Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Damai Sejahtera Kristus

N.Brady's picture

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. ( Yohanes 14 : 27)  

Yesus mengajarkan hal ini pada murid-muridNya pada saat mendekati waktu kematianNya di kayu salib. Waktunya telah dekat dan Dia harus kembali kepada Allah Bapa. Saat itu di perjamuan makan malam terakhir  Dia menegaskan kembali misteri Kasih Allah Bapa yang belum seutuhnya dimengerti oleh murid-muridNya. Dia mengerti segala rasa ketakutan dan ketidak pahaman yang dirasakan oleh mereka.

Di dalam perbincangan yang begitu serius mereka masih belum dapat memahami perkataan Kristus. Dia berfirman  Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Yohanes 14 :25-26)  

Mereka dipersiapkan untuk menjadi saksi atas hidupNya. Cobaan besar yang akan datang yang mereka harus alami dan saksikan adalah kematian Yesus di kayu salib yang dipandang dunia begitu memalukan. Yesus sangat mengasihi mereka dan Dia tidak membiarkan mereka sendiri tanpa pertolonganNya.  Dia mengutus Roh Kudus, Roh kebenaran dan penghibur untuk menguatkan iman mereka. Melalui segala firman Allah Roh Kudus berbicara dan mengajarkan kebenaran di hati dan pikiran orang-orang percaya.

Kristus telah memberikan damai sejahtera yang melampaui akal dan fikiran manusia. Damai sejahtera Allah yang hanya dapat diterima melalui pergumulan dengan Roh Allah dan pengertian akan Dia dalam hikmat Roh Kudus.

Dalam kuasa kebangkitanNya hanya mereka yang percaya dan patuh akan mengalami damai sejahtera Allah yang tak dapat diciptakan maupun dihasilkan oleh usaha diri sendiri. Haruslah kita terus bergantung padaNya untuk dapat mengalami kehidupan yang Dia miliki. Pangeran Damai Sejahtera bertahta dalam kerajaan yang penuh dengan kemuliaan, damai sejahtera dan suka cita.

Alam semesta mematuhi perintahNya, menghargai otoritas dan kepemimpinanNya dan mengikuti perintahNya. Dia menenangkan badai di danau yang menghantam perahu murid-murid Kristus.

Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. (Markus 4: 39)

Banyak diantara orang Kristen pada saat menghadapi tantangan dan cobaan hidup merasakan hilangnya damai suka cita Allah. Mereka membiarkan rasa ragu dan tak percaya menggantikan iman akan firman Allah. Mereka tidak menghormati akan keberadaan dan kehadiran Roh Kudus memandang remeh akan kemampuanNya yang dapat membimbing mereka dalam menjalani masa-masa yang sulit. Mereka mencari jawaban dan nasehat dari orang lain sementara Roh Allah selalu siap menolong kalau saja mereka berdoa dan memohon petunjuk.

Keraguan di hati manusia timbul karena ketidak pahaman akan kasih Allah. Hal ini adalah senjata yang iblis ciptakan untuk menghasut Adam dan Hawa di taman Eden sehingga mereka jatuh dalam dosa dan terpisah dari Allah.

Apabila kita mengerti tentang kebenaran, maka kita tidak akan mudah terpengaruh oleh pemikiran yang dapat menghancurkan iman kita. Firman Allah sangat kuat dan kuasanya akan membuat kita terus melangkah tegar dalam menghadapi badai kehidupan apapun bentuknya.

Rasul Paulus menuliskan  Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah (Efesus 3 :18-19)

Yesus telah menaklukan segala situasi dan kondisi yang mungkin kita alami. Dia mengetahui segala kelemahan dan kelebihan kita, namun bukan berarti kita bergantung pada hal ini. Kuasa kasihNyalah yang kita butuhkan setiap saat kita bernafas, setiap waktu kita terbangun dan disetiap situasi yang kita hadapi. Kita harus terus fokus pada kasihNya. Kita harus tumbuh dalam kasih dan pengetahuan serta hikmat akan Kristus Yesus yang dapat memberikan kita kekuatan untuk melangkah pada jalan dan rencanaNya.

Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. (Yesaya 32 : 17)

Pada saat badai datang dan menyerang perahu damai sejahtera kita, janganlah kita mencoba menghadapi pertempuran itu sendiri. Ingatlah Jurus Selamat kita Yesus Kristus sebagai satu-satunya tempat kita berharap. Dalam ketenangan kita harus berdoa dan mengingat bahwa tak ada yang mampu memisahkan Allah  dari hidup kita. Dia tidak akan pernah gagal membawa kita keluar dari kesulitan dan memberikan pertolongan yang kita butuhkan. Kita harus belajar untuk tidak menggantungkan segala daya upaya dan kemampuan kita untuk menyelamatkan diri, namun percaya sepenuhnya pada Allah. Maka damai sejahteraNya yang tak akan berakhir akan terus kembali mengisi hati dan jiwa kita yaitu damai sejahtera yang berkesinambungan yang tak bisa diberikan oleh dunia.

 

__________________

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah ( Roma 8:14)