mia's blog

Saya baru ada di pertengahan buku yang ditulis Ellisabeth Elliot, seorang konselor dan penulis buku, salah satu judul bukunya yang sekarang ini saya baca : Quest Love. Salah satu cerita yang menarik hati saya: No Courtship till after the proposal (lamaran dulu baru pacaran, loh gimana tuh). Dia juga punya buku yang lain bestseller Passion and Purity.

Malam ini aku kaget sekali, begitu keluar dari kamar kecil aku melihat ekor ular sedang masuk pelan2 ke lubang lemari sepatu di rumahku. Aku paling takut sama ular.

Baru-baru ini ada teman kami orang Philipina yang baru keluar dari penjara (loh..apa hubungannya dengan ulang tahun), bentar dulu terusin baca, sabar ya…

Distance and time seperate us

Eventhough, I know He is wacthing us

He is beyond the time and story of us

When the time comes

When eyes see you closely

When hearts united in friendship

Surely, I know He arranges this for us

I can just smile

With thousand words to say

I'm waiting for you

Kenapa hatiku mencarinya

AKU yang membuatnya

Kenapa aku tidak bertemu langsung dengannya

Supaya kamu percaya padaku bukan pada yang kelihatan

Kenapa begitu lama menunggu

Melatih kesabaranmu yang berguna di masa depan

Kenapa terganggu dengan pikiran-pikiran jahat

Agar kamu tahu pakai senjataKU

Kenapa aku gelisah dalam jiwaku

Sering kita mendengar ayat Firman Tuhan ini, kalau kamu sudah berkali-kali mendengar atau membacanya, let's say 5 times, 8 times, 22 times, then read this!

Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Mat 11:27).

Siang tadi, ketika sedang menemani tamu berkeliling kota, mataku tertuju pada sebuah toko sepatu Adidas, di atasnya tertulis "Imposible is nothing", mhm...kata-kata ini menarik, pikirku waktu itu, aku melihat gambar di bawahnya, seorang pelari diantara ribuan orang memenagkan perlombaan lari pakai sepatu Adidas (bukan promosi!). Sepertinya ini masalah besar, but is it God to small for this problem?

Saya baru menonton sebuah film dokumentar waktu lalu. Nature and Science. Channel Pearl.

Di Xinjiang, tahun 1999, suatu pagi penduduk bangun dan terkejut dengan grasslandnya mereka penuh dengan locusts. Lahan rumput mereka yang selama ini hijau untuk ternak berubah seketika. Locusts ada dimana-mana. Mereka cemas, karena kemana kaki melangkah selalu ada locusts dan mereka tidak tahu darimana datangnya. Para ahli mempelajarinya, karena penduduk mengalami gagal panen, bahkan genangan air dimana-mana ada locusts. Ahli membatu dengan pestisida supaya memunahkan locusts itu, bahkan memakai kapal terbang, sekejap locusts itu menggelepar dan mati.

Setelah memendam rasa yang sudah setahun yang lalu disimpan, beberapa waktu yang lalu aku memberanikan diri menelepon hansen, dengan keberanian yang kukumpul berbulan-bulan lamanya, hanya ada 2 kemungkinan, mungkin iya dan mungkin tidak.

aku bangun dari pagi yang dingin, aku ngga pernah membayangkan sebelumnya ada di pulau kecil ini, di lingkaran budaya dan orang-orang yang berbahasa lain dari bahasa yg aku tau, bulan bulan yang aku lalui semakin tua, ada diantara ada dan tiada, bayang-bayang kehadiran menjadi pilihan untuk berdiri tegar di persimpangan hidup.