Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Hidup Berkelimpahan?
Hari ini saya ditantang untuk menjelaskan pelajaran ini, karna saya berbasic ajaran reformed, maka saya bertentangan dengan orang yang telah memberikan diktat ini kepada saya di mana ia menerima ajaran ini sebagai ajaran Alkitab. Mungkin ada yang bisa bantu saya untuk mendiskusikannya dan menemukan titik terangnya supaya saya dapat menjelaskan kepada orang yang bersangkutan. Kira-kira ini sedikit kutipannya:
1. Apakah Nasib Saya Dapat Berubah?
Apakah saya sudah ditakdirkan Tuhan jadi miskin? Orang lain ditakdirkan jadi kaya? Benarkah ini? Firman Tuhan (Alkitab) menjawab: TIDAK BENAR! (Kis 10:34-35, 3Yoh 2, Yoh 10:10, Ul 8:18 dan 28:1-14). Jadi, Tuhan tidak menetapkan terlebih dahulu siapa-siapa menjadi kaya dan siapa-siapa pula yang menjadi miskin seumur hidupnya. Tapi Tuhan telah memberikan hukum-hukumNya yang kalau kita patuhi pasti akan membawa kita ke dalam hidup yang berkelimpahan. (Ul 15:4-6).
Jadi, Tuhan menghendaki kita hidup dalam kemakmuran. Tuhan menghendaki kita punya uang. Setan menghendaki kita miskin, gagal dan sakit-sakitan. Tuhan tidak menciptakan kemiskinan (Ingat Taman Eden yang berkelimpahan). Lahir baru bukan untuk menjadi miskin atau tetap saja miskin. Kita lahir baru untuk satu hidup yang jauh lebih baik dari sebelumnya (Gal 3:13-14, 2Kor 8:9). Baca cerita: Seorang Pemuda Inggris yang Bodoh - dari buku DR. Cho Yong Gie.
2. Uang Perlu Untuk Pekerjaan Tuhan
a. Gereja perlu uang (gedung, peralatan, administrasi dan kegiatan-kegiatan gereja).
b. Mencetak/membeli Alkitab perlu uang.
c. Penginjilan, KKR, membuka gereja baru perlu uang.
d. Pada akhir zaman ini pekerjaan Tuhan perlu dilipatgandakan untuk penuaian akhir zaman yang memerlukan uang dalam jumlah banyak. Tuhan bersedia memberikan segala uang yang diperlukan gereja tersebut melalui korban anak-anakNya yang telah diberkati Tuhan dan hidup berkelimpahan (Bukan turun dari langit) karena mereka telah menggenapkan hukum-hukum Allah mengenai memberi.
3. Uang Bukanlah Dosa Dan Kemiskinan Bukanlah Suci
Hidup dalam kemiskinan bukanlah suatu berkat Tuhan. Selalu kekurangan dan selalu berhutang tidaklah mempermuliakan Tuhan. Kita tidak menjadi lebih suci kalau kita bertambah-tambah miskin. Bahkan kemiskinan dapat menghalangi kesaksian kita (Pengk 9:16).
Kita berkata: Walaupun saya miskin masih banyak juga orang yang mendengar kesaksian saya. Tetapi pasti akan lebih banyak lagi kalau hidup kita yang miskin berubah menjadi hidup yang berkelimpahan setelah hidup dalam Tuhan.
bersambung...
NB: Sementara segini dulu.
- KEN's blog
- Login to post comments
- 4779 reads
@Ken, setiap orang berbeda pandangan tentang kelimpahan.
@ken, harus jelas dulu apa itu kelimpahan, karena tiap orang berbeda pandangan tentang kelimpahan. Ada yang mempunyai 1 mobil pribadi belum cukup, sementara yang lain mempunyai uang untuk naik angkot umum saja sudah merasa cukup, tinggal pakai telunjuk jari tangan, dan bisa ganti-ganti angkotnya lagi. Ya, janji Tuhan itu ya dan amin , Dia mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir ke tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madu. Janji Nya tidak pernah berubah, dulu, sekarang dan selamanya asal diam didalam Dia dan Dia didalam aku (manusia percaya), mentaati semua perintahNya dan melakukan semua firmanNya. Seharusnya yang dicari bukannya hidup yang berkelimpahan, tapi Dia Yesus, yang sanggup memberikan kelimpahan hidup itu, Semuanya adalah anugrahNya semata, bukanlah suatu usaha manusia untuk mendapatkannya. Tapi sebagai manusia yang masih hidup dalam kedagingan, hanya berkat itu yang menjadi fokusnya, sehingga sering bersungut-sungut, tidak pernah mengucap syukur.
Point 1. Nasib ditentukan oleh diri sendiri, kita harus berusaha semampu kita, tapi berserah kepada kehendakNya, karena percaya bahwa dalam segala perkara Tuhan punya rencana, rancanganNYa masa depan yang penuh pengharapan.
Point 2. Uang perlu untuk pekerjaan Tuhan, betul sekali. Cinta uang adalah akar kejahatan. Simpanlah hartamu di surga, disana tidak ada ngengat dan pencuri dengan menyumbangkan uang untuk dana pelebaran kerajaan Allah di bumi.
Point 3. Uang bukanlah dosa dan miskin bukanlah suci, memang betul. Seperti dalam cerita orang kaya dan Lazarus, dapat diambil intinya bahwa kematian adalah awal dari kekekalan (baik hidup kekal disurga maupun kebinasaan kekal di neraka). Dan pada hari penghakiman semua perbuatan di dunia selama hidup harus dipertanggung jawabkan dan menerima upahnya.
Ditunggu kelanjutannya ,Ken. GBU
Berkelimpahan??
Memberi saat berlebihan dan berbagi saat kekurangan...
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Makmur...?
alWays giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt
all new: www.antisehat.com