Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Undangan Pesta

Zakheus's picture

UNDANGAN PESTA

 

Perkenankan saya mencoba menuangkan apa yang ada dalam pikiran saya. Ini pertama kalinya saya menulis di sabda space, smoga teman2 berkenan. (mohon sarannya )

 

Alkisah disuatu negeri yang terdiri dari gugusan pulau, hiduplah seorang saudagar kaya, penduduk sekitar mengenalnya sebagai orang yang sangat murah hati, suka memberi pertolongan kepada siapa saja yang membutuhkan.

 

Suatu ketika saudagar ini berniat untuk mengadakan sebuah pesta besar2an selama 1 bulan penuh yang akan diadakan disebuah pulau terpencil yang belum pernah dijamah orang. Maka mulailah dilakukan persiapan persiapan untuk acara tersebut. Setelah persiapan rampung, saudagar ini berpesan kepada orang orang yang menjaga pulau itu bahwa hanya orang yang memiliki UNDANGAN  yang diperkenankan masuk kepulau itu untuk mengikuti pesta.

 

Dalam pesta ini dia mengundang sebagaian besar penduduk yang berada disekitar kediamannya. Dan seminggu sebelum pesta berlangsung, saudagar ini mengirim utusan untuk memberikan undangan sekaligus buku panduan dan radio komunikasi kepada setiap penduduk yang akan di undang ke pesta .

 

Menjelang dilansungkannya pesta, satu persatu penduduk pulau itu menyiapkan perahu mereka. Rupanya berita ini sudah menyebar luas ke seantero negeri itu, sehingga banyak orang berniat untuk datang ke pesta tersebut.

 

Singkat kata  tampaklah beberapa perahu yang mulai bergerak untuk menghadiri acara tsb. Saat itu cuaca sangat buruk, badai dan ombak datang menerjang  sehingga perahu2 itu mulai terpisah satu dengan lainnya. Tampak beberapa perahu dng gagahnya terus maju menerjang badai. Penumpang didalamnya sibuk membaca buku panduan agar tidak tersesat dan sesekali mereka menggunakan radio komunikasi untuk meminta panduan langsung supaya mereka dapat tiba dipulau itu.

 

Pada pemandangan yang lain, tampak beberapa perahu yang hampir karam karena kemasukan air, penumpangnya mulai panik, bahkan banyak yang  menjerit histeris. Ditengah suasana yang mencekam itu, beberapa orang  teringat akan radio komunikasi  yang dulu diberikan kepada mereka. Segerelah diaktifkan radio itu untuk menghubungi tuan rumah yang mengundang mereka.

 

Saat keadaan sepertinya sudah tidak bisa dikendalikan lagi, datanglah sebuah kapal besar mendekati perahu perahu itu, dan segeralah mereka diangkut ke kapal tersebut. Rupanya setelah mendengar panggilan dari radio, tuan rumah segera mengirimkan orang2nya untuk menyelamatkan orang orang yang berada diperahu tsb..

 

Akhirnya satu persatu dari rombongan tiba ke pulau yang dituju. Di dermaga telah menunggu beberapa orang penjaga  untuk memeriksa setiap orang yang akan masuk. Sesuai pesan, hanya orang yang membawa undangan yang diperkanankan masuk.

 

Tidak berapa lama datang pula sekelompok orang yang hendak masuk kepulau tersebut. Segeralah para penjaga memeriksa  mereka. Ternyata orang2 ini tidak membawa undangan sehingga penjada tidak mengijinkan mereka masuk. Rombongan ini berusaha melobi para penjaga, mereka bersikeras untuk tetap masuk karena mereka merasa saudagar itu pasti mengenal dan mengijinkannya (rupanya mereka dulu adalah tukang batu yang pernah ikut  membangun rumah saudagar itu).

Setelah bersitegang sekian lamanya, datanglah saudagar tersebut dan menanyakan apa yang sedang terjadi.  Lalu saudagar itu berkata :” Aku tidak kenal kalian, kembalilah ke tempat kalian masing2.”

 

 

Demikianlah kisah yang pernah saya dengar dari beberapa orang yang dulu pernah diceritakan oleh almarhum  “om Calvin” .

Oh ya kata orang2 itu :  Undangan = Iman,  Buku Panduan = Firtu dan Radio = berdoa  (bener gak seh....???)

 

Gbu all

-Z-