Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Dengan Iman, Aku Percaya Mujizat

ground's picture

Markus 16:15-20…..Sewaktu murid-murid Yesus pergi dan memberitakan Injil kemanapun, Tuhan bekerja melalui mereka dan meneguhkan bahwa pemberitaan mereka adalah benar dengan tanda-tanda (mujizat, tanda, bukti, atau keajaiban) yang mengikutinya (berita itu divalidasikan). Yesus sendirilah yang mengatakan bahwa tanda-tanda akan menyertai orang-orang percaya. Inilah salah satu janji Tuhan sendiri yang dapat “menimbulkan iman kepada orang yang mendengarNya (Roma 10:17)”.

Benar, IMAN adalah syarat utama untuk mengalami janji Tuhan ini, yaitu janji bahwa tanda akan menyertai orang percaya yang pergi memberitakan Injil dan meneguhkan berita itu sendiri. Bahkan IMAN adalah hal yang membuat kita dapat mengalami sendiri mujizat (tanda) yang Tuhan bisa kerjakan melalui ataupun untuk kita sendiri. PERCAYA bisa dikatakan percaya yang sejati karena ada iman di dalam percaya itu.

Begitu banyak bukti berlimpah di alkitab, bahwa tanda (baik mujizat, tanda dan keajaiban) terjadi karena iman, baik iman orang itu sendiri ataupun bahkan iman orang lain untuk sesamanya. Tentu saja kita tahu dari kitab Ibrani (Ibr.6:12) yg mengatakan bahwa oleh iman dan kesabaran kita memperoleh apa yang dijanjikan. Namun di tulisan ini dititikberatkan kepada soal iman sebagai hal utama untuk terjadinya tanda-tanda dan mujizat.

Ketika kita membuka alkitab dan membaca mengenai kesembuhan, kelepasan dari roh jahat, kebangkitan orang yang telah mati dan bahkan tanda dan keajaiban alam yang terjadi maka kita bisa melihat jelas bahwa iman adalah sesuatu yang MEMBUKA semua itu bisa terjadi di alam jasmani ini, dalam arti lain tampak seperti sebuah proses yang dipercepat secara supernatural ataupun seperti melawan hokum-hukum alam ini. Iman menjadi tampak seperti MENARIK apa yang disediakan Tuhan di surga dalam kuasa-Nya untuk dinyatakan di alam jasmani ini. Dan tentu saja TIDAK ADA tanda atau mujizat yang terjadi tanpa iman sama sekali.

Bila ada pekerjaan yang tidak berhasil, maka itu dikarenakan “kurang iman” atau ketidak-percayaan, contoh hal ini terjadi pada waktu murid-murid Yesus yang gagal mengusir roh jahat pada seorang anak laki-laki (Matius 17:14-21). Bahkan Yesus sendiri menunjukkan juga ada hal yang dibutuhkan selain iman dalam hal mengusir roh jahat tadi yaitu tindakan iman lainnya! Itu adalah berdoa dan berpuasa!


Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;}

Mengenai iman pun Yesus mengatakan ada iman yang besar maupun iman yang kecil (Mat.8:10; 17:20; Lukas 7:9). (* Updated, 29.4.2009)

Nah, sekarang bagaimana dengan kita sendiri di zaman sekarang ini? Masih adakah tanda-tanda itu? Berdasarkan apa yang Yesus katakan sebelum Dia naik ke surga, YA masih ada dan berlangsung!

Apakah semua orang percaya dapat memberitakan Injil dan mempercayai tanda-tanda di Markus 16 itu untuk terjadi? Ya, semua orang percaya dapat. Ini bukan soal karunia Roh ataupun posisi seseorang, bukan soal pendidikan ataupun soal mentaati hukum taurat dengan hebatnya, bukan soal seberapa merasa salehnya anda ataupun merasa buruknya diri anda, melainkan soal IMAN.

Bagaimana bila tidak terjadi pada diri kita sewaktu memberitakan firman/Injil Kerajaan? Seharusnya kita datang kepada Bapa untuk “meminta, mencari dan mengetuk”, mengapa kita harus hidup kurang dari apa yang Tuhan sudah sediakan?!

Bagaimana bila seseorang sakit dan setelah didoakan (oleh pemberita/pengkhotbah sekalipun) dan tidak sembuh saat itu juga? Ini dapat terjadi karena ketidakpercayaan….atau….hal itu memerlukan “waktu” (bahkan Yesus harus “dua kali” bertindak terhadap seorang buta di Markus 8:22-25) dan juga tindakan iman yang lain (berdoa dan berpuasa, Mat.17:21).

Iman siapakah yang dibutuhkan untuk mengalami terobosan mujizat pada seseorang itu dalam hal kesembuhan atau yang lainnya? Iman orang itu sendiri. Dan…dapat juga iman teman-temannya (cnth: Luk.5:20, Mark.8:22-25) ….bahkan iman si pendoa (pengkhotbah/pemberita) itu sendiri!

Mengapakah orang sakit yang tidak sembuh lalu dituduhkan bahwa mereka kurang iman lagi (atau punya dosa tersembunyi atau belum lahir baru dan bla…bla…bla) ? Inilah “sampah-sampah” tuduhan yang kerap digunakan bila tidak berhasil. Kita haruslah jujur bahwa Tuhan memang menghendaki kesembuhan bukan sakit penyakit (roh jahat yang mengganggu) yang harus ditanggung seterusnya. Menanggung sakit-penyakit terus-menerus bukanlah hal yang menyenangkan bagi penderitanya dan tentu tidaklah memuliakan Tuhan sama sekali.(*)

Bagaimana dengan pergi ke dokter bila sakit? Saya percaya, ini pun dapat disebut tindakan iman bila memang diperlukan/diinginkan si penderita/orang di sekitarnya. Memuliakan Tuhankah itu? Ya tentu saja, karena bertindak dalam iman (Rom.14:23b- Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa). Ingatlah ada takaran iman bagi tiap orang. Dan ingatlah akhirnya ada batasan kemampuan dari para dokter. Dan terakhir ingatlah: “Ulangan 29:29  Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya..”.

 
Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;}

=============================================

Update (28-4-2009).

(*) Dikarenakan dapat membuat salah pengertian, dan setelah saya memikirkannya maka saya meng-edit pada bagian ini : “Menanggung sakit-penyakit terus-menerus bukanlah hal yang menyenangkan bagi penderitanya dan tentu tidaklah memuliakan Tuhan sama sekali.” dengan tambahan kalimat-kalimat berikut  :

è “Mengapa saya katakan demikian? Seringkali orang memakai alasan yang tampak rohani namun keliru dengan berkata bahwa sakit ini adalah “didikan Tuhan untuk saya” ; “Tuhan menghendaki saya bertumbuh dewasa dalam sakit penyakit ini” ; “lewat penyakit ini Tuhan dimuliakan dengan kesabaran saya menanggungnya” ; dst….

Lalu dalam hal apa Tuhan dimuliakan? Yaitu sewaktu dalam sakit yang lama (atau bahkan tanpa diinginkan ternyata seumur hidup), orang itu tetap memiliki iman bagi kesembuhan dan tetap percaya kehendak Tuhan bagi kesembuhan sekalipun bahkan “tidak mengalaminya” hingga kematiannya. Pikirkanlah mengapa di ayat alkitab berikut ini memakai kata “telah”: I Petrus 2 :24 “Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh”.  Sikap inilah yang tentu saja memuliakan Tuhan yaitu dasar sikap percaya bahwa oleh iman aku telah disembuhkan oleh bilur-bilur Yesus.

Apakah itu berarti harus pasrah (que sera sera) bila mengaku beriman tapi tidak sembuh juga? Tidak sama sekali, melainkan tetaplah mempertahankan sikap hati yang benar. Bukankah memuliakan Tuhan adalah dimulai dari motif hati? Bila tetap mempertahankan sikap hati yang benar tadi, bukankah seseorang juga tetap akan melakukan hal lain apapun yg memuliakan Tuhan tanpa membiarkan sakitnya menghalanginya karena tetap percaya apa yang Yesus sudah kerjakan di kayu salib?” Jadi tidaklah bijaksana untuk menuduh seseorang yang tidak sembuh (atau lebih tepatnya, belum sembuh) sebagai orang yang kurang beriman atau punya dosa tersembunyi atau kena hukuman Tuhan atau “tuduhan sampah agamawi lainnya”. ç

 
Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;}

“tuduhan sampah agamawi lainnya”. ç

==============================================

(* Updated, 29.4.2009)

Sebesar apakah iman yang besar dan iman yang kecil dalam hal mujizat kesembuhan?

Yesus pernah memuji seseorang yang ditemuiNya dengan mengatakan bahwa Ia tidak pernah menjumpai iman yang sebesar itu pada orang di Israel di masaNya. (Mat.8:10; Luk.7:9). Beberapa terjemahan alkitab juga mengartikan iman yang sebesar ini dengan kata-kata sbb: “jenis percaya yang sederhana seperti ini”, “iman yang seperti ini”, “jenis iman yang seperti ini”.

Lalu iman yang kecil, sebesar apa kecilnya?

Yesus mengatakan di  Mat.17:20  “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” (Saya pernah menaruh di telapak tangan saya biji sesawi. Ukurannya sangat kecil dari biji-biji yg pernah saya temui dan mudah terhembus angin). Namun di ayat sebelumnya, Yesus menegur para muridNya yang tidak berhasil, karena mereka: “kurang percaya” (ITB); dan beberapa terjemahan lain menulis “tidak cukup iman” (CEV), “iman yang begitu kecil”(NIV), “ketidakpercayaanmu” (KJV), “kecilnya  (littleness) imanmu” (NASB).

Jadi, iman yg “sebesar” biji sesawi saja bisa “memindahkan gunung”, maka iman “sekecil” apalagi yang tidak berhasil pada murid-mrid Yesus di Mat.17:20? Kecilnya iman murid-murid Yesus di sini dapat saja diartikan kurang percaya, ketidakpercayaan, terlalu kecil untuk diingat, tidak sebesar.., kecil/sedikit dalam hal pentingnya/ketertarikanya/seriusnya ata terlalu singkat durasinya.

Lalu sebesar apa iman buat mujizat kesembuhan? Sebesar yang dapat diperlukan untuk terobosan. Artinya iman itu harus sebesar 'lawan' dari ukuran iman yang  jauh lebih kecil dari “ukuran biji sesawi”. Artinya, tidak ada "ukuran pasti". Benar-benar merendahkan hati ! Benar-benar bergantung serta fokus ke Tuhan saja yang dapat memastikannya!

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

sarah's picture

Karena Iman, maka terjadi mujizat

Tanpa iman, tidak akan terjadi mujizat. Karena rasa percaya kita pada Tuhan (iman) itulah yang mendatangkan mujizat. Iman adalah anugerah Allah, pemberian dari Allah. Tak ada manusia yang sanggup beriman kepada Tuhan Yesus kalau bukan Tuhan sendiri yang menganugerahinya. (Ayatnya Sarah lupa|). Tak banyak ayat-ayat FT yang Sarah hafal, tetapi Sarah menyimpannya dalam hati. Ada banyak orang kristen "keturunan" yang justru kurang beriman, baginya kekristenan hanya agamawi belaka, tetapi ada banyak orang mengenal Tuhan karena jamahanNya, karena iman awalnya.

Sarah pernah alami kanker payudara (mungkin kalau dibawa ke dokter dah stadium 4). Tetapi Sarah punya iman untuk sembuh, walau teringat akan kisah Rasul Paulus, tetapi Sarah katakan pada Tuhan bahwa Sarah bukan Rasul Paulus dan Sarah tak sekuat dia, oleh sebab itu Sarah minta kesembuhan dari Tuhan Yesus. Walau iman Sarah itu kecil tetapi Puji Tuhan, Sarah sembuh total, instant lagi.

Memang untuk pulih seperti sediakala perlu waktu, tetapi sekarang telah pulih total. Dan itulah kesaksian iman sarah....dan banyak lagi lainnya.

Sarah sembuh....tetapi ada juga yang tidak sembuh, bukan berarti mereka tak beriman, tetapi seperti Alkitab mencatat Rasul Paulus diijinkan Tuhan menderita sakit karena "duri dalam daging"nya. Dan tidak semua orang yang melompat ke kolam Bethesda, menjadi sembuh bukan....." Ada orang yang tidak pernah sempat melompat ke kolam Bethesda ketika air kolam itu berguncang", tetapi ketika ia berjumpa dengan Yesus, terjadilah mujizat dan ia sembuh.

Ada syair yang katakan :

Allah kuasa melakukan segala perkara

Allahku maha kuasa.........

Dia ciptakan seisi dunia, atur segala masa

Allahku maha kuasa

 

Selain itu Tuhan sanggup melakukan segala perkara juga yang menentukan segala masa.....nah ada waktunya untuk sakit, ada waktunya untuk sembuh.....Dari semuanya itu, hanya satu maksud Tuhan supaya nama Tuhan dipermuliakan......

ground's picture

@sarah;great...!

Tuhan itu baik, bukan? Dia menyembuhkanmu. Tetaplah sembuh dan ingatlah sakit apapun bukan dari Tuhan, namun Dia mampu membalikkan semuanya itu menjadi kebaikkan bagimu.

Yak. 1:17  Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
 

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

Debu tanah's picture

@ Ground, salah siapa?

Ground berkata:

Benar, IMAN adalah syarat utama untuk mengalami janji Tuhan ini

 

Deta:

Jadi syarat mengalami mujizat adalah IMAN manusia, sedangkan IMAN adalah anugerah Allah.  (Roma 12:3).

Waduh kok kayak ayam dan telur ayam ya, mana yang duluan? Jadi kalo orang tidak beriman disembuhkan, maka itu salah siapa dong?

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

ground's picture

@debutanah; duluan ...dan bukan salah siapa2...

Ayam duluanlah...

Tapi dalam hal ini, IMAN yg terlebih dulu "membuka jalan" dan "menarik" mujizat Tuhan.

Kalau orang tidak beriman disembuhkan, maka itu adalah akibat iman orang lain. Lihat di Markus 16:15-20. Siapa yg mengakibatkan adanya kesembuhan bagi orang sakit yg tak beriman itu, tentu saja orang percaya yang "menumpangkan tangan" di atas orang sakit itu. Itulah Injil Kerajaan Allah, tidak menuntut orang sakit itu harus beriman atau bahkan beriman kuat dulu, namun membutuhkan orang percaya yang berani dan beriman untuk mendoakannya.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

sandman's picture

@Ground sedikit bingung nich...

Menanggung sakit-penyakit terus-menerus bukanlah hal yang menyenangkan bagi penderitanya dan tentu tidaklah memuliakan Tuhan sama sekali

 

Maksudnya tidaklah memuliakan Tuhan sama sekali apa? tolong dijelaskan, bolehkah?

 

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

ground's picture

@sandman; mengapa tidak memuliakan Tuhan...

Karena oleh bilur-bilur Yesus kita disembuhkan (I Pet.2:24b; Yes:53:4-5). Bila Dia telah menyediakan kesembuhan karena bilur-bilurNya, mengapa kita masih harus tinggal dalam keadaan sakit?

Beberapa orang berpikir bahwa ini memuliakan Tuhan dengan cara bersabar/bertekun dengan sakit penyakit yang diderita. Tapi bila Dia telah berbilur untuk itu, mengapa orang masih harus menderita dengan menerima sakit itu begitu saja? Tentu itu tidak menghormati apa yg Yesus telah alami dan tidaklah memuliakanNya.

Kis.10:33--menunjukkan bahwa sakit-penyakit bukan dari Tuhan dan Yesus menyembuhkan orang-orang sakit dengan kuasa Roh.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

Vantillian's picture

Ground, pelajari konteks ayat

 Ground, anda menuliskan :

Karena oleh bilur-bilur Yesus kita disembuhkan (I Pet.2:24b; Yes:53:4-5). Bila Dia telah menyediakan kesembuhan karena bilur-bilurNya, mengapa kita masih harus tinggal dalam keadaan sakit?

Benarkah itu penafsiran yang benar? Baca dulu konteksnya, apakah memang ayat disana berbicara mengenai kesembuhan badani?

Saya menunggu ulasan anda...

ground's picture

@vantilian; soal konteks...

Konteks 1 Pet.2:24b adalah Kristus adalah teladan yang harus kita ikuti semenjak kita kembali kepada Dia yang adalah Gembala dan Pengawas jiwa kita oleh karena Dia telah melakukan penebusan dosa di kayu salib.

Yesaya 53:4-5 --> menunjukkan apa yang Yesus alami di kayu salib demi kita yang melanggar dan sakit.

Kata "disembuhkan" pada I Pet.2:24b (iaomai) dan Yes.53:5b (ra?pha?'  ra?pha?h) dapat berarti diobati; disembuhkan; dibuat utuh; dokter; memperbaiki sepenuhnya. Apa lagi yang membuat ragu bila ini juga termasuk kesembuhan tubuh jasmani? Memang kata "disembuhkan" tidak hanya dapat diterapkan untuk kesembuhan tubuh jasmani saja, tapi kita tidak bisa mengabaikan bahwa kesembuhan tubuh tidak dimaksudkan termasuk di dalam "konteks" kata "disembuhkan ini.

Dan yang luar biasanya, seringkali Yesus sebelum menyembuhkan seseorang dia mengatakan "dosamu sudah diampuni" lalu dia menyembuhkan orang itu juga. Atau orang itu sembuh lalu Yesus mengatakan "jangan berbuat dosa lagi" atau "imanmu menyelamatkanmu" atau "dosamu diampuni".

Bahkan di Yak.5:15-16; hal kesembuhan (tentunya termasuk soal kesembuhan jasmani) pun berbarengan ditulis dengan soal pengampunan dosa atau pengakuan dosa!

Jadi itulah kenapa saya tulis demikian, bahwa adalah kehendak Tuhan bahwa kita menjadi sembuh atau lebih luasnya "menjadi utuh" * . (*-- dan "diampuni dosa-dosa kita")

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

Vantillian's picture

Ground, konteks ayat dari hongkong?

Ground, kata "sembuh" dalam Yesaya 53:5b memang rapha raphah..Tetapi anda terlalu gegabah mengartikan itu sebagai kesembuhan badani. Apakah keseluruhan ayat di Yesaya 53 berbicara tentang kesembuhan badani? Bahkan menyinggung satupun? Apakah keseluruhan ayat dalam I Petrus 2 berbicara mengenai kesembuhan badani? Bahkan menyinggung sedikitpun? Jawabannya tidak ada. Mengapa? Karena itu adalah tafsiran anda. Itulah yang saya maksud dengan konteks. Konteks. Begitu mudah dipahami, tetapi sangat susah diterima. Bacalah berulang-ulang sampai ratusan kali, anda tidak akan mendapati kata sembuh dalam I Petrus berbicara mengenai kesembuhan badani..

I Petrus 2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

I Petrus 2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Yesaya 53 memang ada berbicara mengenai kata "penyakit" ( ayat 4), lalu ada kata sembuh di ayat 5, banyak orang kristen mengaitkan bahwa kematian Yesus juga mencakup kesembuhan penyakit (badani kita)..Nah, ground..silakan anda pelajari kata "penyakit" dalam bahasa aslinya, apakah kata tersebut HANYA dapat diartikan sebagai penyakit badani? Apakah dapat dipakai di konteks yang lain? Kalau dipakai di konteks yang lain (ayat lain), apakah itu artinya penyakit? Bagaimana dengan terjemahan Alkitab yang lain? Apakah menerjemahkan sebagai penyakit?

Kembali ke kata "sembuh" yang dalam bahasa aslinya rapha raphah. Apa artinya? Artinya adalah to mend (by stitching), that is, (figuratively ) to cure, --cure, (cause to) heal, physician, repair, make whole.

Artinya to mend? Apa artinya figuratively? Bukankah kata tersebut dapat dipakai dalam arti lain? Bukankah itu mesti melihat ke konteks? Kalau konteksnya adalah to mend atau figuratively to cure, apakah anda tetap menerjemahkan sebagai kesembuhan badani? Itulah cara belajar Alkitab sederhana. Banyak orang yang dengan gagah berani mengutip bahsa asli Alkitab kemudian seolah-olah sudah mengerti ayatnya atau memaksakan masuk tafsirannya sendiri. Bukankah kalau anda mendasarkan pada ayat I Petrus dan Yesaya 53 mengenai kesembuhan badan, maka itu berarti anda SALAH? Apakah Yesaya 53 berbicara mengenai kesembuhan badani? Hehe, ground...Mengetahui arti bahasa asli TIDAK menjamin anda mengerti apa maksud ayat tersebut...Btw, apakah anda tahu arti asli kata raphah? Haha....Carilah di Konkordansi Strong, maka anda akan tahu bahwa kata tersebut tidak digunakan dalam kesembuhan badani...Konteks? Konteks dari hongkong...

Nah, ini ada beberapa ayat yang menggunakan kata rapha raphah, silakan anda tafsirkan sendiri apakah memang ayat tersebut memaksudkan sebagai kesembuhan badani?

Hosea 7:1 apabila Aku menyembuhkan Israel, maka tersingkaplah kesalahan Efraim dan kejahatan-kejahatan Samaria: sebab mereka melakukan penipuan: pencuri mendobrak masuk, gerombolan merampas di luar.

Hosea 14:5 Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.

Yehezkiel 47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,

Yehezkiel 47:11 Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam.

Yehezkiel 47:8 Then said he unto me, These waters issue out toward the east country, and go down into the desert, and go into the sea: which being brought forth into the sea, the waters shall be healed. 

Yehezkiel 47:11 But the miry places thereof and the marishes thereof shall not be healed; they shall be given to salt. 

Nah, ground, silakan anda tafsirkan kata healed di atas dengan kesembuhan badani....

Mengenai kaitan antara penyakit dan dosa, saya akan memberikan komentarnya nanti... Apakah Yak 5:15-16 dapat dipakai sebagai FORMULA AJAIB untuk kesembuhan? 

 

 

 

ground's picture

@vantillian;wah, kasihan si hongkonglah....

Oke, kamu yang duluan memulai bicara soal “KONTEKS” ya. Kalau saya hanya mengambil beberapa ayat-ayat yang sama/mirip artinya yatu : I Petr.2:24b & Yes.53:5b untuk menunjukkan soal “kehendak” dan persediaan Tuhan dalam kesembuhan dengan adanya kata “telah di ...” pada ayat-ayat itu.

Bagaimana dengan yang inilah?....   Mat.8:16-17, ...“hingga malam hari  orang-orang terus berdatangan  dan Yesus mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang-orang itu. Lalu di ayat 17: Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." Itulah yang dikutip si penulis kitab Matius. Tentu kalau dicek, kutipan itu dari Yesaya 53, yang kamu katakan (ini saya kutip tulisanmu): ” ....Apakah keseluruhan ayat di Yesaya 53 berbicara tentang kesembuhan badani? Bahkan menyinggung satupun?”; “. Bukankah kalau anda mendasarkan pada ayat I Petrus dan Yesaya 53 mengenai kesembuhan badan, maka itu berarti anda SALAH? Apakah Yesaya 53 berbicara mengenai kesembuhan badani?”; “Yesaya 53 memang ada berbicara mengenai kata "penyakit" ( ayat 4), lalu ada kata sembuh di ayat 5, banyak orang kristen mengaitkan bahwa kematian Yesus juga mencakup kesembuhan penyakit (badani kita)..Nah, ground..silakan anda pelajari kata "penyakit" dalam bahasa aslinya, apakah kata tersebut HANYA dapat diartikan sebagai penyakit badani? Apakah dapat dipakai di konteks yang lain? Kalau dipakai di konteks yang lain (ayat lain), apakah itu artinya penyakit? Bagaimana dengan terjemahan Alkitab yang lain? Apakah menerjemahkan sebagai penyakit?”.

Bila penulis Matius saja mengutip demikian (cukup ambil satu ayat saja), maka saya ikut-ikutan jugalah...he he he. Dan bagusnya, masih masuk konteksnyalah, konteks kejadiannya dan TUJUANNYA! Kenapa bisa?...

Untungnya, alkitab seringkali “menyandingkan” hal kesembuhan (secara jasmani maupun kesembuhan dalam area2 lainnya) dengan hal yang lain seperti soal ketaatan, pengampunan dosa, pemulihan, kelepasan, pengakuan dosa, dan kuasa. Maka tak heran kata “sembuh” ini kamu dapat temukan dalam ayat-ayat alkitab yang kamu tulis di atas. Dan seluruh arti asli dari kata “menyembuhkan” dapat diterapkan di tiap pokok soal tadi!

Kembali lagi, apa yang Yesus pikul atau tanggung? Hanya dosa saja? Tidak, tetapi termasuk kelemahan (seluruh apapun kelemahan) dan penyakit (seluruh apapun penyakit) kita. Bagaimana cara menanggungnya? Dengan dihina dan dihindari, dianiaya, tertikam , dicambuk, dimahkotai duri dan akhirnya disalib sebagai “penghabisan”Nya. Apa yang Yesus tanggung hingga disalib melampaui batas-batas pemikiran orang berdosa atau orang agamawi mengenai mana yang tidak ditanggung atau ditanggung. Begitu luas dan dalam arti pengorbanan Kristus! Kesembuhan tubuh hanyalah bagian kecil saja! Tapi itu jugalah yang termasuk mendominasi pelayanan Yesus maupun murid-muridNya selanjutnya.

 

Sekarang , soal tafsiran kata “raphah”  di dalam ayat-ayat yang kamu kutip di dalam komenmu:

 

  1. Hosea 7:1 ; 14:5. Pertama-tama saya harus beritahu dulu mengenai janji Tuhan kepada Israel bila mereka taat atau juga hukuman  akibat ketidaktaatan mereka kepada Tuhan. Beberapa terdapat di  Kel.15:26, ; Kel. 23:21-33; Ul.28:58-61; Ul.30:1-10. Jadi, Israel telah mengalami APAPUN (termasuk penyakit!) yang menjadi akibat ketidaktaatan mereka sesuai dengan apa yang difirmankan Tuhan di saat Musa masih hidup. Jadi bila mereka mau berbalik dan bertobat, maka Tuhan akan memulihkan dan menyembuhkan mereka. Termasukkah soal kesembuhan tubuh? Tidak ada catatan mengenai itu, Namun termasukkah arti asli dari “menyembuhkan” secara keseluruhan? Ya, semua arti asli kata “raphah” diTERAPKAN dalam segala aspek.
  2. Yehezkiel 47:8-11 (tambah ayat 12-lah) …Ini menurutmu suatu nubuatan atau secara literal? Baik nubuatan (atau katakanlah figurative)  maupun literal tidakkah kata “heal/sembuh” bisa mencakup apa saja yang bersifat sebagaimana arti kata aslinya? Termasuk tubuh?

 

Vantillian, jangan terlalu “DOGMATIS”, sebab kata “raphah” dapat diterapkan dalam hal apa saja sesuai dengan maknanya dan dalam konteks apapun. Bila kamu tidak setuju dengan maksud kesembuhan tubuh, ya ok saja….masukkan saja dalam kesembuhan hal yang lain. Bagi saya tidak masalah besar, karena memang sesuai dengan arti kata aslinya.!  

Kutipan komenmu: “Apakah Yak 5:15-16 dapat dipakai sebagai FORMULA AJAIB untuk kesembuhan? “

--> Kalau kamu melihatnya sebagai FORMULA AJAIB bagi kesembuhan, maka tak heran ini selalu jadi perdebatan terus, karena kamu bisa menyingkirkan aspek lainnya karena semata-mata ada yang  TIDAK TERTULIS di bagian ayat-ayat itu. Tapi kalau kamu melihatnya sebagai salah satu cara/jalan Tuhan dalam hal kesembuhan, maka kamu tahu apa itu artinya MENGENAL jalan Tuhan, dan ini termasuk jalan/cara Tuhan soal kesembuhan dan pengakuan dosa melalui orang-orangNya di dalam GEREJA. Dan kamu akan mulai mencari bagian ayat lainnya yang saling BERANGKAIAN dan MENOPANG namun tetap KONSISTEN pada TUJUANNYA!

Mudah-mudahan semua penjelasan ini bisa dipahami.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

sandman's picture

@Kurang mengerti dengan ini..

.nah ada waktunya untuk sakit, ada waktunya untuk sembuh.....Dari semuanya itu, hanya satu maksud Tuhan supaya nama Tuhan dipermuliakan......

 

Bandingkan dengan Ini...

 

Menanggung sakit-penyakit terus-menerus bukanlah hal yang menyenangkan bagi penderitanya dan tentu tidaklah memuliakan Tuhan sama sekali

 

Jadi yang benar yang mana? sakit itu memuliakan Tuhan atau tidak?

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

ground's picture

@sandman;yang memuliakan Tuhan..

Tidaklah berdasar  mengatakan bahwa ada waktunya untuk  sakit adalah hal yang memuliakan Tuhan semenjak Bilur-bilurNya telah menyembuhkan orang dari sakit penyakit. Jadi sewaktu sakit hendaknya seseorang mencari kesembuhan, dan dalam hal mencari dan mendapatkan itulah Tuhan dimuliakan.

Jadi tidaklah tepat dengan adanya waktu untuk sakit dan ada waktunya untuk sembuh. Yang lebih baiknya adalah muliakanlah Tuhan dengan iman yang menggapai apa yang telah Dia sediakan dalam hal kesakitan. Tx

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

sandman's picture

Jadi sewaktu sakit hendaknya

Jadi sewaktu sakit hendaknya seseorang mencari kesembuhan, dan dalam hal mencari dan mendapatkan itulah Tuhan dimuliakan.

 

Yuk kita cari dukun dan paranormal, ada yang kena sakit susah kaya? sakit menahun sini2 lagi ada paranormal dan dukun sakti lagi ngetrend...

 

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

ground's picture

@sandman; bila begitu, pastikan...

Bila mencari dukun / paranormal demi kesembuhan yang mana disitulah Tuhan dimuliakan setelah sembuh, maka pastikan saja kalo orang itu bisa pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan di penghakiman nantinya...:)

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

Huanan's picture

Ground, Anda mengatakan :"

Ground, Anda mengatakan :" Bagaimana dengan pergi ke dokter bila sakit? Saya percaya, ini pun dapat disebut tindakan iman".

Menurut Saya Memang seharusnya demikian, Kalo kita sakit parah, kita berdoa dgn Iman saja tidaklah cukup, Karena Iman tanpa perbuatan/tindakan adalah sia2. Kita berdoa dgn Iman dan juga bertindak (pergi ke dokter) dgn keyakinan (Iman) Tuhan pasti menyembuhkan penyakit  kita melalui perantaraan tangan dokter tsb.

GBU

__________________

Huanan

ground's picture

@huanan; tindakan iman...

Namun ada penyakit yang mana kritis atau dokter sudah angkat tangan. Maka kemana lagi harus bertindak? Ingat tentang perempuan yang pendarahan yang menjamah jubah Yesus (Markus 5:25-29)? Dia sudah berusaha ke berbagai "dokter" dan tak ada yang berhasil, malah hartanya makin habis dan keadaannya bertambah buruk.

Pergi ke dokter adalah hal yang baik, bila dengan iman. Tapi sampai batas mana "kemampuan" pengaman itu sekalipun baik? Mengapa kita tidak melangkah lebih jauh lagi?

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

hai hai's picture

Ground, Melangkah Lebih Jauh

Saudara Ground, maukah anda menjelaskannya dengan gamblang TINDAKAN IMAN yang anda maksudkan dan melangkah lebih jauh lagi?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

ground's picture

@hai-hai; ya dengan ringkas....

Tindakan iman yang saya maksudkan adalah tindakan secara nyata dalam mentaati apa yang telah kita percayai dengan iman.

Dalam hal kesembuhan yang terjadi pada orang-orang yang mencari kesembuhan dari Yesus, kita bisa melihat selalu ada tindakan iman.

Beberapa contoh tindakan iman yang beraneka ragam:

1. Seorang Perwira beriman kesembuhan dengan datang dan hanya meminta Yesus tidak perlu repot-repot datang dan mengatakan sepatah kata saja demi kesembuhan hamba seorang perwira (Mat.8:7-10).

2.Orang-orang beriman kesembuhan dengan membawa seorang lumpuh kepada Yesus. (Mat.9:2-7).

3.Empat orang yang beriman kesembuhan datang membawa temannya yang lumpuh ,lalu karena tak dapat masuk dari depan rumah  membongkar atap rumah itu lalu menurunkan orang lumpuh di hadapan Yesus  (Mark.2:2-12).

4. Perempuan pendarahan yang tak berhasil disembuhkan oleh siapapun beriman kesembuhan dengan berusaha menjamah jubah Yesus di tengah-tengah orang-orang yang berdesakan! (Lukas 8:43-48).

5. Petrus yang beriman kesembuhan bagi orang yang lumpuh sejak lahir dan setiap hari diletakkan di gerbang Bait Allah (Kis.3:1-9).

Dan masih banyak lagi…

Jadi iman yang sejati selalu diikuti dengan tindakan iman. Iman tidak dapat kita lihat, tetapi kita dapat melihat tindakan iman sebagai buktinya. Tx

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

Huanan's picture

@Ground: Mohon penjelasannya.....

Ground, seperti yg Pak Hai2 tanyakan sama anda: apakah yg dimaksud dgn melangkah lebih jauh lagi ?", saya juga mau tahu langkah anda tsb. Apakah dgn Iman lagi berdoa dan mengharapkan Tuhan Yesus datang menemui kita secara pribadi lewat mimpi, dan menjamah jubahnya sama seperti yg dilakukan perempuan yg mengalami pendarahan tsb ?.

anda juga bilang: " nah ada waktunya untuk sakit, ada waktunya untuk sembuh.....Dari semuanya itu, hanya satu maksud Tuhan supaya nama Tuhan dipermuliakan......" . Dari pernyataan Anda tsb seolah2 sakit dan sembuh adalah kehendak Tuhan supaya nama Tuhan tetap dipermuliakan. Lalu gimana kalo orang yg sakit kanker paru2 atau Jantung karena merokok dan minum2. Apakah ini juga kehendak Tuhan ?

GBU

 

__________________

Huanan

ground's picture

@huanan; klarifikasi yah...

Saya tidak pernah menulis "" nah ada waktunya untuk sakit, ada waktunya untuk sembuh.....Dari semuanya itu, hanya satu maksud Tuhan supaya nama Tuhan dipermuliakan......" . Itu adalah komen dari Sarah.

Mungkin yang dimaksud Hai-hai soal melangkah lebih jauh lagi adalah: menjelaskan dengan lebih jauh lagi dari sekedar memberitahukan apa itu tindakan iman.

Sewaktu kita meminta dengan iman demi kesembuhan, tindakan yang diambil tidak selalu sama tiap orang (mirip-mirip mungkin bisa). Tergantung "iman" orang itu. Bagi perwira itu, yang tidak sadar imannya besar!, dia tidak perlu harus membawa Yesus ke rumahnya untuk mendoakan hambanya, tapi malah meminta Yesus mengatakan sepatah kata saja. Namun bagi bagi seorang ayah yang kurang percaya, Yesus menyembuhkan bukan karena iman ayah itu

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

ground's picture

@huanan; klarifikasi yah...

Saya tidak pernah menulis "" nah ada waktunya untuk sakit, ada waktunya untuk sembuh.....Dari semuanya itu, hanya satu maksud Tuhan supaya nama Tuhan dipermuliakan......" . Itu adalah komen dari Sarah.

Mungkin yang dimaksud Hai-hai soal melangkah lebih jauh lagi adalah: menjelaskan dengan lebih jauh lagi dari sekedar memberitahukan apa itu tindakan iman.

Sewaktu kita meminta dengan iman demi kesembuhan, tindakan yang diambil tidak selalu sama tiap orang (mirip-mirip mungkin bisa). Tergantung "besar iman" dan "dorongan di dalam" orang itu. Bagi perwira itu, yang tidak sadar imannya besar!, dia tidak perlu harus membawa Yesus ke rumahnya untuk mendoakan hambanya, tapi malah meminta Yesus mengatakan sepatah kata saja. Bagi orang lain, ada yang berteriak-teriak , membongkar atap rumah, membawa langsung orang sakit ke Yesus, menjamah jubah Yesus dan sebagainya. Namun bagi bagi seorang ayah yang kurang percaya, Yesus menyembuhkan/mengusir roh jahat bukan karena iman ayah itu melainkan karena Dia melihat orang makin banyak berkerumun Dia segera mengusir roh jahat  dari anak ayah itu. 

Orang yang sakit kanker paru-paru atau jantung karena rokok atau minum-minum pun Tuhan akan sembuhkan bila ada iman bagi kesembuhannya! Sakit-penyakit  bukanlah kehendak Tuhan, yang menjadi kehendak Tuhan adalah kesembuhan/sembuh dari sakit penyakit. 

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

Huanan's picture

@ground

Ground, kalo menurut anda TINDAKAN IMAN seperti diatas, berarti : Pergi ke dokter sembari berdoa bukan merupakan tidakan Iman yg murni (100%) kepada Tuhan dong. Karena masih melalui perantaraan Dokter. Jadi maksud Anda Kalo Yg benar2 TINDAKAN IMAN yg murni berdoa dgn seyakin2nya tanpa harus ke dokter begitukah maksud anda ?. Nah kalo udah kedokter belum dijawab juga, berarti anda harus mengandalkan Iman yg murni itu. kalo gitu sama aja dgn menyerahkan nasib kita sama TUHAN. Kalo Tuhan nga mau tolong atau dengar.,,yah sudah tinggal tunggu ajal saja. Bukannya gituh ?

GBU

__________________

Huanan

ground's picture

@huanan; maaf tadi belum lengkap dan terklik...:)

Kita tidak dapat sekedar menilai orang itu memiliki iman 100% atau tidak karena tindakan luar saja. Tapi iman 100% selalu ada tindakan luar/tindakan iman.

Jadi bagaimana dengan ke dokter? Bila seseorang beriman bahwa Tuhan menyembuhkannya lewat seorang dokter maka hal itu baik dan alkitab tidak melarang itu dan alkitab juga menekankan bahwa apa saja yang bukan berasal dari iman adalah dosa. Itupun iman yang murni! Baik iman seseorang besar atau hanya sebesar biji sesawi , itu adalah iman yang murni. (pertanyaan saya kepadamu : "apa itu iman yang murni?" ).

Bila dokter tidak sanggup lagi, saya percaya di sini kita "direggangkan" untuk hal yang lebih besar lagi, yaitu percaya mujizat dari Tuhan.

Bagaimana bila Tuhan tida mendengar juga? Inilah yang namanya misteri:"

Ulg 29:29  Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya..”.

Tetapi lebih baik "berusaha" dalam iman demi kesembuhan sampai matipun. Karena selalu percaya Tuhan menyembuhkan dan itu adalah kehendakNya.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

sandman's picture

iseng dikit ah...

Tetapi lebih baik "berusaha" dalam iman demi kesembuhan sampai matipun

kalau gak sembuh2 terus mati masuk surga gak?

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

ground's picture

@sandman;tergantunglah...

Soal ke surga atau tidak, tidak ada hubungannya dengan sembuh atau tidak sembuhlah.

Iman dalam Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya itulah yang menyelamatkan. Dan...iman itu .tentu saja dibuktikan dengan kasih  dan ketaatan kepada-Nya selama orang itu hidup.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

sandman's picture

@Ground ..

Aku percaya dan mengimani Tuhan Yesus sebagai juru selamat dalam hidupku, melakukan perintahnya, suatu hari aku sakit, dan tidak sembuh2 tapi aku beriman sampai mati bahwa Tuhan akan menyembuhkanku, dalam sakitku, Tuhan memanggilku? masih masuk surga?

 

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

ground's picture

@sandman;masuk surga..

Saya tidak pernah menemukan di alkitab soal kesembuhan tubuh menentukan keselamatan kita ke surga.

Saya balik tanyalah: Bila kamu tanya begitu ke saya, jadi sebenarnya menurutmu apa yang membuat seseorang masuk surga? 

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

Huanan's picture

@ground

maksudku Iman murni (pake istilah sendiri ajah..) yaitu Iman yg hanya berdoa ajah tanpa usaha..gitu loh. Tapi menurutku sih Kalo kita sakit sebaiknya kedokter (terutama yg parah) dan juga berdoa dgn Iman. Jgn sampai Berdoa mulu.. lah ini kan namanya kebablasan.. Kadang2 kita juga perlu berpikir secara logika sedikit. Bukannya Aku ngak percaya sembuh dgn Iman (kalo dokter udah angkat tangan). Karena bagi Tuhan tidak ada perkara yg mustahil.  Tapi kan realitanya kita tuh kalo sakit (apalagi parah) kan kedokter dong, lalu berdoa juga. Nah itu loh maksudku. Andaikata anda sakit (maaf), Annda pasti kedokter dong.. dan juga berdoa sama Tuhan untuk kesembuhannya. tul ngak. :-)

GBU

 

__________________

Huanan

hai hai's picture

Ground, Tindakan Iman nich Ye?

Saudara Ground, namanya Mas Mono, baiklah saya akan kutip kisahnya menurut tulisan Purnawan Kristanto di dalam buku Tuhan Yesus Tidak Tidur.

Mas Mono, seperti pemuda lain di desanya, ingin mengejar mimpi hidup sukses ke kota. Ia mendapat pekerjaan sebagai tukang las. Namun naas, teman kerjanya melakukan keteledoran. Temannya menyenggol batang besi yang menyebabkan kabel listrik bertegangan sangat tinggi menggeliat dan menyetrum tubuh Mas Mono. Akibatnya, selain mengalami luka bakar tingkat tinggi, Mas Mono juga harus merelakan kedua lengannya diamputasi, di batas pergelangan tangannya. Yuhan YEsus Tidak Tidur hal 9

Ground menulis: Menanggung sakit-penyakit terus-menerus bukanlah hal yang menyenangkan bagi penderitanya dan tentu tidaklah memuliakan Tuhan sama sekali.

Ground menulis: Iman siapakah yang dibutuhkan untuk mengalami terobosan mujizat pada seseorang itu dalam hal kesembuhan atau yang lainnya? Iman orang itu sendiri. Dan…dapat juga iman teman-temannya (cnth: Luk.5:20, Mark.8:22-25) ….bahkan iman si pendoa (pengkhotbah/pemberita) itu sendiri!

Saudara Ground, apabila yang anda tulis benar, maka luka bakar tingkat tinggi dan tangan buntung tentu tidak MENYENANGKAN bagi Mas Mono dan TIDAK memuliakan tuhan sama sekali.

Saudara ground, bagaimana bila anda mengajak teman-teman anda yang imannya GEDE-GEDE untuk berdoa agar bekas luka bakar tingkat tinggi Mas Mono hilang dan TELAPAK tangannya tumbuh kembali?

Tindakan Iman nich Ye?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

ground's picture

@hai-hai;ya itulah adanya...

hai-hai....saya juga punya teman yang sudah lumpuh dari leher sampai ke kaki sejak umur 7 thn sampe umur 20 thn di mana akhirnya dia mati. Hal itu juga telah terjadi pada abang-abangnya dengan cara yang sama, yaitu normal hingga umur kira-kira 7 tahunan lalu lumpuh hingga kemudian meninggal sebelum umur 20 tahun. Namun ini tidak terjadi pada saudara-saudara perempuannya. Teman-teman saya dan saya berdoa berulangkali untuk dia. Bahkan dia sendiri percaya untuk kesembuhan! Dia ingin ikut keluar kota bersama kami dengan tubuh yang normal, itulah yang sering dia katakan. Selama 6 tahun kami  tidak berhasil dan sekalipun dibawa ke pengkhotbah juga tidak kunjung sembuh. Ya, dia memang menerima Yesus dan serius dalam belajar alkitab, tetapi kesembuhan...belum ada tanda nyata.

Keadaannya tidak menyenangkannya, dan dia percaya itu bukanlah kehendak Tuhan dan dia tetap beriman kesembuhan, sampai dia mati. Saya percaya dia telah memuliakan Tuhan dengan imannya dalam kesembuhan sekalipun belum mendapatkannya. (Ibr.11:39).

Kenapa belum sembuh juga? Padahal teman2 saya dan saya telah berusaha dgn berdoa, berpuasa dan membawanya ke "orang yang lebih dewasa"/pengkhotbah. Yah...tampak misteri, namun itu tetap mendorong kami untuk "lebih lagi bersungguh-sungguh dalam iman bagi kesembuhan".

Jadi, soal mas Mono itu...tetaplah memiliki iman kesembuhan dan tidaklah mengucap syukur untuk keadaannya melainkan mengucap syukur untuk janji Tuhan dan siapa Tuhan itu sendiri dan apa yang dapat Dia lakukan sekalipun keadaannya terbatas.

Hai-hai...ingat saja perempuan pendarahan itu 12 tahun lamanya sakit lalu langsung sembuh oleh Yesus. Mungkin pada manusia sekarang inilah ada "kegagalan"nya sehingga tidak terjadi kesembuhan pada orang sakit.

Janji Tuhan tetaplah benar dan kehendaknya tetaplah selamanya: oleh Bilur-BilurNya kamu telah sembuh.

BTW, ayah anak yang lumpuh tadi, bermimpi tak lama anaknya meninggal, bahwa anaknya berjalan bersama Yesus dalam keadaan tubuh yang sempurna!.  ...Yah, misteri Tuhan, kita tetap melakukan apa yang harus kita lakukanlah.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

sandman's picture

@Ground simple aja deh..

Memuliakan Tuhan apa gak kasus diatas?

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

ground's picture

@sandman; lihatlah...

Dilihat pada sikap orang yang menderita itu saja. Tetap percaya kehendak Tuhan untuk kesembuhan sekalipun belum menerimanya atau malah menyalahkan Tuhan untuk sakit yang dideritanya.

Sikap pertama , itu memuliakan Tuhan. Sikap kedua tidak. Bagaimanapun juga kehendak Tuhan adalah kesembuhan!

Memuliakan di sini selalu bicara mengenai iman kita dan tindakan iman kita. Bahkan bila kita belum menerimanya pun.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

sandman's picture

Saudara Ground..

Pendapat pribadi, saya tidak setuju sekali apabila sudut pandang memuliakan Tuhan itu hanya dibatasi oleh sebuah  pernyataan tentang sebuah kata sakit dan sembuh, apakah orang yang yang sudah sakit menahun bertahun-tahun sesudah sembuh memuliakan Tuhan? Apakah Seseorang karena suatu hal atau lainnya diizinkan Tuhan untuk  dibatasi kebebasannya tidak memuliakan Tuhan?

Anda yakin kehendak Tuhan itu kesembuhan? apakah yang baik-baik itu harus selalu dengan cara yang baik? apakah karya Tuhan terhadap manusia terhalang oleh hal-hal seperti sakit, cacad, keterbatasan? apakah karya Tuhan hanya sekedar menyembuhkan agar orang itu bisa memulikan DIa?

apakah Tuhan menjadi begitu kerdil karena dia yang sudah memberikan bilur-bilurnya tidak bisa menyembuhkan, sehingga bisa dikatakatan "TIDAK MEMULIAKAN TUHAN?"

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

ground's picture

@sandman;konteksnya...

konteks kehendak Tuhan apa yang kutulis di sini adalah mengenai hal sakit-penyakit dan  kesembuhan saja. Tentu ada banyak kehendak Tuhan dalam hal lainnya.

Sakit-penyakit sudah  seharusnya tidak membatasi seseorang dalam hal memuliakan Tuhan. --(Memuliakan Tuhan dimulai dari hati dahulu, bagaimana mungkin sakit-penyakit dapat menghalanginya, sekalipun tubuh jasmani mungkin tidak mampu seperti biasanya?)--

Namun dalam sakit-penyakit yg diderita juga seharusnya tetap diingat bahwa   kepada Tuhan seseorang seharusnya terus memiliki sikap hati yang tepat, yaitu dengan tetap mempercayai kehendak Tuhan untuk kesembuhan dan memahami bahwa sakit-penyakit bukan berasal dari-Nya dan bukan juga dari keinginan-Nya dan atau kehendak-Nya.

Bila kita melihat bahwa Yesus mau menyembuhkan orang-orang (bahkan tidak dicatat dalam alkitab bahwa Yesus pernah menolak orang yang datang minta kesembuhan!), yang oleh bilur-bilurnya kita telah disembuhkan dan bahkan memerintahkan kita untuk meyembuhkan orang sakit, jelas bahwa adalah kehendak Tuhan untuk kesembuhan seseorang/orang-orang.

 

 

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

hai hai's picture

@Ground, Mungkin Pemahaman Kamu Salah

ground, mungkin iman anda dan teman-teman kurang GEDE kali sehingga dia bukan hanya nggak sembuh, eh malah mati.Atau mungkin pemahaman anda tentang iman dan mujizat seperti tulisan di atas SALAH? Anda kurang Iman atau tulisan anda SALAH?

Bila anda menganggap masih misteri, sebaiknya tidak menulis sepasti blog anda di atas.

Oh ya, Yesus hanya melayani selama 3 tahun. Atas dasar apa anda menyangka bahwa wanita pendarahan itu sudah beriman selama 12 tahun baru sembuh?

Kalau iman sebesar biji sesawi bisa memindahkan gunung, IMAN sebesar apa yang dibutuhkan untuk MENUMBUHKAN telapak tangan Mas Mono ya?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

ground's picture

@hai-hai;koreksi...

Sebenarnya dia lebih baik keadaannya dibandingkan sewaktu kami bertemu pertama kali di tahun 2003. Yaitu telapan tangannya dapat bergerak dan menggenggam. Dan tangan lebih bisa diangkatnya. Serta kepala bisa berdiri tegak, sebelumnya kepalanya hanya terkulai saja.

Bisa jadi masih kurang dalam iman kami atau apa yang kami lakukan, namun itu tetap mendorong kami untuk terus maju percaya hal yang lebih baik lagi....

"Misteri" yang saya tulis dalam komen saya ke hai-hai, maksudnya ada hal-hal yang masih belum diketahui kenapa (dan sedang dicari). Tapi yang saya tulis adalah apa yang pasti dan benar. Sementara yang misteri tetap masih misteri. Yang jelas saya tidak menulis dalam keraguan akan apa yang saya tulis sendirilah.

Saya tidak menulis atau bermaksud bahwa perempuan pendarahan itu telah beriman selama 12 tahun.

Sebesar apa iman yang dibutuhkan? Saya tidak tahu sebesar apa.....

Pertanyaan saya: Kenapa hai-hai mengarah kepada soal "MENUMBUHKAN" telapak tangan Mas Mono ya? Apa ada hal yang pernah "mengganggu" hai-hai soal MENUMBUHKAN bagian tubuh yang hilang?

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

hai hai's picture

@Ground, Ayat-ayat ...

Sudara ground, ayat-ayat yagn kau catat memagn benar, namun pemahaman kamu atas ayat-ayat tersebut yang harus DIPERTANYAKAN.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

ground's picture

@hai-hai;bisa dipertanyakanlah, kan itu pemikiran saya..

Namun saya tadi telah bertanya juga ke kamu: "Kenapa hai-hai menulismenyinggung tentang "MENUMBUHKAN telapak tangan"? Apa ada yang mengganggu hai-hai soal MENUMBUHKAN ini?

Yang menariknya di alkitab tidak ditunjukkan soal mujizat menumbuhkan anggota tubuh. Tapi kalo di zaman setelah Yesus, saya pernah baca buku seorang penginjil kesembuhan dari Inggris yang mendoakan mujizat demikian dan itu terjadi. Saya baca buku itu kira-kira 8-9 thn lalulah.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

hai hai's picture

@Ground, Menumbuhkan Telapak Tangan

Saudara Ground, memang ada pengkotbah masa lalu yang mengaku telah melakukan mujizat menumbuhkan anggota tubuh. Namun, klaim tersebut tanpa bukti sama sekali, karena pengkotbah itu melakukanmujizat itu di antah berantah.

Coba anda perhatikan prilaku para pengkotbah yang menyebut dirinya NABI dan mengklaim melakukan banyak mujizat. Kenapa tidak ada satu pengkotbah pun yang berani mengucapkan kalimat, "Walaupun tangan anda buntung, walaupun kaki anda buntung, Jangan kuatir, Allah berkuasa untuk menumbuhkannya. Anda hanay perlu beriman."

Saya sudah ratusan, mungkin lebih dari seribu kali menghadiri kebaktian kesembuah ilahi, namun tidak pernah menemukan jemaat yang buntung kaki atau tangan menghadiri kebaktian demikian. Bahkan saya tidak pernah melihat para penderita polio yang anggota kakinya kecil hadir mengharapkan kesembuhan.

Karena nampak paham sekali tentang IMAN dan MUJIZAT serta paham tentang BESAR kecilnya iman, maka saya bertanya, Berapa BESAR iman yang diperlukan untuk menumbuhkan tangan dan kaki buntung?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

ground's picture

@hai-hai;seberapa besar?

Saya akan update lagi artikel di atas.

Seberapa besar? Hmmmm karena Yesus katakan bahwa iman sebesar biji sesawi saja bisa memindahkan gunung, maka (secara guyonlah) mungkin iman yg kecil sedikit dari biji sesawilah...:-D. Bila jauh lebih kecil dari biji sesawi sampe tidak "berarti apa-apa" maka bisa disebut ketidakpercayaan.

Hai-hai, saya tidak tahulah sebesar apa....  Saya pernah baca seseorang namanya "Smith Wigglesworth" adalah orang yang pernah melakukan hal itu; berdoa dan kaki seseorang bertumbuh!  Selanjutnya saya tidak pernah mendengar/membaca samasekali ada yang berhasil melakukannya setelah dia. Kalau memang tidak ada seperti itu lagi, maka itu akan tetap menjadi "misteri"  sampai bila TUhan memang akan menyatakan mujizat yang demikian lagi.

Hai-hai, Yesus sudah memberi perintah di Markus 16:15-18, jadi kenapa harus puas dengan yang kurang dari apa yang Yesus nyatakanlah?

Bila hai-hai sudah ribuan kali ikut kebaktian demikian dan tidak bertemu mujizat demikian, tanyakan kenapa kepada Tuhan. Apa pernah lihat mujizat kesembuhan dalam bentuk lain juga? Atau mengalami sendiri?


 

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

hai hai's picture

@Ground, Ayatnya OK

Saudara ground, bukankah saya sudah memberitahu anda, ayatnya OK, namun pemahaman anda atas ayat tersebutlah yang perlu di uji.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

ground's picture

@hai-hai; bisa tunjukkan yang mana?

pemahaman saya bagian yang mana saja yang perlu anda uji?

Pertanyaan lagi ya: Apa hai-hai pernah menumpangkan tangan untuk berdoa bagi orag sakit dan orang itu sembuh? (Mengacu ke Mark.16:18). Tx

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

hai hai's picture

@Ground, Anda Yang Harus Menguji

Saudara Ground, Silahkan baca kembali blog anda di atas dengan teliti. Kemudian, bandingkan itu dengan DUNIA nyata dari generasi ke generasi. 

Apabila yang anda tulis itu TIDAK berjalan secara konsisten, itu berarti ada yang salah dengan PEMAHAMAN anda, BUKAN karena ada MISTERI dalam ayat-ayat yang anda kutip tersebut.

Prilaku anda persis sama dengan prilaku para pengkotbah alam roh yang menyebalkan. Mereka selalu gembar-gembor bahwa firman Tuhan itu IYA dan AMIN, itu berarti firman Tuhan yang mereka jelaskan itu MEMANG mengandung MAKNA seperti yang mereka ajarkan. Namun, ketika DITANYA, kenapa hal yang terjadi tidak SESUAI dengan yang tertulis di dalam FIRMAN Tuhan? Alih-alih MENGUJI pemahamannya, mereka justru MENCARI kambing hitam, yaitu MISTERI.

Saudara Ground, SINGKATNYA, pemahaman anda tentang ayat-ayat di dalam tulisan anda SALAH TOTAL. Saya, melalui komentar-komentar mencoba untuk memancing anda untuk melihat kesalahan-kesalahan tersebut, namun nampaknya anda tidak mau bersusah payah sedikit untuk MEMIKIRKANNYA.  

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

ground's picture

@hai-hai;...

Kalau begitu tampaknya anda lebih paham dalam melihat soal  tidak konsistennya saya. Sekarang saya mau tanya apa yang seharusnya konsisten.

Pertanyaan saya:

1. Bila seseorang yang beriman untuk kesembuhan dari Tuhan namun belum juga sembuh itu kenapa? Mari jangan lihat dulu bahwa orang yang sakit ini sekedar didoakan oleh "pengkhotbah roh (sebutan anda itu)", tapi lihat bahwa dia "berusaha" namun belum terjadi.

2. Bila seseorang yang mengalami sakit ringan lalu beriman kesembuhan namun belum sembuh. Kemudian dia merasa perlu obat dan kemudian sembuh. Namun dia juga mendoakan orang sakit yang lebih berat dari dia dan orang itu sembuh. Menurutmu kenapa?

 

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

hai hai's picture

@ Ground, IMAN adalah IMAN

Saudara Ground,dengan mudah kita tahu bahwa yang ini bukan iman, yang itu bukan iman, yang begini bukan iman, yang begitu bukan iman. Namun, ketika di tanya, APA itu iman, saat itulah kita baru sadar bahwa kita tidak mampu mendefinisikan apa itu IMAN. 

1. Bila seseorang yang beriman untuk kesembuhan dari Tuhan namun belum juga sembuh itu kenapa? Mari jangan lihat dulu bahwa orang yang sakit ini sekedar didoakan oleh "pengkhotbah roh (sebutan anda itu)", tapi lihat bahwa dia "berusaha" namun belum terjadi.

Saudara Ground, banyak sekali orang-orang SAKIT yang INGIN disembuhkan secara GAIB. Dari hari ke hari orang-orang demikian berusaha MEYAKINKAN diri bahwa mereka AKAN sembuh bila mereka YAKIN bahwa TUHAN akan MEYEMBUHAN bila mereka YAKIN Tuhan MAMPU menyembuhkan secara GAIB. Mereka juga berusaha MEYAKINKAN diri bahwa Tuhan INGIN mereka sembuh. Mereka juga berusaha MEYAKINKAN diri bahwa Tuhan telah BERJANJI akan menyembuhkan orang yang YAKIN bahwa Tuhan MAMPU dan MAU mereka sembuh. Mereka juga berusaha MEYAKINKAN diri bahwa Tuhan akan MENEPATI apa yang TELAH dijanjikanNya.

PEMIKIRAN demikian bukan IMAN, namun HIKMAT manusia.

Silahkan menggunakan kisah wanita yang sakit pendarahan untuk mendukung pemikiran demikian. Namun, ketahuilah bahwa perempuan itu SEMBUH bukan karena KEYAKINANNYA namun karena KUASA yang keluar dari tubuh YESUS saat itu. Kisah itu hanya MEMBUKTIKAN bahwa ketika hidup sebagai manusia, YEsus Kristus benar-benar MENGOSONGKAN KEALLAHANNYA guna menjalani hidup sebagai manusia. Namun, tidak MEMBUKTIKAN bahwa KEYAKINAN manusia MAMPU memaksa Allah BERTINDAK sesuai keyakinannya.

2. Bila seseorang yang mengalami sakit ringan lalu beriman kesembuhan namun belum sembuh. Kemudian dia merasa perlu obat dan kemudian sembuh. Namun dia juga mendoakan orang sakit yang lebih berat dari dia dan orang itu sembuh. Menurutmu kenapa?

Saudara Ground, dalam hal kesembuhan GAIB, IMAN bermakna PASRAH dan berusaha. Anda Pasrah artinya mengakui bahwa Allah yang berdaulat 100% untuk menyembuhkan atau tidak. Anda cukup berdoa sekali. Bila Allah memang menghendaki anda sembuh secara GAIB, maka anda akan sembuh. Bila setelah berdoa anda tidak SEMBUH, maka itu artinya Allah tidak menghendaki anda sembuh secara gaib. Bacalah Alkitab dengan teliti. Di sana tidak Nabi, Imam, hakim maupun Raja serta rasul yang NGOTOT meminta setelah permintaan Mereka ditolak Allah.

Raja Daud berdoa dan berpuasa gar anak haramnya tetap hidup, namun setelah anaknya mati, dia berhenti berdoa. Paulus menyatakan bahwa di dalam dirinya ada duri. Ketika doanya ditolak Tuhan, dia tidak NGOTOT namun menerimanya sebagai sesuatu yang memang harus dia hadapi.

Anda pikir para rasul tidak berdoa minta mujizat ketika masuk penjara? Mereka berdoa namun ketika doanya tidak dikabulkan, mereka menjalaninya dengan jiwa besar.

Anda pikir para rasul tidak memiliki handai taulan yang mereka cintai yang mati mendahului mereka, mungkin karena tua, sakit atau penganiayaan. Anda pikir mereka tidak berdoa minta mujizat? Saya yakin, mereka berdoa minta mujizat namun ketika doanya ditolak Tuhan, mereka menerima kenyataan dengan lapang dada.

Itulah IMAN. 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

ground's picture

@hai-hai;no definition of faithlah...(reply buat no.1-lah)

--> No.1

Meyakinkan diri tidak sama dengan iman, namun merupakan bagian dari apa itu artinya "tidak menjadi lamban melainkan kesungguhan untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti". PAstikan meyakinkan diri itu berdasarkan atas janji -janjiNya.

Bukan ditunjukkan dengan doa sekali lalu selanjutnya meyakinkan diri terus, itu sih namanya "kemalasan yang rohani". Dan tentu saja KEYAKINAN MANUSIA TIDAK DAPAT MEMAKSA Allah untuk bertindak sesuai dengan keinginan manusia. Tapi Tuhan sendiri mendorong kita untuk meminta, MENCARI dan MENGETUK (tindakan yang berulang2 dan serius bukan?). Bahkan ada bagian lain yang Yesus katakan soal tindakan berulang-ulang yang serius ini, cnth: soal janda tua yg memohon kasusnya kepada hakim yang jahat.  IMAN tidak selalu bicara tindakan satu kali lalu cukup, tinggal duduk tenang saja! Yang menarik, alkitab NIV , ISV, MSG menggunakan kata "RECOVERY" di Luk.4:18, tampak seperti sebuah PROSES, bukan? Di Mrk.16:18 (NIV):"they will get well", bukankah bisa berarti juga "PROSES", bukan? Mark.8:22-26, PROSES juga bukan? Ya, kalau seseorang yang serius dengan hal kesembuhan baik dalam mendoakan orang sakit atau "berjuang" dalam percaya bagi kesembuhan sendiri akan MENGERTI bahwa sering juga mengalami apa itu PROSES kesembuhan. Pertanyaannya kenapa Yesus seringkali cukup sekali berkata/bedoa dan dengan segera orang sembuh?

Soal terjadi atau tidak, IMAN yg benar tidak memikirkan "pintu belakang" menyerah/pasrah karena tidak terjadi. IMAN yang benar selalu mempertahankan sikap percaya yang benar, yaitu tetap percaya atas janjiNya.

Perempuan yang pendarahan itu sembuh karena imannya yang dibuktikan dengan tindakannya menjamah jubah Yesus. Ingat Yesus sedang di tengah desakan orang2 yang pasti bersentuhan dengan dia. Bahkan Yesus sendiri berkata kepada perempuan itu "imanmu telah menyelamatkanmu (your faith has healed you-NIV)"! Yesus tahu kuasa keluar dari diriNya karena Dia tetaplah Tuhan dan juga manusia di saat yang sama namun sepenuhnya bergantung pada KUASA ROH KUDUS untuk melakukan ini (Kis.10:38), bukan dengan kuasaNya sendiri walaupun bisa. (please-jgn bahas yg ini dulu ya).

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

ground's picture

@hai-hai; reply no.2lah

--> No.2

Ingatlah mereka berhenti "ngotot" setelah Allah BERBICARA "TIDAK"! Bagaimana bila tidak ada perkataan samasekali? 

Hai-hai, mari jangan melebar ke contoh lain yang tidak berhubungan dengan kesembuhan dulu. Karena sewaktu bicara mengenai kesembuhan ini, ada dasar pada janji Tuhanlah (Mat.8:17 dan Yes.53:4). Tapi kalo soal penjara...? Tuhan tidak pernah janji untuk keluarin orang dari sebuah penjaralah (penaniayaan)..Kis.14:22.

Ada beberapa orang yang sakit di zaman para rasul:

1.Tampaknya Paulus, yang sering berdoa bagi orang sakit, memiliki sebuah penyakit (Gal.4:13-14). Ini bukan ketidak konsistenan Paulus soal kesembuhan bukan?

2.Timotius yang memiliki masalah pencernaan (I Tim.5:23), pasti dia sudah didoakan Paulus dan Timotius sendiri berdoa bagi orang lain yg sakit. Ini bukan ketidak konsistenan bukan? Saya sendiri kalo kena panas terik, bisa sakit kepala, jadinya makan aspirin dan kadang harus tidur, seperti barusan tadi saya alami sebelum reply ini. 

3. Trofimus ditinggalkan Paulus di Mliletus dalam keadaan sakit! (2 Tim.4:20).

Paulus adalah pemberita INJIL, yang memberitakan Injil yang disertai oleh TANDA-2 dan MUJIZAT dan oleh KUASA ROH (Rom.15:18-19), namun tampaknya tidak konsisten karena ada beberapa orang "gagal" sembuh. Benarkah begitu? TENTU SAJA TIDAKlah. Kita juga tidak bisa bilang dia TIDAK KONSISTENlah. Dan, TIDAK ADA kepastian tulisan di alkitab yg mendukung bahwa Tuhan menolak doa Paulus dalam hal ini, selain soal "duri dalam daging"! Jadi apakah ini? MISTERIkah? Bagi saya ini adalah hal yang "tersembunyi"!

JAdi, Hai-hai, hanya karena anda tidak pernah ketemu orang yang sembuh sejati secara badani atau sering ketemu pengkhotbah tepu-tepu (istilah hai-hai), tidak berarti KEHENDAK TUHAN bagi kesembuhan yang disediakanNYA adalah sesuatu yang "may be yes or may be no"lah. Janji Tuhan adalah YA dan AMIN. Tapi tidak selalu bersifat INSTAN dalam kenyataannya! Tx

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

ground's picture

@huanan;oh itu...

Ada hal yang bisa menjadi pertanyaan di sini, mengapa bila diri kita sendiri yang sakit lebih cenderung ke dokter daripada "berusaha sendiri dengan iman sendiri"? Mengapa seseorang "berhasil" berdoa kesembuhan bagi orang lain namun "susah berhasil" berdoa bagi kesembuhan diri sendiri?

Saya kalo sakit ringan, dengan iman, saya juga makan obat (kalo ke dokter , iya tapi sangat jarang sekali) atau tetap saja melakukan aktifitas saya atau hanya diam istirahat saja.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

Huanan's picture

@ground

Kalo yg ringan(batuk, pilek, flu) .. Yah Aku juga makan obat udah ok.. maksudku yg berat loh.. Jadi menurutku (Yg berat ni yah). tetap kedokter (berusaha) disertai Doa(Iman). Karena kalo yg berat2 ngak mkn kita ngak kedokter.

__________________

Huanan

ground's picture

@huanan; iyalah...

Saya pernah yang lumayan berat  yaitu mata kanan saya sering mengeluarkan air mata beberapa tahun dan itu terjadi sebelum saya kenal Yesus. Di bawa kemana-mana (ke orang Kristen tentunya) tidak berhasil sembuh juga. Lalu setelah kenal Yesus, saya membaca alkitab dan melihat tentang kesembuhan. Lalu saya berdoa untuk diri saya dan sembuh sampe bertahun-tahun sekarang ini.

Batuk, pilek dan flu pun saya berdoa dulu meminta kesembuhan, bila cukup lama belum sembuh juga maka saya baru makan obat. Jadi saya sendiri jarang makan obat untuk sakit yang itu, kecuali aspirin kalo sakit kepala karena panas terik di lapangan. Tapi ini pun saya terus percaya untuk mampu tahan panas dan tidak makan aspirin lagi.

Yang sakit berat, saya ke dokter untuk tahu sakit apa yang saya alami. Tetap makan obat dokter juga.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

Vantillian's picture

Ground, tulisan anda kontradiksi semua

 Ground, anda menuliskan :

Batuk, pilek dan flu pun saya berdoa dulu meminta kesembuhan, bila cukup lama belum sembuh juga maka saya baru makan obat. Jadi saya sendiri jarang makan obat untuk sakit yang itu, kecuali aspirin kalo sakit kepala karena panas terik di lapangan. Tapi ini pun saya terus percaya untuk mampu tahan panas dan tidak makan aspirin lagi.

Saya tidak mengerti mengapa anda menuliskan blog ini dengan berapi2 atau dengan iman anda yang bahkan anda sendiri tidak yakin. Kalau anda sakit, tidak usah minum obat dan selalu sembuh, saya rasa anda baru bisa yakin dengan menulis diatas. Pengalaman anda saja sudah membuktikan bahwa tulisan anda di atas adalah pemahaman yang keliru. Apakah anda mau mengatakan anda kadang beriman atau kadang gak beriman? Atau anda mau katakan bahwa ketiksa sakit flu, anda beriman. Dan ketika sakit kanker, anda tidak beriman? haha....Anda lucu, ground....Tulisan anda kontradiksi semua...Apa yang anda yakin sebenarnya? Yakin dengan iman anda sendiri? (baca yang digaris bawah)

ground's picture

@vantillian;yah memang dituntut "sempurna"lah...

Vantillian, saya menulis dengan yakin dan dari sudut pandang saya dan apa yang saya alami pada sebagian hal kesembuhan. Namun mujizat kesembuhan yang disediakan Tuhan tetaplah benar dan untuk siapapun.

Saya tidak sedang mengatakan kadang beriman atau tidak beriman, namun ada area-area yang saya tampak harus "bergumul" untuk kesembuhan saya, sekalipun itu tampaknya sepele.

Apa itu iman? Saya tidak punya definisi. Namun tindakan tanpa iman adalah dosa. Artinya bila kamu ragu-ragu/tidak percaya, maka itu dosa. Kalo kamu makan obat dan  tidak tertuduh untuk apa yang kamu lakukan dan percaya untuk kesembuhan dari Tuhan melalui itu, maka itu baik (Rom.14:23b).

Namun bila kamu mau percaya untuk hal yang lebih baik lagi daripada yang biasanya kamu lakukan, maka itu baik juga. Mengapa harus bergantung pada obat bila kamu tahu ada janji Tuhan yang memungkinkan kamu untuk meraih hal yang berbeda dari yang biasanya? Bagaimana bila akan dihadapkan pada hal yang diluar kemampuanmu dan orang lain? Jadi kalau kamu sudah biasa dengan hal yang berbeda, maka kamu bisa berharap untuk siap juga untuk menang terhadap hal yang lebih "buruk" lagi.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

Vantillian's picture

Ground, kapan kita tidak ragu?

 Ground, meskipun tulisan anda di atas sangat menarik, tetapi anda belum mampu mengulas hubungan antara iman dengan kesembuhan. Segala sesuatu harus dilakukan dengan tindakan iman, kalau tidak, itu dosa. Apakah kalau kira ragu termasuk dosa? Kapan kita bisa beriman dengan PASTI? apa ukurannya, ground? Apakah kalau kita beriman, kita PASTI sembuh? Kalau tidak, itu adalah misteri? Atau ada yang salah dengan iman kita? Bagaimana kita tahu itu misteri atau kurang beriman?

Ground, kalau seseorang menderita kanker stadium terakhir, apakah anda akan menyarankan dia berdoa meminta kesembuhan dan makan obat sekaligus? Atau anda mau mempraktekkan Yakobus 5:16-17? 

Anda nulis :

 Mengapa harus bergantung pada obat bila kamu tahu ada janji Tuhan yang memungkinkan kamu untuk meraih hal yang berbeda dari yang biasanya?

Nah, bagaimana membedakan antara apakah kita beriman mau makan obat atau kita beriman mau disembuhkan oleh Tuhan langsung? Apakah dua-duanya baik? 

hai hai's picture

@Ground, Kalau Makan Obat

Ground, kalau makan obat aja sembuh, ngapain menyakiti diri mengharapkan mujizat dan ngerepotin Tuhan musti nimbang-nimbang. Sembuhin nggak? Sembuhin nggak? Sembuhin nggak?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

ground's picture

@hai-hai; ...

Masalahnya saya pernah mengalami kejadian yang seperti itu dan pada akhirnya saya tidak bergantung pada obatlah.

Lebih baik berusaha daripada pasif dan akhirnya pesimis.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

Josua Manurung's picture

@ground

dear Ground...

Mujizat itu dinyatakan oleh TUHAN ALLAH

bukan dipaksakan ada oleh manusia...

kiranya dapat dimengerti...

 

TUHAN Mati dan Bangkit Untukmu!

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

ground's picture

@Josua; saya mengertilah...

itu benar sekali. Mudah-mudahan bro dapat memahami apa maksud tulisan saya juga.

"Cara pemaksaan mujizat kepada Tuhan " inilah  yang membuat banyak orang jadi "sedikit skeptis" atau bahkan skeptis samasekali setelah melihat cara org-org Kristen yang telah melakukannya secara aneh (weird). Mau tampak supernatural tapi malah jadi aneh. Benar-benar kelakuan ini merusak memang, tapi bagaimanapun Yesus diberitakanlah. Jadi pastikan "jangan membuang bayi bersama air mandinya".

Yesus sendiri supernatural tapi natural....Natural tapi supernatural.

Orang "kristen" seringkali supernatural  "weird" atau natural yang terlalu "manusiawi"

Yang sejati masih tetap ada.

Blessings.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

etus's picture

jyahahahaha

UMUR saya 24 tahun KOH HAI2..

tapi berkat kasih karunia TUHAN saya sudah pernah melihat bagaimana seorang yang lumpuh, begitu di doakan, kakinya langsung TUMBUH seketika itu juga...org KANKER DARAH, TULI, BISU, LUMPUH, saya pernah melihat mujizat itu secara langsung......

 

cukup ironis kalo anda blm bernah melihatnya....nanti kapan2 saya ajak deh..

 

tapi jangan mengeraskan hati dulu yah, tar di bilang kuasa SETAN lagi...jyahahha

 

NOTHING IS EVER IMPOSSIBLE WITH GOD

 

 

hai hai's picture

@ Etus, Cari Alamat Mereka

Saduara Etus, apakah anda mengumpulkan data orang-orang and saksikan sembuh tersebut? Nama dan alamat. Setelah itu kita akan sama-sama mengunjungi mereka lalu melihat apa yagn sesungguhnya terjadi.

Sebua TANTANGAN yang menarik buat anda bukan?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

etus's picture

jyahahahha

ya..ya..ya..

 

nanti akan saya ajak KOH HAI2...

 

kapan dan di mana waktunya ?

 

sekalian ajak juga teman2 yg tidak percaya lainnya ya, biar sekalian kita doa pelepasan buat ROH KEDEGILAN hati...jyahahaha

 

KAPAN MAUNYA ??

hai hai's picture

@ Etus, Kumpulkan Dulu Datanya

Kumpulkan dulu datanya kawan. Supaya anda tidak dipermalukan, sebaiknya anda cari tahu yang benar. Saya jamin, anda akan kagum dengan hasilnya.

Bila memang Mujizat kita akan umumkan itu mujizat. Bila hanya bualan, kita tidak akan permalukan anda.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

udalama's picture

SEBAIKNYA hindari perdebatan…

 

@ground…
kenapa suka berdebat?
SEBAIKNYA hindari perdebatan…
 
kenapa posisinya Debu tanah kamu gantikan?
 
sapa kang rahayu?
kang rahayu iku wong-wong kang padha ngrungokake pangandikaning Allah lan digatekake.
 
manawo kowe wis nglakoni kabeh kang kaprentahake marang kowe, kowe pada munia: aku kabeh iki abdi-abdi kang tanpa guna, amarga mung nglakoni apa kang padha kudu daktindakake.
 
Terimakasih… GBU
 
SUPADOS manawi kawula tuwuk, sampun ngantos selak dhateng Paduka kaliyan wicanten: Pangeran Yehuwah iku sapa? Utawi manawi kacingkrangan sampun ngatos purun nyolong, SATEMAH nyawiyah dhateng asmanipun Gusti Allah kawula.
tenger… Dengan Iman, Aku Percaya Mujizat
ground's picture

@udalama; please terjemahannya ya...:)

Tolong nih, aku gak ngerti artinya....he he he

Soal perdebatan,  

Udalama, saya gak ngerti bagaimana si debutanah selama ini, tapi yang saya tangkap dari beberapa komennya dia adalah orang yang baik/mungkin teachable/lembut dan mudah dimengerti. Hanya juga yang saya tangkap tentang si debutanah adalah untuk berhati-hati tidak terlibat jauh dalam debat yang "berasal dari pengetahuan-pengetahuan" belaka atau yang hanya nampak bertengkar saja.

Udalama, terimakasih banyak untuk peringatanmu. Saya berusaha menghindari perdebatan. Di SS ini saya nantinya berusaha membalas paling sedikit 2-3 kali komen dgn baik lalu 'tutup' bila tampak menuju kebuntuan. Tapi kamu bisa tetap peringatkan saya bila saya keluar jalur....

Itulah saya percaya apa yang Yesus katakan di Mat.11:19 "..Opinion polls don't count for much, do they? The proof of the pudding is in the eating."

Goodlah!
 

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

udalama's picture

CUKUPkan untuk yang bisa ground MENGERTI aja,

@ground
 
terimakasih…
untuk komentnya…
Udalama, saya gak ngerti bagaimana si debutanah selama ini, tapi yang saya tangkap dari beberapa komennya dia adalah orang yang baik/mungkin teachable/lembut dan mudah dimengerti. Hanya juga yang saya tangkap tentang si debutanah adalah untuk berhati-hati tidak terlibat jauh dalam debat yang "berasal dari pengetahuan-pengetahuan" belaka atau yang hanya nampak bertengkar saja.
>>> segara asin sing nguyai sapa?
>>> gedhang matheng sing negor sapa?
hahaha…  ups MAAF
hehehe…
 
untuk arti
CUKUPkan untuk yang bisa ground MENGERTI aja,
JANGAN kelebihan… soale nanti ground BISA mabuk bro...  :)
 
Bila PENGEN lebih ngerti…DOA dulu…
Misal…
Tuhan aku boleh ngerti tentang hal ini ndak,
kalau BOLEH tolong TUHAN bukakan pengertian bagiku.
Amin.
kalau kamu bisa MENGERTI berarti ANUGRAH dan KARUNIA dari Tuhan.
 
kalau ground masih TIDAK BISA MENGERTI?
ya SEBAIKNYA ground bisa bersyukur…
karena… itu berati ground TERJAGA tidak MELANGKAHI kehendak Tuhan.
 
sapa kang ngucapake basa roh, iku pangucape ora tumuju marang manungsa, nanging marang Gusti Allah. Sabab ora ana wong kang mangreti basane, wong iku pangucape bab-bab kang winadi, marga saka Sang Roh. Balik saka kang medhar wangsit iku, anggone ngucap marang manungsa awujud pambangun, pitutur sarta panglipur.
 
ceee youuu…
maturnuwun,
Gusti mberkahi.
 
 
 
SUPADOS manawi kawula tuwuk, sampun ngantos selak dhateng Paduka kaliyan wicanten: Pangeran Yehuwah iku sapa? Utawi manawi kacingkrangan sampun ngatos purun nyolong, SATEMAH nyawiyah dhateng asmanipun Gusti Allah kawula.