahwa Daniel beribadah menyembah Tuhannya setiap hari 3x sehari.  Hal inilah yang mereka pakai untuk mencelakakan Daniel. Mereka mempengaruhi  raja untuk membuat peraturan bahwa setiap orang yang menyampaikan permohonan kepada dewa mereka dan kepada manusia selain kepada raja selama 30 hari ke depan akan dihukum. Raja menandatangi dan mengesahkan perintah tersebut tanpa mengetahui niat jahat para pejabat tinggi itu kepada Daniel.

Tibalah waktunya Daniel beribadah dan para pejabat tinggi tersebut melaporkan hal itu pada raja. Raja Darius sangat menyesali bahwa hukuman akan jatuh pada Daniel. Tak ada peraturan yang dapat merubah peraturan raja yang telah dituliskan. Dengan berat hati Daniel di hukum dan dimasukan ke gua yang penuh dengan singa.  Dengan rasa ketakutan Daniel berdoa dan malaikat Tuhan menutup mulut singa-singa tersebut dan Daniel selamat. Raja melihat Daniel esok harinya tanpa luka sedikitpun. Raja mengakui kebasaran Tuhan Daniel. Raja menyadari niat yang tak baik yang dilakukan oleh para pejabat tinggi tersebut…maka merekalah sekarang yang dihukum dan dimasukan ke dalam gua singa bersama keluarga mereka.

 

Dari cerita diatas kita belajar bahwa iri dan dengki atas keberhasilan/kesuksesan  orang lain akan mencelakakan hidup kita cepat atau lambat. Hal-hal seperti ini diinspirasikan oleh iblis untuk menghancurkan manusia. Bagaimanapun posisi dan keadaan hidup kita janganlah sekali-kali kita iri terhadap orang lain. Tuhan memberkati manusia sesuai dengan apa yang Dia inginkan, oleh karena itu kita tidak boleh membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita akan lupa mensyukuri kasih Tuhan Yesus  pada kita apabila kita terus fokus pada kehidupan orang lain. Sebaliknya haruslah kita bersyukur sekecil apapun yang kita dapatkan dan seterbatas apapaun yang kita miliki sekali lagi semua itu adalah milik Tuhan. Marilah kita tetap bersyukur dan mengakui kebesaran Tuhan bagi hidup kita, janganlah lupa bahwa udara yang kita hirup agar kita dapat hidup adalah milikNYA…

Tuhan berkati

__________________

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah ( Roma 8:14)