Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
UUD
Ketika mengawasi suatu pekerjaan dilapangan, tertuju mata saya pada sebuah tulisan singkat yang berbunyi :
“Masuk ke……………harus pakai uang, semuanya harus pakai uang…dan semuanya minta “pelicin”.
Lalu saya menjadi teringat akan semua pengalaman saya selama berada di lapangan.
Banyak kata kata yang tak seharusnya terlontar dari “orang orang “ yang berhubungan kerja dengan kami.
Contohnya :
“ Halo Pa, selamat siang, kami belum makan lho Pa…”
“ Halo Pa,Tadi ada mobil bapak akan masuk antar material ke lokasi ini,bagaimana ini Pa? Apakah saya perbolehkan masuk, atau?
Jika saya ini seorang pimpinan di dalam perusahaannya, tentu saja “beliau-beliau” itu berhak menanyakan hal itu. Tapi jika saya sendiri bukan pimpinan di tempat “beliau-beliau” itu bekerja , tentu saja kita semua tahu kalau itu *UUD. (* Ujung Ujungnya Duit )
Bukankah tentunya mereka telah mendapatkan uang makan dari perusahaan mereka? Dan dalam konteks apa mereka mengatakan kalau mereka belum makan?
Mengapa mereka bukan menanyakan kepada pimpinan mereka malahan menanyakan nya kepada saya ? tentu saja karena UUD tadi.
Memberi dengan keikhlasan haruslah tertanam dalam kepribadian kita, karena kita harus punya perhatian dan kasih terhadap sesama.
Akan tetapi memberi karena “desakan, tekanan, dan intimidasi” adalah suatu hal yang membuat kita menjadi merasa tertekan, kesal, dan mungkin saja marah.
Kasus lain dengan masih bahasan yang sama.
“Tadi malam saya menjaga barang barang anda lho, pa!”
Kata kata itu sangat lucu terdengan bagi saya yang berada dan mengetahui situasi sebenarnya yang terjadi.
Tahukan anda sekalian kalau kalimat itu mempunyai makna,
yang UUD tadi ?
Sebenarnya sudah merupakan tugas mereka untuk menjaga dan mengawasi barang yang “nantinya” juga menjadi milik perusahaan tempat “ beliau – beliau” itu bekerja.
Suatu ketika, datanglah seorang petugas pengawas dari lapangan dimana aku mengawasi kerja crew ku ke kantor. Dia menyalakan sebatang rokok didepanku, dan mengatakan “Ini rokok terakhir lho…”
Jika melihat dan mendengar sepintas,bukankah itu hanya sebuah pernyataan yang bukan menjadi tanggung jawab saya sebagai lawan bicara yang pada waktu itu dia ajak bicara?
Tapi kalimat tadi adalah sebuah kalimat pendek yang sama menjurus ke UUD tadi. Karena rokoknya tinggal sebatang,dan dia memberitahukan hal itu kepada kita, itu tandanya dia hendak minta “fulus” untuk bisa beli rokok selanjutnya….
Ketika mengunjungi lapangan dan disana ada “penjaga lokasi” dari rekan bisnis kita, kembali mereka berkata : Kalau makan siang nanti jangan lupa, kami berempat, Pa…”
Lagi lagi dan lagi, UUD…UUUM ( Ujung Ujungnya Uang Makan )
Ketika saya ditelepon oleh seseorang dan “ beliau” mengatakan :
"Halo Pa, saya rencananya akan ke Jakarta, atau ke Bandung, atau ke Semarang , atau ke Medan…atau ke Manado…bla bla dan bla,….Bisakah anda pesankan saya tiketnya pulang pergi?” Bisa, yah…makasih Lho sebelumnya”…(kemudian telepon sudah ditutup…dan artinya “IYA”.
Jika hanya memesankan tiket PP kemanapun alangkah mudahnya pekerjaan itu. Pekerjaan itu jadi terasa amat berat, karena selain memesan, juga harus,…MEMBAYAR……….Geeeerrrrrrr!!!!!
Mengalami begitu banyak pengalaman dan hal seperti diatas,yang dialami setiap hari, lagi dan lagi,membuat saya teringat dengan sebuah kalimat yang terucap dari Bapak Presiden kita, yang kata beliau :
“JIKA BISA DIBIKIN MUDAH, KENAPA HARUS DIPERSULIT ( DIBIKIN SUSAH ) yang ujung ujungnya ditangkap dan diterima oleh orang orang yang “KURANG BIJAK” menjadi :
“ JIKA BISA DIBIKIN SULIT/ SUSAH, KENAPA HARUS DIPERMUDAH????
Masih banyak hal hal lain yang kadang saya alami, membuat saya tersenyum, tertawa terbahak bahak, ataupun malah kesal dan hendak marah…tapi semua itu membuat sebuah inspirasi buat saya untuk mengatakan bahwa :
SEMUA MANUSIA BUTUH MAKAN
SEMUA MANUSIA BUTUH MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUPNYA
SEMUA MANUSIA BUTUH MEMPERBAIKI STATUS EKONOMINYA
SEMUA MANUSIA INGIN HIDUP SERBA CUKUP
SEMUA MANUSIA INGIN HIDUP KAYA
SEMUA MANUSIA INGIN HIDUP MAKMUR DAN SEJAHTERA
Tapi untuk mendapatkan dan mencapai semuanya itu, haruslah dipikirkan baik baik, sehingga pada akhirnya bisa diterima oleh banyak orang dengan ikhlas.
Terlintas dalam pikiran saya, untuk menulis sebuah kalimat seperti dibawah ini
BERBAHAGIALAH KITA,
JIKA DISAAT KITA DATANG DALAM SUATU KERUMUNAN / KUMPULAN ORANG,KITA DISAMBUT DAN ORANG LAIN SENANG ATAU BAHAGIA DENGAN KEHADIRAN KITA,
TETAPI CELAKALAH DAN SUDAH SEHARUSNYA KITA BERCERMIN DIRI, APABILA JIKA KITA DATANG DALAM SUATU KERUMUNAN / KUMPULAN ORANG, MEREKA CEPAT CEPAT PERGI DAN SEMUANYA MENINGGALKAN KITA SEORANG DIRI.
Membuat Jalan TOL / Jalan bebas hambatan / FREE WAY…bisakah tidak mengalami segala kendala seperti : kemacetan, kecelakaan, kebanjiran, dll?
Jawaban saya adalah BELUM TENTU.
Semua berpulang pada manusianya..pada masing masing pribadi yang terlibat didalamnya.
Kesimpulan akhir :
Meminta sesuatu dalam hidup itu sah sah saja,tapi alangkah hinanya jika meminta minta.
Post By Smile
Desember 2009
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
- smile's blog
- Login to post comments
- 3492 reads
@smile, kesel juga ya kalo setiap urusan ada uudnya.
@smile, memang kesel bila urusan dengan mereka yang selalu uud, untuk solusi menghadapi mereka ,ya , harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Memang kebiasaannya , supaya lancar, ya kasih saja. Tapi seterusnya menjadi kebiasaan. Harusnya tidak pernah kompromi, tidak memberi kesempatan dan uang buat mereka, bagaimana...?
Kardi : simalakama
Shaloom Kardi :
Tidak pernah bisa kompromi, dengan keadaan dilapangan...semuanya suka "bernyanyi".... Bisa saja kita tidak memberi dan menolak,....tapi untuk selanjutnya kita akan sangat "dipersulit " untuk bisa masuk ke FREE ZONE...
But anyway, t.kasih untuk sarannya....Tuhan memberkati
smile Ö and smile Ö, coz The WoRLd WiLL Be BeauTifuL WiTH OuR smile
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
@ Smile and All
Ada satu OM yang akan mengerti anda, setiap menemukan UUD, laporkan saja ke OM ini, saya sudah tahu nama OM ini, yaitu OMBUDSMAN.....so tunggu apa lagi...laporkan saja.....
1 korintus 15:58
1 korintus 15:58