Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Belajar Merespon Dalam Kedewasaan Iman

Daniel Zacharias's picture

Sebagian orang akan menjawab pertanyaan judul di atas dengan mengatakan bahwa ukurannya terlihat dari  pemahaman teologi atau pengetahuan rohaninya. Namun dalam kenyataannya orang-orang tersebut ternyata masih seringkali berespon kekanak-kanakan dalam menghadapi ujian kehidupan. Di mailing list kristiani atau diblog termasuk di SS kita jumpai mereka yang merasa pengetahuannya benar ternyata bersikap 'kasar' dan kekanak-kanakan menanggapi orang yang mengkritik pendapat mereka. Sehingga mungkin perlu ditanyakan kembali apakah pemahamannya yang masih dangkal atau responsnya yang buruk atau merupakan gabungan dari kedua-duanya.

Sebagian lagi mungkin akan mengatakan terukur dari pengalamannya "makan asam garam" dalam dunia pelayanan. Itu pun ternyata masih kurang akurat, karena mereka yang sudah "makan asam garam" dalam pelayanan memasuki masa-masa dimana mereka tidak lagi begitu "dipakai" lagi seperti masa lalu, mereka menjadi murung, apatis, atau malah sering marah-marah, dan menjelekkan para junior dengan ukuran jaya masa lalunya yang tak lagi laku di jual di masa sekarang.

Sebagian lagi memakai ukuran dengan banyaknya karunia yang ia miliki. Seolah dengan banyaknya kharisma yang ada maka itulah ukuran kesehatan dan pertumbuhan iman mereka. Bukankah bukan rahasia lagi mereka yang berkarunia seringkali jatuh karena respon mereka yang salah ketika menanggapi orang yang meragukan karunia mereka. Memiliki perlengkapan dan kemampuan khusus dalam pelayanan tidak membuktikan seseorang sudah dewasa imannya. Itu hanya perlengkapan dan tidak langsung terkait dengan masalah karakter dan pola tanggapan dia terhadap masalah.

Ada juga mereka yang memakai jabatan-jabatan puncak atau keterkenalan dipakai dimana-mana sebagai alat ukur tumbuhnya iman seseorang. Ini juga merupakan suatu kenaifan. Tak jarang orang yang menjabat di posisi bagus memiliki sikap tidak terpuji dan teruji. Bahkan mereka yang semakin terkenal semakin sulit untuk ditemui dan mengurusi orang dalam partai kecil. Urusannya sudah borongan dan kodian tidak lagi melayani eceran. Dengan alasan lebih kepada keberfungsian lebih bukan pada tuntunan Tuhan. Padahal Filipus di Kisah Para Rasul yang barus saja mengurusi KKR di Samaria dilarikan Tuhan untuk mengurusi Sida-sida dari Ethiopia yang seorang diri saja.

Saya setuju dengan banyak orang yang berpendapat bahwa ukuran iman yang tumbuh dengan jelas dapat dilihat dari bagaimana reaksi, tanggapan atau responnya terhadap berbagai situasi atau terhadap sesama. Situasi senang apakah dia sanggup menghadapinya dengan bijaksana dan tidak mudah larut, dan situasi sulit tidak serta merta langsung membuat dia mundur. Respon kita mencerminkan siapa kita dan seberapa dalam iman kita menjadi ekspresinya. Baik respon terhadap Tuhan, respon terhadap sesama, bahkan respon kita terhadap berbagai peristiwa dan situasi yang kita alami.

Dalam buku Victory Through Surrender, Stanley E. Jones bahwa pemuridan bukan hanya bertujuan mengubah aksi-aksi (tindakan) kita tetapi terutama bertujuan untuk mengubah reaksi-reaksi atau respon-respon kita.

Mungkin ada yang tidak setuju dengan pendapat ini. Tetapi bila kita sama-sama kita kaji lebih dalam, bukankah iman itu bukan sebuah keyakinan dalam belaka yang tidak kasat mata tetapi justru menjadi sebuah ekspresi utuh yang semua orang bisa melihat, mendengar, dan merasakannya, bahkan menilainya?

Mari benahi respon kita sendiri agar orang dapat melihat refleksi Kristus dari cara kita berespon baik terhadap sesama maupun terhadap situasi yang kita alami. Semakin bertambah usia kita idealnya cara berespon seyogyanya juga semakin dewasa dan mengandung nilai-nilai kebenaran yang selama ini kita kotbahkan dan ajarkan. Deo volente!

Daniel Zacharias
-yang sedang gencar-gencarnya mempelajari respon orang, baik mereka pendeta junior maupun senior, penatua senior maupun junior, dan mempelajari diri sendiri ketika berespon-

__________________

Daniel Zacharias

dennis santoso a.k.a nis's picture

usaha menjaring angin

om zach, walaupun saya sependapat dengan ide dasar dari blog ini, saya tidak bisa tidak ingin memberi komentar bahwa ide ini adalah usaha menjaring angin. secara filosofis, ide ini bagus tapi ketika mau dilakukan, orang akan bingung untuk mulai dari mana karena itulah, "menjaring angin". masih mending kalau hanya menjaring angin; efek lebih jelek adalah terjadi kelompok2 yang memperdebatkan hal2 yang tidak berdasar. saya adalah satu dari sebagian orang yang berpendapat bahwa bagi sesama manusia, iman sesungguhnya tidak bisa diukur. karena, walau ukuran nya mungkin ada, tapi metode dan aktivitas pengukuran nya tidak bisa dilakukan oleh sesama manusia. pengukuran hanya bisa dilakukan oleh Tuhan karena hanya Dia lah yang punya penglihatan yang bisa menembus hati yang terdalam. satu2nya yang bisa dilakukan oleh manusia adalah saling mengutarakan ide2 nya dengan suatu sikap yang tidak defensive. tapi, andai pun dia bertahan atau menyerang, semuanya masih dalam konteks mengutarakan pendapat dan tidak lah perlu dikait2kan dengan iman (kecuali untuk sekedar himbauan bagi anak kecil). manusia betindak atas dasar nilai2 yang dianutnya. nilai2 itu diperoleh dari pendengaran akan pengajaran2. didengar, lalu diolah di kepala dan dirasa di hati, sebelum akhirnya dianut. pola ini adalah pola dari munculnya apa yang disebut sebagai persepsi. dan itu hanyalah cara natural manusia dalam memahami sesuatu, yang sialnya, tidak bisa dianggap sebagai suatu kebenaran mutlak. inilah mengapa saya bilang bahwa walau ide ini bagus dan inspiring, tapi hanyalah usaha menjaring angin.
Daniel Zacharias's picture

Menjaring angin? Memutar kincir barangkali

Sdr. Dennis,

Yang mau saya bilang adalah mari tunjukkan nilai-nilai itu jangan hanya dianut, dan salah ukuran untuk menilai apakah nilai tersebut dianutnya adalah saat itu ia memberi tanggapan terhadap berbagai hal. Lucu saja kalau menganut nilai tetapi nilai itu hanya sebuah anutan persetujuan yang tidak pernah kelihatan dan yang terlihat malah nilai-nilai yang merupakan respon otomatis dari sebuah keadaan yang jauh sama sekali dari nilai yang dianutnya. Ironis. Dan itu bukan usaha menjaring angin teman, tokh masih ada guna memanfaatkan tenaga angin selama dia memutar kincir tokh?

Daniel Zacharias

__________________

Daniel Zacharias

dennis santoso a.k.a nis's picture

reaching the unreachable

Yang mau saya bilang adalah mari tunjukkan nilai-nilai itu jangan hanya dianut, dan salah (satu?) ukuran untuk menilai apakah nilai tersebut dianutnya adalah saat itu ia memberi tanggapan terhadap berbagai hal.

itulah ukuran yang susah dinilai pak, apalagi kalo cuma mengandalkan tulisan tanpa pernah bertatap muka dengan orangnya.

mari kita pakai contoh nyata, si "gila bin gondrong" hai-hai. menurut Anda cara saya mendefinisikan si hai-hai itu pantas atau tidak? menurut ukuran tulisan, cara saya tidak pantas karena tanpa sebab apapun saya menyebut dia "gila dan gondrong". tapi... saya yakin dia hanya tersenyum2 ga jelas andai dia baca tulisan ini.

lebih dalam tentang si gila satu itu; gaya tulisannya sangat menyebalkan, itu harus diakui. tapi yang lebih menyebalkan lagi adalah karena dia memang sengaja. kelihatan nya dia adalah salah satu orang yang suka mengetest lawan bicaranya karena mungkin dia percaya ujar2 lama yang bunyinya kira2 begini: seorang akan keliatan sikap aslinya ketika didesak secara bertubi2.

arogan? sekilas kelihatan nya begitu, tapi apakah sungguh begitu?

kasar? sekilas kelihatan nya begitu, tapi apakah sungguh begitu?

menghakimi? sekilas kelihatan nya begitu, tapi apakah sungguh begitu?

atau...

mungkinkah gaya2 ancur itu malah disengaja untuk suatu tujuan yang baik? who knows kan? ;)

sedikit bernostalgia, gereja saya di bandung dulu punya motto "reaching the unreachable". cara2 lama yang penuh sopan santun malah menjadi bumerang bagi kami ketika mencoba "reaching the unreachable" ini. mereka akan langsung pasang perisai dan me-mocking (entah apa istilah indo nya) kami. oleh karena itu, kami harus pakai cara yang in a way mirip dengan si hai-hai.

itu baru satu kasus. kasus lain selain hai-hai juga banyak dan tentunya bervariasi dalam cara dan motif nya. yang saya mau bilang hanyalah bahwa ga selamanya yang halus itu baik dan/atau benar, seperti juga ga selamanya yang kasar itu salah dan/atau jahat. dan ini akan mempersusah usaha penilaian yang manapun, makanya saya bilang "usaha menjaring angin"... apalagi hanya based-on tulisan tanpa pernah ketemu dengan orang2 nya :)

Debu tanah's picture

Kedewasaan iman vs Jaga image ?

Salam Pak Daniel & Sdr. Dennis,

Saya sih sependapat dengan Pak Daniel, respon kita dalam menjawab komentar tentu menunjukkan bagaimana kita. Bisa saja sih "jaga image", tapi ya kalo didesak terus pasti kelihatan aslinya kan, seperti kata Dennis.

Namun, saya menangkap yang dimaksudkan sdr. Dennis. Bisa saja beberapa User memang sengaja mempunyai karakter tertentu? Saya tidak masalah sepanjang mereka adalah orang yang dengan "sengaja" dan sadar atas apa yang mereka lakukan. Dan rasanya sih mereka2 ini tentu akan terlihat konsisten dalam menjalankan "peran" mereka di Sabda ini.

Kita harus benar-benar sadar bahwa para pembaca akan menilai (menghakimi) kita atas apa yang kita tulis dan komentar2 kita. Kita harus siap menerima "hukuman" dari manusia dan tentu saja Tuhan, karena Tuhan menghakimi kita atas apa yang kita ucapkan.

Jangan sampai ternyata kita "bunuh diri" seperti dalam tulisan "Y-control".

 

 

 

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

Daniel Zacharias's picture

Ada apa dengan anda sendiri?

Reaching the unreachable hanya untuk Allah boss sayang kalau dikenakan pada yang lain.

Saya sendiri tidak pernah bertemu dengan paulus tetapi saya tdk perlu memelihara presuposisi yang berangkat dari pembenaran diri sendiri. Percaya deh orang tulis tak selalu berusaha untuk orang lain tahu tetapi menulis agar dirinya juga belajar untuk tahu. Sekali-sekali bentuk dialog imajiner dengan sang hati ....

Saya malah merasa anda bermasalah dengan eskpresi orang lain, mengapa? tidak usah, karena saya lebih mengatakan bentuk hati dan semua ekspersi hati ada di dalam tindakan. Dan juga bilang tindakan saya ancur tetapi hati saya baik, bagi saya itulah kegagalannya menunjukkan ekspresi dalam. Tetapi Tuhan melihat hati, gak juga Dia juga bilang terang itu tidak ditaruh di bawah gantang kan, ekuilibrium semacam ini yang saya maksudkan.

 

Daniel Zacharias

__________________

Daniel Zacharias

dennis santoso a.k.a nis's picture

masa sih?

Saya malah merasa anda bermasalah dengan eskpresi orang lain, mengapa?

masak sih? coba anda point-out tulisan saya yang menyebabkan anda bisa merasa seperti ini :) 

Daniel Zacharias's picture

Terkesan seperti itu

Maaf saya membaca tulisan anda sebelumnya terkesan semacam itu yang mengamati orang kenapa sih gak kita ngamatin diri sendiri, saya berangkat dari mengamati diri sendiri. Maaf kalau saya tidak cermat. Saya tidak pandai menilai orang. Tetapi saya berusaha untuk secermat dan sepandai mungkin menilai diri sendiri.

Daniel Zacharias

__________________

Daniel Zacharias

dennis santoso a.k.a nis's picture

salam kenal pak pendeta

hahaha, waduh, pak pendeta, kalo obrolan kita di thread ini saja bisa kamu salah-artikan seperti itu... hmm, agaknya kamu salah masuk komunitas.... tanyalah pada yang lain (jf, daniel, ari_thok, dll), gaya yang sedang saya pakai sekarang ini adalah yang tersopan dibanding yang biasa saya pakai.

apakah mungkin kamu merasa offended karena saya memakai kata "anda"? biasanya sih itu penyebabnya, tapi yah... no problemo lah.

*saya ganti kata "anda" dengan "kamu" ;) 

 

Daniel Zacharias's picture

nah lho

Jangan sensi dan gak ada yang melarang saya masuk komunitas manapun ... cuma namanya orang baru kenal anda sudah berujar seperti itu ... rasanya gak perlu sampai sejauh itu ... dan saya merasa sah sah saja di pasar klewer kayak gitu, saya tak terpengaruh dengan panggilan anda tau kamu ... bukan itu yang paling hakiki kog .. santai sajalah . disalahpahami wajar saja tokh

 

Daniel Zacharias

__________________

Daniel Zacharias

dennis santoso a.k.a nis's picture

latihan

...cuma namanya orang baru kenal anda sudah berujar seperti itu...

itung2 latihan dong pak, di gereja anda pastinya ga pernah ada orang yang memperlakukan kamu seperti saya kan? :D 

Daniel Zacharias's picture

Dennis jadi pelatih

Dennis,

Senang berkenalan dengan anda, semoga anda tidak separah yang anda bayangkan

Awalnya banyak orang memperlakukan saya lebih parah dari yang kamu lakukan, tetapi seiring waktu mereka berubah, dan memperlakukan orang lain lebih manusiawi dan tidak bangga ketika mereka bisa mengomentari orang lain dengan kesingitan yang kadang-kadang tidak dewasa dan sekedar mengekspresikan kekanak-kanakannya lebih kentara. Hebatnya mereka bisa berubah. Dan latihan saya dari mereka cukup lumayan. Kamu bisa kasih yang lebih hebat dari itu?

Saya senang mereka berubah, dan menyesali kenapa atas nama kekritisan mereka mengabaikan penghormatan terhadap orang lain. Saya bilang itulah kalau kekritisan tanpa etika diambil alih dari dunia sekuler ke gereja. Saya sendiri merasa bahwa banyak orang akan merasa bangga ketika ia bisa melontarkan kalimat-kalimat kritis apalagi disampaikan dengan cara heboh. Bertentangan dengan orang lain merupakan kesehariannya. Dan mereka akan menemukan diri mereka sebagai yang berbeda dengan kebanyakan orang. Padahal gaya semacam itu sudah banyak di berbagai milis kristiani dan di gereja.

Justru sekarang gaya yang lain harus muncul. Gaya yang tidak sekedar mencerminkan kekritisan tetapi kesantunan bisa mengimbangangi kekritisan tersebut. Sayang kalau kritis tetapi gayanya cowboy. Setiap orang memang berbeda tetapi perbedaan bukan alasan baginya asal beda. Kekritisan dan etis adalah 2 variasi yang positif, kekritisan yang tidak etis hanya akan saling menghancurkan, ngapain?

Kalau milis kayak beginian mengapa harus jadi latihan buat saya, kenapa gak buat anda agar lebih etis. Saya mah udah kenyang asam garam dapet kalimat seperti anda, apakah anda sudah berusaha memiliki tanggapan yang santun. Anda bangga sekali bisa mengomenteri orang lain dengan gaya "khas" anda yang sayang sulit dicari keseimbangannya dengan nilai (ada atau tidak nilai tersebut) yang anda anut. Saya berharap diskusi di sini jangan sampai bergeser dari urusan contain jadi urusan container.

Bangga sekali anda menjadikan diri pelatih buat saya, yah saya terima, mudah-mudahan anda menjadi yang benar-benar cocok buat saya. Mudah-mudahan pasar klewer tidak lagi bangga karena keberingasannya menangani komentar orang tetapi pada kedalaman pengertian, bukan asal beda, bukan asal sanggah, bukan asal heboh, tetapi kembali ke hakikat didirikannya pasar klewer.

Kasihan dagangan orang bisa hancur gara-gara komentar yang terlalu pakai otak tetapi gak pake hati, karena pasar bukan tempat para pedagang saling menghancurkan tetapi justru saling mensejahterakan, kalau pasar beneran saja bisa manusiawi masak sih pasar klewer yang berlabel kristen malah lebih parah?

Tanya kenapa?

(saya ada di Pondok Remaja PGI selama 3 hari jadi tidak bisa menanggapi komentar-komentar yang ada, terima kasih)

Daniel Zacharias

 

__________________

Daniel Zacharias

dennis santoso a.k.a nis's picture

hipokrit

itulah zach, nilai2 yang lo banggakan buat gue keliatan nya lebih ke arah hipokrit daripada sopan. well, yah sudah lah :)
Daniel Zacharias's picture

Hipokrit

Saya sendiri membenci hipokrit namun itu tidak berarti sama dengan ekspresif kebablasan dong... kalau hati anda baik kenapa gak dalam ekspresi hal itu nyata ... bicara blak-blakan tidak berarti kita harus kehilangan etika ... saya juga bisa berbicara blak-blakan tetapi keterusterangan selalu diikuti etika yang baik ... sehingga baik CONTAIN maupun CONTAINERnya bener-bener mantep ... jangan mengedepankan Contain saja tanpa mempersoalkan Container ... seringkali masalah yang paling besar dalam relasi manusia-manusia adalah soal Container yang buruk ... dan itu dapat memicu kesalahpahaman ... silahkan bicara blak-blakan itu hak anda semua tetapi orang gereja jangan bangga dengan blak-blakan saja karena ada nilai lain yang harus menyertainya dan bukan nilai hipokrit ...

coba renungkan apakah yang blak-blakan tidak lagi hipokrit? tak ada jaminan kan? Kita perlu sama-sama renungkan hal tersebut sepertinya .... Cool

Daniel Zacharias

__________________

Daniel Zacharias

Ari_Thok's picture

Babi Pink Gebukin Aja Pak

Pak Daniel, kalo sama si babi pink imut ini jangan sungkan2, dia nanti malah berkubang mulu di lumpur, langsung gebukin aja Pak.   Hehhe, kenapa Nis tiba2 kamu jadi "sopan", pekewuh ya .. :P

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

dennis santoso a.k.a nis's picture

@ari :-)

iya dong, biar gimana pun, pendeta adalah pendeta ;)
Daniel Zacharias's picture

Haram Memukuli Babi

Dan seorang pdt tidak mungkin tidak akan memukuli babi, tetapi yang jelas gak bakalan berkubang sama babi ... he.. he.. jangan diambil hati yah ... pasti di gereja kamu gak ada orang yang ngomong gitu sama kamu kan

Daniel Zacharias

__________________

Daniel Zacharias

dennis santoso a.k.a nis's picture

babi yang ini tahan pukul koq :-)

kamu salah zach, di gereja saya banyak sekali yang gaya ngomongnya kayak saya... dan, sikap seperti inilah yang memang dianjurkan. gaya yang kamu anggap dewasa malah tidak disukai di gereja saya, karena terlalu bersayap. orang harus merenung2 dan berpikir apa itu basa-basi atau bagaimana, impilisit nya kebanyakan. kita di-encourage untuk selalu ngomong apa adanya, eksplisit :)
Samuel Franklyn's picture

Babi mustinya disate

Babi mustinya disate bukan dipukulin. Masak babi dipukulin? Cukup eksplisit nggak. Ha ha ha.
dennis santoso a.k.a nis's picture

good post sam

hahaha, itu gaya yang gue suka. kalo suka katakan suka, kalo ga suka katakan ga suka, om sam emang makin keren dari hari ke hari, hohoho :)
Ari_Thok's picture

Terlalu Sadis

Terlalu sadis Sam, biasanya babi bebal cukup dipukulin, babi Pink ini paling juga lemak doank isinya, gak sedap. 

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

Samuel Franklyn's picture

Yang gua maksud bukan Dennis

Yang aku maksud bukan Dennis. Aku komentar terhadap judul komentar Dennis. Judulnya "Babi yang ini tahan pukul". Aku pikir kok babi dipukulin? Mendingan juga di sate dong. He he he. Masak aku sate si Dennis? Aku kan bukan kanibal macam Hanibal Lecter. He he he.
Viesnu's picture

jadi pingin

Omong - omong soal sate babi...babi pink...

jadi pingin makan nasi campur nih..Tongue out 

Lovepeace..uenak..

__________________

Lovepeace..uenak..

king heart's picture

Salam kenal

@ pak daniel

Ada cerita mengenai seorang pendeta yang mau memarkirkan kendaraannya. Setelah putar putar ada satu tempat yang kosong pas di tengah dua mobil. Si pdt ini segera memarkirkan mobilnya dengan maju kemudian memundurkan mobilnya dengan aba aba si tukang parkir.

"mau, maju, stop, kiri kiri kiri , mundur mundur, stop. kanan maju sedikit, stop." teriak si tukang parkir. "sekarang kiri, mundur......., balas pak, balas.." tiba tiba "bruk", mobil ternyata menubruk pintu mobil yang di samping kiri. "gimana nih pak kok gak dibalas ? saya akan sdh kasih aba aba " kata si tukang parkir. Si pendeta lalu ngomong," Dik saya ini Pendeta, tidak boleh membalas..."

hanya intermezo pak... he he he

GBU

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Daniel Zacharias's picture

Dasar Nasib

He ... he nasibnya pdt memang nasib ... kasihan ya

Daniel Zacharias

__________________

Daniel Zacharias

jesusfreaks's picture

@DZ : UKURAN IMAN ?!?!

Saya jelas anti kemapanan, saya juga jelas anti standarisasi manusia. Apakah ukuran iman yang dimaksud besar kecilnya ? ATAU ADA TIDAKNYA ? Karena soal ukuran iman yang saya tahu, hanya ADA ATAU TIDAK ADA ? Soal besar kecilnya, peduli iblis. Firman berkata : adakah didapati iman dibumi ? Firman juga berkata, jika kamu punya iman saja sebesar biji sesawi, bla bla bla...

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Daniel Zacharias's picture

Iman

Iman di dalam hati memang tidak bisa diukur tetapi apa yang kelihatan keluar seharusnya mencerminkan apa yang ada di dalam. Bersembunyi di balik iman yang tidak terukur membuat orang seringkali mengatakan yang penting bagian dalam diri bukan luar. Padahal Yesus lebih mementingkan buah ketimbang apa yang tersembunyi melulu. Daniel Zacharias
__________________

Daniel Zacharias

edy's picture

setuju

 

Mari kita pelihara nilai - nilai itu.

 GBU

jesusfreaks's picture

@DZ : Saya Ragu Soal Buah Ini ?

Kembali ke soalan buah, saya masih ragu soal buah ini, apakah yang dimaksud dengan buah ini, apakah ADA ATAU TIDAK ADA ? BAIK ATAU TIDAK BAIK ? Atau TIDAK BERBUAH TIDAK APA-APA YANG PENTING BERUSAHA. Karena siapa yang tidak ingin berbuah ? Siapa yang tidak ingin berbuah baik ? Kali ini saya setuju dengan dennis, konsep tampak dalam = tampak luar masih blur... Apakah kasih selalu identik dengan sesuatu yang mutlak kelihatan positif ? Tanpa berusaha membela diri, membenarkan diri, mari kita lihat Kristus... firman berkata : kita harus memiliki karakter Kristus... nah bagaimana karakter Kristus... Yesus mengutuk, Yesus menghardik, Yesus membentak, Yesus memaki, TAPI TIDAK NGASAL, TAPI TIDAK DENGAN HATI DENGKI ATAU KOTOR... Mungkin itu yang dimaksud tukul : don't judge a book by it's cover...

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

jesusfreaks's picture

@dennis : betul kok si DZ

Dear brother nis, betul loh si DZ, lo bermasalah dengan ekspresi orang lain. kayaknya lo pernah bermasalah dengan ekspresi gw... hehehe...

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

dennis santoso a.k.a nis's picture

@obed: hahaha

hahaha, sama elo sih emang selalu bermasalah koq, hahahaha *kidding*
jesusfreaks's picture

@nis : jangan sebut nama dong...takut di razia

Iya juga sih... tapi gw salut sama pasar klewer ini... punya karakter... punya sentinel 5 unsur... unsur tanah, api, air, logam, udara walaupun banyak yang unsur api...

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

dennis santoso a.k.a nis's picture

uuuppsss

uuuppsss, maap, kebiasaan jelek gue... won't happen again bro :)
jesusfreaks's picture

@nis : sekali -kali boleh lah...entar gw gak tenar lagi...

sekali-kali boleh lah... biar tenar...nanti kalau kopdar tiba-tiba ada yang ngaku JF tapi namanya dennis kan lucu... hahaha...

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

hai hai's picture

Hanya Mengutip

Saya tidak percaya mujizat tetapi percaya pada Allah yang sanggup melakukan mujizat buat manusia dan dapat bekerja melalui manusia.

Penyangkalan terhadap adanya mujizat dibumbui dengan adanya penyimpangan dan kebohongan dari oknum-okunum tertentu tentang mujizat sama sekali tidak meniadakan mujizat sampai ke titik nol.

Menyebut nama Tuhan saja adalah sebuah mujizat. Karena anda yang tidak melihat Tuhan tetapi bisa memanggil nama Tuhan ...

penyangkalan terhadap adanya mujizat lebih pada sebuah ketiadaan pengalaman atau rasa sakit yang mendalam karena pengalaman itu tidak pernah menjumpainya karena berpikir pekerjaan Allah harus berupa mujizat melulu.

Lagipula masak sih membuktikan mujizat pakai cara rasional yah ... salah kunci tuh mas .. mujizat itu kan suprarasional gimana sih???

Sekali lagi terbukti, tanpa menyepakati definisi mujizat, maka diskusi akan berakhir ke antah berantah. Suprarasional, apapula definisinya?     
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak


Sayang sekali ada orang yang mau mengurung mujizat dalam definisi tempurung kepalanya yang sempit ...

terkadang kita harus tertunduk dengan rendah hati ...

tidak semua gambaran perbuatan Tuhan bisa dikandangin dengan istilah manusia yang penuh dengan arogansi tapi sangat terbatas dan benar-benar terbatas: DEFINISI?

Lagi pula di surga tidak ada anak-anak ...masih ada aja kelas umur di surga?

Apakah Alkitab mengajarkan bahwa di sorga tidak ada anak-anak? wahyu barukah atau pengalaman anda ketika ke sorga dan tidak menemukan anak-anak? Ingat perumpamaan tentang Lazarus dan orang kaya? Kenapa orang kaya itu dapat mengenali Lazarus? Apabila Yesus bangkit dengan tampilan yang beda dengan ketika Dia belum mati, misalnya dengan tampilan Clint Eastwood, misalnya, apa yang akan terjadi? Belum pernah memikirkannya? Silahkan memulainya.
 
Anda tahu bedanya orang bijaksana dan orang bebal? Saya ada menulis tentang sifat Bebal, untuk membacanya silahkan klik di sini. Banyak orang menyangka orang bebal itu bodoh, memang benar, sifat bebal membuat orang bodoh, namun orang bebal tidak bodoh, orang bebal adalah orang bebal. Ketika tidak memahami sesuatu, orang bijaksana dengan rendah hati akan belajar mati-matian untuk memahaminya sementara orang bebal akan menyombongkan diri bijaksana sambil menyalahkan Tuhan karena menciptakan otak yang bodoh dan menuduh orang bijaksana berlaku bebal.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak


Saling komentar di atas saya kutip, siapa tahu cocok dengan paragraf pertama blog ini yang saya kutip di bawah ini.

Sebagian orang akan menjawab pertanyaan judul di atas dengan mengatakan bahwa ukurannya terlihat dari  pemahaman teologi atau pengetahuan rohaninya. Namun dalam kenyataannya orang-orang tersebut ternyata masih seringkali berespon kekanak-kanakan dalam menghadapi ujian kehidupan. Di mailing list kristiani atau diblog termasuk di SS kita jumpai mereka yang merasa pengetahuannya benar ternyata bersikap 'kasar' dan kekanak-kanakan menanggapi orang yang mengkritik pendapat mereka. Sehingga mungkin perlu ditanyakan kembali apakah pemahamannya yang masih dangkal atau responsnya yang buruk atau merupakan gabungan dari kedua-duanya.

Di bawah ini adalah kutipan diskusi di sini:
 
Saya malah merasa anda bermasalah dengan eskpresi orang lain, mengapa?


terkesan semacam itu yang mengamati orang kenapa sih gak kita ngamatin diri sendiri, saya berangkat dari mengamati diri sendiri. Maaf kalau saya tidak cermat. Saya tidak pandai menilai orang. Tetapi saya berusaha untuk secermat dan sepandai mungkin menilai diri sendiri.


Minta maaf, karena tidak cermat dan mengaku tidak pandai menilai orang.

Silahkan baca sendiri blog dan komentar-komentar lainnya ya, karena saya sedang  menghafalkan sebuah ujar-ujar, "Merendahkan diri di puncak gunung, artinya walau merendah tetap saja di atas gunung." 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Daniel Zacharias's picture

Sangat Jernih

Hai-hai terima kasih sudah berkunjung,

Anda sedang menulis hal di atas buat diri anda sendiri bukan? Terasa jernih bila itu ditujukan pada diri sendiri. Sebuah pengakuan yang penuh pencerminan dari diri sendiri. Jernih sekali saya membaca anda .... sangat jernih

Di surga ada anak-anak? mengapa di sorga masih ada kategori umur yah ... dan bisakah anda memebedakan pengertian metaforis? Kalau begitu di sorga tentu ada bapak-bapak, ada ibu-ibu, ada yang tidak punya anak, ada yang punya anak, dan ada penjaga anak, pasti ada juga taman kanak-kanak

Mungkin ukuran mujzat tidak ada di konkordansi sehingga jangan gegabah dengan ukuran iman yang ada di konkordansi lain waktu jauh lebih teliti soal ini

Daniel Zacharias

Di sorga tidak ada taman kanak-kanak 

__________________

Daniel Zacharias

hai hai's picture

Ngakunya Nggak Pandai Menilai Orang?

Ngakunya nggak pandai menilai orang namun cermat menilai diri sendiri? Kok tiba-tiba jadi pandai menilai saya? Ha ha ha ... 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Daniel Zacharias's picture

Namanya juga lagi belajar

Namanya juga lagi belajar ... dan memang belum sepandai anda hai-hai ... saya belum pernah mengatakan saya pandai ... tetapi saya harus mengakui bahwa anda memang pandai-sangat pandai ... mudah-mudahan penilaian saya yang sedang dalam tahap belajar ini tidak salah ... he .. he.. he ... anda tinggal dimana btw?

Daniel Zacharias

__________________

Daniel Zacharias

hai hai's picture

Anda Memang Mengagumkan

Beberapa menit setelah minta maaf pada Dennis dan mengaku tidak pandai menilai orang, anda langsung menilainya habis habisan. Bolah tuhbagi bagi ilmunya.

Di surga ada anak-anak? mengapa di sorga masih ada kategori umur yah ... dan bisakah anda memebedakan pengertian metaforis? Kalau begitu di sorga tentu ada bapak-bapak, ada ibu-ibu, ada yang tidak punya anak, ada yang punya anak, dan ada penjaga anak, pasti ada juga taman kanak-kanak 

Wah, saya memang tidak bisa membedakan metaforsis, anda mau menjelaskannya sekaligus menjelaskan kenapa di sorga tidak ada anak-anak, ibu-ibu, Bapak-bapak dll?  Tolong agak detil ya, saya takut salah ngerti nanti.

Mungkin ukuran mujzat tidak ada di konkordansi sehingga jangan gegabah dengan ukuran iman yang ada di konkordansi lain waktu jauh lebih teliti soal ini 

Saya juga tidak paham dengan kalimat anda di atas. Bisa tolong dijelaskan dengan detil pak?

Terima kasih lo sebelumnya! Oh ya, saya menulis ini untuk anda lho, kalau menulis untuk diri sendiri, saya tidak akan mengunggahnya di klewer. 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Daniel Zacharias's picture

Hai Hai

Pemahaman tidak selamanya harafiah ... kadang-kadang harus metafora ... terkadang kalimat orang juga gak metafora ... saya percaya anda nulis untuk saya sekarang ini saya kembalikan untuk anda supaya tidak terkesan hanya saya anda kebal ... masak sih konkordansi gak ngerti ...?

Daniel Zacharias

__________________

Daniel Zacharias

Daniel Zacharias's picture

Terima kasih

Terima kasih buat kekaguman anda hai hai saya terima ....

Daniel Zacharias

__________________

Daniel Zacharias

hai hai's picture

@ Daniel, Saya bertanya

Karena tidak mengerti yang anda maksudkanlah maka saya bertanya. 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

uangmakan's picture

YESUS marah

YESUS mengamati orang lain, dan marah dan marah besar !
Daniel Zacharias's picture

Wah

Jadi takut neh ... serem ah ... gimana membayangkannya yah?

Daniel Zacharias

__________________

Daniel Zacharias

jesusfreaks's picture

ASEMMM KOMENT SERIUS GW GAK DITANGGAPIN

ASEMMM, GW CAPEK2 MIKIR BUAT KOMENT, EH YANG DITANGGAPIN SATE BABI. JADI INGAT KISAH MELEMPAR MUTIARA KE BABI. UPSSS...JANGAN DIAMBIL HATI YA...

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

jesusfreaks's picture

@hai2 : definisikan anak-anak ?

Apa lo juga menerima wahyu baru, jika definisi anak-anak adalah ukuran. gw setuju dengan kata anak-anak yang merefer ke anak-anak Tuhan.

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-