Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Yang terbaik, yang lama dan yang baru
Yang terbaik, yang lama dan yang baru
(Mat 13:52 ITB) Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Di ayat ini, ditunjukkan hal yang terbaik untuk orang Kristen semua (kita)...yaitu ada pada ‘harta’ yang lama dan yang baru. Apa yang ‘lama’ namun alkitabiah, pertahankan!
Apa yang TIDAK ALKITABIAH (unbiblical) harus bertobat darinya – TIDAK ditoleransi atau juga tidak diakomodasikan! Buruknya, masih saja orang (dengan bermaksud baik sekalipun) berusaha toleransi dan mengakomodir... hasilnya kekacauan!
Di dalam (Kis. 17:30 ITB) “Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.”– seharusnya menjadi sebuah gaya hidup!
“Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan…” itu berarti dulunya seseorang ceroboh, tidak acuh, buta dan kurang pengetahuan terhadap suatu kebenaran. Namun begitu ada “kebenaran baru” yang dinyatakan atau seseorang mendapatinya, maka PERTOBATAN seharusnyalah jadi tanggapan pertama. Dalam arti positif yaitu perubahan pikiran…bukan sekedar menyesal atau tersentuh perasaannya.
Kapanpun seseorang menolak TERANG yang dinyatakan, maka KEGELAPAN gantinya.
Inilah cara Tuhan untuk terus menyatakan kebenaranNYa kepada orang Kristen (baca: gereja).
Sudah banyak kebenaran yang hilang lalu dinyatakan di dalam sejarah gereja (semenjak reformasi hingga sekarang). Namun apa yang sudah dinyatakan Tuhan pun, masih saja ‘dihilangkan” kembali baik sengaja atau diabaikan. Dan juga ada lagi orang-orang yang sibuk mengejar kebenaran-kebenaran “trend” sekarang sambil melupakan apa yang “lama”.
Jadi yang terbaik adalah MENERIMA dan MEMPERTAHANKAN apa yang lama maupun yang baru NAMUN ALKITABIAH!
(The proof of the pudding is in the eating)
- ground's blog
- Login to post comments
- 3686 reads
@Ground.. enakan doble??
Sering kali.. lebih suka pakai pakaian yang lama sekaligus yang baru..
Bila pakai baju baru tidak enak..., biasa baju baru masih kaku dan kadang gatel... kan masih bisa pakai baju yang lama meski kumal, kotor dan bau, namun pas di badan dan nyaman.. soo enakan di rangkap bin doble...
Lihatlah.. banyak yang nampak cakep berbaju bersih dan baru, namun kita tidak tahu di dalamnya ada rangkep-an baju lama..
Padahal.. bila rangkap akan membuat badan gerah.. sumuk.. panas..
Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup. (2 Kor 5:4)
@Joli;tergantung..
Kalo pake pakainan dobel sih ya gak enaklah.
Tapi kalo harta dobel...wah itu enak bener...simpan yang lama dan dapat yang baru juga. Masa' cuma mau yang lama saja dengan menolak yang baru..? Atau mau yang baru tapi harta lama di'buang'? Wah, kayaknya gak masuk akallah...:)
(The proof of the pudding is in the eating)
(The proof of the pudding is in the eating)