Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Yesus bukan Juruselamat, ALLAH-lah Juruselamat !
Saya senang membuat judul diatas sebab berbau kontroversial dan pasti akan diserang habis-habisan. Tentunya bagi yang minat mampir dan membaca uraian akan judul tersebut :)
Baiklah, saya akan mulai blog ini dengan kata : AMIN !
Tahukah anda, berapa jumlah kata juruselamat dalam ALKITAB elektronik yang saya punya di android ? Jumlahnya adalah 33. Sangat kebetulankah sama dengan usia YESUS yang 33 tahun sewaktu disalibkan versi para ahli ? Entahlah karena apapun bisa jadi kebetulan :).
Berbicara mengenai juruselamat, PERJANJIAN LAMA (TNK = Torah, NEVIIM, KETUVIM) mencatat bahwa hanya YHWH juruselamat. Dalam konteks selamat, disini YHWH dikenalkan sebagai JURUSELAMAT Israel secara khusus. Namun secara umum YHWH adalah juruselamat untuk bangsa yang tertindas :). Hal ini bisa dibaca melalui banyak contoh tentang pernyataan YHWH di kitab TNK.
Berbicara mengenai selamat, pasti ada metode atau cara yang dilakukan untuk menyelamatkan. YHWH melakukan dengan metode supranatural dan melalui orang lain. Metode supranatural seperti kisah 10 tulah, manna, laut merah terbelah dll. Sedangkan metode melalui orang lain misalnya : Raja Koresh. Raja Koresh ini adalah KRISTUS (yang diurapi) pada zamannya. Selain itu ada DAUD yang diurapi (KRISTUS). Melalui orang-orang tersebutlah orang Israel selamat. Oleh karena itu mereka menyandang gelar juruselamat. Dan ALKITAB konsisten menyematkan Juruselamat kepada "mereka yang diurapi ALLAH" (KRISTUS). Sedangkan Juruselamat tanpa pengurapan (KRISTUS) hanyalah YHWH. YHWH mengakui diriNya adalah JURUSELAMAT kepada bangsa Israel.
Pun demikian yang terjadi di Perjanjian baru dimana JURUSELAMAT disematkan kepada YESUS KRISTUS. Ingat, YESUS KRISTUS bukan YESUS. YESUS yang diurapi disebut YESUS KRISTUS. Yang mengurapi adalah ALLAH. Urapan ini memiliki makna kuasa. Jadi jika seorang diurapi oleh ALLAH maka dia memiliki kuasa ALLAH. Hal ini sama seperti zaman dahulu dimana jika seorang diberikan stempel raja maka orang itu memiliki kuasa RAJA walaupun orang tersebut bukan RAJA. Pengurapan ini merupakan simbol bahwa orang mendapatkan KUASA untuk bertindak sebagai ALLAH walaupun dia bukan ALLAH. Demikianlah YESUS KRISTUS sebagai pemegang kuasa ALLAH walaupun YESUS KRISTUS bukan ALLAH.
YESUS bukanlah juruselamat. YESUS diurapi menjadi YESUS KRISTUS sebagai pemegang kuasa ALLAH dan menjadi juruselamat namun tetap YESUS KRISTUS bukan ALLAH. Juruselamat sejati hanyalah ALLAH.
Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS
- Veritas's blog
- Login to post comments
- 5864 reads
veritas lagi:Kristus yg kekal dan Yesus dalam sejarah.
1)pernyataan kamu ini bukan barang baru sudah ada sejak saat Rasul yohanes hidup .....................lagi2 kamu labih setuju dengan bidat kristen.
Rom 9:5 Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!
Luk_2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
1Ti_1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
Kristus yang kekal menjadi manusia Yesus dalam sejarah yang di urapi dan di angkat menjadi Kristus ....................pernyataan ini ajaran alkitab yang seolah kontradiksi jika kamu ngak mengerti.
Kamu belum mengerti apa2 kamu menerima satu ayat tapi mengabaikan yang lainnya ,alkitab adalah firman Allah yang tak mungkin kotradiksi satu dengan yang lain jika kamu memahaminya
2)mau di sangkal ngak berguna karena yohanes menyatakan Anak Allah adalah Allah menjadi daging dan paulus menyatakan anak Allah setara dengan Allah dan saat manjadi manusia ia tak mempartahankan kesetaraan dengan Allah Bapa karenanya saat sebagai manusia Yesus menyatakan Bapa adalah Allahnya dan lebih besar dari Dia ........................veritas kamu hanya menerima ayat yang kamu sesuai akal budimu tetapi menolak ayat yang bertentangan dengan akal budimu ,kamu telah menjadikan akal budimu sebagai standart kebenaran
Joh 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Joh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
1Jn 5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia (Anak Allah) adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
Php 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Php 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
dalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
@jlwijaya, Dia refer to True GOD bukan Yesus
Coba baca baik-baik dan teliti tanpa prasangka tulisan Yohanes yang pertama pasal 5.
Anda akan temukan bahwa YESUS KRISTUS adalah Anak ALLAH. Tidak ada referensi yang menyebutkan dia ALLAH yang benar (True God) :)
Filipi mengatakan rupa ALLAH, bukan ALLAH :)
Anda tahu tidak bahwa manusia pada prinsipnya suka petantang petenteng. Mentang-mentang utusan Presiden, lagunya udah kayak Presiden.
Tapi Yesus tidak, walaupun Dia adalah Rupa ALLAH namun dia tidak petantang petenteng.
Terjemahan bahasa Inggris yang berasal dari bahasa aslinya lebih jelas. Cobalah untuk membaca terjemahan asli dan inggris :)
Shalom
Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS
http://www.facebook.com/veritasq
ver :satu2 ya 1 Yoh 5:20 dulu
1Jn 5:20 And we know that the Son of God is come, and hath given us an understanding, that we may know him that is true, and we are in him that is true, even in his Son Jesus Christ. This is the true God, and eternal life.
This is the true God - o There has been much difference of opinion in regard to this important passage; whether it refers to the Lord Jesus Christ, the immediate antecedent, or to a more remote antecedent - referring to God, as such. The question is of importance in its bearing on the doctrine of the divinity of the Saviour; for if it refers to him, it furnishes an unequivocal declaration that he is divine. The question is, whether John “meant” that it should be referred to him? Without going into an extended examination of the passage, the following considerations seem to me to make it morally certain that by the phrase “this is the true God,” etc., he did refer to the Lord Jesus Christ.
(1) the grammatical construction favors it. Christ is the immediate antecedent of the pronoun “this” - ????? houtos. This would be regarded as the obvious and certain construction so far as the grammar is concerned, unless there were something in the thing affirmed which led us to seek some more remote and less obvious antecedent. No doubt would have been ever entertained on this point, if it had not been for the reluctance to admit that the Lord Jesus is the true God. If the assertion had been that “this is the true Messiah;” or that “this is the Son of God;” or that “this is he who was born of the Virgin Mary,” there would have been no difficulty in the construction. I admit that his argument is not absolutely decisive; for cases do occur where a pronoun refers, not to the immediate antecedent, but to one more remote; but cases of that kind depend on the ground of necessity, and can be applied only when it would be a clear violation of the sense of the author to refer it to the immediate antecedent.
(2) this construction seems to be demanded by the adjunct which John has assigned to the phrase “the true God” - “eternal life.” This is an expression which John would be likely to apply to the Lord Jesus, considered as “life,” and the “source of life,” and not to God as such. “How familiar is this language with John, as applied to Christ! “In him (i. e. Christ) was life, and the life was the light of people - giving life to the world - the bread of life - my words are spirit and life - I am the way, and the truth, and the life. This life (Christ) was manifested, and we have “seen it,” and do testify to you, and declare the eternal life which was with the Father, and was manifested to us,” 1Jo_1:2.” - Prof. Stuart’s Letters to Dr. Channing, p. 83. There is no instance in the writings of John, in which the appellation life, and “eternal” life is bestowed upon the Father, to designate him as the author of spiritual and eternal life; and as this occurs so frequently in John’s writings as applied to Christ, the laws of exegesis require that both the phrase “the true God,” and “eternal life,” should be applied to him.
(3) if it refers to God as such, or to the word “true” - ??? ???????? (????) ton al?thinon (Theon) it would be mere tautology, or a mere truism. The rendering would then be, “That we may know the true God, and we are in the true God: this is the true God, and eternal life.” Can we believe that an inspired man would affirm gravely, and with so much solemnity, and as if it were a truth of so much magnitude, that the true God is the true God?
(4) this interpretation accords with what we are sure John would affirm respecting the Lord Jesus Christ. Can there be any doubt that he who said, “In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God;” that he who said, “all things were made by him, and without him was not anything made that was made;” that he who recorded the declaration of the Saviour, “I and my Father are one,” and the declaration of Thomas, “my Lord and my God,” would apply to him the appellation “the true God!”
(5) if John did not mean to affirm this, he has made use of an expression which was liable to be misunderstood, and which, as facts have shown, would be misconstrued by the great portion of those who might read what he had written; and, moreover, an expression that would lead to the very sin against which he endeavors to guard in the next verse - the sin of substituting a creature in the place of God, and rendering to another the honor due to him. The language which he uses is just such as, according to its natural interpretation, would lead people to worship one as the true God who is not the true God, unless the Lord Jesus be divine. For these reasons, it seems to me that the fair interpretation of this passage demands that it should be understood as referring to the Lord Jesus Christ. If so, it is a direct assertion of his divinity, for there could be no higher proof of it than to affirm that he is the true God.
And eternal life - Having “life in himself,” Joh_5:26, and the source and fountain of life to the soul. No more frequent appellation, perhaps, is given to the Saviour by John, than that he is life, and the source of life. Compare Joh_1:4; Joh_5:26, Joh_5:40; Joh_10:10; Joh_6:33, Joh_6:35, Joh_6:48, Joh_6:51, Joh_6:53, Joh_6:63; Joh_11:25; Joh_14:6; Joh_20:31; 1Jo_1:1-2; 1Jo_5:12.
ver : pikir jangan putar firman yang jelas di fil 2:5-8
Php 2:6 Who,G3739 beingG5225 inG1722 the formG3444 of God,G2316 thoughtG2233 it notG3756 robberyG725 to beG1511 equalG2470 with God:G2316
G3444
?????
morph?
Thayer Definition:
1) the form by which a person or thing strikes the vision
2) external appearance
Who disini Christ Jesus ,dalam Morphe Allah dan setara dengan Allah sebelum merendahkan diri dalam rupa hamba sebelum menjadi manusia ......................kalau bukan Allah siapa?
Baca ya ver jangan mengeraskan hati ...........
Php 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Php 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
Php 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Php 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Jelas sekali kata merendahkan diri mengambil RUPA seorang Hamba ........merendahkan diri karena sebelumnya setara dengan ALLAH ......................ver siapa yang setara dengan ALLAH di dalam rupa ALLAH kalau bukan ALLAH(apalagi yohanes berkata dia adalah Allah) ............karenanya YESUS mengosongkan diri .....merendahkan diri menjadi manusia ..............lalu siapa dia sebelumnya yang SETARA DENGAN ALLAH ..............ver dalam rupa hamba mengacu pada saat dia jadi manusia ..............Rupa ALLAH ialah keadaanNya sebelum mengosongkan diri dan merendahkan diri dimana Dia setara dengan Allah .............karena setara itulah Dia mangosongkan dan merendahkan diri untuk menjadi manusia.
Kamu pikir jangan memutar balik firman ,berdoalah ya jangan berdebat terus .............kalau berdebat terus maka saya yang mengatakan dengan yakin bahwa :adalah lebih baik kalu kamu tidak di lahirkan.
@jlwijaya, Opini orang lain :)
Anda memakai opini orang lain untuk menyangkal, menarik juga :)
Walaupun menarik, namun opini tersebut menurut saya salah total :)
Tapi tidak menjadi masalah, toh YESUS KRISTUS tetap ANAK ALLAH dan anda tidak bisa menyangkalnya ! :)
Shalom
PS : Jika hanya karena saya percaya YESUS adalah ANAK ALLAH membuat anda mengeluarkan statement saya lebih baik tidak dilahirkan, maka BAPA Kita menjadi hakim atas kita :)
Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS
http://www.facebook.com/veritasq