Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
karunia bernubuat = karunia berbahasa roh ( kalau ada yang menafsirkan )
Bernubuat adalah salah satu karunia Roh Kudus.
Ketika dinamakan karunia, berarti ada maksud dari Allah memberikan karunia bernubuat.
1 korintus 14 : 4 sudah menjelaskan dengan gamblang.
14:4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
Karunia bernubuat adalah untuk membangun jemaat.
Apakah itu berarti hanya karunia bernubuat yang dapat membangun jemaat ?
Tidak. Sama sekali tidak.
Karunia berbahasa roh pun dapat dipergunakan untuk membangun jemaat. Walaupun di dalam 1 Korintus 14 : 4 dikatakan dengan jelas bahwa karunia berbahasa roh untuk membangun diri sendiri.
Yang menjadi pertanyaan, karunia berbahasa roh yang bagaimana yang dapat membangun jemaat.
Jawabannya ada di dalam Alkitab itu sendiri. Yaitu karunia berbahasa roh yang ditafsirkan.
1Kor. 14:5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
Di dalam hal ini, orang yang memiliki karunia berbahasa roh harus diimbangi dengan orang yang dapat menafsirkan bahasa roh. Atau orang itu dapat menafsirkannya. Dengan begitu jemaat dapat dibangun.
1 korintus 14:1 Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.
1 Korintus 14:5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
1 Korintus 14:13 Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya.
Dari ketiga ayat di atas, apabila anda melihat mutiaranya, maka anda tidak perlu lagi dijelaskan panjang lebar. Anda sudah bisa mengerti dengan jelas. kenapa bahasa roh yang tidak dapat ditafsirkan lebih baik tidak diucapkan di dalam pertemuan jemaat ? Karena bahasa roh itu ( bahasa roh yang tidak ditafsirkan ) sebenarnya sama sekali tidak berguna ( Kalau diucapkan di dalam pertemuan jemaat ). Dan yang paling ditakuti kalau bahasa roh itu ( bahasa roh yang tidak dapat ditafsirkan ) adalah bahasa roh palsu.
Karunia bernubuat lebih utama karena membangun jemaat. Dan karunia bahasa roh sama utamanya. Asalkan bahasa roh itu ada yang menafsirkannya. Karena bahasa roh yang ditafsirkan sama - sama membangun jemaat.
Silahkan cek bahasa roh anda.
GBU
GBU
- hiskia22's blog
- Login to post comments
- 10360 reads
@ Hiskia, anda tidak konsisten
Salam Damai Sejahtera Saudara Hiskia
Ada 2 pertanyaan saya
1. Dimana letak persamaan judul itu, atau persamaan dari Hongkong?
2. di bagian atas anda tulis :
"Ketika dinamakan karunia, berarti ada maksud dari Allah memberikan karunia bernubuat."
tetapi di bagian bawah anda tulis :
"Karena bahasa roh itu sebenarnya sama sekali tidak berguna. Dan yang paling ditakuti kalau bahasa roh itu adalah bahasa roh palsu."
Kenapa kontradiksi, apakah pemberi karunia mengatakan yang anda tulis pada bagian bawah itu??, atau karena namanya KARUNIA BERBAHASA ROH" sehingga anda antipati sebagaimana blog-blog anda yang sudah banyak dan yang menunjukkan antipati terhadap kata-kata "BAHASA ROH"???
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@kiem...anda buta dan berhati dengki
Saya konsisten....anda saja yang buta dan berhati dengki
hiskia22 : Karena bahasa roh itu sebenarnya sama sekali tidak berguna.
Kiem buka mata anda......saya menuliskan bahasa roh itu......lihat kiem.....bahasa roh itu......
Bahasa roh yang mana
hiskia22 menulis diatasnya :
Anda sudah bisa mengerti dengan jelas. kenapa bahasa roh yang tidak dapat ditafsirkan lebih baik tidak diucapkan di dalam pertemuan jemaat ?
Bahasa roh itu = bahasa roh yang tidak dapat ditafsirkan.....anda saja yang buta dan berhati dengki. Tulisan saya sudah gamblang dan jelas.
Anda tidak mampu memahami blog saya, apalagi memahami Alkitab....
Kiem....kiem......
GBU
GBU
@KIEM, Bernubuat dan Bahasa Roh
Kiem, apakah menurut kamu adalah sama antara karunia Bernubuat dan karunia Bahasa Roh sehingga bisa timbul pertanyaan seperti diatas dari Kiem?
Tentu saja karunia Berbahasa Roh tidak berguna bagi jemaat jika tidak ada yang menerjemahkan, oleh karena itulah maka dalam berjemaat tidak diperlukan Bahasa Roh, kecuali jika anda berdoa sendirian yang berguna untuk membangun diri anda sendiri!
@kiem
Saya akan menjelaskan untuk seorang kiem yang memang harus dijelaskan lagi.
Karunia bernubuat = membangun jemaat.
Karunia bahasa roh = membangun diri sendiri ( kalau tidak ada yang menafsirkan )
Karunia bahasa roh = membangun jemaat ( kalau ada yang menafsirkan )
karunia bernubuat = karunia bahasa roh ( kalau ada yang menafsirkan )
Tetapi saya berterima kasih kepada anda. Sehingga saya harus mengedit judul tulisan saya........
untuk yang satu ini saya ucapkan terima kasih.
GBU
GBU
@kiem....... satu lagi
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada anda untuk koreksinya. Memang kesalahan saya memberikan spasi antara kalimat pertama dengan yang kedua.
kenapa bahasa roh yang tidak dapat ditafsirkan lebih baik tidak diucapkan di dalam pertemuan jemaat ?
Karena bahasa roh itu sebenarnya sama sekali tidak berguna. Dan yang paling ditakuti kalau bahasa roh itu adalah bahasa roh palsu.
Sehingga orang yang membacanya akan menyimpulkan bahwa kedua kalimat itu terpisah. Sehingga menimbulkan arti yang berbeda.
Saya ucapkan terima kasih kepada anda @ kiem.
Saya minta maaf telah menuduh anda buta dan berhati dengki....padahal saya yang salah telah memberikan spasi. Sehingga menimbulkan arti yang berbeda.
Saya akan mengeditnya
GBU
GBU